Dalam waktu kurang dari sebulan, dua buah game fighting telah dirilis di pasaran, yaitu Injustice 2 dan Tekken 7. Keduanya adalah game yang dikembangkan dengan budget yang besar dan terbukti menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Tentu saja tidak semua orang dapat mencicipi keduanya karena kendala finansial atau hal lainnya. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli kedua game tersebut agar tidak berakhir dalam penyesalan. Dalam rubrik baru berjudul Head-to-Head ini, izinkan kami mengupas tiap aspek kedua game tersebut satu per satu untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Mechanism
Dalam sebuah game fighting, mekanisme gameplay adalah daya tarik utama yang dapat menarik minat para penggemarnya. Dikembangkan oleh developer yang sama dengan serial Mortal Kombat, tentu saja membuat Injustice 2 mengadopsi mekanisme yang serupa dengan kakaknya. Pertarungan Injustice 2 terasa lebih 2D karena arena pertarungan hanya sebatas kiri dan kanan layaknya Mortal Kombat dan Street Fighting. Injustice 2 hanya memiliki tiga tombol serang utama disertai Character Power dan tombol untuk berinteraksi dengan lingkungan. Kesederhanaan inilah yang membuat Injustice 2 lebih ramah bagi pemula, baik untuk genre fighting maupun serial Injustice. Bahkan, NetherRealm menyediakan mode Tutorial secara bertahap agar Anda dapat memahami mekanisme permainannya secara mendalam. Untuk melancarkan sebuah rangkaian kombo, Anda hanya perlu menekan tiga sampai enam tombol saja yang bisa ditampilkan di layar permainan saat pertarungan berlangsung. Fitur ini tentu saja membuat Anda tidak perlu repot-repot menghafal urutan tombol.
Berbeda dengan Injustice 2, Tekken 7 menyajikan pertarungan 3D dengan arena yang luas. Anda dapat bergerak kemana saja seluas arena yang tersedia. Terdapat empat tombol aksi yang merepresentasikan tiap serangan karakter seperti Left Punch, Right Punch, Left Kick dan Right Kick. Tanpa pengetahuan yang cukup mengenai move list, dengan menekan sembarang tombol saja, mungkin Anda dapat menghasilkan kombo yang dahsyat. Sayangnya, sejak awal permainan, Tekken 7 tidak menyediakan mode tutorial dan tidak ada perkenalan sama sekali terhadap sistem baru yang diimplementasikan pada seri ketujuh. Walaupun begitu, mekanisme gameplay yang telah dipertahankan sejak seri pertamanya, membuat para pemain langsung merasa familiar begitu terjun dalam pertarungan. Atas dasar mekanisme ini lah, para pemain baik pemula maupun veteran, terus mengembangkan rangkaian kombo hafalan mereka untuk menghasilkan serangan yang efektif dan mematikan.
Winner: Tekken 7
Story
Sebuah game tarung tak lengkap rasanya jika tidak dibumbui oleh drama perseteruan antar karakternya. Dengan latar belakang dan motif yang kuat akhirnya akan melahirkan sebuah alasan mengapa seorang karakter harus bertarung. Injustice 2 memiliki kualitas cerita yang layak disejajarkan dengan film superhero di layar lebar. Perseteruan antara kubu Batman dan Superman tidak semata-mata hanya untuk menentukan siapa yang terkuat, namun lebih kepada prinsip yang mereka anut. Dipresentasikan secara sinematik, lugas dan terarah, game ini mewariskan cikal bakal Story Mode Mortal Kombat dengan semesta yang lebih luas. Tak heran jika ia menjadi salah satu game fighting dengan Story Mode terbaik.
Di sisi lain, Tekken 7 juga meniru cara NetherRealm Studios untuk merepresentasikan cerita yang terjadi dalam game. Konflik keluarga Mishima yang tak pernah usai sejak seri pertama, justru menjadi bumerang bagi serial ini. Hanya berfokus pada konflik ayah dan anak tersebut, akhirnya Tekken 7 harus mengorbankan cerita karakter lainnya. Story Mode yang terhitung pendek tanpa penjelasan yang kuat serta memiliki tingkat kesulitan yang tidak masuk akal, membuat para pemula akan kesulitan menyelesaikannya. Walaupun sama-sama terbagi atas belasan chapter dalam Story Mode, namun Injustice 2 memiliki varian karakter yang lebih banyak pada mode ini.
Winner: Injustice 2
Roster
Bagi sebuah game fighting, roster yang tersedia adalah hal yang sangat krusial. Tidak hanya sekedar jumlah banyak, namun mereka juga harus memberikan variasi gaya bertarung yang berbeda satu sama lain. Pada hari pertama perilisannya, Injustice 2 menyediakan 29 karakter yang terdiri dari Superheroes dan Supervillains DC Universe dengan berbagai macam kekuatan supernya masing-masing. Karakter-karakter DC terkenal seperti Superman, Batman, Wonder Woman, The Joker, Harley Quinn, Robin, Supergirl dan The Flash tentu saja hadir dalam game ini. Bahkan NetherRealm berencana menyuntikkan sembilan karakter DLC di masa mendatang, termasuk karakter tamu dari serial Mortal Kombat, Sub-Zero.
