[Review] Doraemon Story of Seasons: Friends of the Great Kingdom

Tahun 2022 bisa dibilang tahun yang memanjakan para penikmat anime di tahun 1990-an. Tidak hanya Digimon dan Crayon Shinchan saja yang mendapatkan judul baru, Doraemon pun tidak ketinggalan datang dengan sekuel game terbarunya yang berjudul Doraemon Story of Seasons: Friends of the Great Kingdom.

Sesuai dengan judul yang diusungnya, game Story of Seasons ini masih dikembangkan oleh developer Marvelous, namun dengan tema dan karakter dari semesta Doraemon. Satu hal yang membuat game ini terasa istimewa adalah Bandai Namco telah menyiapkan opsi Bahasa Indonesia secara penuh agar bisa dinikmati oleh lebih banyak pemain di tanah air.

Apakah sekuelnya ini bisa lebih bagus dari pendahulunya?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Ketika liburan musim panas tiba, Nobita yang baru saja meminjam teropong bintang dari Dekisugi, asyik mengamati bintang hingga larut malam. Ibu Nobita tidak suka Nobita begadang meskipun sedang berada dalam masa liburan. Ayah Nobita yang mencoba melerai pertengkaran malah menjadi kambing hitam. Nobita pun akhirnya merajuk dan kabur dari rumah.

Doraemon yang baru saja tiba dari masa depan dari mesin waktu, diminta oleh Ibu dan Ayah Nobita untuk mencari Nobita. Ternyata, Nobita sedang berkumpul dengan Shizuka, Suneo dan Gian yang juga sama-sama sedang tidak ingin berada di rumah. Akhirnya, Doraemon pun mengajak mereka untuk berpetualang ke planet antah berantah.

Setibanya di planet asing, Nobita bertemu dengan seorang anak laki-laki bernama Lumis yang pingsan di bawah pohon. Singkat cerita, Lumis pun mengajak Nobita dan kawan-kawan untuk membantunya di peternakan demi mewujudkan mimpinya. Sayangnya, hanya Nobita dan Doraemon saja yang bersedia membantu, sementara Shizuka, Suneo dan Giant telah mendapat pekerjaan masing-masing di kota.

Bagaimana kehidupan Nobita dan kawan-kawan selanjutnya?

Temukan jawabannya dengan memainkan Doraemon Story of Seasons: Friends of the Great Kingdom!

Gameplay

Setelah melewati video perkenalan yang cukup panjang, akhirnya Anda akan kembali mengendalikan Nobita yang bekerja sebagai petani untuk membantu Lumis mewujudkan impiannya. Game ini masih menggunakan konsep Farm Simulation pada umumnya, di mana Anda akan memulai kehidupan dari musim semi berdasarkan tanggalan di kalender. Kemudian, musim akan berlanjut dari musim semi ke musim panas, lalu ke musim gugur hingga musim dingin dan kembali lagi ke musim semi tahun berikutnya.

Entah karena bodoh atau lupa, Nobita yang pernah bercocoktanam dalam game sebelumnya, tiba-tiba saja lupa caranya mencangkul, menanam benih, menyiram dan aktivitas beternak lainnya. Oleh karena itulah, Anda akan melewati sesi tutorial yang panjang di bawah panduan Lumis. Untungnya, tutorial ini bersifat opsional, sehingga jika Anda menginginkannya, Anda bisa melewatinya dengan berkata tidak.

Setelah beberapa hari kemudian dan mulai menjelajahi kota, Nobita akan berkenalan dengan para penduduk yang tinggal di planet ini. Anda bisa mempererat tali persahabatan dengan para NPC. Namun, jangan berharap Nobita bisa menjalin asmara seperti game SoS pada umumnya, bahkan dengan Shizuka sekalipun karena pada dasarnya Nobita adalah anak SD yang belum akil baligh.

Nantinya, para penjaga kerajaan akan membawa Nobita bertemu dengan Sang Ratu. Sayangnya, ia kurang menyukai kehadiran kelompok Nobita yang dianggapnya sebagai orang asing, sehingga alat-alat canggih milik Doraemon pun dengan cepat dihapuskan eksistensinya. Untungnya, Lumis punya koneksi terhadap kerajaan. Lumis berjanji akan memulihkan kejayaan pertanian demi mengembalikan kepercayaan Sang Ratu sekaligus mendapatkan kembali alat-alat canggih Doraemon.

Setelah itu, Anda akan dihadapkan pada tugas-tugas harian seperti mencangkul, menanam dan menyiram benih, memotong kayu, menghancurkan batu dan beternak. Daftar tugas ini bisa Anda lihat dalam menu navigasi yang bisa diakses lewat tombol L2. Pembagian menunya sendiri kurang lebih masih sama dan mudah untuk dipahami.

Sebagian besar waktu Anda akan dihabiskan untuk bekerja di pertanian dan menyelesaikan daftar tugas yang diberikan Lumis. Oleh karena itu, Anda tidak akan pernah kekurangan aktivitas setiap harinya. Jika Anda punya pengalaman terhadap game Farm Simulation, hal itu akan memudahkan Anda dalam memainkan game ini. Bedanya, di sini Anda akan dibantu oleh alat-alat canggih Doraemon yang akan mempermudah berbagai aktivitas.

