Soulcalibur VI
Project Soul
Bandai Namco Entertainment
19 Oktober 2018
PS4, Xbox One, PC
Fighting
Remaja
Blu-ray, Digital
Rp 729.000
Enam tahun vakum pasca seri kelimanya, kini Soulcalibur akhirnya kembali unjuk gigi melalui iterasi keenamnya.Sempat mengalami penurunan popularitas di seri kelima, akhirnya Bandai Namco memutuskan untuk melakukan reboot yang membuat ceritanya kembali ke akar. Masih mengusung tema pertarungan bersenjata, karakter lawas seperti Mitsurugi, Sophitia, Taki, Siegfried, Seong Mi-Na, Kilik dan Cervantes kembali hadir untuk mengisi jajaran roster. Di samping itu, ada pula bintang tamu dari serial The Witcher, Geralt of Rivia yang turut ambil bagian dalam game ini. Dengan teknologi Unreal Engine 4 sebagai pondasi utamanya, mampukah ia kembali meraih takhtanya di masa kini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Sebelumnya, Bandai Namco telah memastikan bahwa Soulcalibur VI merupakan versi reboot dari seri pertama. Dengan demikian, kisahnya akan diceritakan kembali mengenai peristiwa yang terjadi di abad ke-16, dengan lini waktu yang berbeda. Alkisah, terdapat sebuah pedang terkutuk bernama Soul Edge yang telah beradaptasi dengan dirinya hingga membelah diri menjadi dua bagian. Cervantes, seorang bajak laut yang telah dirasuki pedang itu, menyebar teror dengan membantai semua orang yang menginginkan pedang tersebut. Suatu ketika, muncullah seorang prajurit wanita bernama Sophitia, yang berhasil menghancurkan pedang Soul Edge. Selanjutnya, seorang ninja wanita bernama Taki, turut membantunya membinasakan Cervantes demi terciptanya perdamaian. Sayangnya, peristiwa itu bukanlah akhir dari malapetaka. Pedang Soul Edge yang lain direbut seorang pemuda bernama Siegfried, yang akhirnya kehilangan kesadarannya hingga berubah wujud menjadi prajurit kegelapan bernama Nightmare. Bagaimanakah nasib pedang terkutuk itu?
Temukan jawabannya dengan memainkan Soulcalibur VI!
Gameplay
Ketika judul lain berlomba-lomba mengedepankan aliran bela diri atau kekuatan super sebagai pondasi utamanya, Soulcalibur masih setia dengan basis pertarungan bersenjata sejak pertama kali dirilis dengan nama Soul Edge / Soul Blade. Popularitasnya sempat mengalami penurunan pada seri kelimanya, berkat absennya nama-nama langganan seperti Taki, Kilik, Xianghua karena peralihan generasi dalam cerita. Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama, Bandai Namco akhirnya memutuskan untuk me-reboot seri keenam dengan mengambil latar waktu yang sama dengan seri pertama. Dengan demikian, kesempatan untuk mengembalikan nama-nama lawas seperti Cervantes dan Seong Mi-na terbuka lebar.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Mode
Pilihan mode yang tersedia pada game ini terhitung terbatas. Akan tetapi, developer memastikan bahwa setiap modenya memberikan pengalaman yang maksimal dengan waktu permainan yang tidak singkat. Game ini memiliki dua mode cerita, yaitu Soul Chronicle dan Libra of Soul. Soul Chronicle merupakan mode cerita tradisional, di mana Anda akan mengikuti alur cerita berdasarkan tahun terjadinya peristiwa secara kronologis. Cerita utama akan berfokus pada perjalanan Kilik bersama Xianghua dan Maxi dalam misi pencarian pedang terkutuk Soul Edge. Di samping cerita utamanya, Anda dapat menjalani cerita pendek dari sudut pandang tiap individu dengan memilihnya pada menu lini waktu. Membuang gaya sinematik yang diterapkan pada Soulcalibur V, penceritaannya kini menggunakan gaya visual novel yang diperkaya sulih suara, ilustrasi serta latar belakang yang memperkuat narasinya. Selama menjalani misi, Anda kerap kali akan menemukan aturan tertentu yang merugikan, seperti memulai pertarungan dengan health bar yang tidak penuh atau Soul Charge yang dinon-aktifkan. Dengan menyelesaikan cerita para karakter, Anda dapat membuka ilustrasi pada mode Museum serta mendapatkan sumber daya bernama Soul Point (SP).
