Evil West
Flying Wild Hog
Focus Entertaiment
22 November 2022
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
34 GB
Rp 829.000
Focus Entertainment, sebuah publisher asal Prancis ini memang bukan nama yang populer, khususnya di wilayah Asia. Meskipun usianya sudah memasuki kepala dua, namun sepak terjang mereka baru benar-benar diperhitungkan sejak game A Plague Tale sukses mencuri perhatian publik. Bahkan di tahun ini, sekuel A Plague Tale berhasil masuk menjadi nominasi Game of the Year di ajang penghargaan The Game Awards yang tentu saja membawa berkah kepada sang publisher.
Namun, A Plague Tale: Requiem bukan satu-satunya game AAA yang disajikan oleh Focus Entertainment di tahun ini karena mereka masih menyisakan satu judul lagi untuk menutup tahun ini dengan manis, yaitu Evil West. Setelah mengalami penundaan beberapa kali, akhirnya game ini secara resmi dirilis ke pasaran untuk platform PlayStation, Xbox dan PC.
Apakah game ini memang layak untuk dinantikan?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Jesse Rentier adalah seorang agen dari Rentier Institute, sebuah organisasi rahasia yang didedikasikan untuk memerangi makhluk gaib seperti Sanguisuge, bangsa vampir yang memangsa manusia. Jesse Bekerja sama dengan agen pensiunan Edgar Gravenor, mereka mengikuti jejak Peter D’Abano yang merupakan seorang vampir berpangkat tinggi yang menabuh genderang perang terhadap manusia sebelum teknologi mereka berkembang lebih jauh karena hal tersebut akan menjadi ancaman bagi Sanguisuge.
Pimpinan Sanguisuge menolak rencana D’Abano dan menghukumnya sampai mati. Jesse dan Edgar pun menyergap D’Abano untuk mengambil kepalanya dan membawa kembali ke markas besar Rentier Institute. Setelah tiba, Jesse diberi Gauntlet khusus oleh ayahnya William Rentier, yang mengungkapkan bahwa Gauntlet tersebut mampu memecahkan pesona magis yang digunakan Sanguisuge untuk menyembunyikan diri.
Di sisi lain, Felicity putri dari D’Abano menyerang markas dan membunuh sebagian besar staf dan agen Rentier Institute untuk merebut kembali kepala D’Abano. Dengan kondisi William yang terluka parah, Jesse, Edgar dan Harrow melarikan diri ke kota terdekat Calico, tempat di mana mereka melakukan kontak dengan sel Rentier Institute setempat yang dipimpin oleh Emilia Blackwell. Mencurigai bahwa ada kemungkinan William terinfeksi vampir oleh Felicity, Edgar pun pergi untuk menemukan obat untuk William. Sementara, Jesse mengikuti jejak menuju markas Felicity di kota Carmine.
Apakah Jesse bisa menumpas para Sanguisuge yang sudah melukai ayahnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Evil West!
Gameplay
Evil West adalah game aksi Third-person Shooter garapan developer Flying Wild Hog yang sebelumnya pernah meracik serial game Shadow Warrior dan Trek to Yomi. Ia merupakan game story-driven linear dan bukan open-world. Anda akan bergerak dari satu titik menuju titik selanjutnya, mengalahkan musuh sambil mencari jalan menuju area selanjutnya. Di sini, Anda akan berperan sebagai seorang pemburu vampir bernama Jesse Rentier. J
esse dipersenjatai senapan, rifle, flamethrower untuk menunjang aksinya sebagai koboi serta sebuah Gauntlet dan Kapak sebagai alat bertempur jarak dekat. Oh iya, game ini juga menyediakan mode Online Co-op jika Anda ingin bertualang bersama teman Anda. Namun, kedua pemain tetap menggunakan Jesse sebagai karakter playable.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Exploration
Latar waktu game ini Berkisar pada akhir abad ke-19 ketika Amerika masih belum pulih dari perang. Sebagian besar citra game ini akan berpusat pada estetika kota dan saloon khas koboi di wilayah barat. Selain itu, Evil West juga memadukan antara unsur mitologi dan supranatural, sehingga Anda akan melihat banyak monster-monster gaib yang ikonik.
Seperti game aksi pada umumnya, Evil West menyajikan dua bagian permainan, yaitu eksplorasi dan pertarungan. Anda akan mengunjungi banyak tempat untuk dijelajahi, terutama untuk mencari mata uang emas yang berguna untuk memperkuat senjata. Di setiap lokasi yang Anda kunjungi, biasanya ada banyak objek bercahaya yang menjadi indikator bahwa Anda bisa berinteraksi dengannya.
Sayangnya, kami menyadari bahwa sistem eksplorasi di sini terasa buruk. Misalnya, Anda melewati sebuah peti dengan melompatinya, tetapi Anda tidak bisa kembali melompati peti yang baru saja Anda lewati. Jadi, jika Anda sudah mencapai suatu titik tertentu, Anda tidak bisa kembali lagi ke lokasi sebelumnya. Oleh karena itu, apabila ada item koleksi yang terlewatkan, maka ucapkan selamat tinggal kepadanya.
Memang ada banyak lokasi yang bisa Anda kunjungi, namun transisi antar lokasinya menurut kami masih agak kasar dan kurang penjelasan. Bagaimana bisa Anda yang baru saja berpetualang di gurun dan tebing, tiba-tiba langsung berada di puncak gunung salju? Keputusan yang sulit untuk dimengerti.
