Resident Evil 3
Capcom
K2 Inc
M-Two
Redworks
Capcom
3 April 2020
PS4, Xbox One, PC
Survival-Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
Rp 849.000
Sebagai pionir genre Survival Horror, Resident Evil (RE) telah menjelma sebagai tolak ukur untuk game sejenisnya. Tidak hanya itu saja, ia juga menjadi salah satu franchise yang berperan membersihkan nama baik Capcom. Pada era konsol generasi kedelapan ini, Capcom telah merilis hampir seluruh judul utama Resident Evil. Salah satu yang fenomenal adalah kembalinya Resident Evil 2 dalam bentuk Remake tahun lalu yang mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak. Untuk melengkapi pengalaman dan koleksi RE di generasi ini, Capcom akhirnya kembali mengangkat kisah “cinta” antara Jill Valentine dengan monster yang sangat ikonik di akhir milenium lalu, Nemesis, dalam bentuk remake. Apakah Resident Evil 3 versi remake ini bisa melampaui kesuksesan pendahulunya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dalam game ini berlatarkan tahun 1998, sebelum peristiwa mengerikan di Resident Evil 2 terjadi. Jill Valentine, seorang wanita mantan anggota kepolisian, tengah berusaha kabur dari Raccoon City yang saat itu telah berubah total menjadi kota mati karena wabah virus yang mengubah penduduknya menjadi zombie. Selama perjalanannya, Jill bertemu dengan tentara bayaran bernama Carlos Oliveira yang direkrut oleh Umbrella untuk menolong para penyintas. Di tengah wabah virus tersebut, takdir mempertemukan Jill dengan monster berukuran raksasa dan berintelejensia tinggi bernama Nemesis. Monster tersebut akan terus mengejar ke mana pun Jill melangkah tanpa kenal ampun.
Apa tujuan Nemesis sebenarnya?
Mampukah Jill dan Carlos kabur dari Raccoon City yang telah dikepung oleh zombie?
Temukan jawabannya dengan memainkan Resident Evil 3!
Gameplay
Demi menjaga momentum kesuksesan Resident Evil 2 (RE2) versi Remake tahun lalu, Capcom langsung tancap gas dengan melanjutkan seri ketiga menggunakan konsep yang serupa. Resident Evil 3 (RE3) sendiri memiliki peran untuk menutupi kekosongan cerita yang ada pada seri keduanya. Berbeda dengan RE2 yang memiliki empat skenario berbeda, RE3 hanya memiliki satu skenario dengan jalan cerita yang linear. Seperti apakah petualangan Jill dan Carlos kali ini?
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Story Mode
Seperti yang telah kami utarakan di atas, Story Mode dalam game ini hanya menyediakan satu skenario saja. Anda tidak bisa memilih karakter yang akan dimainkan terlebih dulu seperti dalam RE2. Namun, Anda tetap bisa memilih satu dari tingkat kesulitan awal yang tidak mempengaruhi cerita. Pada tingkat kesulitan Assisted, zombie akan lebih mudah dikalahkan, kesehatan karakter akan pulih seiring berjalannya waktu, perolehan amunisi lebih banyak serta mendapatkan senjata Assault Rifle sejak awal permainan.
Permainan dimulai oleh Jill Valentine dari dalam apartemennya menggunakan perspektif First-person layaknya Resident Evil 7 (RE7). Setelah melewati sesi awal permainan, Anda akan langsung dikejutkan oleh kemunculan Nemesis, sebuah monster penghancur yang mengincar anggota S.T.A.R.S. yang tersisa, termasuk Jill. Kemunculan Nemesis inilah yang membuat gameplay RE3 ini cenderung ke arah action daripada horor. Anda akan merasakan aksi kejar-kejaran dengan Nemesis di awal permainan, sebelum akhirnya berpisah sementara dengannya.
Jika Anda pernah memainkan RE2 sebelumnya, gameplay RE3 kurang lebih mirip dengan pendahulunya. Hanya saja, petualangan Jill berada di tempat yang lebih terbuka. Masih mengandalkan perspektif orang ketiga Over-the-Shoulder, Anda dituntut untuk mencari jalan keluar dari Raccoon City demi menyelamatkan para penduduk. Anda diharuskan mencari sejumlah item kunci yang nantinya digunakan untuk membuka jalan baru.
