The Mageseeker: A League of Legends Story
Digital Sun
Riot Games
18 April 2023
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Action
Dewasa
Digital
2.8 GB
Rp 429.000
US$ 29.99
Suksesnya game League of Legends adalah salah satu pemicu yang membuat Riot Games ingin melebarkan sayapnya dengan cara memperluas semestanya lewat IP-IP baru yang berdiri di bawah payung yang sama. Setelah menerbitkan Ruined King pada tahun 2021 silam, kini Riot Games telah merilis semesta keduanya yang dibintangi oleh salah satu Champion LOL, Sylas, dalam sebuah judul baru, yaitu The Mageseeker: A League of Legends Story.
Dikembangkan oleh developer Digital Sun yang sebelumnya menangani game Moonlighter, apakah The Mageseeker bisa melanjutkan kedigdayaan League of Legends?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Di sebuah negara bernama Demacia, sihir sudah menjadi hal yang lumrah dan bukan sesuatu yang aneh. Namun, para penyihir ini tidak dapat hidup bebas karena adanya sebuah organisasi pemburu penyihir bernama Mageseekers, yang ingin memenjarakan para penyihir atau mendoktrin mereka untuk menjadi bagian dari organisasi.
Pada suatu hari, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Sylas, yang punya kemampuan untuk merasakan sihir. Sylas dilatih oleh para Mageseeker untuk membasmi para penyihir, hingga suatu hari Sylas merasa kasihan pada seorang penyihir muda. Ternyata, Sylas punya kemampuan untuk menyalurkan ilmu sihirnya kepada penyihir lain, namun karena kekuatan ini terlalu besar dan berbahaya untuk seorang anak, Sylas pun akhirnya kehilangan kendali dan mengakibatkan tewasnya dua Mageseeker dan penyihir. Atas perbuatannya tersebut, Sylas dituntut hukuman penjara selama 15 tahun.
Selama ditahan dalam penjara, Sylas mempelajari kebenaran tentang rantai Petricite yang mengikat dirinya karena rantai ini dapat meniadakan kemampuan sihir. Setelah berhasil mempelajarinya, Sylas justru dapat menyerap kemampuan sihir orang lain untuk digunakan olehnya.
Di hari eksekusinya, Sylas justru berhasil melarikan diri bersama pengetahuan barunya tentang rantai Petricite. Ia pun ikut membebaskan banyak penyihir lain dan membuat kerusuhan di Demacia. Selama kerusuhan ini, Raja Jarvan III kehilangan nyawanya dan Sylas dituduh atas peristiwa tersebut. Sylas yang kalah dalam pertempuran melawan Garen Crowguard, akhirnya diselamatkan oleh mantan mentornya Killan. Setelah terbebas dari kejaran Mageseeker, Sylas pun memulai perjalanannya mengumpulkan para penyihir pemberontak dengan berkeliling negara. Hal ini ia lakukan demi menjatuhkan pemimpin para Mageseeker, Eldred Crowguard.
Mampukah Sylas meyakinkan para penyihir lain untuk bergabung bersamanya?
Temukan jawabannya dengan memainkan The Mageseeker: A League of Legends Story!
Gameplay
The Mageseeker: A League of Legends Story adalah sebuah game baru yang berdiri di atas semesta League of Legends. Berbeda dengan Ruined King yang menyediakan enam Champions sebagai karakter playable, di game ini Anda hanya dapat mengendalikan Sylas seorang. Sylas sendiri diceritakan sebagai narapidana yang kabur di hari eksekusinya. Ia adalah seorang penyihir bertalenta yang punya kekuatan sihir sangat besar.
Game ini mengadopsi genre Action Hack and Slash dengan perspektif kamera Top-Down. Permainan dimulai dengan cara sederhana sebagai bentuk tutorial pada mekanisme permainan dalam game ini seperti bagaimana cara menyerang secara fisik, menghindar, melepaskan serangan sihir, Dash dan berbagai aksi dasar lainnya. Dari sisi eksplorasi, Anda tetap punya ruang untuk melakukan eksplorasi demi mendapatkan sumber daya ekstra. Namun, kami tetap merasa bahwa peta dari tiap area terasa terlalu linear sehingga tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.
