Monster Hunter Stories
Andika Tri Saputra Noor
Capcom
Capcom
14 Juni 2024
PS4, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 447.000
US$ 29.99
Di era modern ini, Monster Hunter adalah salah satu franchise andalan Capcom untuk meraup pundi-pundi perusahaan. Basis fans yang sangat besar dan setia, membuat Capcom terus berinovasi dengan serial tersebut. Salah satu inovasi terunik yang pernah mereka lakukan adalah menciptakan sebuah game Monster Hunter dengan formula ala Pokemon di tahun 2017 silam. Lewat handheld Nintendo 3DS, mereka melahirkan satu judul baru bernama Monster Hunter Stories. Sayangnya, karena baru muncul di akhir hayat Nintendo 3DS, mungkin banyak orang yang belum sempat mencicipi game satu ini.
Di tahun 2021 lalu, sekuelnya sempat dirilis untuk Nintendo Switch dan PC. Respons positif dari para gamer, turut memunculkan permintaan kepada Capcom agar segera melakukan Remastered terhadap seri pertamanya yang kini sudah sulit untuk diakses. Akhirnya, setelah tujuh tahun berlalu, Capcom benar-benar melakukannya. Monster Hunter Stories terlahir kembali untuk platform generasi terkini seperti PS4, Switch dan PC dalam bentuk Remastered. Dengan demikian, kini game tersebut lebih mudah diakses oleh gamer-gamer di seluruh dunia.
Apa saja pembaharuan yang ditawarkan Capcom dalam versi Remastered ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dimulai dari sebuah desa bernama Hakum, tempat di mana para Riders berkumpul. Sang protagonis, Lute, bersama dengan sahabat masa kecilnya, Lilia dan Cheval, sedang bergerak menuju ke dalam hutan untuk mencari telur monster. Terinspirasi dari ritual ara Rider, mereka bertiga memegang tiga buah batu sebagai Tanda Persahabatan mereka saat tiba hadapan sebuah telur monster yang ada di sarangnya.
Tak disangka, telur tersebut menetas dan melahirkan seekor Rathalos. Penduduk desa dibuat tercengang oleh kelakuan mereka bertiga karena ada telur yang bisa menetas tanpa Kinship Stone. Di saat yang bersamaan, desa Hakum terjangkit sebuah penyakit aneh bernama Black Blight.
Setahun pun berlalu sejak peristiwa Black Blight. Sang protagonis kini telah menerima Kinship Stone dari Kepala Desa Omna untuk menjadi seorang Rider. Sementara itu, Lilia dan Cheval sudah lebih dulu meninggalkan desa untuk menjalani pilihannya sebagai Rider. Di saat yang bersamaan, seekor kucing aneh yang bisa bicara bernama Navirou datang menghampiri desa dan ingin ikut berpetualang bersama Lute. Mereka siap mengarungi petualangan untuk menemukan keajaiban yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
Apakah petualangan Lute sebagai seorang Rider akan berjalan dengan mulus?
Apa saja bahaya yang menantinya di dunia sana?
Temukan jawabannya dengan memainkan Monster Hunter Stories!
Gameplay
Monster Hunter Stories adalah sebuah game RPG berbasis semesta Monster Hunter, namun dengan formula yang berbeda dari game Monster Hunter lainnya. Jika game Monster Hunter lainnya memfokuskan diri untuk berburu monster dan pengalaman multiplayer, game ini justru lebih menitikberatkan pada pengalaman single-player yang diperkuat oleh cerita. Dalam game ini, Anda akan berperan sebagai seorang Rider yang bisa mengumpulkan berbagai jenis monster dengan cara mencuri dan menetaskan telur yang didapat dari sarang monster.
Sebelum memulai petualangan, Anda akan diminta menciptakan seorang karakter dengan jenis kelamin yang Anda inginkan. Anda bisa mengubah beberapa bagian tubuh seperti mata dan model rambut, kemudian memberikannya nama. Karakter Anda adalah seorang Rider yang siap mengarungi petualangan besar bersama seekor kucing bernama Navirou untuk mengumpulkan Monster sebanyak-banyaknya dan menyelesaikan berbagai tugas.