Mode cerita lainnya, Libra of Soul, merupakan memiliki cerita yang terpisah dengan karakter original ciptaan Anda sebagai protagonisnya. Sebelum memulai petualangan, Anda akan diminta untuk memilih satu dari enam belas ras, serta mengatur proporsi tubuh, suara, armor hingga senjata yang digunakan. Sayangnya, Anda masih belum bisa menciptakan gaya bertarung yang benar-benar original, karena pada dasarnya Anda hanya memilih jenis senjata dari karakter yang sudah ada dan mengadopsi move-set miliknya. Tidak perlu khawatir akan kesalahan pemilihan jenis senjata, karena mereka telah menyediakan opsi untuk mengubah senjata di tengah petualangan atau sebelum pertarungan dimulai.
Meskipun presentasi ceritanya mirip dengan mode Soul Chronicle, sayangnya percakapan yang terjadi selama cerita, tidak didukung fitur sulih suara secara penuh. Mode ini memiliki mata uang khusus yang disebut Gold yang bisa Anda gunakan untuk membeli senjata, armor, makanan atau bahkan ditukarkan dengan Soul Point (SP). Gold hanya bisa digunakan di dalam mode Libra of Soul saja, sementara SP berperan sebagai alat tukar universal di luar mode ini. Yang cukup menyebalkan adalah penukaran kurs antara Gold dan SP. Penukaran 5000 Gold dihargai 100 SP, sebaliknya penukaran 100 SP hanya dihargai 500 Gold. Walaupun tanpa transaksi mikro di dalamnya, fitur dua mata uang ini cukup merepotkan dan membuatnya terasa grindy.
Mode ini sedikit dibumbui elemen RPG, di mana ketika memenangkan pertarungan, Anda berhak mendapatkan hadiah berupa experience point untuk naik level, senjata baru atau makanan yang nantinya bisa dikonsumsi untuk mendapatkan buff atau bonus tertentu. Selain itu, mereka juga mengimplementasikan sistem pilihan dialog, yang mana akan menentukan kepribadian karakter, lebih condong ke arah baik atau jahat. Hampir serupa dengan mode Soul Chronicle, beberapa pertarungan juga dilengkapi tantangan yang bisa saja merugikan kedua belah pihak, seperti lantai yang licin.
Pada suatu titik, Anda akan mendapat kebebasan untuk bereksplorasi pada peta secara bebas untuk menghampiri tempat tertentu. Sayangnya, sesi eksplorasi ini membutuhkan dana tambahan yang terhitung tidak sedikit. Secara keseluruhan, mode Libra of Soul terhitung repetitif dan sangat rentan bagi Anda yang cepat merasa jenuh. Anda tidak diberikan kendali penuh atas pengembangan karakter seperti menentukan atribut kekuatan atau kecepatan, misalnya. Bahkan, ceritanya sendiri kurang menarik untuk diikuti. Jika boleh membandingkan, kami lebih memilih Tower of Lost Souls dari seri keempatnya dibanding mode ini.
Mode Battle terdiri dari tiga mode dasar dalam game fighting, seperti Arcade, Versus dan Training yang bisa Anda nikmati secara offline. Sayangnya, mode Arcade terasa lebih mirip mode Time Attack pada game lain. Anda harus melewati delapan stage tanpa kehadiran karakter boss seperti Inferno, dengan waktu yang terus berjalan setiap rondenya. Yang lebih menyebalkannya lagi, Anda tidak bisa mengatur jumlah ronde pada mode ini dan harus menerima jumlah default-nya, yaitu tiga. Selain medali emas, perak atau perunggu dan sejumlah Soul Point (SP), tak ada motivasi lebih untuk memainkan mode ini berulang kali. Anda tidak akan menemukan Ending Movie sinematik individu seperti yang biasa diterapkan pada Tekken. Untungnya, selama memainkan mode Arcade atau Training, Anda bisa mengatur status Standby untuk mengaktifkan pencarian lawan secara online. Mode online-nya sendiri terhitung standar, di mana hanya tersedia Ranked Match dan Casual Match yang bisa Anda mainkan saat ini.
