[Review] Virtua Fighter 5: Ultimate Showdown

Virtua Fighter adalah sebuah judul yang mengubah genre fighting selamanya. Berkat teknologi 3D yang diimplementasikan SEGA di awal tahun 1990an itu, ia menjadi tolak ukur developer lainnya untuk berlomba-lomba menciptakan game sejenis. Sayangnya, seri ini mulai terlupakan di medio 2000-an dan masih stagnan di seri kelimanya. Bahkan, ia kurang dikenal oleh gamer Indonesia karena eksistensinya yang kian meredup.

Untuk mengembalikan masa kejayaannya, SEGA membangkitkan kembali serial yang telah lama mati suri ini demi memperkenalkannya kepada generasi baru. Mengusung subjudul Ultimate Showdown, kini Virtua Fighter 5 seakan terlahir kembali dengan diperkuat oleh Dragon Engine milik Yakuza. Mampukah Akira Yuki dan kawan-kawan mendapatkan kepercayaan dari para gamer veteran maupun generasi baru?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Gameplay

Virtua Fighter 5 mungkin adalah game fighting dengan usia paling panjang dibanding para rivalnya. Biasanya para developer sudah mengeluarkan seri terbaru dari sebuah game fighting, maksimal 5-6 tahun dari seri sebelumnya. Sementara, game ini sendiri kini telah mencapai usianya yang ke-15 sejak perilisan perdananya. Akan tetapi, berkat Ryu ga Gotoku Studio yang membangun ulang visualnya menggunakan Dragon Engine, game ini sama sekali tidak terlihat usang dan masih relevan di tahun 2021 ini.

Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:

Modes

Seperti game fighting pada umumnya, Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown datang dengan beragam pilihan mode, baik online maupun offline. Karena sejak awal sudah memfokuskan diri untuk masuk ke ranah eSports, SEGA menaruh Online Mode sebagai sajian utama dalam game ini.

Dalam Ranked Match, Anda dapat bertarung melawan para pemain dari seluruh dunia untuk berkompetisi menjadi yang terbaik di papan klasemen. Selanjutnya ada Room Match yang mengizinkan Anda untuk membuat ruangan sendiri, baik secara terbuka maupun terkunci untuk bertemu dengan pemain lainnya secara bebas tanpa mempengaruhi predikat Anda. Selain mode pertarungan biasa, ada pula pilihan League Match yang akan mempertemukan anggota ruangan secara bergantian demi meraih poin. Saat sedang menunggu giliran, Anda juga bisa menonton pertarungan yang sedang berlangsung dengan memberikan emoticon yang tersedia. Kami sendiri sudah mencicipi mode online-nya melalui server Asia. Hasilnya cukup baik dan berjalan lancar tanpa kendala.

Arcade Mode adalah mode single-player yang menuntut Anda untuk melawan berbagai karakter dalam beberapa stage sebelum akhirnya ditutup dengan pertarungan boss melawan Dural. Sementara, Offline Versus mengizinkan Anda untuk bertarung melawan pemain kedua menggunakan kontroler tambahan. Sayangnya, dalam mode Versus ini, Anda tidak melawan CPU.

Training Mode sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu Tutorial, Command Training dan Free Training. Dalam mode Tutorial, Anda akan diajarkan mekanisme dasar bertarung dalam game ini seperti menyerang, bertahan, menghindar, kombo, evasion, side step dan lain-lain. Kemudian, ada Command Training yang akan menantang Anda untuk mengeksekusi semua jurus yang ada di Command List dari tiap karakter. Terakhir, Free Training adalah mode bebas untuk Anda berlatih menggunakan pengaturan yang Anda inginkan.

Satu hal yang patut menjadi sorotan adalah Customization, di mana Anda bebas mempercantik tampilan karakter dengan ribuan item kustomisasi. Sayangnya, untuk mengakses mode kustomisasi ini, Anda harus membeli konten DLC Legendary Pack yang dibanderol dengan harga Rp 139.000. Tidak ada cara lain untuk mendapatkannya selain membeli.

Selain kelima mode permainan di atas, sebenarnya masih ada satu lagi mode permainan yang hingga ulasan ini ditulis, mode tersebut masih belum bisa diakses dan masih bertuliskan “Preparing”. Kami berharap semoga saja mode tersebut adalah Story Mode, karena selama ini Virtua Fighter belum pernah menyajikan cerita gamenya secara jelas dan sinematik seperti halnya Mortal Kombat, Street Fighter, Dead or Alive atau Tekken.

