Like a Dragon Gaiden: The Man Who Erased His Name
Ryu Ga Gotoku Studios
SEGA
9 November 2023
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
51 GB
Rp 510.000
Lima tahun setelah aksi terakhirnya dalam Yakuza 6: The Song of Life (2018), kini Sang Naga dari keluarga Dojima siap kembali beraksi! Namun, ada yang berbeda dengan penampilan Kazuma Kiryu kali ini karena ia tak lagi membintangi sebuah judul game bernama “Yakuza” melainkan “Like a Dragon”. Hal terjadi karena SEGA tengah gencar memperkenalkan kembali kepada gamer di luar Jepang bahwa Ryu Ga Gotoku memiliki makna “Like a Dragon”. Oleh karena itulah, mereka melakukan langkah berani dengan membuang nama “Yakuza” sepenuhnya pada versi lokalisasi Ryu Ga Gotoku di wilayah barat.
Setelah memastikan bahwa Kiryu akan kembali muncul dalam game Like a Dragon: Infinite Wealth untuk mendampingi Ichiban Kasuga, rasanya tidak afdol jika kita tidak mengetahui bagaimana latar belakang Kiryu bisa sampai terlibat dengan petualangan Ichiban itu. Untuk itulah, SEGA memutuskan untuk menciptakan sebuah judul ekstra yang akan menjadi jembatan penghubung berjudul Like a Dragon Gaiden: The Man Who Erased His Name.
Apa saja yang ditawarkan oleh SEGA dalam petualangan terbaru Kiryu yang sudah memasuki usia senjanya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dalam game ini berlangsung setelah akhir dari peristiwa yang terjadi di Yakuza 6: Song of Life. Saat itu, seluruh organisasi Yakuza maupun orang-orang di sekitar Kiryu, mendapat kabar bahwa Kazuma Kiryu dinyatakan telah meninggal dunia. Karena pernah menjadi Yakuza legendaris, Kiryu sengaja memalsukan kematiannya demi melindungi orang-orang yang dicintainya agar tidak lagi terlibat dalam aksi kriminal yang membahayakan nyawa mereka. Dan untuk memutus hubungan dengan masa lalunya, Kiryu pun kini menggunakan nama samaran, Joryu, untuk beraktivitas sehari-harinya.
Dengan nama samaran itu, Kiryu membuat bergabung dan bekerja untuk faksi bernama Daidoji. Ia ditugaskan untuk menjaga sebuah tempat penyelundupan emas ilegal di Pelabuhan Yokohama. Tugas yang seharusnya mudah itu, justru menjadi awal kecurigaan di antara para agen Daidoji. Karena terprovokasi oleh rekan-rekannya itu, Kiryu pun tidak tahan untuk menyerang balik. Namun, di saat yang bersamaan, tiba-tiba sebuah kelompok misterius muncul di hadapannya. Kelompok itu tampaknya mengenali sosok Kiryu, meskipun ia sudah berganti nama dan menyamar. Hal inilah yang membuat Kiryu terseret sekali lagi ke dunia hitam, Yakuza.
Apakah Kiryu masih bisa menyembunyikan identitasnya di balik nama Joryu?
Siapakah kelompok misterius yang mengenali sosok Kiryu itu?
Temukan jawabannya dengan memainkan Like a Dragon Gaiden: The Man Who Erased His Name!
Gameplay
Like a Dragon Gaiden: The Man Who Erased His Name adalah sebuah game Action-adventure yang dibintangi oleh protagonis game tujuh game Yakuza sebelumnya, Kazuma Kiryu, yang kini menyamar dengan identitas barunya sebagai Joryu. Game ini mengambil latar waktu sekitar tahun 2018-2020 dan berperan untuk menjembatani kekosongan cerita antara Yakuza 6: The Song of Life (2018), Yakuza: Like a Dragon (2020) dan Like a Dragon: Infinite Wealth (2024).
