Sea of Stars
Sabotage Studio
Sabotage Studio
29 Agustus 2023
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
RPG
Remaja
Digital
7.46 GB
Rp 349.000 (PlayStation Store)
US$ 34.99 (Nintendo eShop)
Gratis (PlayStation Plus Extra)
Gratis (Game Pass)
Siapa bilang Turn-based RPG sudah mati atau tak lagi diminati oleh gamer masa kini? Beberapa tahun terakhir ini, kami mendapati banyak sekali game Turn-based RPG berkualitas, baik yang datang dari developer raksasa maupun indie. Setelah melepas demo publiknya beberapa bulan yang lalu, akhirnya Sabotage Studio sukses merilis versi penuh game terbarunya yang berjudul Sea of Stars di akhir bulan Agustus kemarin.
Game yang berawal dari proyek Kickstarter ini, dipersembahkan oleh para penggila Chrono Trigger dan ditujukan untuk para gamer pecinta JRPG. Sehebat apa game ini hingga membuat PlayStation dan Xbox berani menggratiskannya di layanan berlangganan mereka pada hari pertama peluncurannya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini menceritakan kisah tentang dua orang anak manusia bernama Zale dan Valere yang terlahir saat terjadinya fenomena alam langka yang dikenal dengan istilah Solstice. Fenomena ini terjadi ketika ada dua tempat di suatu planet yang mengalami siang hari terpanjang dan terpendek pada satu waktu.
Dahulu kala, terdapat Alchemist jahat yang dikenal dengan The Fleshmancer. Meskipun diduga telah meninggalkan dunia, The Fleshmancer ternyata meninggalkan para Dwellers yang tumbuh di suatu tempat dan suatu saat bisa menjadi ancaman besar bagi dunia.
Akhirnya, Zale dan Valere yang dipersiapkan sebagai prajurit Solstice untuk bisa melindungi dunia. Namun, perjuangan ini tidaklah mudah karena mereka harus bisa menggabungkan kekuatan matahari dan bulan yang mereka miliki untuk menciptakan sebuah kekuatan baru bernama Eclipse Magic yang diyakini menjadi satu-satunya harapan untuk membinasakan The Fleshmancer dan para Dwellers.
Mampukah Zale dan Valere memenuhi tugas tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan Sea of Stars!
Gameplay
Sea of Stars adalah sebuah IP baru dari Sabotage Studio yang mengusung genre Turn-based RPG. Di dalam game ini, Anda akan berpetualang di sebuah semesta fiktif dengan pemandangan yang sangat indah. Meskipun mengusung genre klasik, namun mekanisme gameplay dalam game ini tidaklah kuno, karena ia telah dimodernisasi sesuai zamannya, sehingga Anda akan menemukan banyak hal baru, baik dari sisi eksplorasi maupun pertarungannya.
Sebelum memulai permainan, Anda akan diminta untuk memilih satu dari dua protagonis utama dalam game ini, yaitu Zale dan Valere. Zale adalah pemuda berambut pirang yang menguasai sihir elemen matahari dan bertarung menggunakan sebilah pedang. Sementara, Valere adalah gadis berambut biru yang merupakan teman masa kecil Zale. Valere bertarung menggunakan tongkat dan menguasai sihir berelemen bulan.
Pemilihan protagonis ini mengingatkan kami pada game Star Ocean: The Second Story. Namun, terlepas dari pemilihan karakter ini, sebenarnya tidak ada perbedaan alur cerita utama yang diusung. Anda tetap dapat menggunakan Zale dan Valere selama permainan sebagai anggota party.
Exploration
Bicara soal RPG, sesi eksplorasi tentu tidak akan pernah bisa lepas dari bagian utama gameplay-nya. Mengikuti formula serupa dengan para pendahulunya, Anda akan menjelajahi dunianya yang cukup luas yang terbagi atas kota, dungeon, field dan sejenisnya.