Dengan latar belakang militer yang dimiliki kedua protagonisnya, Capcom menyuntikkan fitur Dodge dalam game ini untuk menyeimbangkan kehadiran zombie yang lebih agresif. Fitur ini bisa Anda picu dengan menekan tombol R1 di saat yang tepat. Apabila dilakukan dengan benar, Anda akan mendapatkan keuntungan berupa slow-motion yang bisa digunakan untuk kabur maupun menyerang balik. Jenis musuh yang Anda hadapi kurang lebih mirip dengan monster-monster yang ada pada RE2 seperti Zombie dan Licker. Musuh jenis baru yang Anda temui mungkin hanya laba-laba dan kodok raksasa saja. Akan tetapi, jika Anda sudah mengetahui kelemahannya, mereka bukan lagi ancaman bagi Anda.
Atmosfer horor dari Resident Evil tercipta dari keterbatasan sumber daya yang Anda dapatkan atau bawa. Anda harus melakukan manajemen item dengan baik seperti melakukan kombinasi pada item-item khusus, misalnya bubuk mesiu, tanaman herbal atau upgrade senjata agar tersedia ruang kosong untuk item lain dan mengurangi backtracking yang menghabiskan waktu dan amunisi. Peletakan Item Box biasanya diikuti mesin tik yang berguna untuk menyimpan permainan. Tempat inilah yang disebut sebagai Safe Room, di mana tidak akan ada musuh yang bisa memasukinya termasuk Nemesis.
Anda masih akan bertemu dengan sejumlah teka-teki, seperti mencari baterai, selang air, memotong rantai atau menyungkil gembok untuk membuka jalan baru. Hanya saja, kami merasa teka-teki dalam game ini dibuat jauh lebih sederhana dari RE2, sehingga terasa kurang menantang. Hanya dengan mengikuti petunjuk dari peta saja, kami jamin Anda bisa menamatkan game ini tanpa kesulitan berarti.
Satu hal yang cukup kami sayangkan adalah kehadiran Nemesis yang terasa seperti sudah diatur sedemikian rupa mengikuti skenario cerita sehingga membuat eksistensinya tidak lebih mengintimidasi dari Mr. X dalam RE2. Apalagi dengan hadirnya fitur Dodge dan beragam objek seperti tong bahan bakar atau alat listrik, Anda bisa melumpuhkannya sesaat tanpa perlu menghabiskan banyak amunisi.
Namun, kami patut mengapresiasi pertarungan boss yang menuntut Anda untuk memutar otak dalam pengaturan strategi karena mereka terasa jauh lebih menantang dari pertarungan boss RE2. Anda harus bisa menemukan titik lemah para boss sambil menghindari serangan agar penggunaan peluru dan herbs jauh lebih efisien dari sekedar menembak secara membabibuta saja.
Resident Evil Resistance
Menyadari minimnya konten single-player-nya, akhirnya membuat Capcom tergerak untuk menyuntikkan sebuah game Multiplayer bernama Resident Evil Resistance (RER) yang dijadikan satu paket bersama RE3. RER menawarkan sebuah konsep kompetisi asimetris 4 vs 1, di mana empat survivor mencari jalan keluar sambil bertahan hidup dari semua jebakan yang disiapkan oleh seorang Mastermind.
Sebagai Survivor, Anda harus bekerjasama dengan pemain lainnya, mencari kunci, mengumpulkan amunisi, menghabisi semua musuh yang diletakkan Mastermind, menghindari jebakan dan sejenisnya. Sedangkan, sebagai Mastermind, Anda harus mencegah keempat penyintas itu dengan menaruh jebakan dan ragam jenis musuh dari perspektif kamera CCTV. Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa berperan sebagai zombie yang telah muncul untuk membunuh para survivor yang berusaha kabur dari labirin.
Sayangnya, ada satu hal kami keluhkan dari mode ini yang tak lain adalah transaksi mikro yang mempengaruhi upgrade skill pemain. Pada akhirnya, RER menjadi game multiplayer Pay-to-Win, di mana gamer yang bergelimang harta akan menjadi lebih kuat dengan cepat dibanding gamer lainnya.