Game ini menyediakan tiga tingkat kesulitan, yaitu Beginner, Standard dan Professional, yang bisa Anda gonta-ganti selama permainan. Perbedaan tingkat kesulitan ini tidak akan mempengaruhi jalan cerita dan hanya akan mempengaruhi seberapa agresif musuh-musuh Anda. Namun, pada tingkat Beginner, terdapat Assist Mode yang membantu Anda dalam pertarungan sehingga Anda cukup menekan satu tombol serang saja secara berulang untuk menghasilkan kombo. Apabila Anda tidak menyukainya, Assist Mode ini juga bisa dinonaktifkan melalui menu pengaturan.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Untuk pertama kalinya dari semua game Yakuza / Like a Dragon yang dibintangi oleh Kazuma Kiryu, Anda tidak bisa menjelajahi distrik Kamurocho yang legendaris itu. Hal ini terjadi karena imbas dari Kiryu yang tidak ingin lagi berurusan dengan masa lalunya, termasuk orang-orang yang disayanginya.
Di bagian awal cerita, Anda memang bisa mengakses distrik Roppongi, Minato dan bagian selatan Isezaki Ijincho yang mana petanya sendiri sangat terbatas dan tidak bisa diakses secara keseluruhan. Namun, setelah Chapter 2 dan seterusnya, pusat permainan akan terjadi di Sotenbori.
Sotenbori (Osaka) sendiri pernah menjadi latar tempat di Yakuza Kiwami 2, sementara Isezaki Ijincho (Yokohama) adalah tempat di mana Ichiban Kasuga berpetualang dalam Yakuza: Like a Dragon. Nantinya juga ada dua tempat ekstra, yaitu The Castle, sebuah kapal kontainer lepas pantai dan taman hiburan dewasa yang bisa diakses dari Sotenbori. Meskipun ukuran kotanya tidak terlalu besar, namun Sotenbori tetaplah padat berisi dan tidak kalah dari Kamurocho.
Jadi, secara garis besar, gaya petualangan dalam game ini masih sama seperti seri-seri sebelumnya. Selain menjalankan cerita utamanya, Anda juga bisa menjalankan aktivitas lain seperti misi sampingan, makan di restoran, belanja di minimarket, bertarung dengan preman di jalanan atau mengunjungi tempat-tempat hiburan.
Misi sampingan dalam game ini juga masih seputar menolong warga sipil dari preman, mencari barang atau memberikan makanan tertentu. Selama mode eksplorasi, Kiryu dibekali satu kemampuan baru saat eksplorasi. Dengan menggunakan Spider Gadget-nya, ia bisa mengambil barang/objek yang berada di tempat yang jauh/tinggi/air dengan menekan tombol kotak. Kemampuan ini seringkali berguna untuk menyelesaikan misi sampingan.
Battle System
Tidak seperti Ichiban Kasuga yang menggunakan sistem pertarungan Turn-based ala RPG, game ini kembali mengadopsi sistem pertarungan lawas dari game Yakuza terdahulu, di mana Kiryu bisa dengan bebas memukul, menendang, membanting hingga melemparkan barang-barang di sekitarnya untuk dijadikan senjata.
Kiryu punya dua gaya bertarung di sini, yaitu Yakuza Style dan Agent Style. Yakuza Style adalah gaya bertarung lawas Kiryu yang pastinya sudah sangat familiar di mata para penggemarnya. Dalam style ini, Kiryu akan bertarung menggunakan tangan kosong atau bisa menggunakan senjata yang ada di sekitar. Style ini cukup kuat, cepat dan lincah, namun Style ini kurang efektif apabila Anda berhadapan dengan gerombolan musuh sekaligus yang siap mengeroyok Anda tanpa tedeng aling-aling.
Untuk mengakomodir situasi tersebut, developer menyediakan satu style baru bernama Agent Style, di mana Kiryu bisa menggunakan beraneka gawai untuk menunjang pertarungannya. Dengan menahan tombol serang seperti kotak, segitiga atau lingkaran, Kiryu akan mengeluarkan gawai pendukung seperti tali kabel, drone, rokok bom hingga sepatu roket yang bisa Anda membubarkan massa dalam sekejap. Dengan tali kabel itu bisa juga digunakan untuk menarik objek yang jaraknya jauh sehingga bisa sampai di tangan Kiryu dengan cepat untuk dijadikan senjata.
Penambahan Agent Style ini menurut kami menjadi fitur baru yang sangat menarik untuk dicoba. Namun, Style ini lama-lama kelamaan akan terasa overpowered dan berimbas pada menurunnya tingkat kesulitan sehingga Anda bisa dengan mudah mengalahkan banyak musuh sekaligus.