Fighting System

Virtua Fighter adalah game pertarungan tangan kosong dalam arena tiga dimensi yang cukup luas. Aturannya sangat sederhana, di mana karakter yang Health-nya terkuras habis akan tumbang dan kalah. Namun, ada juga cara lain untuk memenangkan pertarungan lewat metode Ring Out dengan mendorong atau menjatuhkan lawan ke luar arena.

Mekanisme pertarungannya mudah dipelajari tetapi sulit untuk dikuasai. Skema kontrolnya hanya menggunakan tiga tombol aksi saja dan bisa dikombinasikan satu sama lain, yaitu Punch, Kick dan Guard. Yang membuat game ini agak sulit adalah eksekusi kombo karakter yang agak teknikal dengan waktu input yang pendek. Semua rangkaian tombol itu harus ditekan secara simultan agar kombo tereksekusi dengan baik. Telat sedikit saja, kombo Anda akan batal. Seperti halnya Tekken, Anda juga dapat memanfaatkan sistem Juggling untuk memaksimalkan kombo. Dengan melemparkan musuh ke udara, mereka akan sangat rentan dan tanpa pertahanan.

Total ada 19 karakter yang bisa Anda mainkan plus satu karakter boss yang tidak bisa dibuka atau dimainkan. Semua karakter dari seluruh seri Virtua Fighter hadir di sini tanpa terkecuali. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak game fighting lainnya, namun tiap karakter punya gaya bertarung yang unik dan berbeda.

Presentation

Visual

Yang menjadi sorotan utama dalam versi Ultimate Showdown ini adalah bagaimana upaya SEGA AM2 bekerjasama dengan Ryu Ga Gotoku Studio untuk merombak visual Virtua Fighter 5 dari awal menggunakan Dragon Engine yang selama ini lekat dengan serial Yakuza. Usaha SEGA ternyata tidak sia-sia karena perubahannya terasa signifikan.

Model karakter, stage hingga tampilan antarmukanya dirombak total layaknya game baru. Selain itu, mereka juga menambahkan beberapa efek visual saat pertarungan seperti Hit Effect, seperti yang diimplementasikan pada game Tekken. Hal ini tentu saja menambahkan nilai positif untuk para pemain pendatang baru yang belum familiar dengan serial ini.

Audio

Virtua Fighter punya musik dan efek suara yang ikonik pada zamannya. Fitur-fitur tersebut masih tetap dipertahankan pada versi Ultimate Showdown ini untuk menambah aura nostalgia. Bahkan, beberapa musik stage juga diaransemen ulang agar terdengar lebih modern. Namun, sayangnya perombakan tersebut tidak berlaku pada sulih suara karakter karena SEGA masih menggunakan rekaman lama versi PS3 yang membuatnya terdengar usang.

Value

Seperti yang kita ketahui bersama, setiap bulannya Sony selalu membagikan game gratis pada pelanggan setia PlayStation Plus dalam jangka waktu terbatas. Biasanya, game-game yang digratiskan tersebut adalah game yang sudah lama dirilis atau game yang kurang laku di pasaran.

Namun, kali ini Sony betul-betul tampil beda. Meskipun Virtua Fighter 5 bukanlah game yang benar-benar baru, namun mereka berani untuk langsung memberikannya secara gratis di hari pertama perilisannya. Hal ini tentu saja menjadi angin segar bagi para gamer yang memiliki budget terbatas, karena menurut kami Virtua Fighter 5: Ultimate Showdown adalah game yang memiliki kualitas AAA.

Conclusions

Game fighting adalah salah satu genre yang tak lekang oleh waktu. Hal ini dibuktikan oleh Virtua Fighter 5: Ultimate Showdown yang walaupun sudah berusia 15 tahun, tetapi ia masih tetap memesona di masa kini. Dengan perombakan visual dan tampilan antarmukanya yang lebih modern, pastinya SEGA berharap agar serial ini bisa mendapatkan tempat di hati gamer generasi baru. Harapan kami pada serial ini adalah bisa terus eksis dan bersaing dengan judul game fighting lainnya dan mendapatkan seri terbarunya nanti.