[Review] Pac-Man World: Re-PAC

Pac-Man si makhluk kuning bertubuh bulat yang suka memakan butiran pelet ini bisa dibilang salah satu tokoh legendaris dan merupakan salah satu pelopor di industri video game. Meskipun popularitasnya kini tak lagi bersinar, namun tanpa dirinya, mungkin Anda tidak akan pernah mengenal sosok-sosok terkenal lainnya seperti Mario, Sonic, Kratos dan lain sebagainya.

Melihat banyaknya game-game lawas yang bangkit di era modern, Bandai Namco akhirnya memutuskan untuk membawa kembali Pac-Man dalam proyek remake yang belum lama ini mereka umumkan, yaitu Pac-Man World: Re-PAC. Tidak perlu waktu lama sejak pengumumannya, kini game tersebut sudah bisa Anda nikmati di berbagai platform modern seperti PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S, Switch dan PC.

Apakah Pac-Man World: Re-PAC masih sama bagusnya dengan versi originalnya terdahulu?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Pada suatu hari, keluarga Pac-Man hendak merayakan acara pesta ulang tahun. Sayangnya, pesta yang seharusnya berlangsung meriah itu harus buyar berkat kedatangan pasukan hantu yang merupakan musuh bebuyutan Pac-Man. Satu per satu keluarga Pac-Man dijebak dan diculik oleh para hantu.

Ketika Pac-Man datang, kondisi pesta ulang tahunnya sudah porakporanda tanpa ada satu pun anggota keluarga yang tersisa. Tak lama kemudian, Pac-Man melihat ada balon udara yang menjatuhkan selebaran mencurigakan bertuliskan “Party On Ghost Island” yang memperlihatkan Toc-Man sebagai penyelenggaranya. Pac-Man pun langsung bergegas menuju pulau hantu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Mampukah Pac-Man menyelamatkan seluruh anggota keluarganya?

Temukan jawabannya dengan memainkan Pac-Man World: Re-PAC!

Gameplay

Pac-Man World: Re-PAC versi Remake dari game Pac-Man World pertama yang pernah dirilis untuk platform PlayStation pertama di 1999. Pac-Man sendiri asalnya merupakan game 2D yang menuntut Anda untuk memakan semua butiran pelet dalam suatu labirin yang berisikan para hantu. Namun, karena game platformer seperti Mario, Sonic dan Crash Bandicoot, sangat populer di tahun 1990-an, hal inilah yang memicu Bandai Namco untuk mengubah wujud Pac-Man menjadi game serupa.

Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:

Sesuai dengan judulnya, Anda akan berperan sebagai Pac-Man untuk berpetualang menjelajahi Pulau Hantu yang berisikan enam area berbeda. Setiap area terdiri dari empat level yang masing-masingnya dijaga oleh para boss. Sekilas konsep dunia dan stage ini mengingatkan kita pada game Crash Bandicoot.

Pac-Man punya tiga aksi dasar yang bisa ia lakukan untuk mengalahkan musuh. Seperti game platformer pada umumnya, biasanya cara untuk mengalahkan musuh adalah dengan menginjak kepalanya dengan cara melompat. Pac-Man juga dapat melakukan hal serupa, namun ia tidak menginjaknya melainkan menibannya menggunakan bokongnya.

Anda harus menekan tombol lompat dua kali untuk bisa melakukan Butt Bounce ini. Pac-Man juga bisa melempar proyektil yang disebut sebagai Dot Bomb. Butiran pelet yang ia dapatkan akan berperan sebagai amunisi Dot Bomb yang bisa meledak jika dilemparkan ke arah musuh.

Pac-Man juga bisa melakukan aksi berguling layaknya Sonic The Hedgehog yang disebut sebagai Rev Roll. Dengan menahan tombol segitiga, Pac-Man akan mengambil ancang-ancang seperti ingin berlari, lalu lepaskan tombol untuk membuatnya berguling ke depan. Aksi ini juga bisa digunakan untuk menyeruduk musuh-musuh yang ada di depannya. Selain untuk mengalahkan musuh dan menapaki jalan menanjak, Rev Roll biasanya Anda gunakan untuk menjalankan Helivator.

Di setiap level, Pac-Man akan berpetualang melewati berbagai rintangan, teka-teki, pintu dan peti harta karun. Rintangan-rintangan yang umum di game platformer seperti duri dan jurang, sudah pasti akan kerap kali Anda temui. Lalu, ada juga saklar-saklar yang harus Anda tekan untuk membuka jalan baru menuju area selanjutnya.

