Sword Art Online: Fatal Bullet
Dimps
Bandai Namco Entertainment
23 Februari 2018
PS4, Xbox One, PC
Third-person Shooter RPG
Remaja
Blu-ray, Digital
Rp 679.000 (Standard)
Rp 2.199.000 (Collector's)
Sword Art Online (SAO), serial anime karya Reki Kawahara yang secara konsisten diadaptasi ke dalam video game selama lima tahun terakhir, untuk menjadi ladang uang Bandai Namco. Antusiasme fans yang begitu tinggi akan sebuah perubahan, membuat mereka yakin untuk membawa SAO ke tahap selanjutnya. Tak lagi berfokus pada Kirito sebagai tokoh sentral, apakah Sword Art Online: Fatal Bullet dapat menjawab harapan penggemarnya?
Simak ulasannya berikut ini!
Story
Masih berhubungan dengan serial animenya, cerita dalam Fatal Bullet menceritakan seputar game Virtual Reality Massively Multiplayer Online (VRMMO) bernama Gun Gale Online (GGO), sebuah dunia yang dipenuhi oleh pistol dan baja. Sang tokoh utama terjun pertama kali ke GGO setelah diajak oleh sahabat masa kecilnya, Kureha. Dalam awal petualangannya, ia secara tidak sengaja mengaktifkan seorang android yang disebut sebagai Artificial Financial Adviser System (ArFA-sys) Type-X yang sangat langka. ArFA-sys adalah Support AI yang bisa belajar, berkembang dan ikut bertarung bersama pemiliknya. Tidak hanya bertarung, mereka juga dapat mengatur aset dan item sang pemilik, sehingga dapat diandalkan sebagai partner.
Setelah itu, ia bertemu dengan Kirito dan Asuna yang meminta bantuannya untuk menaklukkan dungeon baru berupa pesawat antariksa bernama SBC Flügel. Di lain pihak, terdapat pemain lain bernama Zeliskam yang juga memiliki ArFA-sys yang serupa. Selain itu, ada pula Bazalt Joe yang terobsesi untuk merebut ArFA-sys tipe langka. Selanjutnya, ada Itsuki, pemain terkenal sekaligus pemimpin Squadron yang akhirnya bergabung bersama grup. Demi mengungkap misteri pesawat antariksa area SBC Flügel yang baru saja dibebaskan, sang protagonis harus mengelilingi dunia GGO yang luas.
Pada suatu waktu, sang protagonis akhirnya akan bertemu dengan sosok misterius yang menyebut dirinya sebagai Death Gun. Hadir sebagai ancaman serius, ia membawa senjata khusus yang jika digunakan di dunia virtual dapat mengakhiri hidup pemainnya di dunia nyata. Bersama Kirito dan kawan-kawan, sang protagonis siap menghentikan ancaman Death Gun dalam Gun Gale Online.
Gameplay
Meraih popularitas yang mengagumkan lewat anime dan video gamenya, nama Sword Art Online (SAO) memang tak pernah lepas dari karakter Kirito dan pedang laser miliknya, Photon Sword. Melihat potensi pasar dan basis fans yang begitu besar, Bandai Namco menantang diri untuk merombak habis-habisan franchise ini, baik dari engine yang digunakan maupun konsep gameplay yang jauh berbeda dari sebelumnya. Diperkuat Unreal Engine 4 yang akhirnya mengesampingkan PSVita sebagai platform tujuan, Fatal Bullet menjadi seri SAO pertama untuk konsol Microsoft.
Berikut kami bahas secara lengkap tiap aspek gameplay dalam game ini:
- Character Customization
Untuk pertama kalinya dalam sejarah game SAO, Anda diizinkan mengendalikan karakter selain Kirito. Anda akan diminta untuk membuat avatar yang akan menjadi protagonis utama dalam cerita. Anda bebas menentukan jenis kelamin, wajah, rambut, bentuk tubuh, jenis suara dan lain-lain. Di samping protagonis, nantinya Anda juga akan diberi kesempatan untuk memilih partner bernama ArFA-sys yang juga bisa dikustomisasi secara mendalam. Tidak perlu khawatir akan desain karakter, karena selain nama, seluruh bagian tubuh karakter bisa diubah kemudian hari. Tak hanya terbatas pada penampilan, Anda juga diberi kebebasan menentukan atribut status avatar dan partner dengan mengalokasikan sejumlah poin yang didapat setelah mengalami peningkatan level. Pun demikian halnya dengan pemilihan skill dan kecakapan penggunaan beragam jenis senjata. Namun, perlu Anda ketahui bahwa kustomisasi ini hanya terbatas pada avatar dan partner saja, tidak untuk anggota party lainnya. Atribut dan skill anggota party lainnya akan berkembang secara otomatis. Status karakter terbagi menjadi enam atribut berbeda seperti Strength, Vitality, Intelligence, Agility, Dexterity dan Luck. Semakin tinggi angkanya, maka semakin besar pula poin yang dibutuhkan untuk menambahkannya.
