Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes
Rabbit & Bear Studios
505 Games
23 April 2024
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Digital
22 GB
Rp 699.000 (Standard)
Rp 1.129.000 (Deluxe)
Gamer yang tumbuh di era PS1 dan PS2, minimal pasti pernah mendengar nama “Suikoden” meskipun tidak pernah menyentuhnya sama sekali. Meskipun bukan penggemar berat serial tersebut, namun kami tetap mengakui bahwa serial Suikoden adalah salah satu judul JRPG yang pantas kita kenang, khususnya seri kedua yang kualitasnya memang luar biasa. Sayangnya, karena publisher menganggap serial tersebut sudah tidak menguntungkan, akhirnya para tim developer Suikoden di masa lalu, membentuk sebuah studio baru bernama Rabbit & Bear Studio.
Lewat sebuah kampanye pendanaan, sang developer membuka donasi via Kickstarter untuk proyek terbaru mereka yang diyakini menjadi penerus spiritual Suikoden bernama Eiyuden Chronicle. Dengan kumpulan dana yang melampaui target, Rabbit & Studio pun akhirnya memutuskan untuk merilis game tersebut ke semua platform game yang tersedia seperti PlayStation, Xbox, Switch dan PC.
Sempat direncanakan untuk rilis di tahun 2022 silam, Eiyuden Chronicle terpaksa harus mundur jadwal yang seharusnya karena masa pandemi yang menyulitkan proses pengembangan. Setelah game tersebut rampung, sayangnya sang kreator Suikoden dan Eiyuden yang bernama Yoshitaka Murayama, harus tutup usia dua bulan sebelum game ini dirilis karena penyakit yang dideritanya.
Pada bulan April 2024, game yang berhasil terwujud berkat dukungan dari para penggemar Suikoden, akhirnya dirilis ke pasaran. Dengan mengusung judul lengkap Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes, apakah game ini mampu memenuhi ekspektasi para penggemar JRPG yang sudah lama menantikan sebuah judul baru yang mirip dengan Suikoden?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dalam game ini berlatarkan di sebuah benua fiktif bernama Allraan yang memiliki berbagai macam ras makhluk hidup serta keberagaman budaya. Protagonis utama dalam game ini adalah Nowa, seorang pemuda yang tergabung dalam kelompok Watcher yang tinggal di salah satu wilayah bernama Grum.
Dalam pencarian artefak langka Primal Lens, Nowa dipertemukan dengan perwakilan dari Kekaisaran Galdean yang bernama Seign, yang juga punya misi yang sama. Penemuan Primal Lens ini justru menjadi awal konflik yang akhirnya memicu peperangan antar kerajaan di benua Allraan. Nowa dan Seign yang berasal dari pihak yang bersebrangan pun akhirnya mulai tidak sejalan. Di pihak ketika, seorang wanita bernama Marisa pun ikut terlibat dalam konflik ini dan harus memilih untuk berpihak kepada salah satunya.
Bagaimana kelanjutan kisah Nowa, Seign dan Marisa?
Siapa dalang sebenarnya di balik konspirasi tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes!
Gameplay
Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes adalah sebuah IP JRPG baru yang dikembangkan oleh developer Rabbit & Bear Studios yang didalamnya berisikan orang-orang yang pernah terlibat dalam pengembangan game Suikoden di masa lalu, salah satunya adalah Yoshitaka Murayama yang telah berpulang pada bulan Februari lalu.
Eiyuden masih menggunakan formula JRPG klasik, di mana sang protagonis akan memulai petualangannya dari sebuah desa bersama teman-temannya. Ia memulai petualangannya dengan menjalani sebuah misi sederhana mencari artefak langka di sebuah reruntuhan yang akhirnya menjadi pemicu konflik besar di antara kubu politik.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Dengan identitasnya sebagai JRPG klasik modern, Anda mungkin sudah bisa membayangkan seperti apa petualangan yang ada dalam game ini. Masih menggunakan formula gameplay ala JRPG tradisional, di mana karakter Anda akan berpetualang dari melintasi World Map untuk berkelana dari satu kota ke kota lainnya, berbicara dengan NPC untuk menerima quest, berbelanja ke toko untuk upgrade perlengkapan, masuk ke dungeon untuk melawan monster, membuka peti harta, memecahkan teka-teki untuk membuka jalan dan lain sebagainya.