Sylas akan dibekali sepasang rantai Percipite yang sebelumnya mengikat dirinya dalam penjara sebagai pengganti senjata jarak dekat. Seperti game aksi pada umumnya, terdapat dua jenis serangan fisik, yaitu Light Attack dan Heavy Attack, yang bisa Anda kombinasikan untuk merangkai kombo. Meskipun Light Attack adalah cara efektif untuk memulai kombo, namun mengakhirinya dengan Heavy Attack adalah salah satu tips efektif untuk mengalahkan musuh karena ada beberapa musuh yang dilapisi armor sebelum bisa dilukai oleh serangan Anda.
Meskipun ini adalah game Hack and Slash, namun Anda tidak bisa serta merta menyerang secara membabibuta tanpa perhitungan yang matang. Anda tetap harus rajin menghindari serangan dengan gerakan Dash agar terhindar dari kematian. Anda bisa memulihkan dirinya dengan meminum Potion dari Flask, namun jumlahnya sangat terbatas, mirip dengan game-game di Soulslike.
Yang menarik dari Sylas adalah ia punya kemampuan untuk menyerap ilmu sihir lawannya untuk kemudian digunakan olehnya. Dengan mengarahkan analog kanan ke arah musuh, nantinya akan muncul garis putus-putus sebagai pembidik. Lalu, dengan menekan tombol ZL, Sylas bisa menyerap ilmu sihir musuh dengan segera.
Ilmu sihir yang ia curi dari musuh, awalnya memang hanya bisa digunakan satu kali, namun setelah Anda mencapai markas nanti, ia dapat mempermanenkan ilmu sihir yang pernah dicuri olehnya lewat karakter NPC Leilani dengan mengalokasikan sejumlah uang. Total ada enam elemen sihir yang bisa dipelajari oleh Sylas. Keenam elemen ini dibagi atas tiga pasang yang saling mengalahkan, di antaranya api dan es, alam dan angin, listrik dan mistis.
Anda akan menemukan dua tipe misi berbeda, yaitu Main Mission dan Side Mission. Anda bisa memilihnya lewat meja War Table yang ada di markas. Main Mission bertujuan untuk memajukan cerita, sementara Side Mission biasanya akan Anda gunakan untuk grinding. Sayangnya, misi sampingan terasa kurang menarik untuk dimainkan karena selain mengumpulkan sumber daya, tidak ada cerita yang jelas untuk memotivasi Anda memainkannya.
Di sepanjang permainan nanti, Anda dapat merekrut para Outlaws di Demacia untuk bergabung dengan tim Sylas di markas. Beberapa dari mereka ada yang menjadi NPC di markas dengan membuka toko, namun ada juga yang menjadi pendamping petualangan. Para rekrutan ini nantinya bisa memberikan keuntungan seperti menambahkan elemen pada serangan Sylas.
Presentation
Visual
Dikembangkan oleh developer yang berbeda dengan game utamanya maupun Ruined King, Digital Sun menggunakan presentasi ala game retro yang mengadopsi gaya Pixel Art. Kendati demikian, kami cukup kagum dengan presentasi visualnya yang tetap bisa menghadirkan lingkungannya secara mendetail.
Desain dari tiap area yang Anda jelajahi terasa begitu memukau sehingga membuat kami tidak tahan untuk mengabadikannya dalam tangkapan layar. Tidak hanya lingkungannya saja, animasi karakter di sini juga dibuat sangat luwes dan modern. Bahkan, kami sempat dibuat terkesima di awal-awal cerita saat Garen melepaskan serangan pamungkasnya untuk menghabisi Sylas. Efek visualnya benar-benar memanjakan mata pecinta gaya retro.
