Suicide Squad: Kill the Justice League
Rocksteady Studios
Warner Bros. Games
2 Februari 2024
PS5, Xbox Series, PC
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
Rp 990.000 (Standard)
Rp 1.390.000 (Deluxe)
Fanbase superhero DC Comics nampaknya harus rela untuk tidak berekspektasi tinggi pada game Third-person shooter terbaru besutan Rocksteady Studios, developer yang juga membuat salah satu game terbaik, Batman Arkham Series. Pasalnya, setelah mengalami beberapa kali penundaan, dan masih terpengaruh dengan bayang-bayang kegagalan Gotham Knights untuk memuaskan ekspektasi para penggemar, WB Games sepertinya memang harus berjuang keras untuk mengembalikan kepercayaan publik lewat Suicide Squad: Kill The Justice League (SS:KTJL).
Apakah pemunduran jadwal yang berkali-kali itu memberikan implikasi positif untuk game ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Menampilkan story original yang berlatar di semesta DC Universe yang sama dengan game Arkham Series, Suicide Squad: Kill The Justice League mengambil jarak lima tahun setelah event pada Batman: Arkham Knight, dengan latar belakang Kota Metropolis yang telah hancur akibat invasi pasukan alien yang dipimpin Brainiac. Ia tengah dalam misi menguasai berbagai alternate universe, salah satunya adalah Bumi.
Beberapa anggota Justice League yang telah masuk dalam perangkap dan terpengaruh pencucian otak oleh Braniac, semakin brutal menghancurkan dan membinasakan umat manusia. Untuk mengatasi hal ini, pemimpin pasukan rahasia pemerintah A.R.G.U.S., Amanda Waller, merekrut para super-vilain kelas kakap yang ditahan di penjara Arkham Asylum.
Mereka yang direkrut, yakni Deadshot, Harley Quinn, Captain Boomerang dan King Shark, harus rela dikekang dengan bahan peledak mematikan yang ditanamkan di kepala mereka. Mereka tidak punya pilihan selain bersatu sebagai bagian dari Task Force X besutan Amanda Waller yang terkenal dan memulai misi penyelamatan dunia yang mustahil, yaitu membunuh para Pahlawan Super terhebat di dunia, Justice League.
Dengan cerita yang berakar kuat pada pengetahuan semesta DC, Suicide Squad harus berhadapan dengan Superman, Batman, Green Lantern dan The Flash, yang semuanya telah dirusak oleh Brainiac, sambil meminta bantuan dari berbagai sekutu pendukung pasukan, termasuk Penguin, Poison Ivy, Toyman, Rick Flag dan Lex Luthor.
Berhasilkah Suicide Squad menyelamatkan dunia dan menjadi pahlawan di antara pahlawan?
Temukan jawabannya dengan memainkan Suicide Squad: Kill the Justice League!
Gameplay
Seperti halnya game third person looter shooter seperti Outriders atau Remnant 2, yang telah lebih dulu rilis, game ini menawarkan gameplay yang cukup fresh di kelas-nya. Gameplay-nya lebih mengutamakan aksi traversal yang didukung dengan open world yang begitu luas. Anda dapat memilih salah satu dari karakter berikut:
Characters
- Harley Quinn
Dikenal sebagai Dr. Harleen Quinzel, adalah satu-satunya Princess of Crime dan kru yang paling akrobatik karena mekanik grapple yang memungkinkannya berayun melintasi kota, berkat perlengkapan yang diambilnya dari Batman. Harley Quinn disuarakan oleh Tara Strong. - Deadshot
Dikenal sebagai Floyd Lawton, adalah salah satu penembak jitu paling mematikan di DC Universe dan dapat melayang dan menembak hampir dari mana saja di medan perang dengan menggunakan jetpack-nya. Deadshot disuarakan oleh Bumper Robinson. - Captain Boomerang
Dikenal sebagai Digger Harkness, adalah seorang pembunuh asal Australia dengan bakat tak tertandingi dalam senjata bernama sama dan menggunakan Speed Force Gauntlet curian untuk berteleportasi masuk dan keluar dari pertempuran jarak dekat. Kapten Boomerang disuarakan oleh Daniel Lapaine. - King Shark
Dikenal sebagai Nanaue, ia adalah hiu humanoid setengah dewa yang menyerang dengan keras dan menggunakan kemampuan melompatnya yang kuat untuk melompati bangunan dan menghabisi gerombolan musuh. King Shark disuarakan oleh salah satu pegulat dari All-Elite Wrestling (AEW), Samoa Joe.
