[Review] GRIME

Metroidvania adalah salah satu genre yang cukup sering diadaptasi oleh developer indie dalam game-game mereka. Sementara, Soulslike merupakan genre yang paling digemari oleh para gamer dalam satu dekade terakhir. Studio indie yang bernama Clover Bite, tertarik untuk melebur kedua genre tersebut dalam game terbarunya yang berjudul GRIME.

Apakah kedua genre ini bisa bersatu padu sesuai harapan?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Sebuah entitas misterius turun ke dunia aneh yang dipenuhi dengan area-area kelam. Berawal dari potongan tubuh yang hanya berbentuk setengah badan, ia kemudian merayap perlahan-lahan sampai akhirnya menumbuhkan kaki yang bisa menopang tubuhnya. Hanya dibekali kemampuan untuk menyerap sesuatu, entitas ini berjalan tanpa arah sambil mencari jawaban tentang siapa dirinya dan menyelidiki dunia tersebut.

Siapakah sebenarnya entitas ini?
Mengapa ia diturunkan ke dunia tersebut?

Temukan jawabannya dengan memainkan GRIME!

Gameplay

GRIME adalah game Action RPG yang mengusung konsep permainan Metroidvania dan Soulslike. Dengan menjadikan Destroy, Absorb dan Grow sebagai tema utamanya, Anda harus menghancurkan dan menghisap musuh-musuh Anda agar sang karakter utama bisa tumbuh menjadi individu yang semakin kuat.

Di awal permainan, Anda benar-benar tidak punya senjata apapun untuk menyerang. Satu-satunya kemampuan dasar Anda adalah Absorb atau menyerap musuh. Absorb menjadi fitur terpenting dalam permainan karena ia adalah satu-satunya cara karakter Anda untuk memulihkan dirinya. Namun, tidak semua jenis serangan bisa Anda serap. Jika musuh menyala merah sebelum menyerang, itu menjadi indikator bahwa serangan tersebut tidak bisa diserap.

Setelah menyerap serangan musuh, ada satu bar di kiri atas yang akan terisi. Setelah bar tersebut terisi penuh, maka Anda bisa memulihkan diri dengan menahan tombol R2. Sayangnya, pemulihan ini membutuhkan waktu dan membuat karakter Anda tampil tanpa pertahanan sehingga sangat berisiko untuk digunakan apabila ada musuh di dekat Anda.

Karakter Anda punya lima atribut dasar yang bisa dikembangkan sepanjang permainan, yaitu Health, Focus, Strength, Dexterity dan Resonance. Mungkin yang perlu kami jelaskan hanyalah Focus dan Resonance karena ketiga lain atribut lainnya sudah sangat umum dan sudah bisa dimengerti. Focus bisa dibilang sebagai Stamina, di mana atribut ini akan menentukan seberapa besar bar Stamina Anda. Sementara, Resonance adalah atribut yang berhubungan dengan senjata.

Pertarungan adalah bagian yang paling fantastis dalam game ini. Seiring berjalannya permainan, Anda akan mendapatkan berbagai jenis senjata dan mempelajari bagaimana caranya menangkis, parry dan kemampuan lainnya. Namun, seperti halnya dalam game Soulslike, Anda tidak bisa sembarangan melepaskan serangan karena semuanya membutuhkan stamina.

Setiap serangan memiliki bobotnya masing-masing, sesuai dengan senjata yang Anda gunakan. Di sisi lain, musuh-musuh yang Anda hadapi, punya pola serangan yang sulit ditebak. Jadi, jika Anda kurang waspada, maka musuh biasa pun bisa membunuh karakter Anda dengan mudah. Selain menyerap musuh, Anda juga bisa menghindari musuh dengan cara Dash. Dengan memanfaatkan kemampuan ini, Anda jadi punya ruang gerak yang lebih banyak daripada harus menangkis atau hanya mengandalkan Absorb saja.

Salah satu ciri khas game Metroidvania adalah memiliki peta dunia yang saling terhubung satu sama lain. Namun, peta di game ini tidak langsung update secara otomatis ketika Anda mengunjungi area baru, melainkan harus mencari satu tempat khusus semacam checkpoint yang biasanya letaknya tersembunyi. Jika Anda berhasil menemukannya, maka peta dunianya baru akan terbuka secara sempurna. Namun, titik checkpoint di sini terhitung sangat sedikit dan jarang Anda temui, sehingga jika mati dalam pertempuran, titik kembalinya bisa jadi sangat jauh dari tempat karakter Anda mati sebelumnya.

Presentation

Visual

Sebelumnya, kami harus mengakui bahwa desain dunia dan karakter dalam game ini diracik dengan sangat hebat untuk menyesuaikan tema yang dibawakan. Masalahnya, visual yang indah saja tidak cukup untuk sebuah video game, karena performa juga menjadi aspek yang tak kalah penting dalam cara menyajikannya.

Dalam versi PS5 yang kami mainkan, framerate-nya seringkali naik turun, meskipun kondisi dungeon dalam keadaan sepi. Padahal, dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi ini, seharusnya game ini bisa berjalan stabil agar tidak menghalangi pergerakan pemain.

Audio

Terlepas dari performanya yang naik turun, untungnya game ini punya musik yang ciamik. Meskipun tanpa sulih suara, namun musiknya mampu membawakan atmosfer gelap dan kelamnya dengan mantap. Soundtrack-nya berhasil meningkatkan suasana suram lewat alunan lagu-lagunya yang mencekam. Kendati demikian, efek suaranya sebenarnya terhitung standar untuk jenis genre ini, namun kami tidak memiliki kendala apapun terkait dengannya.

Value

GRIME menawarkan pengalaman bermain Soulslike dalam perspektif 2D. Dunia yang dibawakan olehnya benar-benar penuh estetika dan mengundang tanya. Dengan atmosfer kelamnya itu, ia membuat Anda semakin penasaran dengan lore cerita yang ada di baliknya. Apalagi ia juga didukung dengan soundtrack yang intens dan mekanisme pertarungan yang memikat, kami yakin Anda akan dibuat tenggelam dalam permainannya selama berjam-jam.

Conclusions

Terlepas dari kekurangannya dari sisi performa, GRIME tetaplah salah satu Hidden Gem yang harus Anda cicipi. Clover Bite secara cerdas berhasil menggabungkan elemen pertarungan yang memuaskan, platforming yang menantang serta progress yang signifikan selama permainan. Jika Anda adalah gamer yang haus tantangan, Anda harus mencoba untuk menaklukkan game yang satu ini.