[Review] Relayer

Game bertema robot mecha mungkin punya ceruk pasar yang sangat kecil di luar wilayah Jepang. Begitu pula dengan genre Strategy RPG yang punya penikmatnya sendiri. Namun, hal tersebut tidak mengurungkan niat Kadokawa Games dan Clouded Leopard Entertainment untuk meracik sebuah game yang menggabungkan kedua unsur tersebut.

Pada bulan Maret lalu, game terbaru mereka yang berjudul Relayer telah resmi dirilis ke pasaran dan sudah tersedia dalam Bahasa Inggris. Lalu, apa yang menjadi keunikan game ini dari game-game sejenisnya?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Relayer mengambil latar waktu jauh di masa depan sekitar tahun 2049, di mana manusia telah menemukan peradaban alien bernama Relayer. Para alien ini berniat menghancurkan alam semesta dan ingin menghilangkan gaya gravitasi di planet bumi yang disebut sebagai Gravity Loss. Akibatnya, makhluk hidup dan benda mati yang ada di bumi terhisap ke poros ruang angkasa. Seorang gadis bernama Terra, tengah berusaha menyelamatkan adiknya Luna dengan menggenggam erat tangannya agar tidak terhisap oleh Gravity Loss. Sayangnya, Luna pun harus menjadi korban dari peristiwa naas tersebut.

Dua tahun setelah peristiwa tersebut, Terra yang sudah menjadi pengendali robot, dikejutkan dengan pertemuannya bersama sang adik yang ia kira sudah tewas. Namun, tidak disangka, kini Luna justru berpihak pada pasukan Relayer dan ingin membalas dendam kepada umat manusia.

Bagaimana kisah Terra dan Luna ini berlanjut?

Temukan jawabannya dengan memainkan Relayer!

Gameplay

Relayer adalah game bertema robot mecha yang mengusung genre Strategy RPG, mirip dengan apa yang ditawarkan oleh seri Super Robot Wars. Namun bedanya, di sini ada banyak karakter yang waifu yang menghiasi percakapan sehingga Anda akan lebih betah mengikuti ceritanya.

Seperti game strategi pada umumnya, sebelum pertempuran dimulai, Anda diizinkan untuk mempersiapkan diri seperti menentukan unit mana yang akan turun tempur dan titik awal mereka tiba. Sistem pertarungannya sendiri berbasis giliran dan Anda akan diminta memberikan perintah dasar seperti Attack, Skill, Item dan Defend.

Secara garis besar, sistem permainannya cukup mudah dikuasai dan tingkat kesulitannya pun masih dalam taraf normal, asalkan Anda bisa memahami perbedaan tipe-tipe mecha atau yang biasa disebut Stellar Gear dalam game ini. Total ada empat jenis mecha, yaitu Assault, Sniper, Tank dan Scout.

Mecha tipe Assault biasanya berada di garda terdepan sebagai penyerang utama. Mereka bersenjatakan pedang dan punya daya rusak yang lumayan besar. Selain itu, terkadang tipe Assault juga bisa melakukan Counter Attack selama masih dalam jarak serangnya. Kemudian ada mecha tipe Sniper yang ahli dalam pertempuran jarak jauh. Tipe ini cocok ditempatkan di tengah atau belakang sebagai penghasil damage terbesar. Bahkan, ada kemungkinan Sniper bisa melakukan One-Hit Kill kepada musuh.

Selanjutnya, mecha tipe Tank yang punya Health Bar cukup tebal dan bisa menemani para Assault di baris depan untuk melakukan Follow-up Attack sebelum lawan menembus pertahanan Anda. Terakhir ada tipe Scout yang berfungsi layaknya unit pendukung di baris belakang.

Setelah memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe, sisanya Anda tidak menentukan posisi terbaik untuk menghancurkan lawan. Sniper adalah aset terbaik untuk menundukkan musuh Assault dan Tank dari jarak jauh tanpa takut terkena Counterattack. Musuh dalam game ini terkadang bergerak secara bersamaan untuk saling mendukung satu sama lain. Untuk itu, jangan biarkan unit Anda terkepung olehnya karena jika hal itu terjadi, maka tamatlah riwayatnya.

Saat memasuki sesi Intermission, Anda bisa melakukan kustomisasi terhadap para unit seperti mengganti senjata, armor, tameng dan chip untuk meningkatkan atribut unit. Selain itu, Anda juga bisa melakukan upgrade senjata agar bisa lebih berguna ke depannya. Hal ini perlu rutin Anda lakukan agar lebih siap menghadapi pertempuran selanjutnya. Semua aktivitas tersebut tersedia di menu Shop.

Selama berada dalam sesi Intermission, Anda juga bisa mengunjungi berbagai fasilitas yang ada di kapal Asterism untuk bercengkrama dengan karakter lainnya. Ada pula menu Space Sciency Library yang berfungsi layaknya perpustakaan yang menyimpan beragam informasi dalam game seperti profil karakter, mecha, senjata dan ringkasan cerita.

Presentation

Visual

Tampilan menu dalam game ini bisa dibilang cukup minimalis dan enak dilihat. Untuk game yang menyajikan banyak teks percakapan, teksnya mudah dibaca karena ukurannya juga pas untuk dibaca dari jarak sedang. Namun, bagian terpenting dari presentasi visualnya adalah artwork karakternya yang begitu menawan dan sangat nyaman dipandang, apalagi karakter wanitanya cukup dominan.

Audio

Sebagai game yang punya ceruk pasar cukup kecil, kami cukup terkejut karena game ini menyediakan opsi sulih suara berbahasa Inggris. Hal ini patut kami apresiasi karena kesungguhan Clouded Leopard Entertainment dan Kadokawa Games untuk menggaet pasar barat terlihat dari sisi ini. Sementara dari sisi musik, tidak ada yang istimewa dalam game ini. Tidak buruk, namun semuanya terdengar standar saja dan kurang berkesan di telinga kami.

Value

Bagi penggemar robot mecha, game seperti adalah surga bagi mereka karena Anda akan dimanjakan oleh barisan robot berdesain keren lengkap dengan variasi senjatanya yang berkilau. Namun, bagaimana jika Anda bukan penggemar robot mecha? Untungnya, Kadokawa Games secara cerdas menyuntikkan banyak karakter waifu dengan trope yang unik untuk menarik perhatian kami.

Conclusions

Bagi gamer yang tidak menggemari tema mecha seperti kami, Relayer datang dengan pendekatan yang cukup menarik karena ia tidak hanya berhasil menggabungkan elemen robot dan waifu, tetapi juga bisa merepresentasikan cerita dan gameplay-nya untuk mudah dimengerti. Apalagi dengan diperkuat artwork visual yang begitu menawan, membuat kami betah menikmati percakapannya dalam waktu yang lama.

Jika Anda masih ragu untuk meminangnya, versi demonya bisa Anda cicipi secara gratis melalui PlayStation Store Region 3 Asia.