Shin chan: Me and the Professor on Summer Vacation -The Endless Seven-Day Journey-
Millenium Kitchen
Neos
25 Agustus 2022
PS4, Switch, PC
Adventure
Semua Umur
Blu-ray, Cartridge, Digital
2.6 GB
US$ 39.99
“Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik, oh senangnya… Aku senang sekali!”
Lirik lagu di atas pastinya sangat familiar di telinga anak-anak Indonesia yang dahulu rajin menonton film kartun setiap hari Minggu pagi di televisi. Ya, itu adalah lirik lagu pembuka Crayon Shinchan yang tayang selama belasan tahun di televisi swasta Indonesia.
Crayon Shinchan merupakan franchise anime yang sangat populer di kalangan anak-anak 90’an. Meskipun saat ini sudah tidak lagi ditayangkan di televisi swasta Indonesia, namun popularitasnya menolak untuk meredup. Anime ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari keluarga Nohara yang berfokus pada sang anak sulung, Nohara Shinnosuke atau yang biasa dipanggil Shinchan. Meskipun usianya baru 5 tahun, namun kenakalan Shinchan kerap kali merepotkan orang-orang di sekitarnya.
Crayon Shinchan sendiri sebenarnya sudah beberapa kali mendapatkan adaptasi video game yang sempat dirilis di berbagai platform. Sayangnya, selama ini game-game tersebut biasanya hanya tersedia dalam Bahasa Jepang saja sehingga sangat sulit dinikmati secara penuh oleh penggemarnya di mancanegara. Atas dasar itulah, publisher Neos dan developer Millenium Kitchen berkomitmen untuk melokalisasi game terbarunya yang berjudul Shin chan: Me and the Professor on Summer Vacation -The Endless Seven-Day Journey-agar para penggemar Shinchan bisa memainkannya tanpa kendala bahasa.
Seperti apa petualangan terbaru Shinchan di game ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada suatu hari, Hiroshi Nohara (Papa Shinchan) ditugaskan ke daerah Kyushu untuk melakukan pekerjaan di sana. Oleh karena itu, akhirnya keluarga Nohara memutuskan untuk tinggal sementara bersama teman masa kecil Misae Nohara (Mama Shinchan) di daerah Asso, Kumamoto.
Setibanya di stasiun Kumamoto, keluarga Nohara bertemu dengan seorang kakek-kakek aneh yang berpenampilan seperti profesor, yang menawarkan sebuah kamera misterius. Tanpa menaruh kecurigaan sama sekali, keluarga Nohara pun berfoto bersama menggunakan kamera tersebut. Dengan kamera baru di tangannya, Shinchan pun menikmati liburan musim panasnya di ladang dan pegunungan Asso yang sangat indah.
Pada suatu malam, Shinchan menyaksikan makhluk raksasa yang digambarkan di atas cahaya bulan purnama. Di sebelah makhluk itu ada seorang pria aneh yang tersenyum lebar. Sosoknya sangat mirip dengan kakek-kakek yang memberinya kamera di stasiun. Pria itu pun memperkenalkan dirinya sebagai Profesor Akuno.
Kamera apa yang sebenarnya diterima oleh Shinchan?
Apakah liburan musim panas keluarga Nohara dapat berakhir dengan indah?
Temukan jawabannya dengan memainkan Shin chan: Me and the Professor on Summer Vacation -The Endless Seven-Day Journey-!
Gameplay
Game ini dimulai dengan tibanya Keluarga Nohara di bandara Kumamoto menyusul untuk berlibur. Setibanya di bandara, mereka bertemu dengan seorang profesor yang memberi Shinchan sebuah kamera aneh yang digunakan untuk mendokumentasikan liburan mereka.
Jadi apa yang seharusnya Anda lakukan sebagai Shinchan dalam game ini? Berperan sebagai anak kecil berusia 5 tahun, sebagian besar aktivitas yang dilakukannya tentu saja bermain, seperti menangkap serangga, ikan dan sejenisnya. Inti permainan yang sebenarnya adalah Anda dituntut untuk menemukan cerita yang cukup menarik agar nantinya bisa diliput oleh surat kabar lokal. Namun, Anda tetap diberikan kebebasan untuk melakukan apapun tanpa ada urgensi untuk buru-buru menyelesaikan hari-hari liburan.
Di Kumamoto, Shinchan juga akan bertemu dengan anak-anak sebayanya yang uniknya punya penampilan dan nama yang mirip dengan teman-teman Shinchan di Kasukabe, seperti Kazuma yang mirip Kazama, Kine yang mirip Nene, Masaya yang mirip Masao dan terakhir Bu yang mirip Bo.
Bagi Anda yang sudah familiar dengan serial Crayon Shinchan, mungkin akan terbawa suasana dan tidak kaget jika terjadi hal-hal liar yang di luar nalar. Namun, bagi orang awam yang baru mengenal Shinchan, mungkin akan sedikit kaget atas perubahan yang sering terjadi secara tiba-tiba.
