Infinity Strash: Dragon Quest The Adventure of Dai
Game Studio
KAI Graphics
Square Enix
Bandai Namco (SEA)
28 September 2023
PS4, PS5, Xbox Series, Switch, PC
Action Hack-and-Slash
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
13 GB
Rp 829.000 (Standard)
Rp 892.000 (Deluxe)
Dragon Quest adalah fenomena budaya untuk wilayah Jepang. Banyak sekali warga Jepang yang rela mengambil cuti ketika game baru dari franchise ini meluncur ke pasaran sampai akhirnya perilisan game Dragon Quest sempat dijadikan hari libur Nasional. Selain video game, Dragon Quest juga pernah memiliki produk lain berupa manga yang berjudul Dragon Quest: The Adventure of Dai yang ditulis oleh Riku Sanjo dan diilustrasikan oleh Koji Inada.
Sekitar tiga tahun yang lalu, Square Enix mengumumkan bahwa serial manga tersebut akan diadaptasi menjadi video game yang berjudul Infinity Strash: DRAGON QUEST The Adventure of Dai. Setelah penantian yang cukup, game tersebut akhirnya resmi dirilis untuk seluruh platform modern yang ada saat ini. Apakah hasil akhirnya sepadan dengan waktu pengembangan yang cukup lama?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Sudah bertahun-tahun sejak Sang Pahlawan mengembalikan perdamaian di negeri itu. Di dunia yang tersiksa oleh kekuatan jahat, seorang pendekar pedang pergi bersama teman-temannya untuk mengalahkan Sang Pangeran Kegelapan, Hadlar.
Di sebuah pulau terpencil di laut selatan, seorang anak laki-laki bernama Dai yang tinggal di antara para monster, punya cita-cita untuk menjadi pahlawan suatu hari nanti. Nasibnya pun berubah ketika Pangeran Kegelapan dihidupkan kembali. Mentor yang telah mengajarkan Dai untuk bertarung, akhirnya harus tumbang demi menyelamatkan Dai. Melihat peristiwa naas tersebut, Dai pun berjanji bahwa ia akan menyelamatkan dunia dan menjadi pahlawan sejati.
Mampukah Dai membawa kembali perdamaian pada dunia?
Temukan jawabannya dengan memainkan Infinity Strash: Dragon Quest The Adventure of Dai!
Gameplay
Walaupun membawa nama DRAGON QUEST pada judulnya, namun Infinity Strash tidak punya keterkaitan apapun pada seri utama Dragon Quest lainnya karena sumber materinya adalah anime Dragon Quest: The Adventure of Dai yang tayang di tahun 2020 kemarin. Game ini mengusung genre Action RPG, di mana Anda akan berperan sebagai Dai dan kawan-kawannya untuk menghentikan ambisi jahat Sang Pangeran Kegelapan, Hadlar.
Berikut kami bahas aspek gameplay-nya:
Chapter & Quest
Permainan dalam mengusung sistem Chapter dan Quest. Setiap chapter akan berisikan banyak quest yang dibagi atas tiga tipe, yaitu Story Quest yang berlogo pedang, Adventure Quest yang berlogo buku dan Free Quest yang berlogo bendera.
Dalam Story Quest, biasanya Anda akan dibawa langsung menuju area pertarungan berisikan monster dengan karakter yang sudah ditentukan. Lalu pada Adventure Quest, Anda bisa menyaksikan cuplikan cerita berupa Slideshow yang berisikan gambar statis dengan teks di bawahnya dan dukungan sulih suara. Terakhir ada Free Quest yang mana merupakan misi pertarungan yang mirip dengan Story Quest, bedanya Anda bisa mengganti karakter sesuai yang Anda inginkan.
Tipikal misi dalam quest-nya terbilang agak kuno, seperti game Beat’em up zaman dulu karena tugas Anda hanya seputar mengalahkan musuh atau menuju titik tertentu saja. Tidak ada misi yang benar-benar rumit untuk diselesaikan. Jadi, Anda tidak bisa berkeliling kota, dungeon atau area pertempuran secara bebas, karena semuanya sudah diatur secara linear.