Terdapat pintu-pintu tertutup yang berisi berbagai harta karun. Uniknya, untuk membuka pintu-pintu ini, Anda tidak membutuhkan kunci, melainkan buah-buahan. Misalnya, ada pintu bertanda apel, maka Anda harus mencari buah apel di sekitar area tersebut untuk bisa membukanya.

Satu hal yang kami sukai dari game ini adalah meskipun telah berevolusi menjadi game 3D, ia tetap tidak menghilangkan jati diri asalnya. Pac-Man masih bisa berubah menjadi raksasa saat memakan Power Pellet untuk kemudian memakan para hantu yang mengganggunya. Bahkan ada Maze Mode yang akan membawa Anda menuju level labirin layaknya game Pac-Man jadul, di mana Anda akan harus memakan butiran pelet sambil dikejar-kejar oleh para hantu.

Di sepanjang level, biasanya Anda akan menemukan enam huruf P-A-C-M-A-N, yang tersebar di berbagai tempat. Kadang ada yang jelas terlihat, namun tidak jarang posisinya tersembunyi sehingga Anda harus rajin-rajin menjelajahi sudut area untuk menemukannya.

Selain petualangan di darat, game ini juga menyertakan sesi bawah air yang memaksa Pac-Man harus berenang. Anda bisa berenang dan bergerak dalam air. Namun, Pac-Man tidak bisa menyerang saat berada di dalam air. Untuk menghancurkan peti harta yang ada di air, Anda harus memakan Metal Dot agar Pac-Man menjadi logam dan menjadi berat, sehingga ia bisa memantulkan bokongnya di air.

Setelah Anda menyelesaikan suatu level, biasanya akan ada Bonus Stage atau sesi Slot Machine menggunakan koin token yang Anda dapatkan dari level tersebut. Jika berhasil mendapatkan dua atau tiga gambar yang sama, maka akan ada hadiah Life Up gratis untuk Anda.

Pertarungan boss dalam game ini mendapat perombakan besar, di mana setiap bossnya kini memiliki dua fase untuk Anda hadapi. Mereka punya pola serangan yang berbeda-beda sehingga Anda harus mencari cara yang tepat untuk menumbangkannya.

Presentation

Visual

Memposisikan dirinya sebagai sebuah game Remake, hal pertama yang kami perhatikan tentu saja presentasi visualnya yang mengalami perubahan signifikan dari versi originalnya. Visualnya kini terasa lebih hidup berkat pewarnaannya yang tampil lebih cerah dan detail, serta dibumbui oleh animasi yang lebih luwes.

Untuk mempermanis presentasinya, sang developer bahkan juga menambahkan banyak adegan cutscene baru sebelum pertarungan melawan boss, sehingga ceritanya terasa lebih dramatis. Tampilan antarmukanya juga dirombak total yang mana kini Health Bar, indikator skor dan HUD lainnya akan tampil konsisten di layar Anda.

Audio

Komposer Tommy Tallarico kembali dalam versi remake ini untuk membawakan lagu-lagu klasik Pac-Man. Cita rasa klasiknya tetap terjaga, meskipun telah mendapat sentuhan modern. Anda yang tumbuh bersama Pac-Man akan dibawa bernostalgia dengan berbagai efek suara dan lagu-lagu khas Pac-Man yang tetap terjaga orisinalitasnya. Sayangnya, sulih suara di game ini tidak diisikan secara utuh karena para karakternya hanya seperti komat-kamit saja saat melakukan percakapan.

Value

Maka seperti inilah seharusnya game remake dibuat. Di samping mempertahankan orisinalitasnya, ia juga tidak dipatok dengan harga penuh layaknya game baru. Harga yang ditawarkan Pac-Man World Re-PAC benar-benar ekonomis untuk Anda yang haus akan game baru berkualitas. Hadirnya kembali Pac-Man World turut meramaikan kembali pasar game platformer yang selama ini dikuasai oleh Nintendo. Kini Anda menjadi lebih punya banyak pilihan game yang aman untuk dikonsumsi anak-anak di bawah umur.

Conclusions

Serupa dengan apa yang kami ingat dari masa lalu, Pac-Man World: Re-PAC masih tetap menjadi game platformer 3D yang sangat menyenangkan untuk dimainkan oleh siapapun dan kapanpun. Inilah salah satu alasan mengapa kami sangat menyukai genre Platformer, karena Anda bisa datang dan pergi kapan saja, kemudian kembali lagi suatu hari atas dasar rindu. Meskipun kualitas gamenya belum bisa mengungguli trio maskot platform Mario, Sonic dan Crash Bandicoot, namun Pac-Man tetaplah ikon video game sulit untuk tergantikan.