Tekken 7 pun hadir dengan roster yang cukup banyak, walaupun jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan Tekken 6. Karakter-karakter lawas seperti Kazuya, Heihachi, Jin, Paul, Law, Nina, Yoshimitsu, Hwoarang, Xiaoyu hingga Eddy Gordo turut memeriahkan turnamen The King of Iron Fist ke-7. Jika Injustice 2 mengandalkan kekuatan super karakternya, Tekken 7 lebih mengandalkan aliran bela diri sungguhan seperti Taekwondo, Jeet Kune Do, Pro Wrestling, Boxing dan lain-lain. Kendati demikian, ada pula karakter seperti Akuma, Eliza dan Devil Jin yang mengandalkan kekuatan iblis.
Winner: Tekken 7
Mode
Tak seperti genre action atau RPG yang cukup menyertakan mode single-player sebagai daya tarik utama, game fighting membutuhkan variasi mode yang lebih dari itu agar pemain tidak cepat jenuh memainkannya dalam waktu yang lama. Selain mode single-player yang padat, ia juga membutuhkan mode multiplayer yang tidak hanya variatif namun juga server yang mumpuni. Dalam hal ini, Injustice 2 unggul dari Tekken 7. Injustice 2 memiliki mode Multiverse dinamis yang memiliki segudang tantangan dan hadiah setiap harinya. Tidak hanya itu saja, terdapat pula mode Guild yang mengizinkan Anda untuk membentuk aliansi bersama teman-teman Anda untuk mendapatkan trophy dan hadiah bersama-sama. Mode online seperti King of the Hill dan Ranked Match yang lancar tak dimiliki pesaingnya.
Tekken 7 boleh berbangga karena memiliki VR Mode pada versi PS4-nya. Namun, hal tersebut tak cukup bermanfaat jika dibandingkan dengan harga perangkat VR yang cukup mahal. Selain itu, mode Treasure Battle yang repetitif, nyatanya kurang memberikan tantangan lebih pada pemain. Yang lebih parah adalah sulitnya mencari lawan dalam Ranked Match dan sering terjadinya putus koneksi jika Anda berhadapan dengan lawan dari benua lain.
Winner: Injustice 2
Visual
Sama-sama ditenagai Unreal Engine, membuat kualitas visual Injustice 2 dan Tekken 7 sama-sama memesona. Tak heran jika Anda sampai menelan ludah karena kualitas grafis yang sangat baik di kelasnya. Injustice 2 unggul dalam soal ekspresi wajah karakter. Anda akan mengernyitkan dahi seraya melihat wajah karakter DC yang begitu ekspresif dan nyata. Presentasi visualnya begitu manis dan halus dapat membuat Anda betah berlama-lama memainkannya. Sayangnya, terjadi sedikit penurunan kualitas tata cahaya saat pertarungan berlangsung.
Tekken 7 hadir dengan peningkatan visual yang signifikan dari versi arcade-nya. Garis otot dan urat nadi karakter begitu tampak jelas terlihat. Efek serangan yang fantastis serta kualitas tata cahaya yang sangat baik, menjadi nilai plus presentasi visualnya. Mata Anda akan dimanjakan dengan kualitas FMV yang setara dengan film CG di layar lebar.
Winner: Tekken 7
Arena
Bagi Anda yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi atas kemampuan bermain game fighting, mungkin bukan masalah besar bertarung di arena mana pun. Kendati demikian, pemain membutuhkan variasi arena yang unik yang tidak hanya perbedaan skin, namun juga perbedaan interaksi yang ada. Total Injustice 2 hanya memiliki dua belas arena saja, sedangkan Tekken 7 memiliki dua puluh arena. Sayangnya, jumlah bukanlah faktor penentu kemenangan dalam aspek ini. Meskipun Injustice 2 hanya memiliki dua belas arena, namun delapan di antaranya memiliki transisi arena yang sangat unik. Di samping itu, setiap arena menyimpan banyak interaksi yang dapat mengubah jalannya pertarungan, seperti Arkham Asylum, Metropolis, Gotham City, Gorilla City, Kahndaq dan lainnya. Dalam Tekken 7, hampir semua arena terasa mirip satu sama lain tanpa terselip hal unik di dalamnya. Hanya beberapa arena saja yang menyediakan transisi via balkon atau kehancuran lantai.
