The Callisto Protocol
Striking Distance Studios
KRAFTON
2 Desember 2022
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC
Survival Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
44 GB
Rp 999.000
Bagi para penikmat game horor, nama “Dead Space” tentu saja menjadi salah satu judul yang membekas di hati mereka. Suksesnya serial tersebut tentu tidak lepas dari peran sang kreator, Glen Schofield. Pada tahun 2019, Schofield mendirikan bergabung dengan publisher KRAFTON dan mendirikan sebuah studio development baru bernama Striking Distance Studios. Tak ingin buang waktu terlalu lama, ia pun mengumumkan proyek terbarunya The Callisto Protocol pada ajang penghargaan The Game Awards tahun 2020 lalu.
Sebagai game yang lahir dari orang yang sama, The Callisto Protocol tentu saja punya beberapa kemiripan dengan Dead Space, salah satunya adalah genre horor yang dibawakannya serta tema luar angkasa yang menjadi latar tempatnya. Dengan diumumkannya game Dead Space Remake beberapa waktu lalu, hal ini tentu menjadi pelecut semangat Glen Schofield untuk merilis game ini sebulan lebih dulu.
Apakah The Callisto Protocol mampu melampaui karya Schofield sebelumnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Sekitar 300 tahun di masa depan dari sekarang, seorang pria bernama Jacob Lee bekerja sebagai pengangkut barang untuk perusahaan United Jupiter Company (UJC). Bersama rekannya Max Barrow, ia mengangkut kiriman kargo tanpa label yang ditujukan ke salah satu bulan milik planet Jupiter, yaitu Callisto. Meskipun terbilang berisiko dan berbahaya, perjalanan ini menjanjikan keuntungan yang sangat besar, hingga bisa membuat mereka pensiun dini.
Karena dicurigai membawa sesuatu yang berbahaya, kapal yang dikendarai Jacob didatangi oleh Outer Way, sebuah kelompok yang konon bertanggungjawab atas banyaknya serangan teroris terhadap warga sipil. Singkat cerita, kapal tersebut mengalami kerusakan parah hingga akhirnya harus mendarat darurat. Sial bagi Jacob karena rekannya terbunuh atas pendaratan ini. Jacob dan seorang wanita bernama Dani Nakamura dari Outer Way, menjadi dua orang yang selamat dari peristiwa ini. Keduanya ditemukan oleh kepala keamanan dan dituduh melakukan tindakan kriminal sehingga harus dipenjara di Black Iron Prison, sebuah penjara di Callisto.
Kemalangan Jacob terus berlanjut karena penjara Black Iron Prison ternyata tengah dilanda kekacauan, di mana para tahanan berubah menjadi monster mengerikan. Demi menyelamatkan dirinya, mau tidak mau, Jacob harus lari dari sana. Di tengah pelariannya, Jacob bertemu dengan Elias, seorang tahanan lama yang mengajaknya untuk bekerjasama melarikan diri dari penjara. Karena tidak punya pilihan lain, akhirnya Jacob pun setuju.
Fenomena apa yang membuat para tahanan berubah menjadi monster ganas?
Apakah Jacob berhasil keluar hidup-hidup dari penjara ini?
Temukan jawabannya dengan memainkan The Callisto Protocol!
Gameplay
The Callisto Protocol adalah game Survival Horror yang menggunakan perspektif orang ketiga sebagai sudut pandang kameranya, mirip dengan seri Resident Evil modern dan Dead Space. Anda akan berperan sebagai Jacob Lee, seorang kurir luar angkasa yang terdampar di salah satu bulannya planet Jupiter, Callisto. Jacob bukanlah seorang militer atau prajurit yang terbiasa menggunakan senjata. Namun, karena keadaan yang memaksa, ia akhirnya belajar menggunakan senjata yang ia dapatkan demi bertahan hidup dari serangan monster-monster ganas di sekitarnya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Game ini sebenarnya cukup linear dari segi alur. Anda hanya harus bergerak dari titik A menuju titik B, bertemu dengan musuh, mengalahkan mereka, kemudian berlanjut ke area selanjutnya. Tidak ada teka-teki rumit atau melakukan backtracking seperti Resident Evil.
