Final Fantasy VII Remake
Andika Tri Saputra Noor
Square Enix
Square Enix
10 April 2020
PS4
RPG
Remaja
Blu-ray, Digital
82.32 GB
Rp 754.000 (Digital - Standard)
Rp 829.000 (Fisik - Standard)
Rp 1.189.000 (Digital - Deluxe)
Rp 1.189.000 (Fisik - Deluxe)
Rp 5.239.000 (Fisik - First Class Edition)
Remake adalah sebuah tren yang sedang marak dilakukan oleh para developer untuk menghidupkan kembali franchise lawas dari masa lalu. Namun, para developer harus jeli melihat permintaan pasar karena jika salah langkah, hal ini justru menjadi bumerang bagi eksistensi mereka. Final Fantasy, sebuah nama legendaris yang meninggalkan banyak kenangan kepada gamer, kini akhirnya mendapatkan perlakuan serupa.
Sebagai pemilik franchise, Square Enix memilih seri ke-VII sebagai proyek remake ini. Seri tersebut dipilih karena tingginya permintaan dari para gamer dan masih menyisakan banyak misteri. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, mereka dapat membangun ulang dunianya dalam resolusi yang lebih tinggi. Sebelumnya, kami ingin berterima kasih kepada pihak PlayStation Asia dan Square Enix yang telah memberikan review copy kepada kami, karena atas dukungan yang mereka berikan, kami dapat menulis ulasan ini tepat pada waktunya. Seperti apakah petualangan Cloud Strife di Midgar dalam Final Fantasy VII Remake (FFVIIR) episode pertama ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Mako adalah sumber daya yang menopang kehidupan planet dan menjadi energi yang menggerakkan Midgar, sebuah kota berbentuk lingkaran yang dibangun oleh perusahaan raksasa Shinra Electric Power Company, di mana mereka berperan sebagai pemerintah. Dengan mengeksploitasi Mako menggunakan Mako Reactor, mereka ingin menguasai seluruh sendi-sendi kehidupan tanpa terkecuali. Di tengah kekuasaan perusahaan Shinra, muncullah sekelompok kaum pemberontak Anti-Shinra yang bernama Avalanche.
Cloud Strife, seorang mantan tentara elit Shinra yang kini menjadi tentara bayaran, disewa oleh Avalanche untuk ambil bagian dalam misi penghancuran Mako Reactor 1 di kota Midgar. Kelompok kecil yang beranggotakan Biggs, Jessie dan Wedge ini dipimpin oleh Barret Wallace, yang juga menaruh dendam pada Shinra.
Mampukah Cloud dan teman-temannya menghentikan Shinra dari ambisinya menguasai dunia?
Temukan jawabannya dengan memainkan Final Fantasy VII Remake!
Gameplay
Turn-based RPG merupakan genre game yang sangat populer di era 90an dan mencapai puncak popularitasnya di saat FFVII meluncur pada tahun 1997 silam. Namun, Square Enix menyadari bahwa genre tersebut tak lagi terasa relevan untuk merepresentasikan kembali sebuah produk legendaris 23 tahun setelahnya. Maka dari itu, Tetsuya Nomura beserta tim developer akhirnya memutuskan untuk mengubah konsep permainan FFVIIR agar terlihat lebih menarik, baik bagi gamer pendatang baru maupun veteran.
Setelah melewati video pembuka yang mendebarkan jiwa, Anda akan masuk ke awal permainan sebagai Cloud Strife. Cerita utama dari game ini terbagi atas chapter-chapter linear yang sudah ditentukan oleh developer. Mayoritas dari Anda mungkin sudah memainkan versi demonya yang dilepas bulan lalu. Demo itulah yang akan menjadi Chapter pembuka dari game ini.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Di sesi awal permainan, Anda akan diperkenalkan pada sistem pertarungan yang baru melalui tutorial. Setiap karakter akan dibekali empat bar berbeda, yaitu Health Point (HP), Magic Point (MP), Active Time Battle (ATB) dan Limit Bar. Kami rasa tidak perlu menjelaskan apa itu HP dan MP karena keduanya sudah sangat lumrah ditemui dalam sebuah game RPG. Dua bar yang memiliki peranan penting adalah ATB dan Limit. ATB adalah bar yang akan terkonsumsi jika Anda melancarkan perintah spesifik seperti menggunakan skill, sihir, item atau summon. Bar ini akan terisi seiring berjalannya waktu. Sementara, Limit merupakan bar yang dapat Anda gunakan untuk melancarkan serangan spesial karakter, Limit Break.
