Walaupun berdasarkan laporan terbaru Nintendo sepanjang tahun fiskal 2022 yang berakhir bulan Maret 2023 kemarin dikatakan bahwa penjualan Switch sudah mulai melambat, namun hal ini tidak akan membuat mereka menurunkan harganya demi menaikkan kembali penjualannya.
Hal ini diungkap langsung oleh Shuntaro Furukawa selaku presiden Nintendo dalam laporan finansial terbarunya. Dirinya menyebut bahwa saat ini tidak ada pertimbangan soal penurunan harga Switch di tahun fiskal ini karena biaya pengembangannya yang masih tinggi. Ditambah lagi, Nintendo juga harus mempertimbangkan soal nilai mata uang Yen serta inflasi.
Meskipun demikian, ia juga kembali memastikan bahwa harga USD 70 yang diterapkan pada The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom tidak akan menjadi standar baru untuk harga game Nintendo ke depannya, melainkan harga yang dipertimbangkan per judul jika memang konten yang ditawarkan memang sepadan.