Dragon Star Varnir
Compile Heart
Idea Factory International
3 Agustus 2021 (Switch)
11 Oktober 2018 (PS4)
9 Oktober 2019 (PC)
PS4, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
7.2 GB
US$ 29.99
Terlepas dari franchise andalannya Neptunia, Idea Factory dan Compile Heart sangat suka bereksperimen untuk melahirkan judul-judul JRPG baru dengan tema yang tidak biasa, seperti Death end re;Quest, Mary Skelter, Dark Rose Valkyrie dan Dragon Star Varnir. Judul terakhir sebenarnya sudah pernah dirilis untuk platform PS4 di tahun 2019 silam, namun Nintendo Switch baru mendapatkannya di bulan Agustus tahun ini yang dijanjikan hadir dengan berbagai perbaikan dan penambahan konten.
Seperti apa Dragon Star Varnir versi Switch ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Di sebuah dunia di mana berdiri tulang belulang menara binatang purba, terdapat seorang prajurit bernama Zephy adalah bagian dari ordo yang berperan untuk memburu para penyihir. Para penyihir ini dianggap sebagai makhluk terkutuk karena telah melahirkan naga.
Ketika Zephy hampir terbunuh dalam salah satu misinya, dua orang penyihir misterius menyelamatkannya dari maut dengan memberikannya darah naga hingga akhirnya ia dianugerahi kemampuan sihir baru. Takdir membawa Zephy terjalin dengan para penyihir yang memaksa dirinya untuk melawan Kekaisaran untuk membasmi kaumnya, Sang Pemburu Naga.
Mampukah mereka melawan semua penghalang dan menyelamatkan diri mereka sendiri?
Atau justru sekutu barunya malah menyerah pada kutukan naga?
Temukan jawabannya dengan memainkan Dragon Star Varnir!
Gameplay
Dalam beberapa tahun terakhir, kami mulai menyukai game JRPG anti-mainstream keluaran Idea Factory. Selain serinya tidak banyak, sebagian besar punya art style yang sangat cantik dan waifu material yang berlimpah. Harus kami akui bahwa sebagian besar game mereka justru berakhir dengan mekanisme permainan yang repetitif dan dangkal, sehingga produk akhirnya terasa setengah matang. Padahal, judul-judul yang mereka miliki berpotensi menjadi sebuah game yang epik dengan aset yang ada. Apakah Dragon Star Varnir mampu mengubah tradisi tersebut?
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Game-game keluaran Idea Factory biasanya kerap kali dibintangi oleh seorang protagonis wanita, entah itu berwajah imut atau bertubuh seksi. Akan tetapi, DSV justru memilih protagonis yang umum digunakan game JRPG lainnya, yaitu seorang pria bernama Zephy.
Seperti game JRPG modern lainnya, terkadang DSV terasa seperti game visual novel berkat gaya berceritanya yang menggunakan kotak dialog dan Anda harus mendengarkan percakapan antar karakter yang cukup panjang. Namun, setelah Anda mendapatkan akses untuk mengontrol karakter, sesi petualangan yang sebenarnya baru dimulai.
Salah satu hal yang cukup menyebalkan dari game ini adalah terlalu banyaknya sesi percakapan di tengah petualangan. Ketika JRPG lain biasanya menyelipkan obrolan karakter sambil menjaga alur permainan, game ini justru memotongnya begitu saja dengan cutscene visual novel yang mungkin durasinya bisa lebih panjang dari eksplorasi itu sendiri.
Battle
Dikembangkan oleh developer yang sama dengan serial Neptunia dan Death end re;Quest, Dragon Star Varnir juga mengusung sistem Turn-based pada pertarungannya. Sebenarnya tidak ada yang terlalu revolusioner dalam sistem pertarungannya, yang membedakannya adalah semua karakter akan bertarung di udara.
Developer menyuntikkan mekanisme tingkatan vertikal yang terbagi atas High, Mid dan Low, di mana Anda bisa bergerak naik dan turun untuk menyesuaikan posisi dengan lawan. Serangan fisik hanya bisa dilancarkan pada musuh yang memiliki tingkatan yang sama dengan karakter Anda, sementara serangan sihir bisa dilancarkan meskipun lintas tingkatan.
Anda masih akan bertemu dengan perintah umum seperti Attack, Magic, Item dan sejenisnya. Selain dari tingkatan posisi karakter, selebihnya tidak ada mekanisme yang benar-benar istimewa untuk ditawarkan karena hampir seluruhnya mirip dengan game-game garapan Compile Heart sebelumnya.
Presentation
Visual
Secara visual, Dragon Star Varnir tidak bisa dibilang mengesankan, akan tetapi ia masih dalam taraf cukup bagus untuk dipandang mata. Salah satu kelebihan presentasi visualnya terletak pada art karakter yang sangat cantik. Model karakter 3D nya pun bisa dibilang cukup baik, hanya saja desain monsternya terasa hambar sehingga tidak meninggalkan kesan yang mendalam. Selain itu, lingkungan dunianya juga terlalu terasa mirip satu sama lain, hanya dibedakan oleh palet warna saja.
Audio
Dragon Star Varnir punya deretan soundtrack yang enak didengar dengan nada-nada berkualitas tinggi. Selain presentasi visual yang lumayan cantik, telinga Anda juga akan dimanjakan oleh alunan musiknya yang merdu. Game ini juga punya dua pilihan sulih suara yang bisa Anda pilih, yaitu bahasa Inggris dan Jepang. Keduanya punya kualitas yang sama baiknya dalam menyampaikan emosi karakter.
Value
Game ini menyediakan beberapa tingkat kesulitan yang bisa Anda ubah sesuai selera. Apabila Anda merasa permainan terlalu susah dan grindy, Anda bisa menggantinya ke mode Easy untuk mengurangi beban tersebut. Total durasi permainannya sendiri tidak sepanjang game JRPG kebanyakan, Anda bisa menamatkannya kurang dari 30 jam saja.
Versi Switch sendiri telah dilengkapi dengan DLC berbayar yang sebelumnya telah dirilis untuk PS4 dan PC. Anda bisa mendapatkannya secara cuma-cuma tanpa dikenakan biaya ekstra lagi.
Conclusions
Terlepas dari seluruh DLC yang sudah disuntikkan pada versi Switch, mekanisme permainannya mungkin terasa kuno untuk gamer milenial, namun kami sendiri masih bisa menikmatinya layaknya game JRPG klasik di era PS2. Salah satu kendala terbesar yang kami rasakan adalah terlalu banyak percakapan yang memotong di tengah jalan sehingga mengganggu keseruan alur permainannya.
Anda tentu tidak bisa membandingkan game ini dengan judul-judul yang sudah punya nama besar seperti Dragon Quest, Final Fantasy, Tales, Ni no Kuni atau lainnya, namun jika merujuk pada game-game keluaran Idea Factory lainnya, game ini masih masuk kategori layak untuk dimainkan.
+ Sistem pertarungan yang solid
+ Art karakter yang cantik
+ Sudah termasuk semua konten DLC
+ Sulih suara dua bahasa
+ Soundtrack enak didengar
- Plot cerita yang membingungkan
- Sesi percakapan terlalu panjang
- Percakapan yang mengganggu alur permainan
- Kualitas visual kurang maksimal saat Docked
- Performa kurang stabil