Seperti yang telah kami utarakan sebelumnya, versi remake ini memadukan sistem Turn-based klasiknya dengan Hack-and-Slash ala Kingdom Hearts. Dengan demikian, Anda bisa melancarkan serangan normal tanpa perlu menunggu giliran, namun tetap mempertahankan strategi dalam memberikan perintah. Dengan menekan tombol kotak berulang kali, Anda dapat menghasilkan kombo dan dengan menahan tombol kotak, maka serangan versi kuat dari karakter juga dapat dipicu tanpa mengonsumsi sumber daya apapun. Selain menyerang, Anda juga bisa bertahan dengan tombol R1 maupun menghindar berguling dengan tombol X.
Walaupun pertarungannya berevolusi menjadi lebih agresif, developer tidak lupa menyematkan identitas asli dari game ini. Dengan tombol O, Anda dapat memberikan perintah pada karakter party untuk melancarkan suatu aksi seperti menggunakan jurus, sihir maupun item yang membutuhkan bar ATB. Dengan demikian, ATB akan memainkan peran pentingnya sebagai penyelamat Anda dalam setiap pertarungan.
Materia, sebuah item berbentuk bola kristal yang berperan sebagai equip, kembali dalam versi remake ini. Kehadirannya memiliki peran yang sangat penting karena dapat menambahkan skill baru pada karakter, baik aktif maupun pasif. Item-item Materia ini dibagi atas warna-warni yang memiliki fungsi yang berbeda. Nantinya, Materia bisa dipasangkan pada senjata, armor atau aksesoris yang memiliki slot kosong di dalamnya. Maka dari itu, Anda akan sering mengotak-atik Materia karakter untuk mendapatkan bentuk terbaik dari karakter yang bersangkutan. Sayangnya, berbeda dengan Ability pada senjata yang bisa dipelajari, skill dari Materia tidak bisa dipelajari dan harus dipasangkan pada equip karakter jika ingin menggunakannya.
Selain skill, Summon juga salah satu fitur yang tersemat di dalam Materia. Namun, penggunaan Summon sedikit berbeda dengan jurus atau sihir, karena biasanya ia baru bisa digunakan pada pertarungan penting seperti Boss Battle. Penggunaan Summon baru bisa dipicu ketika sebuah bar berwarna ungu terisi penuh. Setelah memanggilnya, mereka akan ikut bertarung dengan karakter party dan Anda bisa memberikan perintah padanya saat bar ATB karakter terisi.
Setiap musuh yang Anda hadapi butuh diidentifikasi terlebih dahulu menggunakan skill Assess agar Anda mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan resistensi mereka. Dengan mengetahui informasi tersebut, Anda bisa melancarkan serangan yang tepat demi tercapainya efisiensi sumber daya seperti MP dan ATB.
Episode pertama ini hanya menyertakan empat karakter party yang bisa Anda mainkan, di antaranya adalah Cloud, Tifa, Barret dan Aerith. Masing-masing karakter dibekali kemampuan unik yang dialokasikan pada tombol segitiga. Cloud memiliki dua mode pertarungan yang berbeda antara Operator dan Punisher Mode. Pada mode Operator, serangan dan pertahanannya cenderung seimbang dengan gerakannya yang lincah dan enerjik. Sementara, pada mode Punisher, gerakan Cloud akan sedikit melambat, namun daya serangnya meningkat drastis ditambah kemampuan Counter saat menangkis serangan fisik. Jika ia berguling dalam mode Punisher, maka Cloud akan otomatis kembali ke mode Operator.