Combat
Satu hal yang kami rasakan bahwa gamelay-nya memadukan formula pertarungan GOW-nya PlayStation (God of War) dan GOW-nya Xbox (Gears of War). Sementara, saat menembak menggunakan senjata api, tembakan yang Anda lancarkan sangat mirip rasanya saat Marcus Fenix melepaskan peluru secara membabi buta. Apalagi ia juga menghadirkan elemen gore yang memperlihatkan potongan tubuh monster yang penuh darah, maka tak heran jika kami menganggapnya demikian.
Saat Jesse meninju musuhnya menggunakan Gauntlet, rasanya sangat mirip seperti Kratos mengayunkan kapak Leviathan Axe yang bisa membuat musuh melayang atau terpukul mundur. Kombonya pun cukup variatif, di mana Anda bisa menekan tombol R1 berulang-ulang, lalu bisa juga menahan tombol untuk melakukan Uppercut, atau digabungkan dengan aksi menghindar yang membuat Jesse akan meninju musuhnya sampai mereka mundur.
Ada mekanisme menarik saat Anda membidik musuh menggunakan tombol L2. Anda akan dibimbing oleh sebuah indikator berbentuk lingkaran yang menandai titik lemah musuh sehingga jika Anda memicu tembakan di saat yang tepat, maka musuh bisa langsung mati dalam satu tembakan yang membuat anggota tubuhnya tercerai berai. Mekanik ini memang membutuhkan ritme yang tepat, namun apabila berhasil rasanya akan sangat memuaskan.
Developer secara cerdas merancang banyak varian musuh agar Anda tidak cepat bosan menghadapi monster yang itu-itu saja. Setiap musuh membutuhkan taktik berbeda untuk dikalahkan dan tidak asal pukul atau tembak saja. Beberapa musuh bahkan muncul dengan perisai yang mengharuskan Anda untuk menghancurkannya terlebih dahulu sebelum bisa dilukai.
Ada pun musuh bertubuh besar yang bisa melancarkan serangan pamungkas dan harus Anda gagalkan dengan menendangnya sebelum berhasil dilepaskan. Terkadang, terjadi situasi yang kurang adil yang membuat posisi Anda terkepung dan sulit mengendalikan keadaan sehingga Anda dipaksa untuk menggunakan semua peralatan yang dimiliki Jesse.
Namun, tidak ada yang lebih menyebalkan bagi kami selain kembali berhadapan dengan boss yang menjadi musuh biasa di level selanjutnya. Karena pada dasarnya, jelas musuh boss ini punya pola serangan yang merepotkan dan Health Bar yang cukup tebal sehingga konsentrasi Anda kerap kali buyar karenanya. Seharusnya, musuh boss yang kembali menjadi musuh biasa, berada dalam kondisi yang lebih lemah dari saat ia menjadi boss.
Presentation
Visual
Secara visual, Evil West punya kualitas grafis yang bisa disejajarkan dengan game first-party milik Sony. Sayangnya, hal ini tidak didukung oleh teknik pencahayaan yang mumpuni. Bahkan, kami merasa pencahayaannya agak aneh di beberapa tempat. Di level-level awal, kami merasa visualnya terlalu terang dan dominan oleh warna sinar matahari. Sementara, di level lainnya, ia tampak terlalu gelap hingga kami kesulitan melihat apa yang ada di layar televisi.
Dari sisi performa, game ini menyediakan dua opsi yang bisa Anda pilih, yaitu resolusi atau performa. Jika Anda memprioritaskan resolusi, Anda akan mendapatkan resolusi 4K, namun dengan performa yang mentok di angka 30 fps saja. Sebaliknya, jika Anda memilih performa 60 fps, Anda harus puas dengan resolusi 1080p saja.
Audio
Kami merasa sulih suara di game ini kurang meyakinkan untuk membawakan tema koboi yang berlatarkan di era Wild West. Seharusnya, para aktornya bisa bekerja lebih baik lagi untuk menjiwai perannya, tidak sekedar melontarkan kata-kata umpatan yang kotor terus menerus. Sementara, dari sisi musik justru terdengar sempurna dalam mengatur suasana pertempuran. Kedai tempat markas Anda berada bahkan memiliki musik piano yang sering Anda dengar dari film-film barat.
Value
Anda merasa hampa setelah menamatkan God of War: Ragnarok? Tenang saja, karena Evil West hadir untuk mengisi kekosongan tersebut. Meskipun secara cerita, jelas ada jarak seperti langit dan bumi, namun setidaknya ia bisa menawarkan pengalaman serupa dalam sisi gameplay.
Game ini akan memenuhi hasrat bertarung Anda karena sistem pertarungannya yang agak mirip dengan God of War. Tidak hanya itu saja, perpaduan tema koboi dan vampir yang cukup langka, membuat Evil West adalah game unik daripada yang lain. Durasi permainannya yang relatif singkat juga sangat cocok untuk Anda yang punya waktu main terbatas.
Conclusions
Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, Evil West adalah game aksi sederhana yang menghibur. Anda tidak perlu banyak memikirkan cerita yang tidak masuk akal, bagaimana alur petualangan Jesse, atribut karakter atau hal-hal kompleks lainnya. Cukup bersenang-senang dengan meninju dan menembak para monster yang menghadang, maka kepenatan Anda di dunia nyata akan tuntas terlampiaskan.
+ Aksi pertarungan yang memuaskan
+ Kombo variatif
+ Upgrade bermanfaat
+ Varian musuh yang beragam
+ Pertarungan boss epik
+ Kualitas grafis game AAA
+ Soundtrack keren
+ Ada fitur Online Coop
- Cerita yang tidak masuk akal
- Desain level terlalu linear
- Sistem eksplorasi yang buruk
- Teknik pencahayaan yang aneh
- Sulih suara kurang menjiwai