Fort Solis
Fallen Leaf
Black Drakkar Games
Dear Villagers
22 Agustus 2023
PS5, PC
Survival Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
7 GB
US$ 29.99
Siapa bilang hanya studio besar saja yang bisa menggunakan teknologi terkini seperti Unreal Engine 5. Dengan pengalaman yang didapat saat membantu studio top dunia, studio independen asal kota Liverpool yang bernama Fallen Leaf, ingin membuktikannya lewat game terbaru garapannya dengan membuat terobosan baru dalam penyampaian narasi yang dibuat sedemikian rupa mendekati film.
Apakah game berjudul FORT SOLIS ini mampu mengguncang dunia?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada suatu hari, Insinyur Jack Leary merespons datangnya alarm yang sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Saat tiba di Fort Solis yang tidak aktif, ia terkejut karena kurangnya staf yang ada di pangkalan. Hari pun berganti menjadi malam, berbagai peristiwa mulai terjadi dan tidak terkendali. Misteri diciptakannya Fort Solis pun mulai terungkap.
Bisa kah Jack melarikan diri dari Fort Solis hidup-hidup?
Temukan jawabannya dengan memainkan Fort Solis!
Gameplay
Fort Solis adalah sebuah game naratif bergenre Action-adventure dengan sudut pandang orang ketiga. Dalam game ini, Anda akan berperan sebagai Jack Leary, seorang Insinyur yang bekerja di penambangan planet Mars. Hari-harinya yang biasa itu tiba-tiba berubah secara drastis ketika Jack menerima sinyal bahaya dari pangkalan pertambangan tua bernama Fort Solis. Karena tidak ada yang menanggapi panggilan tersebut, Jack tidak punya pilihan lain selain mendatanginya sendirian.
Menelusuri Fort Solis sendirian jelas terdengar sedikit menyeramkan dan terasa agak berbahaya, apalagi atmosfernya terasa begitu mencekam, yang mengingatkan kami pada game horor berlatar luar angkasa lainnya seperti Dead Space atau The Callisto Protocol. Namun, atas nama rasa penasaran, Anda pastinya akan menjelajahi area-areanya yang sangat luas.
Anda akan sering berjumpa dengan lorong, koridor dan area sepi yang perlahan namun pasti, membuat Anda berpikir akan ada sesuatu yang muncul di sana. Apalagi dengan banyaknya objek-objek di lingkungan sekitar yang berisi penuh coretan atau ruangan yang berantakan, pastinya membuat kita penasaran untuk mencari penjelasan yang masuk akal tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Fort Solis membangun rasa takutnya secara berkala dan perlahan. Anda tidak akan pernah merasa kesulitan untuk melaju ke titik selanjutnya karena adanya indikator untuk hal-hal yang bisa Anda lakukan seperti pintu yang bisa dibuka atau papan untuk dilihat. Berjalan-jalan mencari catatan atau petunjuk di area yang sepi memang menyenangkan, namun kontrol game yang terasa agak canggung, terkadang membuat kami malas untuk menjelajahi setiap areanya secara menyeluruh.
Sepanjang permainan, Anda akan menemukan banyak video dan rekaman suara sebagai bahwa penyampaian ceritanya tidak selalu linear. Ketika mendapat akses ke area baru, tentu kita akan tertarik untuk menelusurinya lebih dalam. Namun, apakah area itu aman? Jelas itulah hal yang selalu menjadi pertanyaan. Anda dibuat untuk memutuskan apakah harus maju atau kembali ke tempat aman? Anda lah yang memutuskannya!
Perjalanan Anda akan lebih didominasi oleh sesi eksplorasi dan porsi aksinya terhitung sangat minim. Berbeda dengan game-game sejenisnya yang punya mekanik pertarungan khusus seperti tembak-tembakan ala Dead Space atau pukul-pukulan seperti The Callisto Protocol, game ini menyajikan aksi pertempuran karakternya menggunakan Quick Time Event (QTE). Ya, Anda harus menekan tombol-tombol yang muncul di layar sebelum waktunya habis agar Jack bisa tetap hidup.
Presentation
Visual
Dibangun di atas Unreal Engine 5 yang biasanya digunakan oleh game-game AAA, presentasi visual Fort Solis jelas terasa mewah untuk ukuran game indie. Teknik pencahayaannya yang mengesankan dan tekstur lingkungannya yang begitu menakjubkan, membuat tampilannya sangat mewah untuk game harganya tidak sampai 30 Dollar ini. Melihat bagaimana setiap animasi karakternya bergerak, membuat kami merasa seolah-olah mereka benar-benar hidup dan nyata. Kami pun berkali-kali dibuat terkesima oleh sajian cutscene-nya yang begitu sinematik, seperti sedang menonton film sungguhan.
Audio
Selain presentasi visualnya yang terasa megah, game ini menggandeng dua aktor kawakan Troy Baker dan Roger Clark untuk mengisi sulih suara karakternya. Kualitasnya jelas tidak perlu diragukan lagi karena mereka berhasil menghidupkan dinamika karakternya sehingga ceritanya berhasil tersampaikan dengan baik. Musik-musik dalam game ini juga sangat mendukung suasana mencekam yang dibawakan olehnya. Dengan efek-efek suara yang hebat, Anda akan sering dibuat merasa tidak nyaman saat menjelajahi dunianya.
Value
Fort Solis bukanlah game horor dengan monster atau makhluk jadi-jadian. Namun, ia tetap bisa membuat Anda takut dan merinding berkat suasana mencekam yang dibangun sejak menit pertama. Dan untuk ukuran game indie seharga US$ 29.99, game ini punya kualitas audio visual yang sangat mewah dan patut diacungi jempol. Sayangnya, durasi permainan game ini terhitung sangat singkat. Anda bisa menamatkan game ini kurang dari 5 jam saja.
Conclusions
Fort Solis jelas masih jauh dari kata sempurna. Meskipun penyampaian ceritanya sangat bagus dan atmosfer mencekamnya cukup mengena, namun karena terlalu mengedepankan pengalaman realistis, ia justru mengorbankan elemen intinya, yaitu gameplay yang menyenangkan. Pergerakan karakter yang lambat, minimnya aksi pertempuran, area yang terlalu luas untuk dijelajahi dan sistem peta yang sulit untuk dilihat, akhirnya membuat petualangan Anda menjadi lebih rumit dari yang dibayangkan.
+ Cerita yang membuat penasaran
+ Lingkungan interaktif
+ Visual yang mewah
+ Atmosfer mencekam
+ Animasi karakter sangat mantap
+ Tidak perlu monster/zombie untuk menakuti
+ Musik yang mendukung
+ Efek suara yang membuat merinding
- Pergerakan karakter lambat
- Minim aksi pertempuran
- Waktu QTE terlalu cepat
- Ukuran peta terlalu kecil untuk dilihat
- Area yang terlalu luas untuk dijelajahi
- Durasi permainan sangat singkat