Sebagai karakter bersenjatakan Gatling Gun, Barret juga dibekali kemampuan unik bernama Overcharge, di mana ia akan menembakkan meriamnya berturut-turut. Aksi ini bisa Anda picu dengan tombol segitiga tanpa membutuhkan ATB maupun MP. Namun, setelah penggunaan Overcharge, Barret harus menunggu waktu beberapa saat untuk mengisi daya meriamnya.
Tifa merupakan karakter tipe melee selain Cloud. Ia dibekali serangan spesial yang berfungsi sebagai penutup kombo. Serangan spesial ini dapat berubah-ubah jenisnya berdasarkan skill yang sedang aktif. Maka dari itu, variasi dan kombinasi serangannya bisa dibilang cukup banyak.
Selanjutnya, ada Aerith sebagai karakter yang menitikberatkan pada kemampuan sihir ofensif dan pemulihan. Aerith dapat menyerang dari jarak jauh menggunakan proyektil seperti Barret. Di samping itu, ia dibekali kemampuan unik bernama Tempest yang bisa ia lontarkan ke tengah medan pertarungan dan meledak untuk menghancurkan sekitarnya. Kemampuan ini menjadi sangat berguna apabila karakter party lainnya dikepung oleh banyak musuh sekaligus.
Tak melulu soal pertarungan, versi remake ini juga menyertakan beragam Mini-game untuk menambah variasi gameplay yang ada, mengingatkan kami pada serial Yakuza milik SEGA. Beberapa mini-game yang bisa Anda temukan dalam game ini antara lain adalah melempar Darts, adu Squats di gym, menyamakan gerakan tuas, dansa, pertarungan dengan motor, mengendalikan tangan robot, memompa air, menghancurkan kotak angka hingga Pull up. Tambahan permainan kecil ini membuat versi remake ini semakin manis dan sempurna.
Terakhir, yang tidak boleh terlewatkan adalah pertarungan boss yang epik. Hampir seluruh boss yang Anda hadapi benar-benar menghadirkan pertarungan yang dahsyat. Untuk melawan boss di awal permainan seperti Scorpion atau Airbuster saja, butuh beberapa fase untuk menaklukkannya dan didukung beberapa cutscene menarik yang akan membuat Anda terkesima. Dengan demikian, tentu Anda bisa membayangkan betapa kerennya pertarungan boss terakhir yang ada di dalam game ini. Butuh strategi yang matang agar Anda terhindar dari kekalahan di setiap pertarungan boss tersebut.
Presentation
Visual
Pada saat pertama kali diperkenalkan tahun 2015 silam, FFVIIR ditenagai engine Luminous Studio, sebuah engine In-house milik Square Enix yang juga mereka implementasikan pada Final Fantasy XV (FFXV). Akan tetapi, karena biaya pengembangan yang membengkak serta banyaknya kesulitan yang dialami oleh developer, sang sutradara Tetsuya Nomura akhirnya memutuskan untuk mengganti engine tersebut menggunakan Unreal Engine 4, seperti yang pernah terjadi pada Kingdom Hearts III. Keputusan tersebut terbukti berbuah manis karena mereka berhasil membangun ulang kota Midgar dengan sangat sempurna, jauh lebih baik daripada penampakan awalnya terdahulu. Bahkan, dari sisi performa, FFVIIR ini jauh lebih stabil daripada FFXV yang kerap didera masalah framerate.
Unreal Engine 4 benar-benar dieksekusi dengan baik oleh tim developer sehingga Anda akan sangat puas menikmati visual dalam game ini, walaupun memainkannya menggunakan PS4 non-Pro. Meskipun latar tempat dalam game ini hanya di sekitar kota Midgar, namun mereka benar-benar membangunnya dengan penuh rasa cinta. Kota yang dulu terlihat sangat kecil di versi originalnya, kini berubah menjadi sebuah kota raksasa yang akan membuat takjub seiring eksplorasi yang Anda lakukan. Ribuan aset unik yang digunakan dalam game ini akhirnya membuat ukuran gamenya sendiri cukup membengkak dan terpaksa harus dibagi dalam dua keping Blu-ray Disc pada versi fisiknya.