Mini-Games
Bicara soal game Yakuza / Like a Dragon, jelas tidak afdol jika tidak membahas Mini-games nya yang terkenal berlimpah dan berbudaya. Sebagian besar mini-game dari seri-seri sebelumnya, akan kembali hadir di sini, seperti mahjong, bilyar, shogi, kasino, darts, golf, arcade, balap tamiya, karaoke. Namun, menurut kami mini-game yang menjadi sorotan utama dalam game ini ada dua, yaitu The Coliseum dan Cabaret Club.
Mini-game The Coliseum bisa diakses dalam tempat bernama The Castle. Di chapter 2, Kiryu akan mengunjungi tempat ini bersama Akame untuk keperluan cerita. Namun, setelahnya Anda bisa kembali lagi ke sini untuk bertarung dengan para petarung baru dan menjadi legenda di sini.
Anda punya pilihan untuk bertarung sendirian atau bersama tim pilihan Anda. Jika berhasil memenangkan pertarungan, Anda berhak mendapatkan sumber daya bernama Fame, yang menjadi mata uang dalam The Castle. Namun, yang menarik dari The Coliseum ini adalah Anda bisa bermain sebagai tiga karakter lain selain Kiryu / Joryu. Tiga karakter tersebut merupakan nama-nama lawas yang sudah sangat familiar di telinga para penggemarnya, yaitu Goro Majima, Taiga Saejima dan Daigo Dojima.
Mini-game selanjutnya yang menjadi sajian utama dalam game ini adalah Cabaret Club. Terdapat dua klub kabaret yang bisa Anda kunjungi di sini. Satu klub terletak di distrik Sotenbori, satu lainnya berada di The Castle. Mini-game ini sebenarnya sudah pernah ada dalam seri-seri Yakuza / Like a Dragon sebelumnya, namun apa yang membuatnya berbeda? Jawabannya terletak pada gadis kabaret yang akan menemani Anda yang tak lagi hadir dalam bentuk model render 3D, melainkan dalam bentuk Live-Action.
Tugas Anda dalam mini-game ini sebenarnya sangatlah mudah, Anda hanya perlu memilih jawaban dari topik pertanyaan yang diajukan oleh para gadis ini. Setiap jawaban akan mempengaruhi Affection Meter yang berada di pojok kiri atas layar. Dari tiga jawaban yang tersedia, dua jawaban positif akan meningkatkan Affection dan sebaliknya satu jawaban negatif akan menurunkan Affection. Jika Anda berhasil memaksimalkan Affection para gadis ini, maka akan ada hadiah berupa video Live-Action berbudaya yang bisa menghibur para penikmatnya.
Presentation
Visual
Untuk Anda yang belum tahu, sejak game Like a Dragon: Ishin! kemarin, game-game Like a Dragon tidak lagi menggunakan Dragon Engine dan beralih menggunakan engine sejuta umat developer, yaitu Unreal Engine. Meskipun ada peralihan engine, namun presentasi visual game ini tetap konsisten dengan cara penyajiannya yang berkelas, mulai dari cara pengenalan karakter, cutscene pertarungan yang sinematik hingga lingkungan kotanya yang sangat akurat dengan versi aslinya.
Presentasi visual game ini terus menampilkan visualnya yang indah, penuh ekspresi dan menonjolkan semangat warna-warni. Meskipun terkadang masih terselip tekstur pop-in, namun hal ini tidak terlalu mempengaruhi pengalaman dan performa yang Anda dapatkan.
Perubahan terbesar yang kami rasakan adalah perubahan animasi saat pertarungan serta mekanisme ragdoll ketika musuh-musuh Anda terkapar sehingga pergerakan mereka terlihat lebih realistis. Bahkan, ketika Anda memulai pertarungan di dalam kota, tidak ada lagi transisi loading atau penghentian pergerakan karakter sehingga Anda bisa langsung meninju para preman, begitu nama mereka muncul dalam layar. Sayangnya, ketika Anda masuk ke dalam bangunan atau ruangan tertentu, masih ada sedikit layar loading, walaupun tidak lama.