Apa yang membuat sensasi petualangan terasa menarik dan mirip sekali dengan Suikoden adalah adanya fitur untuk merekrut karakter-karakter yang ada di dunianya untuk masuk ke dalam tim. Ada karakter yang memang wajib direkrut karena kebutuhan cerita, namun banyak juga karakter opsional yang bisa Anda rekrut. Setiap karakter yang bergabung dengan Nowa tidak asal ikut bergabung begitu saja karena mereka punya latar belakang yang jelas dan motivasi kuat yang menjadi alasan.
Dengan total sekitar 120 karakter yang bisa direkrut, Anda jadi punya motivasi ekstra untuk menjelajahi seluruh dunianya hingga ke pelosok negeri. Karakter-karakter tersebut bisa Anda rekrut dengan cara-cara yang berbeda, entah itu hanya dengan mengobrol sekali, mencarikannya item tertentu, menyelesaikan suatu rangkaian quest yang berhubungan dengannya atau atas dasar kebutuhan cerita utama. Namun, tidak semua karakter yang Anda rekrut akan menjadi karakter playable yang bisa Anda gunakan dalam pertarungan karena ada juga karakter yang bergabung dengan Anda hanya sebagai karakter pendukung atau bahkan NPC saja.
Bagi gamer yang tidak terbiasa dengan sistem RPG klasik yang hadir tanpa indikator objektif, mungkin akan sedikit merasa kesulitan di sini karena di beberapa kesempatan, Anda tidak diberi tahu ke mana arah dan tujuan selanjutnya sehingga harus menebak-nebak dengan berbicara kepada semua NPC atau menghampiri tempat-tempat yang memungkinkan untuk dikunjungi.
Di awal permainan, proses bolak-balik antar kota dan dungeon akan terasa sedikit melelahkan karena Anda harus berjalan secara manual. Fitur Fast Travel baru akan terbuka ketika Anda sudah berhasil merekrut seorang karakter bernama Carrie yang baru akan bergabung di pertengahan permainan.
Battle System
Masih menggunakan formula klasik ala game JRPG di era 1990-an, pertemuan dengan musuh dalam game ini masih terjadi secara acak atau Random Encounter ketika Anda sedang berpetualang di World Map atau Dungeon. Banyak gamer yang mengeluhkan karena persentase encounternya sangat rendah sehingga Anda akan bertemu musuh cukup jarang/lama sekali. Namun bagi kami, hal tersebut justru menjadi nilai positif karena encounter yang terlalu berlebihan justru bisa merusak tempo petualangan atau penyelesaian suatu teka-teki.
Sistem pertarungan dalam game ini masih menggunakan gaya Turn-based tradisional, di mana dalam satu tim party, Anda diizinkan membawa hingga enam karakter sekaligus yang terbagi atas dua barisan formasi, yaitu depan dan belakang. Adanya pembagian barisan ini bukan tanpa alasan karena setiap karakter playable yang Anda miliki punya jarak serangan yang terbagi atas tiga kategori, yaitu Short (S), Medium (M) dan Long (L). Karakter S hanya bisa menyerang apabila ditempatkan di barisan depan, karakter M bisa menyerang dari depan dan belakang. Karakter L sebenarnya bisa saja menyerang dari barisan depan dan belakang, namun karena biasanya pertahanan mereka sangat rentan, maka sebaiknya karakter bertipe L ditempatkan di belakang.
Mekanisme Turn-based nya sendiri masih terhitung sederhana, di mana Anda dapat memberikan perintah yang cukup umum dan mudah dipahami seperti Attack, Rune-Lens (Skill), Defense, Item dan Hero Combo. Sebelum pertempuran dimulai, Anda harus memberikan perintah kepada enam karakter party sebelum akhirnya dieksekusi berdasarkan urutan giliran yang ada di atas layar.
Setiap karakter Anda akan punya tiga parameter berbeda, yaitu HP, MP dan SP. Seperti biasa, HP (Health Point) akan menunjukkan kesehatan karakter yang akan membuat karakter tumbang apabila terkuras habis. MP (Magic Point) dibutuhkan karakter untuk melancarkan serangan skill berbasis sihir sementara SP (Skill Point) menjadi sumber daya yang penting saat karakter ingin melancarkan skill fisik. Jumlah SP akan terus bertambah setiap giliran apabila karakter Anda tidak menggunakannya.