- Battle
Pertempuran menggunakan sistem Real-Time Third Person Shooter (TPS) dalam tempo yang cepat dimana Anda bebas bergerak dan menyerang tanpa dibatasi giliran seperti JRPG klasik. Anda diizinkan membawa hingga tiga anggota party lainnya yang bisa bebas diganti selama berada di kota. Tiap anggota dibekali dua slot senjata yang masing-masing terdiri dari empat slot skill. Selain senjata, mereka juga diizinkan membawa empat gadget seperti granat, ranjau dan lain-lain.
Anda hanya akan mengendalikan satu karakter saja, sedangkan tiga anggota lainnya akan dikendalikan secara otomatis oleh AI sesuai taktik yang ditentukan. Tidak seperti game TPS pada umumnya yang mengandalkan sistem Covering untuk bersembunyi di balik tembok, pilar atau objek besar lainnya, Anda tidak perlu khawatir menembakkan peluru secara membabi buta selama bertempur. Terdapat dua sistem membidik, di antaranya Manual dan Assist Mode.
Manual Mode bisa Anda lakukan dengan cara menahan tombol L2 dan karakter akan membidik lebih zoom seperti pada game Third-person Shooter pada umumnya. Sementara, Assist Mode akan membantu Anda bertempur secara lebih dinamis. Jika Anda mengaktifkan mode ini, nantinya akan muncul kotak di layar dimana ia menjadi ruang tembak otomatis bagi karakter. Musuh terdekat yang berada dalam kotak tersebut akan menjadi target tembakan.
Skill dan Gadget karakter bisa digunakan dengan menekan tombol R1 + tombol aksi pada skill yang sudah Anda alokasikan sebelumnya. Mereka bisa digunakan terus menerus karena berbasis cooldown sehingga akan beregenerasi setelah digunakan. Ragam skill bervariasi dari yang pasif seperti buff peningkatan status atau yang aktif seperti melancarkan gerakan akrobat sambil menembak. Pengaturan taktik sebenarnya sangat sederhana. Hanya dengan menekan tombol Touchpad, akan muncul sederet pilihan strategi yang siap dieksekusi. Sayangnya, AI yang kurang pintar terkadang akan membuat Anda jengkel, terlebih jika menjangkau tempat yang lebih tinggi. Mereka sering kali terjebak di satu ruangan hanya karena terhalang dinding atau objek di sekitarnya.
Untuk mengakomodir pertempuran cepat, tentu saja Anda dapat melakukan Dash dan Roll untuk menghindari berondongan peluru yang mengarah pada karakter. Anda harus terus bergerak agar health bar tidak cepat terkuras habis. Namun, tidak perlu khawatir, karena anggota party yang tumbang dapat dibangkitkan kembali dengan menekan tombol segitiga di dekat mereka tanpa memerlukan item apapun. Layar Game Over baru akan muncul ketika seluruh anggota gugur dan mengembalikan Anda ke kota. Experience dan uang yang Anda dapatkan selama pertempuran, baru akan Anda terima ketika karakter kembali ke kota. Poin tersebut nantinya bisa digunakan untuk memperkuat atribut karakter dan partner/
- Exploration
Di luar pertempuran, Anda dapat berkeliling kota bersama partner seperti belanja senjata, amunisi, informasi, menerima beragam quest untuk mendapatkan hadiah yang pantas, membuat pakaian dengan bantuan Asuna, memperkuat senjata dengan bantuan Lisbeth atau mengidentifikasi item yang Anda temukan lewat Agil. Quest sendiri terbagi menjadi lima jenis, di antaranya Main, Sub, Hunting, Unique Enemy dan Treasure Quest. Sebelum Anda terjun ke field atau dungeon, selalu terima quest terbaru sekaligus agar dapat diselesaikan bersamaan dengan cerita utama. Tidak seperti JRPG konvensional, dimana Anda harus kembali ke tempat pemberi quest untuk mengklaim hadiah, status mereka dan hadiah akan diterima secara otomatis setelah kondisi terpenuhi. Untungnya, game ini menyediakan fitur Fast Travel yang bisa diakses dimana saja selama tidak aktif bertempur. Bahkan, titik Fast Travel bisa menjangkau dungeon hingga bagian terdalam. Hal ini tentu saja mengurangi waktu tempuh hanya untuk mengeksplorasi tempat yang sebelumnya sudah terjamah.