Berikut kami bahas secara mendalam aspek gameplay dalam game ini:
Adventure
Sesi petualangan akan menggunakan sudut pandang kamera orang ketiga seperti serial Monster Hunter pada umumnya. Tipikal JRPG pada umumnya, Anda akan menjalankan berbagai quest sepanjang permainan. Terdapat dua jenis Quest yang bisa Anda jalankan, yaitu Story Quest dan Subquest.
Story Quest akan memberikan progress pada cerita utama, sementara Subquest adalah misi opsional yang memberikan sejumlah EXP ekstra, uang dan hadiah items. Subquest bisa Anda terima melalui papan pengumuman atau mengunjungi warga dengan tanda seru di atas kepalanya. Subquest-nya sendiri tidak memiliki banyak cerita di dalamnya dan hanya tipikal fetch quest yang biasanya meminta Anda mencari item tertentu atau mengalahkan monster saja.
Saat berada dalam World Map, Anda dapat mengeksplorasi peta secara penuh untuk mengumpulkan berbagai item, menambang bijih atau melawan monster. Ditemani Navirou dan Monsties, Anda dapat menunggangi Monsties untuk memanfaatkan kemampuan mereka yang disebut Riding Action.
Tiap Monsties memiliki kemampuan yang berbeda-beda seperti melompat lebih tinggi, mencari item rahasia, memanjat tanaman merambat atau menandai posisi musuh pada peta. Tidak perlu khawatir capek bereksplorasi, karena game ini menyediakan fitur Fast Travel bernama Catavan yang bisa Anda akses secara gratis di berbagai titik yang telah Anda aktifkan.
Monsties
Dari ratusan monster yang tersedia, tidak semua jenis Monster dapat Anda jadikan Monsties, sebutan untuk monster yang bisa Anda jadikan partner melalui proses penetasan telur. Tidak seperti Pokemon yang bisa ditangkap menggunakan Pokeball atau menjinakkan dengan cara lainnya, game ini menuntut Anda untuk mencuri telur dari sarang monster sebelum mereka dapat dijadikan partner. Proses pencurian telur bisa dibilang susah-susah-gampang.
Pada World Map, Anda akan dapat memasuki sejumlah sarang monster yang muncul secara acak. Setelah mencapai sarangnya, Anda hanya dapat mengambil satu telur di setiap usaha pencurian dengan corak telur yang acak. Tersedia beberapa kali kesempatan untuk mencari corak telur yang Anda inginkan. Jika Anda kurang beruntung, Sang Induk dari telur tersebut siap menghadang proses pencurian Anda.
Setelah proses pencurian berhasil, Anda harus menetaskannya terlebih dahulu di desa Hakum. Tiap Monsties memiliki tingkat kelangkaannya masing-masing. Untuk mendapatkan monster langka dan kuat, Anda harus mencuri telur dari sarang berwarna emas yang cukup sulit ditemukan.
Battle
Encounter tidak terjadi secara acak, dimana monster yang akan tampak pada layar. Setelah Anda menyentuh monster, maka layar akan berpindah ke medan pertempuran. Berbeda dari serial Monster Hunter lainnya, game ini menggunakan mekanisme pertarungan Turn Based layaknya seri Pokemon.
Sang Rider akan ditemani satu Monsties pilihannya untuk bertarung di field. Di tengah pertarungan, Anda dapat mengganti Monsties seperti yang diterapkan pada Pokemon. Monsties yang tidak aktif akan tetap mendapatkan experience untuk meningkatkan level mereka. Monsties akan menyerang secara otomatis tergantung dari kecenderungan tipe serangan dasarnya. Namun, Anda tetap dapat memberikan perintah berupa Skill atau Support jika memang menghendakinya.
Rider dan Monsties memiliki tiga tipe serangan dasar dengan mekanisme yang serupa dengan batu-gunting-kertas. Serangan dasar ini terbagi menjadi Power, Technique dan Speed, di mana Power mengalahkan Technique, Technique mengalahkan Speed dan Speed mengalahkan Power. Namun, mekanisme ini baru berjalan ketika dua karakter saling membidik satu sama lain yang menghasilkan fase Head-to-Head.
Ada juga mekanisme unik bernama Weapon Combos, dimana ia akan terpicu ketika Anda berhasil melakukan tipe serangan secara berurutan dengan benar. Rider dapat menggunakan satu dari empat kategori senjata yang tersedia, yaitu Great Sword, Sword & Shield, Hammer dan Hunting Horn. Sebagai contoh, jika Rider menggunakan Great Sword dan memilih tiga tipe serangan Power-Power-Technical secara berurutan, maka pada serangan ketiga, sebuah kombo akan terjadi untuk menghasilkan daya rusak ekstra.