Tidak hanya itu saja, karakter penting, summon dan monster-monster di dalamnya juga dirancang dengan sangat menarik dan sempurna. Nilai positif juga kami berikan pada model karakter wanita seperti Tifa yang tampak menunjukkan aura keseksiannya, Aerith yang terlihat sangat anggun serta Jessie yang sedikit centil, namun tetap menarik di mata kami. Kami menilai bahwa FFVIIR adalah salah satu game dengan visualisasi paling sempurna di generasi ini.
Audio
Kembalinya sang maestro, Nobuo Uematsu, ke dalam tim pengembangan, merupakan suatu anugerah yang harus disyukuri oleh Square Enix. Karena beliau merupakan orang yang mampu menghidupkan atmosfer permainan melalui aransemen musiknya. Berkolaborasi dengan Masashi Hamauzu yang sudah menangani musik Final Fantasy dalam beberapa seri terakhir, hasilnya benar-benar luar biasa. Setiap momen dalam versi remake ini mendapatkan aura positif dari musik yang mengalun merdu di belakangnya.
Di samping musik yang luar biasa, FFVIIR juga dianugerahi talenta-talenta berbakat yang berhasil menghidupkan para karakternya dari sulih suara. Bahkan, sulih suara berbahasa Inggrisnya pun memiliki kualitas yang mumpuni, setara dengan Bahasa Jepangnya. Pun demikian dengan implementasi efek suara yang dihasilkan saat pertarungan. Efek-efek suara bombastis dan meriah kami nilai sangat berhasil membuat pertarungan kian seru dan intens.
Value
Sebagai seri terbesar dan terpopuler dari franchise Final Fantasy, kami rasa FFVII memang pantas mendapatkan sebuah versi Remake untuk memanjakan para gamer veteran sekaligus memperkenalkannya pada gamer pendatang baru. Pesonanya yang tak lekang oleh waktu membuat seri ini begitu dicintai, mulai dari karakternya, dunianya, plot ceritanya, gameplaynya, musiknya dan segala konten yang ada di dalamnya. Maka dari itu, tak heran jika Sony rela menggelontorkan dana lebih untuk mengikat kontrak eksklusif dengan Square Enix agar FFVIIR ini tidak mampir ke platform lainnya selama setahun ke depan. Setiap Rupiah yang Anda keluarkan untuk game ini benar-benar terasa berharga dan pantas untuknya. Kami berani menjamin Anda akan merasa puas atas jerih payah Square Enix selama lima tahun terakhir ini.
Conclusions
Tak berlebihan rasanya jika kami menyebut FFVIIR adalah game remake terbaik yang pernah diciptakan. Sebagai sutradara yang bertanggungjawab di balik layar, Tetsuya Nomura akhirnya bisa membayar lunas ekspektasi para gamer karena nama besar Square Enix benar-benar dipertaruhkan dalam game ini. Kami sama sekali tidak keberatan dengan keputusan mereka yang membaginya dalam format episodik karena petualangan Cloud Strife memang membutuhkan sumber daya yang sangat besar. Jika Anda mencari game yang paling sempurna di generasi ini, Final Fantasy VII Remake adalah jawabannya. Kami tidak sabar untuk menantikan kelanjutan kisahnya yang pastinya akan jauh lebih epik dari episode pertama ini.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Nostalgia yang sempurna
+ Presentasi cerita yang menguras emosi
+ Perpaduan sistem pertarungan klasik dan modern
+ Kualitas visualisasi yang fantastis
+ Musik yang menggugah hati
+ Tifa, Aerith & Jessie
+ Dua sulih suara yang sama bagusnya
+ Pertarungan boss yang epik
+ Summon yang keren
- Tidak ada kebebasan menentukan karakter party
Tak berlebihan rasanya jika kami menyebut Final Fantasy VII Remake adalah game remake terbaik yang pernah diciptakan. Jika Anda mencari game yang paling sempurna di generasi ini, game ini adalah jawabannya.