Menurut kami, bagian paling menarik dari eksplorasinya adalah bagaimana developer menyuntikkan beragam interaksi karakter dengan lingkungan. Jadi, meskipun peta tiap areanya tidak terlalu besar, namun Anda bisa melakukan berbagai hal pada lingkungannya seperti memanjat, melompat, berjalan di atas tali, menarik diri menggunakan grappling hook, menghembuskan sihir angin dan masih banyak lagi. Variasi inilah yang akhirnya berujung pada teka-teki yang membuat Anda sedikit memutar otak, bagaimana cara membuka jalan atau pintu.
Sabotage Studio juga sangat memahami bahwa tidak semua gamer punya banyak waktu luang untuk bolak-balik ke area yang sama. Oleh karena itu, mereka selalu menyediakan jalan-jalan pintas agar pemain tidak harus menyusuri seluruh area, hanya untuk kembali ke area yang sudah mereka lewati sebelumnya.
Di pertengahan permainan nanti, Anda akan mendapatkan kapal yang bisa digunakan untuk mengarungi samudera. Di sinilah Anda baru bisa mengakses peta dunianya secara menyeluruh dan menghampiri area-area yang sebelumnya tidak bisa ditempuh lewat jalan kaki.
Sayangnya, karena terlalu berpedoman pada JRPG klasik, game ini tidak menghadirkan fitur-fitur modern seperti Mini-Map sehingga Anda hanya bisa menebak-nebak di mana saja letak peta harta karun dan seberapa luas area yang sedang Anda jelajahi.
Battle System
Kami cukup bersyukur saat mengetahui game ini tidak mengadopsi sistem Random Encounter pada saat pertemuan dengan musuh. Pertarungan tidak akan terjadi secara acak dan baru akan terjadi apabila karakter Anda bersentuhan dengan musuh yang tampak di layar. Tanpa adanya transisi loading, pertarungan akan terjadi di tempat yang sama. Jadi, Anda tetap diberi kesempatan untuk menghindari pertempuran yang tidak Anda harapkan.
Sebagai game yang ditujukan untuk para pecinta JRPG klasik, Sea of Stars mengadopsi sistem Turn-based sebagai mekanik utamanya. Dari seluruh karakter playable yang tersedia, Anda hanya bisa membawa tiga karakter untuk bertarung dalam satu waktu. Seperti JRPG klasik pada umumnya, Anda akan diminta untuk memberikan perintah pada karakter, saat giliran mereka tiba. Jenis perintah yang bisa Anda berikan terhitung standar dan mudah dipahami. Attack bisa Anda pilih sebagai serangan normal karakter yang tidak membutuhkan sumber daya apapun. Lalu, ada Skills bisa Anda gunakan untuk melancarkan jurus spesifik karakter dan membutuhkan sumber daya MP.
Selanjutnya ada opsi Combo, di mana dua karakter akan melancarkan serangan kombinasi. Berbeda dengan Skills, Combo tidak membutuhkan MP, namun sebagai gantinya, ada satu parameter bernama Combo yang bisa terisi maksimal tiga slot ketika Anda berhasil melancarkan serangan pada musuh. Kemudian ada menu Items yang tentu saja bisa Anda pilih untuk menggunakan Item pemulih dan sejenisnya. Dan terakhir ada opsi Swap, yang memungkinkan Anda untuk mengganti karakter party di tengah pertarungan dengan karakter yang sedang tidak aktif di belakang layar.
Sekilas, sistem pertarungannya memang tampak sederhana, namun di balik itu, ternyata developer menyuntikkan fitur khusus yang membuat jalannya pertarungan bisa terasa lebih dinamis. Fitur pertama adalah Timed Hits, sebuah fitur opsional yang menuntut Anda untuk menekan tombol A ketika karakter Anda melakukan serangan normal, skill maupun Combo. Apabila Anda berhasil menekan tombol dengan tepat, maka akan ada bonus damage yang membuat kerusakan lebih besar. Bahkan, ada beberapa skill khusus seperti Moonerang milik Valere, yang mana bisa dipantulkan berkali-kali jika Anda menyesuaikan timing-nya dengan baik.