Winner: Injustice 2
Balancing
Hal krusial yang perlu Anda perhatikan adalah keseimbangan dalam permainan, baik itu menyangkut daya hancur maupun jarak serang. Injustice 2 terlihat memiliki masalah dengan keseimbangan tersebut. Karakter-karakter seperti Supergirl, Deadshot dan Brainiac sangat tidak seimbang jika melawan karakter besar dan lambat seperti Gorilla Grodd atau Swamp Thing. Supergirl dapat menembakkan laser dari ujung layar ke ujung lainnya atau terbang ke belakang lawan seperti teleport. Pun demikian dengan Deadshot, yang dapat menembakkan senapan dari jarak terjauh sekalipun damage-nya tak terlalu besar. Masalah lain terdapat pada serangan tentakel Brainiac yang bisa menguras hampir setengah health bar ketika mengenai lawan. Tampaknya NetherRealm masih memiliki pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan untuk menyeimbangkan permainan Injustice 2.
Di lain pihak, walaupun kedatangan tamu dari serial Street Fighter, nyatanya keseimbangan permainan Tekken 7 tetap terjaga. Akuma tidak menjadi karakter yang terlampau kuat dan tidak seimbang, walaupun dapat melontarkan serangan proyektil seperti Hadoken. Bahkan, Bandai Namco tetap menjaga tombol input Akuma layaknya pada serial Street Fighter. Maka dari itu, tidak ada karakter kuat dan lemah dalam Tekken 7, semua tergantung dari cara Anda menggunakan mereka secara efektif.
Winner: Tekken 7
Special Move
Special Move adalah jurus spesial dari masing-masing karakter dengan animasi serangan yang menarik untuk disaksikan. Selain itu, Special Move dapat dijadikan sebagai titik balik alur pertarungan. Special Move dalam Injustice 2 disebut sebagai Super Move. Tiap karakter menyajikan jurus spesial mereka secara sinematik dan dahsyat yang disertai daya rusak besar pada lawan. Tak perlu repot-repot menghafalkan inputnya, Anda cukup menekan dua tombol L2+R2 jika empat Meter Burn telah terisi penuh. Setelah itu, Anda dapat menyaksikan animasi serangan yang sinematik, seperti Green Lantern yang mengendalikan sebuah robot, Supergirl yang menerbangkan lawan ke luar angkasa atau The Flash yang akan menabrakkan lawan ke tubuh T-Rex.
Tekken 7 juga menghadirkan jurus serupa yang baru diimplementasikan pada iterasi ini. Penerapan berbeda dilakukan oleh Bandai Namco jika dibandingkan dengan game fighting pada umumnya. Jika game fighting lainnya memiliki bar berbeda untuk melancarkan serangan spesial, Anda hanya dapat melancarkan Rage Arts dalam kondisi sekarat. Ketika aura merah menyala muncul, itulah pertanda bahwa Rage System telah aktif. Jika berhasil melancarkan Rage Arts, Anda akan disuguhkan sebuah animasi serangan yang tak lebih dari gabungan kombo karakter.
Winner: Injustice 2
Customization
Kemiripan lain yang dimiliki kedua serial ini adalah kustomisasi karakter. Anda diizinkan mendandani seluruh karakter yang tersedia dengan kosmetik yang bisa Anda dapatkan dalam mode tertentu. Gear System dalam Injustice 2 kami nilai menjadi nilai jual yang sangat fantastis, karena ia tidak hanya mengubah penampilan karakter semata, namun terdapat berbagai atribut yang bisa memperkuat karakter yang bersangkutan. Fitur kustomisasi juga kembali hadir pada Tekken 7. Tak banyak perubahan kustomisasi dari seri sebelumnya selain pilihan item. Ia hanya berfungsi sebagai kosmetik yang tidak mempengaruhi atribut karakter.
Winner: Injustice 2
Popularity
Jika Anda bukan fans DC Universe, sebagian besar dari Anda mungkin akan sedikit bertanya-tanya ketika pertama kali mendengar nama Injustice tanpa adanya ilustrasi, penampakan karakter atau gameplay-nya terlebih dahulu. Namun, siapa yang dapat menyangkal eksistensi Tekken, sekalipun ia bukan penggemar game fighting. Mayoritas gamer Indonesia pasti pernah atau minimal sekali memainkan serial ini, baik di masa lalu ataupun masa kini. Eksis selama lebih dari 20 tahun dengan cita rasanya yang tak pernah berubah dengan karakter yang terasa lebih manusiawi, membuat nama Tekken begitu populer di dunia.
Winner: Tekken 7
Conclusions
Dari penjelasan di atas, terbukti bahwa Injustice 2 dan Tekken 7 memiliki nilai yang sama kuat. Keduanya adalah game fighting berkualitas dengan konten yang sepadan dengan harga yang ditawarkan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya di berbagai aspek. Keputusan terakhir tetaplah di tangan Anda sebagai aktor utama yang akan memainkan game tersebut. Jika memang Anda memiliki budget lebih, tidak ada salahnya untuk memainkan kedua game tersebut. Demikian rubrik Head-to-Head perdana ini kami akhiri. Mohon maaf jika masih ada yang kurang dalam penjelasan di atas. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Kedua review lengkap game tersebut, dapat baca melalui tautan berikut:
[Review] Injustice 2
[Review] Tekken 7