[Review] ANNO: Mutationem

Thinking Stars, sebuah studio indie baru berbasiskan di kota Beijing, Tiongkok, mencoba peruntungannya di industri video game dengan mengambil tema Cyberpunk sebagai latar utamanya. Dunia Cyberpunk selalu menarik untuk ditelusuri, karena selain memperlihatkan teknologi masa depan yang canggih dan mutakhir, biasanya ia juga menyajikan dunia yang indah dengan kilauan lampu neon warna-warni untuk meramaikan suasananya.

ANNO: Mutationem adalah judul yang dipilih untuk merepresentasikan karya perdana sang developer. Dengan memadukan visual 2D dan 3D sebagai daya tarik utamanya, apakah game ini patut mendapatkan apresiasi?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Di sebuah kota futuristik yang bernama Skopp City, hiduplah seorang gadis muda yang bekerja sebagai spesialis keamanan dan pertempuran yang bernama Ann Flores. Suatu hari, ia mendapatkan kiriman paket yang berisi sebuah drone yang bisa memproyeksikan hologram dari partnernya, Ayane. Lewat drone yang terus mengikuti Ann itulah, keduanya saling berkomunikasi dari jarak jauh.

Ann bukanlah gadis sebatang kara karena ia masih punya beberapa anggota keluarga yang hidup terpisah darinya. Kakaknya mengelola sebuah bar di kota, sementara sang ayah kini sudah menyatu dengan tubuh robot dan masih hidup di dalamnya. Suatu ketika, ia mendapatkan kabar bahwa adik laki-lakinya Ryan, menghilang tanpa kabar. Ann pun mencari petunjuk terkait hilangnya sang adik dan menyelidiki apa yang sebenarnya tengah terjadi. Pencarian Ann ternyata tidak mudah karena ternyata banyak orang-orang yang menghalanginya sehingga mau tidak mau, ia harus mengeluarkan pedang dan pistolnya agar bisa terus maju dalam pencarian adiknya.

Berhasilkah Ann menemukan Ryan?

Temukan jawabannya dengan memainkan ANNO: Mutationem!

Gameplay

Dalam game ini, Anda akan bermain sebagai Ann Flores, seorang spesialis keamanan sekaligus petarung yang tinggal di Skopp City. Tugas Anda adalah membantu Ann mencari tahu keberadaan adik laki-lakinya yang hilang. Fase permainannya sendiri terbagi atas dua bagian besar, yaitu Exploration (3D) dan Combat (2D).

Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:

Exploration

Pada bagian eksplorasi, ia akan menggunakan perspektif orang ketiga, di mana Ann dapat Anda kendalikan secara bebas layaknya game tiga dimensi pada umumnya, seperti berbicara dengan NPC, masuk ke gedung, mengunjungi toko, mencari quest, mengumpulkan item, Fast Travel dan lainnya.

Kami merasa pergerakan Ann ketika di area eksplorasi terasa agak aneh, terutama jika Anda berusaha bergerak secara diagonal. Meskipun berada di area 3D, pada akhirnya pergerakan karakter tetap terasa seperti 2D.

Selain menjelajahi kota Skopp, terkadang Anda juga akan dihadapkan pada mini-game yang menuntut ketangkasan seperti menjadi Bartender atau mencungkil lubang kunci. Meskipun cukup sederhana, namun setidaknya ada variasi gameplay yang ditawarkan pada bagian eksplorasi ini.

Transisi dari 2D ke 3D atau sebaliknya terjadi begitu mulus. Salah satu penanda yang paling jelas ketika Anda berada pada mode 3D adalah Ann tidak bisa menggunakan kemampuan bertarungnya. Pada mode eksplorasi, biasanya Anda akan menemukan berbagai item yang bisa dijual atau dibongkar menjadi bagi material untuk Crafting.

Combat

Berbeda dengan bagian eksplorasi, di bagian pertempuran sudut pandang permainan berubah dari 3D menjadi 2D layaknya game Action Sidescrolling seperti Metroid, Castlevania atau Mega Man. Ann dibekali persenjataan seperti pedang untuk serangan jarak dekat dan pistol untuk serangan jauh. Dengan tubuhnya yang lincah, ia bisa melakukan banyak aksi seperti melompat, berguling, memanjat dan lainnya. Dari poin yang Anda dapatkan, nantinya Anda bisa meng-upgrade atau membuka kemampuan baru Ann yang disebut sebagai Talents.