Tidak hanya saat menyerang, Anda juga bisa melakukan fitur di atas saat musuh menyerang. Fitur kedua ini disebut sebagai Timed Block, yang mana bisa sedikit mengurangi kerusakan yang diterima oleh karakter apabila Anda menekan tombol A sesaat sebelum animasi serangan musuh mengenai karakter.
Fitur selanjutnya yang juga cukup krusial adalah Boost. Jadi, saat karakter Anda menyerang dengan serangan normal, musuh akan mengeluarkan butiran-butiran energi bernama Mana. Butiran ini bisa diserap oleh karakter Anda dengan cara menahan tombol ZR diikuti tombol A. Butiran energi tersebut sangat berguna untuk menambah kekuatan serang karakter serta menyuntikkan elemen yang dikuasainya.
Selama pertarungan berlangsung, biasanya ada musuh yang melakukan Casting untuk melancarkan serangan berikutnya yang ditandai dengan angka di atas jam. Saat hal ini terjadi, terkadang muncul deretan kotak yang menandai kelemahan dari musuh tersebut. Apabila Anda berhasil mengeksploitasi kelemahan ini, maka Anda bisa menghentikan Casting serangannya itu dan mereka jadi gagal menyerang. Anda harus memahami bagian ini karena fitur ini sangatlah krusial, terutama pada saat pertarungan boss.
Meskipun terinspirasi dari JRPG klasik, namun perolehan Experience Point di sini tidaklah pelit. Anda tidak butuh banyak grinding untuk membuat karakter Anda naik level. Cukup dengan mengalahkan musuh-musuh yang ada di misi utamanya, Anda tidak akan merasa underleveled saat berhadapan dengan boss. Bahkan, karakter-karakter yang diceritakan sedang tidak aktif dalam cerita, bisa ikut naik level juga bersamaan dengan karakter yang Anda gunakan. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan karena akhirnya tidak ada gap level yang terlalu jauh antar karakternya.
Setiap kali karakter party Anda naik level, Anda akan dihadapkan pada layar pemilihan bonus. Karakter Anda tetap mendapatkan kenaikan status pada atribut-atribut seperti HP, MP, ATK, DEF, M. ATK dan M. DEF. Namun, Anda bisa memilih satu dari empat bonus atribut sebagai tambahan. Dengan adanya pemilihan bonus ini, Anda jadi punya opsi untuk menciptakan karakter yang ideal bagi Anda, misalnya Zale sebagai penyerang fisik utama, lalu Valere lebih fokus pada serangan sihir, Garl sebagai karakter tank dan lain sebagainya.
Mini Game
Tidak hanya eksplorasi dan pertarungan saja, Sabotage Studio juga menyuntikkan beberapa fitur Mini Game yang bisa Anda mainkan di sini. Mini Game pertama adalah memancing, yang sudah sangat sering sekali Anda jumpai pada game JRPG. Anda tidak bisa memancing di sembarang tempat karena hanya bisa memancing di danau-danau yang sudah ditentukan dalam peta.
Mini Game kedua yang cukup menarik dan menantang adalah Wheels, sebuah Boardgame yang biasanya terletak di suatu bar atau penginapan dalam kota. Permainan ini membawa Anda untuk berhadapan melawan NPC yang ada di meja tersebut. Setiap pemain diizinkan memilih dua dari enam Heroes yang tersedia untuk mengisi posisi di bagian masing-masing.
Objektif dari mini game ini adalah hancurkan Crown lawan sebelum mereka menghancurkan milik Anda. Tugas Anda adalah mencocokkan energi para Heroes dengan memutar rolet.
Sebenarnya, mini game ini bersifat opsional dan tidak harus Anda selesaikan. Namun, apabila Anda berhasil memenangkannya, akan ada hadiah yang bermanfaat untuk menunjang petualangan Anda.
Presentation
Visual
Game yang bagus tidak harus selalu mempunyai grafis 3D yang realistis, lengkap dengan engine mutakhir yang menjadi pondasi utamanya. Menggunakan engine Unity yang menjadi favorit para developer indie, Sabotage Studio membuktikan bahwa presentasi visual bergaya Pixel-art pun bisa menjadi sangat indah apabila dirancang dengan arahan desain yang tepat.