Selain untuk skill pribadi, SP juga dibutuhkan apabila Anda ingin melancarkan serangan kombinasi antara dua karakter atau lebih bernama Hero Combo. Jenis serangan ini bisa dilancarkan apabila pasangan karakter yang bersangkutan sedang berada dalam tim aktif, seperti Nowa-Lian, Nowa-Seign atau Kogen-Zabi-Yuthus. Biasanya, serangan Hero Combo bisa menghasilkan kerusakan yang lumayan besar serta punya animasi unik yang menarik untuk Anda saksikan.
Salah satu fitur yang membuat kami sangat bersyukur adalah adanya opsi Auto-Battle. Fitur ini sangat sering kami gunakan untuk menghajar musuh-musuh kroco selama berpetualang dalam dungeon. Auto-Battle di sini tidak semata-mata membuat karakter Anda bertindak secara acak tanpa arah karena Anda diberi kebebasan untuk mengatur strategi lewat Party Menu dan menentukan prioritas aksi sesuai kondisi. Misalnya, apabila ada karakter party yang HP-nya di bawah 50%, Anda bisa memerintahkan karakter Healer untuk melepaskan skill pemulihan.
Yang paling menarik dari sistem pertarungan ini adalah fitur Gimmick, yang biasanya Anda temukan pada pertarungan melawan boss. Fitur yang menyatu dengan perintah Attack ini biasanya akan meminta Anda untuk melakukan sesuatu terhadap kondisi yang situasional, seperti bersembunyi di balik batu untuk menghindari serangan, menghajar mesin derek untuk menjatuhkan batu pada musuh dan lain sebagainya. Dengan adanya fitur Gimmick ini, Anda jadi dibuat untuk lebih berpikir keras dalam mengambil keputusan di setiap giliran.
Duel
Di beberapa titik penting cerita, biasanya akan ada suatu pertarungan yang disajikan dalam bentuk yang berbeda. Pertarungan yang disebut sebagai Duel ini akan mempertemukan dua individu dalam pertarungan satu lawan satu. Meskipun masih menggunakan sistem Turn-based, namun tipe pertarungan Duel punya perintah yang berbeda.
Hanya ada tiga perintah yang bisa Anda pilih, yaitu Attack untuk menyerang, Counter untuk menyerang balik apabila musuh menyerang karakter Anda serta Break yang baru bisa dilancarkan apabila parameter Tension sudah terisi penuh. Meskipun terlihat sederhana, namun pertarungan Duel ini membutuhkan kejelian Anda membaca dialog percakapan dan sedikit keberuntungan untuk bisa dimenangkan.
War
Mengangkat tema tentang politik dan perang, tentu saja akan ada adegan peperangan antar negara yang terjadi dalam game ini. Di beberapa titik cerita, Anda akan ikut terlibat dalam sebuah perang besar menghadapi lawan politik. Mekanisme mode perang ini sebenarnya cukup sederhana, Anda hanya perlu menggerakan karakter bak bidak dalam permainan catur, apakah mereka harus maju ke depan, berbelok arah atau mundur karena pertempurannya sendiri akan berlangsung secara otomatis seperti sedang menonton cutscene saja.
Sesekali Anda mungkin bisa memberikan perintah yang membuat karakter Anda melakukan aksi spesifik, namun hal tersebut tidak membuat Anda terlibat langsung seperti pertarungan biasanya. Sayangnya, tidak ada opsi untuk melewatkan/Skip adegan peperangan ini sehingga Anda harus rela menghabiskan waktu untuk adegan yang lebih banyak pasif ini.
Mini Games
Selain eksplorasi, bertarung dan berperang, game ini juga menyediakan beberapa aktivitas mini-game yang bisa Anda kunjungi untuk melepas penat seperti memancing, memasak, bermain kartu, bersandiwara di teater, merawat dan balapan Eggfoot, menjalankan restoran hingga bermain gasing ala Beyblade. Setiap mini-game di atas punya mekanisme permainan uniknya masing-masing, namun kami tidak terlalu mendalaminya dan hanya sempat mencicipinya saja.
Presentation
Visual
Salah satu faktor yang memperkuat aroma nostalgia dari game ini adalah presentasi visualnya yang memadukan antara sprite karakter 2D dengan latar belakang dunianya yang dibalut dalam render 3D. Meskipun karakternya tampil dalam bentuk 2D, bukan berarti animasinya terlihat monoton. Sebaliknya, animasi karakter di sini justru terasa sangat kaya dan bervariasi sehingga Anda tidak akan bosan-bosan untuk melihat mereka beraksi berulang-ulang. Apalagi dengan kekuatan hardware yang ada saat ini, developer berkesempatan untuk menerapkan teknik pencahayaan yang lebih imersif sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara area terang, gelap dan bayangan objek.