Mode yang tentu saja sudah tidak asing lagi adalah Character Creation, yang mana memulai debutnya pada seri ketiga di era PS2 silam. Pada mode ini, Anda diizinkan menciptakan karakter original beserta armor dan gaya bertarungnya untuk digunakan pada mode selain Soul Chronicle. Seperti yang sudah kami utarakan sebelumnya, Anda hanya bisa memilih gaya pertarungan dari karakter yang sudah ada dalam roster. Untungnya, tahun ini developer berbaik hati dengan mengizinkan Anda menggunakan gaya bertarung karakter tamu, Geralt of Rivia (The Witcher) untuk karakter original. Memang, untuk modifikasi warna, pola, ukuran dan lainnya, Bandai Namco mengimprovisasinya lebih dalam, namun jumlah armor dan aksesoris yang ditawarkan terasa lebih sedikit dari sebelumnya. Memainkan mode cerita atau Arcade pun, tidak berimplikasi pada terbukanya item baru. Mode terakhir adalah Museum, di mana ia akan menyimpan beragam informasi terkait semesta Soulcalibur, mulai dari ensiklopedia yang menjelaskan latar belakang karakter, ilustrasi, cutscene, musik hingga tips bermanfaat untuk menguasai kemampuan karakter.
Battle
Soulcalibur masih setia dengan sistem pertarungan satu lawan satu di sebuah arena 3D yang ukurannya tidak terlalu besar dengan aturan yang sangat sederhana. Pertarungan akan berakhir jika health baru salah satu petarung terkuras habis, batas waktu mencapai 0 atau keluar arena. Opsi Ring Out masih diterapkan pada game ini, di mana ia menjadi salah satu cara terampuh untuk membalikkan keadaan dalam sekejap. Seperti halnya Tekken, Anda akan berhadapan dengan ragam kombinasi tombol untuk menciptakan kombo yang mematikan. Untungnya, kombinasi tombolnya tidak serumit Tekken. Terdapat empat tombol aksi utama yang bisa Anda lancarkan selama pertarungan. Tombol kotak untuk serangan horizontal, tombol segitiga untuk serangan vertikal, tombol O untuk menendang dan terakhir tombol X untuk bertahan. Bandai Namco menghadirkan kembali beberapa fitur lawas yang pernah diimplementasikan pada pendahulunya yang kini turut dilengkapi fitur baru yang tak kalah menarik seperti Reversal Edge.
Beberapa karakter lawas kembali hadir dalam game ini, mulai dari Mitsurugi, Taki, Siegfried, Sophitia, Kilik, Ivy, Voldo hingga Cervantes. Sayangnya, ada nama-nama yang sebelumnya pernah hadir, harus absen dalam seri ini, seperti Cassandra, Yun-Seong, Lizardman atau Setsuka misalnya. Seluruh karakternya memiliki atribut yang berbeda yang membuat pertarungan terasa seimbang. Sebagai contoh, Sophitia dan Taki unggul dalam hal mobilitas, namun daya rusak yang dihasilkan cukup rendah dan daya jangkau senjatanya cukup pendek, sehingga ia harus terus agresif menyerang lawan agar meraih kemenangan. Berbeda halnya dengan Siegfried atau Astaroth, mengandalkan senjata berukuran besar, pergerakannya bisa dibilang cukup lamban dan sulit menghindar. Namun, dengan daya jangkau yang luas serta daya rusaknya yang sangat besar, ia bisa meluluhlantakkan lawan dalam satu serangan.
Fitur Guard Impact turut hadir kembali untuk menambah elemen taktik dalam pertarungan. Bahkan, kini ia tak lagi membutuhkan bar tertentu sehingga bisa dilancarkan secara bebas. Fitur Critical Edge dari seri kelima juga kembali memeriahkan pertarungan, sebuah serangan pamungkas yang bisa dilancarkan dengan mengonsumsi bar spesial yang tercantum di samping health bar. Input serangan ini dibuat jauh lebih mudah dari sebelumnya, hanya dengan menekan tiga tombol serang (atau satu tombol punggung yang bisa Anda alokasikan) pada kondisi yang tepat. Jika serangannya masuk, maka akan ada animasi serangan yang keren dengan daya rusak yang cukup besar. Seandainya, Critical Edge menjadi serangan penutup pertarungan, maka karakter akan menampilkan pose epik.
