Setelah resmi diumumkan tadi malam, Ubisoft Quebec kembali membagikan detail informasi terbaru perihal Assassin’s Creed Shadows.
Melalui wawancaranya bersama IGN, Jonathan Dumont selaku creative director menyebut bahwa dunia di game ini akan sama skalanya dengan Assassin’s Creed Origins. Namun, ada fokus yang lebih besar pada “rasio skala kehidupan nyata” dan keasliannya.
“Kami memang ingin memiliki rasio skala dunia yang lebih mendekati kehidupan nyata. Jadi karena kastil memakan banyak ruang, dan kami benar-benar ingin pegunungan terasa seperti pegunungan, [kami telah membuat] lingkungan dalam game terasa lebih luas. Tapi menurut saya ukurannya hampir sama dengan Origins.”
Tentunya ini menjadi kabar baik bagi para gamer yang mungkin kurang menyukai konsep dunia yang terlalu luas dan besar layaknya Assassin’s Creed Odyssey dan Valhalla. Semoga saja konten yang dihadirkan pun tidak terlalu banyak agar dan sesuai porsinya agar player tidak terasa overwhelmed saat mencoba menyelesaikan semuanya.
Dalam kesempatan yang sama, Charles Benoit selaku game director pun mengungkap bahwa tim developer ingin mempertahankan “core” atau inti dari sebuah game Assassin’s Creed terutama hidden blade, assassination, dan kemampuan untuk bersembunyi. Oleh karena itu, tim telah mengimplementasikan teknologi fully dynamic lighting system di game ini.
Bayangan akan sangat terasa penting karena Naoe membutuhkannya agar tidak terlihat oleh musuh saat mencoba menyelinap, ia pun bahkan bisa menghancurkna lampu dan sumber cahaya lainnya agar lingkungan menjadi gelap. Hal ini bisa dimanfaatkan bagi para gamer yang lebih memilih pendekatan non-lethal.
Elemen parkur pun berperan penting di game ini, terutama saat player bermain sebagai Naoe. Ia juga akan dibekali sebuah grappling hook yang dapat digunakan untuk mencapai area tinggi.
Assassin’s Creed Shadows sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 15 November 2024 mendatang untuk PS5, Xbox Series X/S, dan juga PC.