Mafia: Definitive Edition
Hangar 13
2K
25 September 2020
PS4, Xbox One, PC
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
45 GB
Rp 560.000
Pada tahun 2000-an, Mafia adalah satu-satunya game yang berpotensi untuk menjadi rival sejati Grand Theft Auto milik Rockstar. Terlepas dari kemiripan konsep gameplay yang diusung, Mafia punya kekuatan cerita yang sangat brilian di zamannya. Hingga saat ini, Mafia sudah mencapai seri ketiga yang membuatnya menjadi kisah trilogi.
Pada bulan Mei 2020, 2K sudah merilis ulang Mafia II: Definitive Edition, namun hanya sebatas Remastered dengan memperbaiki tekstur dan performa saja tanpa membangunnya dari nol. Akan tetapi, khusus seri pertamanya, 2K dan Hangar 13 akhirnya memutuskan untuk melakukan remake besar-besaran terhadap seri pertamanya sehingga terasa lebih relevan untuk dimainkan di konsol generasi saat ini.
Seperti apa warna dan rupa Mafia: Definitive Edition versi remake ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Masih mengusung jalan cerita yang serupa dengan versi originalnya, Mafia: Definitive Edition menceritakan kisah perjalanan seorang supir taksi bernama Tommy Angelo, yang tiba-tiba saja diserang oleh keluarga Morello di tengah jalan. Untuk menyelamatkan diri, Tommy yang kabur menuju markas keluarga Saliero dan diselamatkan olehnya.
Tidak terima dengan perlakuan tersebut, Tommy pun meminta bantuan keluarga Saliero untuk membalaskan dendamnya kepada keluarga Morello. Setelah berhasil balas dendam, Tommy merasa bahwa pekerjaannya sebagai supir taksi kurang memuaskan. Ia pun akhirnya direkrut oleh Don Saliero sebagai seorang Mafia dan memulai perjalanan karir barunya.
Bagaimana kisah Tommy selanjutnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Mafia: Definitive Edition!
Gameplay
Sebagai developer seri Mafia saat ini, Hangar 13 mengambil alih peran Illusion Softworks untuk me-remake game ini. Berbeda dengan dua seri sekuelnya yang hanya dipoles dan dianggap sebagai Remastered, game ini benar-benar dibuat dari nol menggunakan teknologi yang baru. Meskipun begitu, versi definitif ini masih punya struktur cerita yang sama, misi yang serupa, urutan kejadian yang mirip serta mekanisme permainan yang kurang lebih sama.
Anda akan berperan sebagai Tommy, mantan supir taksi yang kini alih profesi menjadi seorang mafia karena terlibat konflik antar keluarga. Game ini masih menganut struktur linear yang sama dengan versi original-nya, di mana misi-misi yang Anda jalankan sudah ditentukan oleh developer secara runut dan berurutan. Jadi, Anda tidak diberi kebebasan untuk memilih atau berkeliling mencari misi seperti halnya game open-world modern lainnya.
Kota Lost Heaven sendiri yang ukurannya tidak bisa dibilang besar, tetapi juga tidak terlalu kecil. Pada mode cerita, kota ini tidak bisa Anda jelajahi secara bebas karena pada dasarnya ia hanya berfungsi sebagai latar tempat yang memperkuat ceritanya. Akan tetapi, ada satu mode terpisah bernama Free Ride Mode yang mengizinkan Anda untuk berkeliling kota tanpa terikat pada suatu misi.
Salah satu fitur baru yang disuntikkan dalam versi remake ini adalah hadirnya sepeda motor sebagai transportasi alternatif selain mobil. Sayangnya, tidak ada aktivitas sampingan yang bisa Anda jalankan. Uniknya, game ini juga masih tidak menyertakan sistem uang sehingga tidak ada transaksi yang bisa Anda lakukan di sini. Bahkan, ketika Anda mengisi bahan bakar atau ditilang oleh polisi pun, tidak ada uang yang harus Anda keluarkan.
Seperti game aksi pada umumnya, sesi pertempuran adalah hal yang tak terhindarkan. Tommy dan kompatriotnya kerap kali harus mengangkat senjata api demi melancarkan setiap urusannya. Game dengan tema kriminal seharusnya punya mekanik Gunplay yang menarik untuk memuaskan pemainnya, namun sayangnya game ini justru melakukan kesalahan fatal di bagian ini.
Aksi tembak-menembak dalam game ini terasa kurang memuaskan. Anda akan merasa kehabisan peluru terlalu cepat di saat-saat genting. Di sebagian besar misi, Anda berangkat hanya berbekal pistol sederhana dengan amunisi terbatas. Padahal, keluarga Salieri sendiri punya gudang senjata yang seharusnya bisa mengakomodasi aksi para Mafia.
Pertarungan jarak dekat pun tidak jauh lebih baik. Anda butuh menekan tombol di tempo yang tepat untuk menghindari serangan sampai akhirnya bisa menghajar musuh secara membabibuta. Namun, rasanya sama sekali tidak sememuaskan pertarungan tangan kosong pada game Yakuza, misalnya.
Presentation
Visual
Tidak seperti seri keduanya yang hanya mendapatkan proses Remastered, seri pertama ini dirombak total menggunakan engine Mafia III. Secara teknologi, game ini dibangun ulang dari nol. Semua aset visualnya seperti model karakter, senjata, kendaraan hingga kota Lost Heaven sendiri, kini terlihat jauh lebih detail dengan sistem pencahayaan yang modern. Tidak hanya itu saja, ekspresi wajah karakter juga telah diperbaharui sehingga penyampaian emosi selama cerita juga jauh lebih imersif dari versi originalnya.
Audio
Kisah keluarga kriminal Salieri tidak akan sekuat ini apabila tidak didukung oleh akting hebat dari para aktornya. Mereka menyulihsuarakan setiap karakternya dengan sangat apik sehingga penyampaian emosinya terasa begitu tepat menyesuaikan ekspresi wajah dan momen yang ada. Musik yang disajikan game ini juga sangat luar biasa menggambarkan suasana Amerika di tahun 1930-an, khususnya siaran radio yang bisa Anda dengarkan selama perjalanan di atas kendaraan.
Value
Kami cukup bersyukur 2K dan Hangar 13 melakukan remake penuh terhadap game ini dan bukan sekedar Remastered seperti Mafia II. Karena pada saat versi original-nya dirilis tahun 2002, kami belum sempat mencicipinya. Bahkan, jika saat itu memainkannya pun, otak dan nalar kami belum mampu mencerna ceritanya secara utuh. Dengan adanya versi remake ini, baik kami maupun gamer milenial lainnya punya kesempatan yang lebih baik untuk melengkapi kisah trilogi game Mafia.
Conclusions
Mafia: Definitive Edition jelas merupakan game yang sangat superior dibanding dua sekuelnya. Lompatan terbesar yang kami rasakan tentu saja berada pada bagian visual, namun sayangnya secara struktur permainan, ia terhitung kuno. Hal ini dikarenakan Hangar 13 terlalu terpaku pada versi originalnya sehingga tidak ada gebrakan yang membuatnya terasa revolusioner.
+ Cerita yang seru untuk diikuti
+ Penyampaian cerita luar biasa
+ Jajaran karakter yang berkesan
+ Atmosfer tahun 1930-an sangat terasa
+ Kemudi kendaraan cukup nyaman
+ Perubahan visual sangat drastis
+ Sulih suara karakter keren
+ Musik yang memanjakan telinga
- Minimnya aktivitas di luar misi utama
- Tembak-tembakan kurang memuaskan
- Aksi tangan kosong yang hambar
- Variasi senjata sedikit