Saat berpetualang di area World Map, Anda juga diberi kebebasan untuk memutar sudut pandang kamera 360 derajat sehingga bisa mendapatkan jangkauan pandang yang luas dan lebar. Sayangnya, fitur ini tidak berlaku apabila Anda sedang berada di dalam kota atau dungeon sehingga Anda tidak bisa melihat dunianya secara menyeluruh. Bahkan, terkadang pandangan kami terhalang oleh batu besar atau objek yang ada di depan karakter ketika menjelajahi suatu terowongan atau gua.
Audio
Eiyuden Chronicle terasa sekali dibuat oleh orang-orang yang memang mencintai Suikoden di masa lalu lewat aspek audionya. Hampir semua soundtrack yang mengalun sepanjang permainan, kualitasnya benar-benar jempolan. Musik-musik yang spektakuler ini tentu saja tak lepas dari tangan dingin komponis Motoi Sakuraba yang sudah punya segudang pengalaman meracik soundtrack dari game-game JRPG seperti Tales dan Star Ocean. Selain itu, ada juga Michiko Naruke yang pernah terlibat dalam pembuatan soundtrack Wild Arms, sehingga hasil kolaborasi mereka benar-benar luar biasa.
Kemegahan soundtrack-nya juga didukung dengan pengisian sulih suara yang fantastis. Meskipun jumlah karakternya mencapai angka ratusan, namun developer begitu piawai memberikan sulih suara pada setiap karakter untuk membentuk kepribadiannya. Baik bahasa Inggris maupun Jepang, kedua opsi sulih suaranya punya kualitas yang solid dan berhasil menyampaikan emosi dan percakapan karakter dengan baik.
Value
Nostalgia jelas menjadi kata kunci penting yang menjadi bumbu utama untuk menikmati Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes secara penuh. Apalagi jika Anda punya kenangan terhadap serial Suikoden di masa lalu, tentu saja akan menyenangkan sekali rasanya memainkan game ini di platform yang lebih modern. Game ini seolah-olah seperti membawa kami ke masa lalu, saat di mana genre JRPG sangat berjaya dan begitu digemari.
Jadi, apakah kita perlu memainkan Eiyuden Chronicle Rising sebelum terjun ke game ini?
Jika Anda ingin memperkaya wawasan yang lebih terhadap lore cerita dan karakternya, memainkan Rising mungkin perlu Anda lakukan. Namun, apabila tidak punya banyak waktu dan ingin langsung merasakan aroma nostalgianya, sebenarnya tidak ada keharusan untuk memainkan seri prekuelnya itu karena game ini cukup ramah untuk orang yang belum pernah memainkan game Suikoden sekalipun.
Conclusions
Terima kasih kepada mendiang Yoshitaka Murayama serta Rabbit & Bear Studios yang akhirnya melahirkan penerus spiritual Suikoden. Akhirnya, kita bisa kembali merasakan sensasi merekrut ratusan karakter dalam sebuah game JRPG yang sudah sangat jarang kita temui dalam JRPG modern lainnya.
Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes memang berhasil membawa kita kembali bernostalgia lewat formula klasik itu, namun seri yang baru seumur jagung ini tetap belum bisa menggantikan kedigdayaan Suikoden di masa lalu. Kendati demikian, kembalinya berbagai fitur klasik yang telah dipadukan dengan presentasi visual dan audio yang lebih modern, membuat game ini tetap menjadi salah satu judul JRPG yang wajib Anda mainkan tahun ini.
+ Sensasi nostalgia sangat kuat
+ Alur cerita yang menarik diikuti
+ 120 karakter yang bisa direkrut
+ Merekrut karakter adalah candu
+ Sistem pertarungan Turn-based memuaskan
+ Auto-Battle sangat membantu
+ Persentase Random Encounter agak rendah
+ Eksplorasi bermanfaat
+ Hero Combo yang atraktif dan efektif
+ Tersedia berbagai aktivitas mini-game
+ Perpaduan visual 2D dan 3D yang enak dipandang
+ Soundtrack yang fantastis
- Indikator objektif tidak selalu tersedia
- Tidak semua karakter playable
- Mode War yang pasif
- Quality of Life masih agak kuno