Kami sempat membandingkan performa dan visual game ini antara versi PS5 dan Nintendo Switch. Meskipun hadir dalam balutan visual bergaya retro, sayangnya ia tidak lepas dari masalah performa. Pada versi Switch, masalah framerate cukup sering terjadi, baik dalam mode Docked maupun Handheld. Hal ini biasanya terjadi saat layar dipenuhi oleh banyak musuh sekaligus atau ketika Anda menghampiri sebuah lingkungan terbuka dengan detail visual yang beragam. Masalah performa ini sering kali mempengaruhi kontrol menjadi tidak responsif sehingga kerap kali membuat kombo tertunda atau aksi menghindar menjadi terlambat.
Audio
Soundtrack game ini sebagian besar didominasi oleh alunan musik melankolis bernuansa serius. Hal ini sangat cocok menggambarkan negeri Demacia yang dilanda kerusuhan serta kepribadian Sylas yang tidak selalu lurus. Meskipun terkadang musiknya menghilang di tengah perjalanan, namun kami tetap menyukai atmosfer yang dibawakannya karena memberikan kesan misterius pada dunianya.
Kekecewaan kami terhadap aspek audio mungkin terletak penyulihan suara karakternya yang tidak dilakukan secara penuh pada setiap dialognya. Padahal, dengan plot yang kompleks seperti ini, sulih suara bisa menjadi faktor penentu yang meningkatkan dramatisasi cerita.
Value
Sylas bukanlah tipikal karakter “Good Guy” yang optimis dan lurus-lurus saja. Bahkan interaksi dirinya dengan para karakter pendukung tidak selalu berjalan mulus karena beberapa kali mereka berbeda pendapat dan berselisih paham. Namun, sebagai gamer yang sudah tumbuh dewasa, ini menjadi sesuatu yang mewah bagi kami. Kompleksitasnya membuat kami tertarik untuk mengikuti kisah Sylas dan masa depan negara Demacia.
Terlepas dari minimnya pengetahuan Anda tentang LOL, kami tetap berani menjamin bahwa Anda bisa tetap menikmati game ini secara menyeluruh. Namun, nilai plus jelas akan Anda dapatkan apabila Anda datang sebagai fans dari League of Legends, karena hadirnya beberapa karakter seperti Morgana, Lux dan lain sebagainya.
Conclusions
Sejujurnya, kami sendiri bukanlah pemain aktif League of Legends yang paham akan semestanya secara menyeluruh. Kami hanya pernah memainkan game Ruined King yang sebelumnya dirilis tahun 2021. Namun, terlepas dari hal tersebut, The Mageseeker: A League of Legends Story adalah game Action RPG yang fantastis dan berhasil memberikan pengalaman yang berbeda dari game sebelumnya, Ruined King.
Kompleksitas ceritanya dengan karakter yang beragam, membuat Anda akan terus tertarik mengikutinya. Tidak hanya itu saja, mekanik gameplay-nya yang sangat adiktif dan kontrolnya yang responsif, membuat kami sangat keranjingan olehnya. Terlepas dari apakah Anda penggemar League of Legends atau bukan, The Mageseeker adalah sebuah game yang layak untuk Anda cicipi.
+ Pengembangan cerita yang semakin kompleks
+ Sylas bukan tipikal Good Guy pada umumnya
+ Mekanisme pertarungan yang adiktif
+ Kemampuan menyerap ilmu sihir lawan
+ Merekrut NPC untuk memperkuat Sylas
+ Musuh dan boss yang menantang
+ Visual retro dengan detail memukau
+ Musik menggambarkan suasana dengan tepat
+ Performa lebih stabil di versi PS5
- Misi sampingan tidak semenyenangkan misi utama
- Tidak semua orang bisa menyukai Sylas
- Peta eksplorasi terlalu linear
- Dialog tidak selalu disulihsuarakan secara penuh
- Masalah framerate pada versi Switch