Gameplay Mechanics
Anda akan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perbedaan mekanik ini, jika anda ingin menggunakan semua character yang ada. Atau paling tidak kami menyarankan untuk menentukan dua character sebagai main character dan side character pada paruh pertama playthrough Anda.
Bagaimanapun pilihan Anda, semua misi yang disajikan sebetulnya dapat anda selesaikan secara solo, berkat adanya pilihan tingkat kesulitan. Namun, game ini memang didesain agar lebih seru jika dimainkan secara multiplayer. Sebab pilihan build dari masing-masing player akan memberikan impact yang berbeda pada musuh, membuat misi dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan hasil EXP yang maksimal jika Anda memilih tingkat kesulitan tertinggi.
Anda akan menjalani serangkaian misi yang terdiri dari Main Story berjumlah 7 Chapter, maupun Side-story dari NPC lain seperti Poison Ivy, Pinguin, dan Rick Flag, untuk mendapatkan EXP Point dan hadiah berupa berupa senjata dan perlengkapan secara acak. Selayaknya game looter-shooter lain, di sini senjata dan perlengkapan juga terbagi dalam beberapa kategori dan rarity. Sistem looting juga diterapkan dari mengalahkan musuh yang berkeliaran di sekitar kota.
Dengan keseluruhan kota Metropolis yang menjadi taman bermain anda, kami cukup terkejut dengan luasnya open-world yang terasa padat oleh bangunan-bangunan tinggi. Luasnya map ini hanya dilengkapi dengan satu titik Fast-travel saja, yang hanya ada untuk mengakses markas utama. Selebihnya, anda harus berusaha melakukan traversal secara manual untuk menuju berbagai waypoint. Absennya titik Fast-travel mungkin dimaksudkan agar pemain terbiasa memanfaatkan kemampuan traversal yang dimiliki para karakter, yang bagi kami memang menjadi salah satu hal positif dari game ini.
Pada jam-jam awal, kami merasa cukup overwhelming dengan banyaknya tutorial gunshot serta mekanik traversalnya. Namun, jika Anda sudah bisa menguasainya, maka gameplay pada game ini akan terasa lebih luwes dengan tempo permainan yang cepat.
Kombinasi teknik tembakan, seperti Counter-shot dan Harvest Shield, akan menguji refleks jari Anda, dipadukan dengan skill traversal maupun skill character membuat jalannya pertarungan terasa lebih seru. Belum lagi jika anda telah mendapat senjata afficition yang memiliki efek elemental damage serta AoE seperti burn, freeze dan venom. Sayangnya, variasi jenis misi sampingan yang tidak terlalu banyak dengan durasi yang dapat dibilang cukup singkat, ditambah variasi musuh yang juga tidak banyak ini mungkin akan membuat Anda akan cepat merasa bosan.
Tetapi, hal itu tidak berlaku dari sisi penyampaian narasinya. Mungkin sebagian dari anda, terlebih lagi jika anda adalah fans garis keras Batman versi Arkham Series, tidak dapat menerima sebagian dari cerita yang disampaikan. Kami memahami kontroversi ini, namun sesuai dengan judulnya yang memang untuk membunuh semua anggota Justice League, kami memiliki pandangan yang berbeda bahwa jalan cerita yang disampaikan memang sebagus itu, di mana developer berhasil menyampaikan plot yang berat dan brutal.
Hubungan antara para anggota Suicide Squad yang kental dengan aroma love-hate relationship dan pengembangan karakter yang terjadi juga terkemas dengan baik dalam alunan cerita yang penuh dengan aksi brutal dan dark humor. Dan bagaimana mereka mencoba membalaskan dendam pribadi kepada para anggota Justice League yang akan mereka kalahkan, menjadi suatu hal yang menurut kami menarik untuk disimak. Apalagi peralihan dari cutscene ke porsi gameplay terasa seamless, tanpa jeda loading yang berarti. Di sini kami merasa Rocksteady sedang membangun suatu universe baru yang mungkin saja akan menjadi latar belakang yang fundamental untuk proyek-proyek game DC heroes lainnya.