Gaya Pixel-art ini sengaja mereka pilih untuk membawa para pemainnya kembali bernostalgia dengan RPG klasik di era lampau. Berkat dukungan teknologi terkini, mereka bisa membuat berbagai lanskap, animasi dan pencahayaannya agar game ini tetap terlihat modern.
Harus kami akui bahwa desain dunia game ini benar-benar fantastis dan variatif. Anda akan bertemu dengan banyak area yang sama sekali berbeda satu sama lain, sehingga aroma petualangannya benar-benar terasa, mulai dari hutan belantara, reruntuhan, kapal hantu, gunung salju dan masih banyak lagi. Variasi seperti inilah yang selalu kami rindukan dari game-game jaman dulu.
Audio
Sabotage Studio sekali lagi melakukan tugasnya dengan luar biasa. Anda yang mencintai game RPG klasik, mungkin juga akan memahami bahwa aspek yang membuat game-game tersebut terasa begitu hidup dan berkesan, tak lain adalah berkat kualitas soundtrack yang dimilikinya. Lewat efek suara dan musik yang bernada klasik, Eric W. Brown berhasil membuat dunianya benar-benar terasa hidup seperti efek hembusan angin, derit anak tangga dan lain sebagainya.
Selama masa pengembangan, kehebatan Sea of Stars pun akhirnya sampai ke telinga Yasunori Mitsuda, komposer dari game legendaris Chrono Trigger. Saking terkesimanya, ia pun menawarkan diri untuk turut menyumbang beberapa lagu di game ini. Sebuah kehormatan yang luar biasa untuk Sea of Stars.
Mungkin, satu-satunya kekurangan dari aspek audio di sini adalah absennya dukungan sulih suara selama percakapan karakter berlangsung. Kami cukup memahami hal ini karena biaya pengembangannya sendiri mereka dapatkan lewat pendanaan Kickstarter. Namun, kami sangat berharap bahwa suatu saat nanti, Sabotage Studio bisa menambahkan fitur sulih suara agar game ini untuk menyempurnakan mahakarya ini.
Value
Terinspirasi dari game-game RPG klasik dan dibuat oleh para developer yang mencintai genre ini, Sea of Stars berhasil menjelma menjadi salah satu game RPG terbaik yang dirilis tahun ini. Terlepas dari statusnya sebagai game gratis di layanan PlayStation Plus Extra dan Game Pass sejak hari pertama peluncurannya, kualitasnya benar-benar melampaui ekspektasi kami karena memang game ini benar-benar fantastis. Inilah contoh game RPG yang ideal untuk kami saat ini.
Conclusions
Sea of Stars adalah surat cinta sekaligus mahakarya dari Sabotage Studio untuk para pecinta RPG klasik di era SNES. Sulit bagi kami untuk menemukan kekurangan dari game ini.
Ceritanya yang emosional, jajaran karakter yang membuat pemainnya peduli, gameplay yang interaktif dan adiktif, ada mini game untuk melepas penat, visual pixel-art yang memanjakan mata, soundtrack yang enak didengar, durasi permainannya terasa pas dan tingkat kesulitannya masih dalam tahap normal.
Inilah momen kebangkitan Turn-based RPG untuk meraih kembali kejayaannya.
+ Plot yang sulit ditebak
+ Cerita yang menyentuh
+ Jajaran karakter yang beranekaragam
+ Eksplorasi penuh interaksi
+ Sistem pertarungan yang dinamis
+ Pertarungan boss yang epik
+ Mini game yang menarik dan menantang
+ Desain dunia yang hebat
+ Visual Pixel-art yang artistik
+ Soundtrack yang luar biasa
+ Menghargai jasa para Backers lewat The Crypt
- Tidak ada dukungan sulih suara
- Absennya fitur Mini Map
- Beberapa area terlihat agak gelap