Beberapa waktu lalu, Capcom telah melepas demo gameplay dari Resident Evil Village yang bisa dinikmati lebih dulu oleh para pemilik PlayStation, yaitu Village Demo dan Castle Demo. Setiap satu akun PSN diberi waktu 30 menit untuk mencoba masing-masing demo.
Apabila Anda berhasil menyelesaikan demonya sebelum batas waktu berakhir, Anda bisa mengulang demo tersebut sampai waktu yang telah ditentukan. Namun, apabila Anda masih di tengah permainan dan waktu telah habis, maka Anda akan dipaksa untuk kembali ke menu utama.
Berikut impresi kami terhadap kedua demo tersebut:
Village Demo
Demo pertama yang kami cicipi adalah Village Demo. Pada demo ini, Ethan Winters baru saja tiba di desa misterius yang penuh salju. Di desa ini, ia bertemu dengan seorang nenek-nenek berpenampilan seram dan membawa tongkat. Ia mengatakan hal-hal yang akan membuat Anda penasaran dan menyebut satu nama asing, Mother Miranda.
Setelah percakapan berakhir, Anda ditantang untuk mencari jalan keluar dari desa tersebut dengan bermodalkan satu pistol. Jika Anda cukup jeli mengeksplorasi lingkungan sekitar, Anda bisa menemukan satu buah Shotgun yang lebih kuat dari pistol biasa.
Saat melewati ladang yang penuh dengan tumbuh-tumbuhan, kami dikejutkan dengan kemunculan musuh baru yang menyeramkan, yaitu Lycans. Berbeda dengan zombie dari seri-seri sebelumnya, Lycans memiliki intelejensi tinggi dan kecepatan yang jauh di atas rata-rata. Pilihan Anda hanyalah membunuh mereka atau kabur untuk menghemat peluru.
Setelah memasuki satu gubuk kecil, Anda akan bertemu dengan seorang gadis bernama Elena dan ayahnya yang terluka. Elena yang percaya bahwa Ethan adalah orang baik, mengajaknya untuk mengungsi di rumah seorang wanita bernama Luiza. Di rumah Luiza lah para penyintas yang tersisa berkumpul.
Naas bagi mereka karena ternyata Ayah Elena tidak hanya sekedar terluka, tetapi terinfeksi oleh virus yang bisa mengubah manusia menjadi seekor Lycans. Semua penyintas yang tersisa akhirnya harus tewas, sementara Ethan berhasil melarikan diri dari rumah Luiza.
Namun, hal yang paling mengejutkan adalah kemunculan Mother Miranda yang sedang membunuh seorang pria di depan rumah Luiza. Ethan yang kebingungan dan penasaran akhirnya segera mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di desa ini. Setelah Ethan berhasil membuka pintu berukir gambar iblis, demo pun selesai.
Castle Demo
Demo kedua yang kami mainkan akhir pekan lalu bertajuk Castle Demo. Permainan dimulai ketika Ethan tiba-tiba terbangun di sebuah kamar mewah yang berada di dalam kastil milik Lady Dimitrescu.
Setelah berhasil keluar dari kamar tersebut melalui lorong sempit di bawah cerobong asap, Ethan dikejutkan dengan kemunculan The Duke di salah satu ruangan. The Duke adalah seorang pedagang yang menawarkan beragam senjata, amunisi dan perlengkapan lainnya. Dengan uang yang ada, Anda bisa membeli satu buah Shotgun untuk senjata tambahan Ethan.
Setelah itu, kami menyusuri setiap kamar yang berada dalam kastil tersebut dan mencari barang-barang yang berguna. Sampai akhirnya, kami menemukan segerombolan kelelawar yang menggigit tangan Ethan hingga berdarah. Lalu, setelah itu muncullah salah satu anak dari Lady Dimitrescu yang haus darah dan memaksa kami untuk kabur dari tempat itu.
Ethan yang terperosok dalam lubang, jatuh di sebuah ruangan tua di bawah tanah. Ethan yang tengah menyelinap lewat lorong sempit, samar-samar melihat keberadaan Lady Dimitrescu yang keluar dari sebuah ruangan. Untungnya dalam demo kali ini, sang tante bertubuh sintal semampai itu belum sampai mengejar-ngejar Ethan.
Setelah itu, kami menjelajahi ruangan gelap yang mirip dengan penjara, lengkap dengan berbagai alat penyiksaan di dalamnya. Di sini lah kami baru bertemu dengan monster bertudung yang membawa senjata. Mereka akan menyerang secara serempak sehingga kami terpaksa harus mengeluarkan Shotgun untuk membasminya.
Di bagian akhir demo, kami kembali dikejar-kejar oleh salah satu putri Dimitrescu yang haus darah dan permainan berakhir saat Ethan tertangkap olehnya.
Conclusions
Kesan yang kami dapatkan setelah memainkan kedua demo tersebut, game Resident Evil Village tampak sangat menjanjikan dari segala aspek, baik cerita, gameplay, visual, musik dan atmosfer dunianya yang mencekam. Bahkan, versi PS5-nya sendiri mendukung fitur Adaptive Triggers dan Haptic Feedback yang mampu memberikan sensasi horor pada pemain.
Namun, jika harus memilih mana yang terbaik, kami lebih menyukai demo Village daripada Castle karena terasa lebih intens dan menegangkan. Sementara, demo Castle kurang begitu menegangkan dan sangat minim cutscene ceritanya.
Bagi Anda pemilik PlayStation jangan khawatir, karena demo selanjutnya akan digelar pada hari Minggu, 2 Mei 2021 pukul 07.00 WIB sampai hari Senin, 3 Mei pukul 07.00 WIB. Setiap akun PSN bisa memainkannya selama 60 menit. Demo ini juga akan bisa dinikmati oleh pemilik platform lain seperti Xbox One, Xbox Series, PC dan Stadia di tanggal dan jam yang sama.