Presentation
Visual
Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran RE Engine membawa perubahan besar pada visual game milik Capcom, antara lain Resident Evil dan Devil May Cry. Penggunaan engine tersebut tampak kian sempurna pada remake RE3. Kini, Anda bisa merasakan keindahan Raccoon City yang sudah terjangkit virus dan dipenuhi zombie dalam resolusi yang lebih tinggi. Capcom tampak sangat niat dalam mempresentasikan latar belakang ceritanya dengan menampilkan aktor dan kota sungguhan. Hal ini membuktikan bahwa mereka memang serius menggarap seri ini.
Tempat-tempat yang dulu mungkin tidak terjamah pada RE2, kini bisa Anda lihat dalam perspektif yang lebih luas. Penataan cahaya yang luar biasa, membuat atmosfer horornya kian terasa. Nilai positif tentu saja kami berikan pada model karakter yang jauh lebih baik dari versi originalnya, terutama karakter penting seperti Jill, Carlos dan Nemesis. Desain zombie yang kian beragam dan mengerikan juga kami berikan acungan jempol.
Audio
Musik dan efek suara merupakan faktor penentu apakah sebuah game horor berhasil membuat pemainnya takut dan merinding. Sayangnya, aspek audio dalam game ini tidak terlalu berhasil melakukan tugasnya. Tidak seperti RE2, di mana saat mendengar langkah Mr. X saja sudah membuat Anda panik dan mencari tempat aman, suara Nemesis yang hanya bisa berteriak “STAAAARS” sama sekali tidak terasa menakutkan. Kendati demikian, para pengisi suara dari Bahasa Inggris maupun Jepang berhasil menghidupkan jiwa para karakternya dengan baik.
Value
Sejak diumumkan akhir tahun lalu, banyak gamer yang meragukan konten Resident Evil 3 versi remake ini. Karena tidak seperti RE2 yang menyediakan empat skenario berbeda, ditambah mode ekstra pasca tamat, RE3 hanya menyisakan satu mide campaign dan justru menghilangkan mode ekstra dari versi originalnya, yaitu Mercenaries Mode. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Capcom sengaja memasukkan mode Multiplayer bernama Resident Evil Resistance yang ternyata tak cukup kuat untuk menyelamatkan kekosongan tersebut. Hasilnya, RE3 menjadi game dengan waktu permainan yang sangat singkat. Hal inilah yang membuatnya seperti sebuah DLC dari RE2 saja dan tidak layak dihargai penuh.
Conclusions
Resident Evil 3 sebenarnya bukanlah game yang buruk, namun ia juga bukan game yang sempurna, hanya saja jumlah kontennya yang begitu minim membuatnya dipandang sebelah mata. Cukup disayangkan memang, karena aset-aset dalam game ini seharusnya masih bisa dimanfaatkan untuk mode ekstra yang dapat memberikan pengalaman berbeda di samping Story Mode-nya. Bahkan, kehadiran Resident Evil Resistance pun tidak bisa berbuat banyak untuk menutupi kekurangan tersebut. Seandainya Capcom menambahkan mode ekstra seperti Mercenaries Mode atau sejenisnya, kami yakin daya tariknya akan meningkat lebih dari ini. Semoga saja Capcom berbaik hati menambahkan konten baru di masa depan sebelum game ini digantikan oleh remake atau seri terbaru dari franchise Resident Evil di masa depan.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Dua protagonis yang fantastis
+ Presentasi cerita yang lugas
+ Implementasi RE Engine semakin sempurna
+ Visual yang memanjakan mata
+ Fitur Dodge sebagai penyeimbang permainan
+ Pertarungan boss yang epik
+ Ragam tingkat kesulitan yang menantang
+ Konsep gameplay RE: Resistance cukup seru
- Nemesis kurang menakutkan
- Teka-teki terlalu sederhana
- Audio kurang membangun atmosfer horor
- Waktu permainan singkat
- Absennya mode ekstra seperti RE2
- Microtransaction dalam RE: Resistance
- Absennya beberapa tempat dari versi original