Salah satu hal yang membuat kami tertarik adalah inti dari misi Suicide Squad itu sendiri, yaitu bagaimana komplotan dari super villain saling bahu-membahu untuk menaklukan para pahlawan terhebat di bumi. Ya, sekali lagi, Anda tidak salah membacanya. Dipengaruhi kekuatan jahat Brainiac, Justice League benar-benar telah berubah menjadi mesin pembunuh yang kejam. Pertarungan boss pun menjadi bagian yang benar-benar dibuat epik. Namun sayangnya, banyak diantara para fans yang memprotes keputusan Rocksteady dalam memperlakukan nasib para pahlawan di game ini, berhubung jalan cerita yang diambil masih berkaitan dengan universe di Arkham Series. Tetapi kami meyakini bahwa Rocksteady masih menyimpan satu misteri terkait asal usul dari para Justice League jahat ini, dan setelah mengamati dengan seksama jalan ceritanya, kami semakin yakin akan hal tersebut.
Multiplayer Mode
Menjalani misi baik secara solo maupun online mengharuskan anda untuk tetap terhubung pada server. Dengan kata lain, anda perlu selalu terkoneksi dengan internet untuk memainkan game ini, dan bagi Anda pemain PS5, harus berlangganan PS Plus untuk dapat menikmati mode multiplayer up to 4 player. Yang menarik, Anda bebas menggunakan character manapun dalam sesi single-player, di mana sisa character lainnya akan dikendalikan oleh BOT, maupun pada sesi multiplayer bersama teman-teman Anda, sekalipun anda menggunakan character yang sama. Bahkan di beberapa misi menyarankan Anda untuk menggunakan karakter tertentu agar mendapatkan extra EXP Point.
Sistem multiplayer dengan penerapan cross-play antar platform juga memberikan nilai tambah untuk opsi permabaran Anda dengan teman-teman yang berbeda platform. Progress yang berjalan secara simultan antara host dan guest player, sehingga anda dapat menjalankan progress secara bersama-sama dengan temain yang berada pada checkpoint misi yang sama.
Namun sayangnya, hingga artikel review ini ditulis, issue dan masalah teknis terkait server masih mengalami gangguan yang menimbulkan berbagai macam bug, salah satunya membuat pemain tidak bisa melakukan matchmaking. Semoga ini menjadi perhatian serius bagi developer jika tidak ingin game ini hanya berumur singkat, mengingat kami juga sangat menantikan konten-konten di season yang mendatang yang cukup menarik dengan tambahan playable karakter villain baru.
Presentation
Visual
Diluar dari kelebihan dan kekurangannya, kami mengapresiasi kualitas visual yang dibawakan game ini. Meskipun tidak menawarkan kualitas yang luar biasa, namun untuk ukuran game multiplayer ia cukup memberikan penggambaran kota Metropolis dengan cukup detail. Efek-efek pertarungan yang dibuat pun cukup heboh dengan berbagai ledakan disana-sini. Dan tak lupa adalah bagaimana kualitas cinematic-nya yang mendekati kualitas film live action-nya sendiri, bahkan tak berlebihan jika kami nilai lebih baik. Kemudian untuk visualisasi karakter hero seperti Batman dan Superman, yang mana kami sendiri belum pernah melihat mereka sebrutal itu, juga menjadi nilai plus tersendiri yang membuat kami tertarik dengan game ini. Ditambah lagi penampilan Batman di game ini juga menjadi penampilan terakhir bagi mendiang Kevin Conroy yang sudah terkenal menjadi pengisi suara Batman dari game Arkham series.
Audio
kualitas suara dalam permainan ini juga dieksekusi dengan baik. Dialog antar karakter Suicide Squad tersampaikan dengan natural, sangat menjiwai dari katakter masing-masing. Banter antar karakter terasa sama kocaknya seperti saat kami memainkan game Guardian of the Galaxy. Background musik yang mengiringi jalannya pertarungan juga memberikan atmoster yang lebih intens, disertai dengan efek-efek suara senjata dan ledakan yang satisfying.
Value
Sejatinya, rekam jejak Rocksteady selama ini terkenal akan game single player berkualitas tinggi. Namun lewat game ini, mereka mencoba keluar dari zona nyaman dengan membuat SS menjadi game multiplayer based degan konten live service. Yang artinya, akan ada update konten game tambahan yang direncanakan akan rilis setiap 4 bulan per Season.