Sebagai game horor, The Callisto Protocol membangun ketegangan pemainnya lewat atmosfer penjara luar angkasa yang gelap dan penuh dengan darah. Salah satu faktor yang paling sering dimanfaatkan oleh developer untuk menebar ketakutan adalah klaustrofobia, salah satu jenis fobia yang ditandai dengan rasa takut, cemas dan khawatir berlebihan saat berada di ruang sempit. Oleh karena itu, di sepanjang permainan nanti, Anda akan banyak menemukan koridor atau area sempit dengan penerangan minim.
Dari sisi eksplorasi, game ini tidak menawarkan banyak ruang untuk itu. Dari waktu ke waktu, Anda akan menyusuri koridor gelap dengan banyak belokan dan pintu yang siap mengagetkan Anda dengan jumpscare-nya. Anda juga akan sering sekali bertemu dengan ventilasi udara untuk kemudian dijadikan jalan pintas menuju area selanjutnya. Di mana pun ada ruangan yang terkunci atau buntu, ventilasi udara lah yang menjadi solusinya.
Combat System
Di awal permainan, Jacob dibekali sebuah linggis sebagai senjata utamanya. Game ini punya mekanik pertarungan yang menurut kami cukup unik, namun juga sedikit menyulitkan. Anda bisa menghindari serangan musuh dengan menahan tombol arah ke kiri atau kanan, di mana animasinya mirip seperti seorang petinju yang sedang bertarung.
Sayangnya, Anda tidak bisa menghindar dua kali ke arah yang sama, maka dari itu Anda harus rajin berpindah arah agar Jacob tetap aman. Selain menghindar, sebenarnya Jacob juga bisa bertahan dengan menahan arah mundur. Akan tetapi, aksi ini sangat berisiko jika musuh Anda bisa membanting atau mencengkram Jacob.
Jika berhasil menghindari serangan, lanjutkan dengan Counter Attack menggunakan senjata jarak dekat untuk menghabisi musuh. Biasanya, Jacob akan memukul badan mereka terlebih dahulu sebelum akhirnya memecahkan kepalanya. Anehnya, monster yang sudah kehilangan kepalanya tidak serta merta langsung mati begitu saja. Untuk itu, Anda harus melakukan serangan pamungkas sebelum akhirnya mereka terkapar tak berdaya.
Sebenarnya, tidak semua musuh yang Anda temui harus Anda lawan karena ada kalanya Anda harus mengendap-endap melewati mereka. Namun, jika melewatkan mereka, ada kesempatan untuk memungut sumber daya yang terlewatkan. Musuh yang telah mati bisa Anda injak dengan tombol segitiga untuk mendapatkan item darinya seperti Callisto Credit atau Health.
Di pertengahan permainan nanti, Jacob akan mendapatkan senjata baru berupa Baton dan pistol Handcannon. Fungsi Baton sama seperti linggis, yaitu sebagai senjata jarak dekat. Sementara itu, pistol dalam game ini punya fungsi ganda. Fungsi pertama adalah sebagai senjata jarak jauh layaknya game Shooter pada umumnya. Lalu, fungsi kedua adalah pistol akan berguna untuk membantu Jacob dalam pertarungan jarak dekat.
Saat Jacob memukul musuhnya dengan baton, terkadang akan muncul sebuah indikator berwarna biru yang diiringi dengan efek suara. Ketika hal itu terjadi, Anda harus menahan tombol L2, dilanjutkan dengan tombol R2 untuk melepaskan tembakan jarak dekat. Mengingat amunisi peluru dalam game ini terbatas, kami lebih memprioritaskan pistol pada fungsi keduanya karena kerusakan yang dihasilkan terasa lebih dahsyat. Selain Hand Cannon, nantinya Anda juga menemukan senjata lainnya seperti Skunk Gun atau Riot Gun.
Selain pistol biasa, sebenarnya Jacob masih punya satu senjata istimewa bernama GRP yang merupakan singkatan dari Gravity Restraint Projector. Senjata ini berguna untuk menarik musuh atau objek ke arah yang Anda kehendaki. Di beberapa area, terkadang ada jebakan yang bisa Anda manfaatkan untuk mengalahkan musuh seperti dinding berduri dan sejenisnya. Jika bisa mengeksploitasi alat ini, Anda bisa menaklukkan musuh dengan cepat. Akan tetapi, penggunaan GRP ini terbatas sehingga Anda tidak bisa menggunakannya terus menerus.
