ULTROS
Hadoque
Kepler Interactive
13 Februari 2024
PS4, PS5, PC
Metroidvania
Dewasa
Digital
11.85 GB (PS4)
4.031 GB (PS5)
Rp 349.000
Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami mulai menggemari genre Metroidvania. Meskipun tergolong genre yang sudah cukup tua dan agak niche di industri video game, namun genre ini justru bisa terus berinovasi sesuai perkembangan zaman dan teknologi. Bahkan, tidak jarang di antara mereka, banyak yang mendapat sambutan positif, baik dari para kritikus maupun gamer.
Nama developer Hadoque mungkin belum terlalu dikenal oleh dunia. Studio asal Swedia yang baru seumur jagung ini memang belum punya banyak pengalaman dan baru memulai karya debutnya lewat sebuah game Metroidvania berjudul ULTROS. Namun, lewat trailer perdananya, mereka langsung meyakinkan pihak Sony untuk merilis game ini sebagai Console-exclusive di platform PlayStation. Berkat bantuan publisher Kepler Interactive, akhirnya perilisan game ULTROS pun dapat terealisasi pada 13 Februari 2024 ini.
Seperti apa game debut dari developer asal Swedia itu?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada suatu hari, seorang wanita berhelm bernama Ouji, terbangun dan terdampar, setelah kapalnya menabrak rahim kosmik raksasa yang melayang di luar angkasa bernama The Sarcophagus. Tempat ini menampung banyak makhluk iblis kuno yang dikenal dengan sebutan ULTROS.
Meskipun namanya tak pernah disebut dan ia juga tak pernah berbicara sepatah kata pun, tampaknya Ouji terjebak dalam lingkaran lubang hitam abadi. Tanpa ada kawan yang mendampinginya, ia harus berusaha seorang diri mencari jalan keluar dari sana. Namun, perjalanannya tentu saja tidak mudah karena tempat yang sedang ia lewati, menyimpan banyak misteri yang sulit dimengerti. Ia juga bertemu dengan banyak makhluk aneh yang sulit dipahami.
Dunia apa sebenarnya The Sarcophagus itu?
Apakah Ouji dapat keluar dari dunia asing itu?
Temukan jawabannya dengan memainkan ULTROS!
Gameplay
ULTROS adalah sebuah game petualangan yang menggabungkan beberapa elemen permainan seperti Metroidvania, Roguelite dan berkebun. Ya, Anda tidak salah baca, berkebun adalah salah satu faktor esensial dalam game ini yang akan kami jelaskan nanti.
Dalam game ini, Anda akan berperan sebagai seorang wanita dengan baju tertutup seperti seorang astronot. Ia terdampar di sebuah dunia asing setelah kapalnya menabrak sarang iblis kuno yang dikenal dengan sebutan ULTROS. Tanpa arah dan tujuan, Ouji berjalan perlahan mencari jalan keluar dan bertemu banyak makhluk aneh.
Roguelike
Seperti game Metroidvania pada umumnya, Anda akan berpetualang dalam perspektif 2D Sidescrolling, di mana karakter Anda bisa melakukan beberapa aksi dasar seperti berlari, melompat, slide dan sejenisnya. Seiring berjalannya permainan, Anda akan mendapatkan kemampuan baru yang nantinya berguna untuk menjangkau tempat-tempat baru yang sebelumnya tidak terjamah. Kemampuan ini bisa Anda peroleh dengan membebaskan delapan orang Shaman yang tersebar di dunia Sarcophagus.
Alur permainannya sekilas mirip dengan game Metroidvania pada umumnya, namun setiap kali Anda membuka membebaskan satu Shaman, alih-alih melanjutkan perjalanan, Anda justru dibawa kembali ke titik awal dan harus menelusurinya lagi. Awalnya mungkin masih biasa saja, namun lama-kelamaan pola permainan seperti ini bisa sangat menyebalkan karena Anda harus melalui area yang sama lagi untuk kesekian kalinya.
The Cortex
Apa yang membuat game ini berbeda dari game Metroidvania kebanyakan adalah cara mengembangkan kemampuan karakter. Game ini punya sebuah sistem Skill Tree bernama Cortex. Jika biasanya Anda akan mengalokasikan sejumlah Skill Point pada Skill Tree, di sini Anda justru harus memakan sesuatu untuk mendapatkan nutrisi. Nutrisi inilah yang nantinya berperan layaknya EXP dari suatu Skill, untuk kemudian membuka skill tertentu apabila nutrisinya telah terpenuhi.
Sayangnya, dengan konsep Roguelike yang diusung olehnya, Anda akan kehilangan Skill dan Upgrade yang sudah Anda buka sebelumnya. Anda sebenarnya bisa saja mengunci beberapa skill yang telah Anda buka menggunakan item khusus, namun tetap saja ada rasa kesal karena pengembangan karakternya jadi terasa berulang-ulang.