Setelah anda menamatkan story campaign utama, perjalanan anda melindungi bumi dari ancaman Brainiac nyatanya belum usai. Anda harus tetap mengasah kemampuan dan meningkatkan level karakter dengan tingkatan yang lebih tinggi. Ketika karakter anda sudah mencapai level 30, maka cap level baru Mastery Rank, akan terbuka. Di sinilah Anda akan memasuki fase grinding untuk menaikkan level Squad serta meracik build karakter Anda agar menjadi lebih kuat, sebab tingkat kesulitan dalam endgame-nya ini juga akan semakin tinggi. Hal tersebut juga dibarengi dengan reward mission yang lebih bagus.
Untuk update kontennya sendiri pasca perilisannya, Suicide Squad: Kill the Justice League akan menawarkan konten musiman untuk memperluas pengalaman bermain Anda dengan karakter baru yang dapat dimainkan, misi, perlengkapan, senjata, in-game event, dan masih banyak lagi, yang dapat Anda nikmati tanpa biaya tambahan. Agar petualangan tetap berjalan mengikuti cerita utama, setiap musim akan bertema karakter DC yang berbeda dan menggabungkan realitas alternatif yang diciptakan oleh Brainiac yang dikenal sebagai Elseworlds. Mulai Maret 2024, Season 1 akan menampilkan kedatangan The Joker dalam bentuk twist Elseworlds pada Super Villain DC yang ikonik.
Dilengkapi dengan payung bertenaga roket untuk meluncurkan dirinya dengan ke udara dan berselancar melintasi atap kota, The Joker versi alam semesta alternatif ini akan dipersenjatai dengan gameplay battle, kemampuan traversal, dan persenjataan yang unik untuk bergabung dalam pertarungan. Dan diakhir tahun ini, Rocksteady juga berencana untuk menambahkan mode Offline untuk Story Mode ke dalam game yang memberikan pemain opsi untuk memainkan campaign utama tanpa koneksi internet.
Conclusions
Dengan konsep live-service yang diusungnya, Suicide Squad: Kill the Justice League sebenarnya menawarkan gameplay penuh aksi yang cukup seru dan menyegarkan, terlepas dari berbagai permasalahan teknis dan server yang sampai masih belum terselesaikan hingga review ini tayang.
Dari sisi cerita, kami sendiri merasa cukup puas dengan apa yang disajikan karena mereka berhasil menyajikan cerita yang penuh humor, brutal dan tentu saja banyak memperlihatkan adegan “kematian”, seperti judulnya. Dan game ini menyajikan cerita yang lebih baik jika dibandingkan film live actionnya sendiri.
Meskipun game ini tidak sempurna dan mengalami banyak masalah, namun ia tetap menjadi sebuah game anti-hero yang unik dan cukup menghibur. Penyampaian ceritanya yang kontroversial dan dibalut dalam adegan sinematik berkualitas tinggi, gameplay yang sedikit menantang serta update konten tambahan secara gratis menjadi fitur menarik sebagai bahan pertimbangan Anda untuk memainkannya bersama teman-teman.
Pada akhirnya, jadwal pengembangan yang molor tidak membuat Suicide Squad: Kill the Justice League menjadi produk yang memuaskan. Game ini belum mampu memenuhi ekspektasi tinggi para fans yang sudah menaruh kepercayaan pada tangan dingin Rocksteady. Berbagai aspek permainannya terasa setengah matang, ditambah lagi dengan banyaknya permasalahan pada servernya, terlihat bahwa game ini belum siap untuk menerapkan fitur Always-online.
+ Jalan cerita yang menarik diikuti
+ Mekanik pertempuran dan traversal yang menjadi sorotan utama
+ Pengembangan karakter dan progress-nya yang cukup dalam
+ Kualitas visual lingkungannya sangat detail
+ Adegan sinematik yang memukau
+ Pengalaman Multiplayer yang rewarding
+ Roadmap live-service cukup jelas
+ Fitur Microtransactions masih dalam tahap wajar
- Cerita utama yang relatif singkat
- Pola gameplay yang sangat repetitif
- Fitur Always-online menjadi pedang bermata dua
- Banyaknya bug teknis yang mengganggu pengalaman bermain
- Pertarungan boss repetitif
- Variasi misi dan musuh sedikit
- Permasalahan server multiplayer yang tak kunjung usai