Presentation
Visual
Sejak diperkenalkan pertama kali ke publik, visual jelas menjadi daya tarik yang dimiliki oleh game ini. Kualitas visualnya setara dengan game AAA keluaran publisher ternama yang punya prestasi gemilang. Salah satu kengerian yang akan Anda temukan dari presentasi visualnya adalah bagaimana mereka memperlihatkan brutalitas terhadap para karakternya. Bahkan, tingkat kebrutalannya sudah hampir menyamai game Mortal Kombat. Kepala pecah, tangan buntung, badan terkoyak adalah suguhan yang tak terhindarkan. Pun demikian dengan desain monster yang terlihat sangat mengerikan, sehingga Anda akan merasa terintimidasi tiap kali berhadapan dengannya.
Untuk masalah performa, kami tidak menemukan banyak keluhan pada versi PS5. Semuanya berjalan normal tanpa ada kendala berarti. Namun, ada satu hal yang menjadi keluhan utama kami, yaitu tampilan antarmukanya yang tidak ramah pemula. Anda tidak akan menemukan Health Bar konvensional atau jumlah amunisi peluru yang terpampang jelas di layar. Dua parameter ini justru terlihat pada tubuh Jacob, di mana Health Bar dapat dilihat pada bagian tengkuk, sementara amunisi pistol melayang seperti Augmented Reality dekat senjata Anda.
Audio
Kekuatan utama yang akan membuat bulu kuduk Anda berdiri terletak pada desain suaranya yang dirancang dengan sangat luar biasa. Gema dari pesawat ruang angkasa yang sepi, ketukan lembut dari sesuatu yang bersembunyi dalam pipa yang ada di atas atau bawah Jacob, erangan dari orang-orang yang sekarat serta langkah berat dari robot keamanan yang mondar-mandir ke sana kemari adalah hal-hal yang akan membuat Anda gelisah dan tidak nyaman selama berpetualang.
Value
Melabeli dirinya sebagai game AAA, The Callisto Protocol dibanderol dengan harga yang kurang lebih setara dengan game garapan studio first-party milik Sony. Dengan satuan harga yang sudah mencapai kata “Juta”, ia sudah termasuk sebagai barang mewah. Dengan harga yang tidak bisa dibilang murah lagi, Anda pastinya berharap bahwa game ini bisa Anda nikmati dalam waktu yang panjang.
Sayangnya, The Callisto Protocol tidak akan memenuhi ekspektasi Anda dari sisi konten maupun durasi. Kurang dari 10 jam saja, Anda bisa menyelesaikan game ini dari awal sampai tamat. Bahkan, Anda bisa mendapatkan Platinum Trophy-nya lebih cepat dari Resident Evil 3 Remake.
Conclusions
The Callisto Protocol jelas merupakan salah satu game horor terbaik tahun ini. Desain audionya luar biasa, presentasi visualnya juga sangat mencengangkan, namun ada permasalahan utama yang terletak pada pondasi gameplay-nya. Biasanya pada game Survival Horror, elemen survival seharusnya menjadi hal yang membuat permainan menjadi menantang. Namun, karena game ini terlalu banyak membagikan sumber dayanya, hal ini justru menghilangkan esensi dari survival itu sendiri.
Game ini memang terlahir dari beberapa ide yang terbuang dalam Dead Space terdahulu. Meskipun masih jauh dari kata sempurna, The Callisto Protocol menjadi pembuktian bagi Glen Schofield dan tim Striking Distance Studios bahwa mereka mampu menciptakan game yang berkualitas. Dengan kemampuan yang mereka miliki, kami jelas sangat menantikan proyek mereka selanjutnya.
+ Mekanik pertarungan yang menyegarkan
+ Fungsi ganda pistol
+ Senjata GRP yang berguna
+ Elemen gore yang eksplisit
+ Jumpscare tepat sasaran
+ Nuansa horor yang mencekam
+ Visualisasi super realistis
+ Performa cukup stabil di PS5
+ Animasi kematian yang memuaskan
+ Desain suara juara
- Cerita kurang berkesan
- Alur yang terlalu linear
- Tampilan antarmuka yang buruk
- Variasi monster minim
- Upgrade senjata terlalu mahal
- Konten tidak sepadan dengan harganya