Salah satu fitur yang kembali dari Soulcalibur III adalah Soul Charge, sebuah mekanisme di mana karakter dapat berubah menjadi versi lebih kuat dan dapat mengakses serangan baru yang tak bisa diakses dalam kondisi normal. Beberapa karakter seperti Kilik, juga akan berubah wujud jika mengaktifkannya. Serangan Break Attack juga kembali hadir, yang mana serangan berefek listrik biru ini bisa menghancurkan pertahanan lawan bahkan memicu kondisi Armor Break, yaitu kondisi saat armor petarung hancur dan hanya menyisakan baju dalam saja. Lawan yang bersifat defensif dan bertahan terus menerus, health bar-nya akan menyala berwarna kuning hingga merah, sebelum pertahanan mereka hancur bersama armornya. Saat pertarungan berujung di tembok penghalang, Anda bisa memojokkan lawan dengan menghantamnya agar mereka mendapatkan Wall Hit. Bahkan, beberapa pagar pembatas juga bisa Anda hancurkan untuk membuka peluang Ring Out.
Dari semua mekanisme pertarungan, Reversal Edge adalah primadonanya. Bahkan, Bandai Namco terus menyorotinya selama masa promosi. Reversal Edge adalah sebuah aksi counter yang dilengkapi adegan slow motion, yang bisa dipicu dengan menekan satu tombol R1 (default) dengan menyesuaikan tempo yang tepat. Serangan ini bisa Anda gagalkan dengan melakukan Break Attack atau Unblockable Attack pada lawan. Jika serangan ini masuk, maka kedua karakter akan mengambil langkah mundur untuk melancarkan aksinya. Saat waktu melambat, kedua karakter harus memasukkan input serangan atau pertahanan untuk menentukan pemenang. Jika kedua karakter mengeluarkan aksi yang sama, maka akan ada fase kedua yang bisa memicu Lethal Hit, sebuah jenis serangan yang bisa melemparkan lawan ke udara.
Terdapat delapan jenis aksi yang bisa Anda lancarkan selama momen Reversal Edge, tiga aksi ofensif dan lima aksi defensif. Semua jenis serangan akan saling mengalahkan satu sama lain, layaknya pola batu, gunting dan kertas. Sementara Guard Impact akan menepis semua jenis serangan yang masuk. Dengan demikian, fitur ini menjadi perjudian yang cukup serius, di mana Anda akan menanggung risiko yang cukup besar jika gagal, namun akan sangat bermanfaat jika berhasil. Fitur ini terhitung cukup krusial dan bisa saja digunakan untuk membalikkan keadaan.
Presentation
Visual
Tak ingin tertinggal dari Tekken 7, game ini juga menggunakan teknologi yang sama untuk memaksimalkan kualitas visual dan animasinya, yakni Unreal Engine 4. Alhasil, render karakter dan stage-nya tampak begitu istimewa serta mendukung resolusi 4K dan fitur HDR. Desain armor tiap karakter terlihat begitu mendetail hingga bagian-bagian terkecil. Sayangnya, tidak ada kostum alternatif default seperti seri sebelumnya. Untungnya, Anda bisa mendandani mereka di mode Character Creation untuk memberikan tampilan yang berbeda pada tiap karakter, walaupun jumlah armor dan aksesorisnya tidak banyak.
Sejak pertama kali memasuki menu utama, Anda akan disambut dengan ilustrasi menu yang sangat indah serta tata letak yang tampak modern, minimalis dan megah di saat bersamaan. Dari sisi penataan cahaya, efek serangan dan bayangan, semuanya digarap dengan baik untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam pada pemain. Tersedia sebelas stage yang bisa Anda pilih selama permainan yang seluruh properti lingkungannya dibangun secara detail dan tampak anggun. Bahkan, Bandai Namco menghadirkan stage replika Kaer Morhen sebagai rumah untuk Geralt of Rivia untuk memberikan fan-service pada pengemar The Witcher. Yang paling menarik, tentu saja perubahan penampilan ketika terjadi kondisi Armor Break pada karakter. Sebagai contoh, ketika armor atas Sophitia mengalami kehancuran, maka rambut kepang Sophitia akan terurai dan tergerai. Detil-detil kecil seperti inilah yang membuat visualnya kian sedap dipandang.
Audio
“Transcending history of the world, a tale of soul and sword, eternally retold” merupakan kutipan narasi yang selalu didengungkan pada adegan pembuka dan menjadi ciri khas setiap seri Soulcalibur. Musik pengiring pertarungannya memang tidak banyak, akan tetapi Bandai Namco selalu menunjukkan kualitasnya secara maksimal, menyesuaikan dengan tema stage terkait. Dari sisi efek suara, ia tak pernah mengecewakan. Suara benturan senjata yang terjadi selalu terdengar meriah dan membuat adrenalin bergelora.