Fitur Baru

Entri kedua ini memperbaiki banyak kekurangan dari prekuelnya. Pertama, kini slot inventory antara peralatan bertani dan item seperti makanan, sudah dipisahkan. Hal ini mempermudah pemain dalam navigasi untuk mencari item yang diinginkan. Cukup dengan menekan tombol L2 atau R2, pergantian slot ini bisa Anda lakukan. Selain itu, ada juga fitur untuk memfavoritkan item atau peralatan tertentu yang mungkin sering Anda akses.

Fitur baru lainnya yang disuntikkan dalam iterasi kedua ini adalah Multiplayer. Game ini bisa dimainkan oleh dua pemain secara lokal dalam satu layar. Pemain pertama akan mengendalikan Nobita dan pemain kedua sebagai Doraemon. Pemain kedua bisa datang dan pergi kapanpun Anda mau.

Doraemon dapat membantu Nobita dalam menjalani aktivitas bercocoktanam, beternak dan lainnya. Sayangnya, Nobita dan Doraemon akan berbagi bar Stamina yang sama sehingga jika stamina terkuras habis, maka keduanya akan jatuh pingsan bersamaan.

Presentation

Visual

Game ini masih mempertahankan gaya visual dari seri sebelumnya yang didominasi oleh warna-warna pastel nan cerah bak lukisan yang bergerak. Yang menarik, kini makhluk hidup di game ini terbagi atas beberapa ras yang membuat varian karakter terasa lebih banyak dari sebelumnya.

Desain dunianya sebenarnya masih mirip-mirip, di mana peternakan Anda terletak di tengah desa, kemudian di kiri kanannya terdapat kota, perumahan warga dan hutan yang bisa Anda jelajahi. Menu HUD-nya juga dirancang dengan baik sehingga Anda bisa menavigasi informasi yang Anda butuhkan dengan mudah.

Audio

Seperti game-game SoS lainnya, game ini akan mengiringi permainan dengan musik-musik nan syahdu yang sangat menenangkan hati. Perubahan terbesar pada sisi audio adalah kini percakapan antar karakternya sebagian besar diisi oleh sulih suara penuh sehingga terasa lebih hidup. Namun, tidak ada yang lebih kami syukuri selain perubahan suara Nobita yang kini tidak selalu berteriak “Ey! Ey! Ey!” saat sedang beraktivitas.

Value

Seperti yang kita ketahui bersama, Doraemon punya ikatan batin yang kuat terhadap anak-anak Indonesia hingga saat ini. Ia merupakan tayangan kartun terlama yang pernah mengudara di TV swasta kita dan masih terus tayang hingga kini. Dan setelah sekian lama menantikan game Doraemon berbahasa Indonesia, akhirnya Bandai Namco mewujudkannya lewat game ini.

Penggunaan Bahasa Indonesia memang bukan hal baru di dalam video game, namun kami ingin membahasnya secara khusus di sini. Menurut hemat kami, penerapan Bahasa Indonesia di game ini tidak hanya sekedar menerjemahkan mentah-mentah dari Bahasa Inggris atau selayaknya copy paste dari Google Translate. Penggunaan kosa kata dalam setiap kalimatnya terasa pas dan tidak canggung sehingga mudah sekali untuk dimengerti oleh semua kalangan.

Tidak hanya itu saja, alasan kami memilih memainkannya menggunakan Bahasa Indonesia juga karena penamaan karakter. Tidak seperti versi Inggris yang menamainya dengan Noby, Sue, Sneech dan Big G, terjemahan Bahasa Indonesianya menggunakan nama Nobita, Shizuka, Suneo dan Gian, sesuai dengan nama yang kita dapatkan dari versi manga maupun anime-nya. Hal inilah yang membuat kami merasa lebih familiar dengannya.

Setelah Doraemon Story of Seasons: Friends of the Great Kingdom, One Piece Odyssey adalah game Bandai Namco selanjutnya yang menerapkan Bahasa Indonesia. Kami berharap mereka terus konsisten menyajikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu opsi bahasa pengantar sehingga bisa menjadi nilai jual untuk gamer lokal.

Conclusions

Meskipun tidak banyak menawarkan fitur baru, namun harus kami akui bahwa Doraemon Story of Seasons: Friends of the Great Kingdom merupakan sekuel yang tampil lebih baik dari pendahulunya. Pola permainannya memang masih sama, akan tetapi ada banyak improvisasi dari sisi gameplay dan aspek teknis yang membuatnya pemain kian nyaman memainkannya dalam waktu lama.

Sayangnya, kami masih merasa cutscene dalam game ini agak panjang dan tidak jarang membuat mengantuk karena jadi mengganggu ritme bermain. Namun, secara keseluruhan, game ini sangat layak untuk dimainkan dan cobalah Bahasa Indonesia-nya.