Audio
RGG Studio selalu berhasil memadukan musik-musik latar yang menjadi pengiring petualangan dengan suara hingar-bingar kota yang membuat suasananya terasa hidup seolah-olah kita sedang berpetualang di tanah Jepang yang sesungguhnya. Penempatan musik yang diputar saat pertarungan maupun adegan penting lainnya juga terasa tepat, sehingga Anda bisa ikut merasakan emosi dan perasaan para karakternya yang sedang terlibat dalam konflik.
Untuk kualitas sulih suaranya sendiri, sepertinya hal ini tidak perlu diragukan lagi, khususnya Takaya Kuroda yang sulit sekali tergantikan sebagai Kazuma Kiryu. Selama lebih dari lima belas tahun, beliau berhasil menghidupkan kepribadian Kiryu yang begitu kuat, tegas, jantan dan berwibawa, namun juga bisa terasa hangat dan kocak di beberapa kesempatan.
Selain Takaya Kuroda yang memerankan Kiryu, ada empat karakter lainnya yang juga patut mendapat perhatian lebih, yaitu Kosei Shishido yang diperankan oleh Yasukaze Motomiya, Yuki Tsuruno yang diperankan oleh Yoshiyuki Yamaguchi, Homare Nishitani yang diperankan oleh Kim Jaeuck serta Akame yang diperankan oleh First Summer Uika. Keempat aktor ini menyulihsuarakan karakternya dengan sangat baik sehingga Anda mendapatkan drama sinematik sekelas film.
Value
Apakah Anda sudah menyelesaikan saga cerita Kiryu dari Yakuza 0 (Zero) sampai Yakuza 6 dan berniat untuk memainkan kelanjutan kisah Ichiban Kasuga dalam Like a Dragon: Infinite Wealth di bulan Januari nanti?
Jika iya, maka Anda wajib memainkan Like a Dragon Gaiden: The Man Who Erased His Name karena game ini sengaja diposisikan oleh SEGA sebagai jembatan penghubung yang menjelaskan bagaimana akhirnya Kiryu bisa bertemu dengan Ichiban nanti. Selain itu, game ini juga menyediakan versi demo/trial dari Like a Dragon: Infinite Wealth di dalam gamenya, sehingga Anda bisa sedikit mencicipinya dua bulan lebih cepat dari jadwal rilisnya Januari mendatang.
Jika motivasi Anda untuk game ini, hanya untuk untuk bertemu dengan para Live-Action Hostess nya, menurut kami itu sah-sah saja karena kebetulan harga yang dipatok oleh SEGA untuknya hanya setengah dari game AAA PS5 lainnya, yaitu di angka Rp 510.000, sebuah harga yang masuk akal untuk game berkualitas dan berkelas seperti ini.
Conclusions
Like a Dragon: The Man Who Erased His Name adalah seri terpendek dari semua seri Yakuza / Like a Dragon. Namun pendek tidak selalu buruk, karena justru inilah seri yang menyajikan cerita paling emosional untuk Kiryu. Kami yang sudah mengikuti sepak terjang Kiryu sejak era PS2, turut merasakan apa yang dirasakan olehnya dan turut menitikkan air mata untuknya.
Secara gameplay, ia memang tidak banyak berubah drastis dari seri Yakuza klasik sebelum era Ichiban. Namun dengan adanya seri Gaiden ini, kami berharap SEGA melahirkan seri-seri Gaiden lainnya yang menceritakan karakter penting lainnya selain Kiryu, seperti Goro Majima, Daigo Dojima atau Shun Akiyama.
+ Memperlihatkan sisi lain Kazuma Kiryu
+ Cerita yang emosional untuk Kiryu
+ Jembatan penghubung menuju Infinite Wealth
+ Gaya bertarung Agent Style yang adiktif
+ Live-Action Hostess adalah kunci
+ The Coliseum sangat menantang
+ Aktivitas sampingan yang berlimpah
+ Misi sampingan penuh komedi
+ Presentasi visual berkelas
+ Pembaharuan animasi
+ Sulih suara tidak perlu diragukan lagi
+ Harga yang relatif murah
- Wajib memainkan seri Yakuza / Like a Dragon sebelumnya
- Durasi terpendek dari semua seri Yakuza / Like a Dragon
- Masih ada loading saat berpindah area