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan sistem seperti ini karena Devil May Cry juga masih mengadopsi sistem tersebut. Hanya saja, cara penyajian ceritanya yang panjang dan membosankan, membuat Anda akan lebih banyak menghabiskan waktu menyaksikan cutscene daripada bertarung dengan monster.
Selain quest-quest di atas, di pertengahan progress nanti, akan terbuka sebuah dungeon ekstra bernama Temple of Recollection. Tempat ini bisa Anda gunakan untuk grinding, memperkuat Bond of Memories, Skill dan Spell. Dungeon ini menggunakan konsep Roguelike, jadi setiap kali Anda mengunjunginya, level karakter Anda akan dimulai dari 1 serta jenis musuh dan desain dungeon yang terus berubah.
Meskipun karakter bisa naik level di sini, namun ketika Anda memutuskan untuk keluar dungeon, maka semuanya akan di-reset kembali seperti awal. Untungnya, Anda tetap bisa membawa progress Bond Memories dan Skill untuk dipakai dalam cerita utama.
Battle
Setelah memilih Story atau Free Quest, biasanya Anda akan dibawa menuju layar persiapan, di mana Anda bisa melihat siapa saja karakter yang terlibat dalam quest tersebut. Pada tipe Story Quest, Anda tidak bisa mengganti karakter dalam tim dan dipaksa untuk menggunakan karakter tersebut. Sementara pada tipe Free Quest, Anda bisa mengganti karakter yang ingin Anda kendalikan.
Selain pemilihan karakter, Anda juga bisa mengatur Skill apa yang ingin Anda gunakan untuk dialokasikan pada tiga tombol, yaitu segitiga, lingkaran dan R1. Di bawahnya, terdapat kolom Bond Memories yang berfungsi layaknya equipment, di mana jika dipasangkan pada karakter Anda, ia akan memberikan buff berupa atribut status. Bond Memories bisa Anda dapatkan sebagai hadiah dari penyelesaian misi.
Anda bisa membawa karakter maksimal hingga empat karakter sekaligus. Dari karakter-karakter yang Anda bawa, Anda bisa bergonta-ganti peran hanya dengan menekan arah bawah pada D-Pad. Anda hanya bisa mengendalikan satu karakter saja dalam satu waktu, sementara karakter lainnya akan dikendalikan secara otomatis oleh AI.
Total memang hanya ada empat karakter playable yang bisa Anda mainkan di sini, yaitu Dai, Popp, Maam dan Hyunckel. Setiap karakter punya senjata dan gaya bertarung yang berbeda-beda. Dai dan Hyunckel akan menggunakan senjata jarak dekat seperti belati atau pedang, sementara Popp dan Maam akan menggunakan senjata jarak jauh seperti tongkat sihir atau pistol.
Kontrol dalam game ini bisa dibilang sederhana. Cukup dengan menekan tombol kotak berulang-ulang, Anda bisa mengeluarkan kombo serangan. Dipadukan dengan tiga skill yang sudah Anda pasangkan pada tombol segitiga, lingkaran dan R1, karakter Anda akan mengeluarkan jurus-jurus yang dahsyat. Skill di sini menggunakan sistem Cooling Down, jadi tidak ada bar MP yang membatasi pemakaiannya.
Dai dan Hyunckel memang bisa menyerang secara membabibuta karena serangan dan pertahanan mereka di atas rata-rata, namun apakah taktik ini akan berhasil jika Anda sedang mengendalikan Popp dan Maam? Saat mengendalikan Popp dan Maam, Anda harus menjaga jarak aman agar tidak terkena serangan langsung dari musuh, karena Health Bar dan pertahanan mereka jauh lebih lemah dari Dai dan Hyunckel.