Animasi melompat Ann masih tampak agak kaku, namun menyerang musuh menggunakan pedang dan pistol terasa sangat memuaskan. Jenis musuh yang ada juga terhitung variatif dan cukup menantang untuk ditaklukkan. Beberapa jenis musuh yang bisa terbang terkadang cenderung menyebalkan untuk dilawan karena jika Anda kehabisan peluru pistol dan jarak mereka tidak terjangkau, hal ini dapat mengganggu alur pertempuran dengan musuh yang ada.

Untuk menghindari serangan, Ann bisa berguling atau bertahan menggunakan tameng dengan L1. Dan apabila Anda menekan tombol L1 sesaat sebelum serangan musuh masuk, Ann bisa melakukan Parry yang berpotensi membuka ruang untuk Counter Attack. Apabila Anda berhasil membuat mereka Stunned, maka Ann bisa melancarkan serangan Instant Kill yang bisa dipicu dengan tombol R1.

Presentation

Visual

Awalnya kami cukup skeptis terhadap game ini yang seolah-olah memaksakan diri untuk menggabungkan gaya visual karakter pixelated 2D dengan lingkungan yang di-render 3D secara penuh dalam satu kesatuan. Namun, setelah merasakannya langsung, hal inilah justru yang menjadi keistimewaan yang hanya dimiliki oleh game ini. Karena jujur saja, perpaduan seperti ini cukup jarang kami temui, apalagi di tengah budaya industri video game saat ini yang cenderung mengagungkan visualisasi yang bergaya realistis.

Meskipun visualnya menggunakan gaya pixelated, pencahayaan dalam game ini tampak begitu hebat dengan penerangannya yang didominasi oleh lampu neon warna-warni khas tema Cyberpunk yang di usungnya. Beberapa area di pusat kota dan interior di dalam ruangan tampak sangat bagus.

Audio

Game ini superior dari sisi sulih suara karena ia memiliki tiga opsi yang bisa Anda pilih, yaitu Bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin. Benar sekali, mengingat basis developer Thinking Stars ada di wilayah Beijing, maka tak heran jika mereka juga memasukkan bahasa negara asalnya sebagai bentuk penghormatan. Hal inilah yang juga kami harapkan dari para developer dalam negeri agar memasukkan sulih suara berbahasa Indonesia pada game-game mereka ke depannya. Bagian paling menarik dari penyulihan suara adalah dua tokoh sentral Ann dan Ayane yang secara konsisten memperlihatkan interaksi dan percakapan yang begitu mengalir.

Untuk urusan musik, game ini menyajikan dua variasi yang berbeda. Ketika Anda berada di kota, musik yang ada cenderung tenang dan syahdu, namun ketika masuk ke bagian pertempuran, musik berubah menjadi lebih intens dengan nada yang memacu adrenalin.

Value

Game yang bagus tidak harus selalu punya ukuran file yang besar hingga puluhan bahkan ratusan GB karena pada dasarnya daya tarik game bukan cuma soal ukuran, tetapi lebih kepada keunikan formula yang membedakannya dengan game lainnya. ANNO: Mutationem punya keunikan di hampir segala aspek, mulai dari tema dunia Cyberpunk, perpaduan visual 2D dan 3D, variasi gameplay yang transisinya mulus hingga sulih suara yang menyediakan tiga opsi bahasa. Jika Anda penggemar game Action RPG secara umum atau penggemar tema Cyberpunk secara khusus, kami jamin game ini bisa memuaskan hasrat Anda.

Conclusions

Sebagai game perdana dari developer indie Thinking Stars, ANNO: Mutationem tampil cukup baik dan pantas mendapatkan apresiasi lebih. Terlepas dari pemilihan nama judulnya yang terkesan aneh, ternyata ia berhasil menyajikan petualangan di dunia Cyberpunk yang begitu menarik. Hal ini tak lepas dari aspek gameplay yang menarik dan dibumbui cerita penuh misteri serta keberanian developer membuat gebrakan yang memadukan visual 2D dan 3D, sehingga ia menjadi game yang sangat unik di mata kami.