Masih ingat dengan kamera misterius yang diberikan oleh profesor aneh di bandara? Anda tidak akan mengoperasikan kamera sebagai Shinchan, akan tetapi semua momen petualangan dan penemuan yang Anda lakukan akan tersimpan dalam buku jurnal secara otomatis. Jurnal inilah yang menjadi buku harian Shinchan selama liburan. Setiap harinya, Shinchan akan menunjukkan hasil dari jurnal tersebut kepada editor surat kabar untuk dievaluasi apakah layak untuk naik cetak.
Dengan menyampaikan konten untuk artikel surat kabar, hal inilah yang menjadi penanda kemajuan cerita utamanya. Dan seperti yang sudah Anda ketahui bersama, Shinchan adalah anak laki-laki yang menyukai wanita yang lebih dewasa. Di Kumamoto ini, ia bertemu dengan kakak mahasiswi cantik bernama Yoshiko yang sedang magang di surat kabar tersebut.
Game ini memang dirancang untuk dimainkan dengan santai dan sederhana, karena Anda sering kali hanya perlu menekan tombol-tombol sederhana untuk mengumpulkan sayuran dan rempah-rempah untuk restoran tempat Shinchan tinggal. Lalu, memancing ikan, mengumpulkan tanaman air, action figure, mengayunkan jaring serangga dan hal-hal lainnya.
Namun, satu hal yang membuat kami sedikit kecewa adalah sudut pandang kamera fixed yang terkadang membuat Anda menjadi salah arah saat berpindah area. Hal ini merupakan masalah yang sama ketika kami memainkan Resident Evil lawas yang menggunakan kontrol ala tank.
Presentation
Visual
Yang menarik dari game ini adalah gaya presentasi visualnya yang tetap mempertahankan ciri khas animenya. Baik karakter maupun lingkungannya, digambarkan menggunakan bak goresan krayon dengan warna-warna pastel nan cerah. Berkat gaya visual cel-shading yang dibawakan olehnya, rasa yang kami dapatkan saat memainkannya benar-benar seperti sedang menonton animenya.
Sayangnya, karena kontrol kameranya dibuat fixed, hal inilah yang akan menghalangi Anda untuk melihat perspektif dunianya lebih luas. Padahal, jika diberi kebebasan untuk mengatur sudut pandang kamera, pastinya akan jauh lebih menarik.
Audio
Dari sisi audio, desain suaranya benar-benar dirancang untuk memenuhi hasrat para penggemar Shinchan. Musik-musiknya yang bernuansa ceria akan banyak mengiringi petualangan Anda. Sementara dari sisi sulih suara, meskipun tidak seluruh percakapan disulihsuarakan secara penuh, namun akting suara aktor dan aktrisnya tidak perlu diragukan lagi karena mereka sudah begitu piawai memerankan karakternya dengan sangat baik, persis seperti di animenya.
Value
Sebagai generasi 90-an yang tumbuh dengan menonton anime di setiap akhir pekan, senang rasanya bisa melihat Crayon Shinchan diadaptasi menjadi video game lagi. Hal ini dikarenakan selama ini game-game Shinchan sangat jarang atau hampir tidak pernah dilokalisasi ke dalam Bahasa Inggris. Hadirnya, game ini tentu menjadi kesempatan berharga bagi kami karena akhirnya kami bisa memainkan game Crayon Shinchan dengan bahasa yang bisa kami mengerti.
Harapan kami, semoga saja game-game Shinchan di masa mendatang bisa menyertakan Bahasa Indonesia, seperti halnya Doreamon Story of Seasons: Friend of the Great Kingdom, mengingat penggemar Shinchan di negara kita berasal dari berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Conclusions
Memainkan Shin-chan: Me and the Professor on Summer Vacation -The Endless Seven-Day Journey- rasanya seperti kembali ke masa kecil karena game ini menawarkan pengalaman petualangan yang begitu menyegarkan. Anda bisa melihat dunia yang terbentuk dari imajinasi seorang anak berusia 5 tahun. Meskipun begitu, game ini tetap berpegang teguh pada apa yang kita ketahui selama ini dari manga maupun animenya. Jika Anda membutuhkan tempat pelarian dari kepenatan rutinitas, game inilah yang patut Anda cari.
+ Cerita yang menyegarkan
+ Gameplay kasual untuk semua orang
+ Bisa dinikmati dengan santai
+ Presentasi visual yang menyerupai animenya
+ Pemandangan Kumamoto sangat indah
+ Mempertahankan cita rasa animanganya
+ Akhirnya tersedia dalam Bahasa Inggris
+ Sulih suara tak perlu diragukan lagi
- Kamera yang fixed
- Minim tantangan