Combat
Aksi pertarungannya sendiri terbilang bertempo cepat dan mudah dipahami. Cukup tekan tombol kotak berulang-ulang untuk kombo atau menggabungkannya dengan tombol arah atas dan bawah untuk variasi serangan. Selain menyerang dari depan, Anda juga bisa menghindari serangan musuh dengan sliding, kemudian melakukan counter dari belakang untuk menghasilkan kerusakan yang lebih maksimal.
Mekanisme pertarungannya bisa dibilang agak mendasar dan tidak sekompleks Prince of Persia: The Lost Crown yang baru dirilis bulan lalu. Tapi untungnya, pertarungan boss di game ini bisa dibilang cukup menantang, sehingga aksi pertarungannya bisa lebih intens daripada menghadapi musuh-musuh biasa.
Gardening
Seperti yang sudah kami katakan sebelumnya, elemen Roguelike di sini akan membawa Anda kembali dan kembali lagi ke area awal setelah menyelamatkan Shaman atau mendapatkan kekuatan baru. Sebagai katalis dari elemen yang menyebalkan itu, developer menyuntikkan satu mekanik ekstra di mana Anda dapat berkebun. Di sepanjang perjalanan, Anda akan menemukan banyak jenis benih yang nantinya bisa Anda tanam di area yang tanahnya subur. Tanaman ini akan terus tumbuh dan memberikan beberapa manfaat saat berkembang.
Menurut kami, mekanik berkebun di sini sangatlah penting dan esensial karena Anda seperti menyusun sebuah puzzle yang menghubungkan area-area yang ada dengan cara bongkar pasang untuk menemukan rute yang paling efisien sehingga ketika tiba saatnya Anda kembali ke area awal, maka Anda bisa memangkas jarak tempuh ke tujuan berikutnya.
Presentation
Visual
Salah satu aspek yang paling mencolok dan menonjol dari game ini adalah presentasi visualnya yang penuh estetika, mulai dari desain dunia, karakter, monster serta tampilan antarmuka. Visualnya adalah bentuk manifestasi dari psikedelik yang sangat liar karena ia menampilkan warna-warna pastel yang saling bertabrakan sehingga terasa imajinatif. Di satu sisi, visual seperti ini memang terasa unik dan lain daripada yang lain. Namun, di sisi lain, fokus Anda bisa saja terpecah karena perpaduan warnanya yang membuat mata cepat lelah dan pusing.
Audio
Game ini tampil tanpa sulih suara, sehingga seluruh percakapan yang ada di dalamnya terasa bisu dan mengharuskan Anda untuk membaca teks. Untungnya, musik yang dibawakan olehnya terasa pas untuk menerjemahkan suasana dan atmosfer dunia psikedelik yang diusungnya.
Di area-area yang tidak ada musuh, musik akan mengalun tenang dan syahdu, akan tetapi ketika Anda memasuki area penuh musuh, musik akan berubah menjadi lebih keras dan intens. Apalagi saat pertarungan melawan boss, musiknya berubah ke nada yang agak melengking dan sedikit menyeramkan.
Value
Sudah banyak sekali kami menemukan game Metroidvania yang mengambil tema gelap yang menyajikan dunia yang gelap. Namun, apa yang disajikan dalam game ULTROS benar-benar anti-mainstream. Meskipun tema yang dihadirkan juga tergolong dewasa, namun developer berani memainkan warna-warna terang dan cerah untuk menggambarkan dunianya yang misterius. Selain itu, elemen berkebunnya benar-benar terasa unik dan begitu menyatu terhadap permainannya. Hal inilah yang membuat ULTROS menjadi game yang sangat berbeda dari genre sejenisnya.
Conclusions
Sebagai game Metroidvania, ULTROS sebenarnya cukup solid dan punya identitas unik, berkat presentasi visualnya yang nyentrik dan elemen berkebunnya yang benar-benar adiktif. Sayangnya, aksi pertarungannya terlalu sederhana sehingga cepat terasa membosankan. Begitu pula dengan elemen Roguelike-nya yang seperti dipaksakan untuk masuk dalam gameplay sehingga merusak tempo permainan yang membuat Anda melakukan banyak backtracking setiap kali menyelamatkan Shaman.
+ Cerita yang membuat penasaran
+ Dunia yang penuh misteri
+ Eksplorasi cukup menarik
+ Tempo pertarungan cepat
+ Berkebun bagaikan menyusun puzzle
+ Sistem upgrade menggunakan makanan
+ Pertarungan boss cukup epik
+ Presentasi visual penuh estetika
+ Musik yang tepat sasaran
- Palet warna terang mengaburkan fokus
- Mekanik pertarungan agak mendasar
- Elemen Roguelike yang menyebalkan
- Backtracking terasa melelahkan