Saat Anda memainkan Tekken, pernahkah Anda menyadari bahwa ada hal yang cukup aneh saat percakapan antar karakter? Benar sekali, bahasa yang digunakan di dalamnya menyesuaikan asal karakter hingga membuatnya terasa campur aduk dan tidak sinkron. Bahasa Inggris, Jepang, Prancis, Rusia, Arab, Mandarin semuanya dilebur dalam percakapan dan anehnya, tiap karakter saling mengerti apa yang dikatakan lawan bicaranya. Untungnya, hal tersebut tidak berlaku pada Soulcalibur. Meskipun tersedia dua jenis sulih suara, Inggris dan Jepang, Anda tidak akan menemukan percakapan campur aduk, seperti Mitsurugi yang berasal dari Jepang, bertemu dengan Geralt of Rivia yang berasal dari daratan Eropa. Keduanya akan berdialog dalam satu bahasa yang sama dan terasa lebih masuk akal.
Value
Kesuksesan serial The Witcher 3: Wild Hunt, membuat Bandai Namco berambisi memasukkan Geralt of Rivia ke dalam roster. Tidak hanya itu saja, kehadirannya pun turut menjadi daya jual utama hingga ia mendapat kehormatan mengisi cover utama bersama Mitsurugi. Soulcalibur VI menjadi satu-satunya tempat alternatif bagi Anda yang ingin mencicipi aksi Geralt bertarung secara imbang dengan para pendekar dari seluruh dunia. Bahkan, bagi Anda yang belum pernah memainkan seri ini sebelumnya, game ini sangat tepat untuk memulai langkah awal, mengingat ceritanya sendiri mengambil lini waktu baru yang tak lagi relevan dengan pendahulunya. Total terdapat 21 karakter default yang bisa dimainkan sejak awal dengan dua karakter baru, yaitu Groh dan Azwel dan satu karakter tamu, Geralt of Rivia, belum termasuk karakter kreasi Anda. Bandai Namco telah memastikan kehadiran karakter DLC yang akan bergabung di masa mendatang, salah satunya adalah Tira.
Di lain pihak, kami merasa variasi mode yang ditawarkan game ini masih terlalu sedikit dibandingkan rivalnya. Tak ada mode Time Attack, Survival, Team Battle atau Challenge yang lazim Anda temukan pada game sejenisnya. Bahkan, jumlah armor atau senjata yang Anda temukan pada mode Creation, jauh lebih sedikit dibanding pendahulunya. Semoga saja Bandai Namco mengimplementasikan kekurangan ini melalui update gratis di masa mendatang. Untungnya, ia masih memiliki dua mode cerita yang masif dengan porsinya yang cukup menyita waktu, mekanisme pertarungan yang sederhana nan kompleks di saat bersamaan serta mode Character Creation yang cukup mendalam, menjadikan seri ini sebagai salah satu iterasi terbaik Soulcalibur.
Conclusions
Kembalinya serial Soulcalibur, membuktikan kebangkitan genre fighting di platform generasi terkini. Walaupun popularitasnya masih di bawah Tekken, namun ia menasbihkan diri sebagai salah satu franchise yang patut disegani dan berhasil mengukuhkan eksistensinya di industri video game. Sayangnya, Bandai Namco pernah menyatakan bahwa seri keenam ini mungkin saja menjadi seri penutup jika penjualannya tak mencapai target. Sebagai penggemar beratnya, kami hanya bisa berharap perjalanan Mitsurugi dan kawan-kawan tidak berhenti sampai di sini. Terlepas dari fakta tersebut, Soulcalibur VI merupakan game fighting yang solid dari sisi gameplay dan presentasi. Ia sangat layak untuk dimasukkan ke dalam daftar beli Anda dalam waktu dekat. Bagi Anda yang termasuk kolektor, Bandai Namco telah menyiapkan paket khusus Collector’s Edition dengan figur Sophitia sebagai sajian utamanya.
Pre-order game ini di Play Inc. Store
+ Sistem pertarungan mudah diakses
+ Alur cerita terstruktur
+ Reversal Edge yang dinamis
+ Presentasi visual terasa megah
+ Ilustrasi cerita sangat indah
+ Sulih suara dwibahasa
+ Musik yang keren
+ Museum penuh hiburan dan informasi
- Pilihan roster sedikit
- Mode Libra of Soul terasa repetitif
- Dua mata uang yang merepotkan
- Item kustomisasi kurang banyak
- Tanpa kostum alternatif