Setiap karakter dibekali beberapa aksi dasar seperti menghindar atau menangkis, namun ada gimmick spesifik yang hanya dimiliki karakter yang bersangkutan seperti Popp yang bisa mempercepat waktu Cool Down skill-nya atau Maam yang harus mengisi ulang peluru pistolnya setelah digunakan. Perbedaan gimmick inilah yang membuat Anda harus lebih taktis dalam pertarungan.
Presentation
Visual
Jika ada satu aspek yang pantas menerima pujian dari game ini, aspek tersebut adalah presentasi visualnya. Terlepas dari desain dungeon yang repetitif dan cutscene cerita yang statis, visual game ini sesungguhnya sangat indah. Model karakter dari animenya diterjemahkan dengan sangat baik, menampilkan raut wajah yang ekspresif dan meninggalkan pengalaman yang berkesan. Efek visual dari setiap jurus juga diperlihatkan dengan bombastis khas manga Shonen yang penuh dengan ledakan dan percikan. Untuk sisi performa, pada versi PS5 yang kami mainkan, ia bekerja sebagaimana mestinya tanpa ada kendala apapun. Game ini berjalan di resolusi 4K dan performa yang stabil di angka 60 fps.
Audio
Kami juga angkat topi untuk presentasi audionya yang mana mengimplementasikan semua efek audio dari animenya dengan baik sehingga dapat menghasilkan adegan yang sangat mirip dengan animenya. Musik-musik yang disajikan juga terdengar indah dan mampu membangun atmosfer yang tepat untuk mengiringi setiap momen. Game ini juga sudah didukung sulih suara dua bahasa, Inggris dan Jepang. Anda tinggal memilih bahasa apa yang sesuai dengan selera Anda.
Value
Apakah Anda rela menghabiskan waktu main Anda yang berharga untuk menonton cutscene bergambar statis dengan cerita yang kurang lebih sama dengan anime-nya?
Bagi Anda yang belum tahu, tiga tahun yang lalu, manga Dragon Quest: The Adventure of Dai telah diadaptasi menjadi serial anime berjumlah 100 episode. Infinity Strash ini mengadaptasi 41 episode anime-nya ke dalam video game. Tidak ada keharusan bagi Anda untuk menonton anime-nya terlebih dahulu. Justru jika sudah menonton animenya, tidak ada lagi elemen kejutan yang Anda rasakan karena alurnya benar-benar sama.
Kualitas ceritanya sendiri sebenarnya cukup bagus dan menarik untuk diikuti. Namun, yang membuat kami sedikit kesal adalah penyajian cutscene ceritanya terlalu panjang, statis dan membosankan. Gambar yang disajikan bagaikan tangkapan layar dari tayangan animenya. Durasi cutscene per Chapter bisa lebih panjang dari semua quest yang Anda mainkan di chapter tersebut. Cutscene dengan model render 3D memang masih ada, tapi jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan keseluruhan cerita yang ada.
Conclusions
Infinity Strash: Dragon Quest The Adventure of Dai sebenarnya punya mekanisme pertarungan yang terhitung solid dan bisa menjadi pondasi untuk judul-judul Dragon Quest lainnya. Hanya saja, desain quest-nya yang kuno serta cutscene yang terlalu panjang sangat mencederai pengalaman bermain Anda. Hal ini sangat berpotensi membuat Anda tertidur lelap sebelum adegan pertarungannya dimulai.
+ Cerita yang seru untuk diikuti
+ Sistem pertarungan mudah dipahami
+ Gimmick tiap karakter dibuat berbeda
+ Pertarungan boss yang epik
+ Visualisasi karakter yang indah
+ Audio yang menyesuaikan anime-nya
+ Dukungan sulih suara dua bahasa
- Durasi cutscene terlalu panjang
- Cutscene bergambar statis
- Tidak ada perbedaan cerita dari anime
- Elemen RPG agak dangkal
- Desain quest yang kuno
- Dungeon repetitif
- Harganya relatif mahal