- Online Play
Harapan untuk menyelesaikan misi utama bersama-sama dari awal hingga akhir permainan akhirnya kandas. Game ini memiliki dua mode online, di antaranya Co-op dan PVP. Mode Co-op mengizinkan Anda untuk saling bekerjasama menaklukkan musuh yang telah Anda kalahkan sebelumnya di cerita utama dalam versi yang lebih kuat. Tentu saja akan ada hadiah yang pantas jika berhasil menyelesaikannya. Tak seperti game FPS/TPS pada umumnya, dimana mode PVP biasanya langsung membawa dua tim untuk bertempur, Anda justru dihadapkan untuk menyelesaikan objektif yang sama seperti membunuh monster. Selama proses berlangsung, tentu saja Anda dapat saling membunuh karakter lain untuk mencegah mereka meraih kemenangan. Sayang, seperti halnya Dragon Ball FighterZ dan The Seven Deadly Sins, mode online-nya cukup mengecewakan karena pengaruh server yang buruk. Selain sulit mencari kawan dan lawan, gameplay selama mode online berlangsung kurang luwes dengan framerate yang tak stabil. Hal ini tentu saja mengurangi keasyikan pertempuran yang seharusnya berlangsung dalam tempo cepat.
Presentation
- Visual
Satu langkah maju yang diperlihatkan seri Fatal Bullet adalah peralihan penggunaan Unreal Engine 4 yang menjadi dasar pengembangannya. Model karakter yang di-render menggunakan teknik cel-shading dilakukan demi mempertahankan cita rasa animenya. Desain karakter dan kostumnya dipenuhi warna-warna pastel yang menyegarkan mata. Tak ada kesan berlebihan pada desain walaupun fan-service menjadi nilai jualnya. Tampilan menu antarmukanya kini terkesan lebih minimalis dan tidak seramai seri sebelumnya. Menggunakan layout ala game online, seluruh informasi yang ada di layar tepat pada sasaran. Sayangnya, hal ini kurang diimbangi dengan desain dunia, dungeon dan musuh yang begitu monoton. Musuh-musuh yang Anda temui hanya berganti warna dan ukuran saja. Pun demikian dengan dungeon yang terus berulang dari ruangan ke ruangan, membuatnya sulit untuk dibedakan. Animasi dan ekspresi karakter saat percakapan juga terhitung minim. Hal ini tentu saja membuat potensi Unreal Engine 4 terlihat kurang maksimal. - Audio
Memiliki basis fans yang cukup besar dan fanatik di wilayah Asia, tentu saja membuat game ini mempertahankan sulih suara berbahasa Jepang untuk menghidupkan para karakternya tanpa ada opsi sulih suara Bahasa Inggris. Musiknya sendiri berakhir standar dan kurang berkesan karena sepanjang permainan, suara tembakan, ledakan dan suara sahut-menyahut anggota party lebih mendominasi telinga Anda.
Value
Dusta adalah kata yang paling tepat untuk dilontarkan pada mereka yang mengaku menyukai franchise video game Sword Art Online (SAO) atas dasar cerita atau elemen gameplay yang diusung. Karena pada dasarnya nilai jual SAO terletak pada karakter wanitanya yang variatif dan sangat memanjakan mata. Hal itu sangat jelas terlihat dari perbandingan jumlah karakter laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang. Kendati demikian, bukan berarti game ini hanya akan berakhir sebagai fan-service semata. Di luar dugaan, Dimps mampu menghadirkan gameplay yang solid serta cerita yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan sembari mempertahankan elemen fan-service-nya yang kami rasa masih dalam tahap wajar dan tidak berlebihan. Walaupun memiliki mode khusus bernama Kirito Mode, bagi para pembenci karakter Kirito, Anda boleh merasa lega karena ia bukan menjadi fokus utama sepanjang permainan.
Conclusions
Sejujurnya, kami bukanlah penggemar fanatik serial SAO, baik anime maupun video gamenya. Berawal dari pandangan skeptis yang tak berharap lebih, ia justru berhasil menyihir kami untuk bertahan memainkannya hingga lupa waktu. Jika dibandingkan dengan seri SAO sebelumnya, Fatal Bullet terlihat dirancang dengan sangat baik untuk target pasar yang lebih luas. Hal ini tentu saja menandakan masa depannya yang cukup cerah, terlebih jika Bandai Namco berupaya mengeksplorasi genre lain di luar RPG. Sword Art Online: Fatal Bullet sangat layak dimainkan, sekalipun Anda bukan penggemar serialnya.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Tidak hanya soal Kirito
+ Gameplay solid
+ Desain karakter keren
+ Fan-service tahap wajar
+ Grinding menyenangkan
- Mode online kurang menarik
- Desain musuh dan dungeon repetitif
- Musik yang terlupakan