Monsties tidak hanya berfungsi sebagai partner bertarung, mereka juga dapat Anda tunggangi ketika memenuhi level Kinship Stones, setidaknya hingga level satu. Kinship Stone yang akan terisi ketika Anda berhasil memenangkan fase Head-to-Head atau hal lainnya. Setelah kondisi terpenuhi, maka Sang Rider dapat menunggangi Monsties untuk bertarung bersama dalam satu health bar. Jika health bar terkuras habis, maka Sang Rider akan jatuh dan terpisah seperti semula. Saat kondisi menunggangi Monsties, Anda dapat melancarkan serangan spesial bersama Monsties. Namun, setelah itu Sang Rider akan kembali turun dari tunggangannya.
Di tengah pertarungan, terkadang terjadi situasi Quick Time Event seperti Power Clash, Air Showdown dan Breath Blast. Situasi ini menuntut Anda untuk menekan tombol berulang kali untuk menghasilkan daya rusak ekstra pada musuh dan mengisi bar Kinship Stone.
Apabila Anda melemparkan item bernama Paintball, terkadang di akhir pertarungan, monster yang Anda hadapi akan kembali ke sarangnya yang disebut Retreat Jika kondisi ini terjadi, Anda bisa menyelinap menuju sarangnya dan mencuri telur mereka untuk ditetaskan menjadi partner.
Presentation
Visual
Salah satu daya Tarik dan ciri khas dari game-game Remastered adalah lompatan visual yang signifikan dari versi originalnya. Dalam hal ini, Capcom melakukan tugasnya dengan baik sehingga presentasi game ini tetap relevan untuk generasi masa kini. Semua tekstur lingkungan, model karakter hingga monster, dirombak besar-besaran dan kini terlihat jauh lebih tajam. Tidak hanya itu saja, performanya pun sangat meningkat dan akhirnya kita bisa menikmati bentuk terbaik dari game ini.
Sayangnya, tetap ada tanda-tanda bahwa game ini mulai terasa uzur, salah satunya dari pergerakan animasi karakter yang masih terasa kaku, mulai dari animasi berlari, menyerang dan cutscene.
Audio
Selain aspek visual, audio juga merupakan aspek yang dirombak besar-besaran dalam versi Remastered ini, salah satunya adalah penambahan sulih suara secara penuh dalam dua bahasa, yaitu Inggris dan Jepang. Di versi 3DS nya dulu, sebenarnya fitur sulih suara sudah ada, namun artikulasi bahasa yang digunakan tidak terlalu jelas dan terdengar seperti orang komat-kamit saja. Dengan penambahan sulih suara yang baru direkam ini, jelas memberikan pengalaman baru dalam memainkannya. Penyampaian cerita selama cutscene jadi lebih imersif dan bermakna. Untuk musik dan efek suaranya sendiri tidak banyak berubah dari versi originalnya, hanya ada sedikit penyesuaian sehingga terdengar lebih jernih saja.
Value
Sebagai orang yang pernah memainkan versi originalnya di Nintendo 3DS, melihat game ini terlahir kembali dalam bentuk Remastered adalah sesuatu yang luar biasa membahagiakan. Dengan performa dan visual yang telah ditingkatkan, pengalaman bermain yang kami rasakan jelas jauh lebih nikmat dari sebelumnya. Apalagi dengan adanya fitur Museum yang berisikan koleksi ilustrasi dan musik, membuat kami bisa bernostalgia dengan game yang sudah berusia tujuh tahun ini.
Conclusions
Versi Remastered dari Monster Hunter Stories ini adalah bentuk terbaik yang bisa Anda nikmati di platform generasi terkini. Pembaharuan dari sisi visual dan audio, membuat game ini jadi punya nilai plus, meskipun Anda sudah pernah memainkannya di Nintendo 3DS dulu. Apabila Anda tidak terlalu familiar dengan semesta Monster Hunter, game ini adalah pintu masuk yang tepat untuk Anda. Mekaniknya yang sederhana, karakter-karakter yang menarik serta banyaknya variasi monster untuk dikoleksi adalah hal-hal yang membuat game ini ramah untuk para pemula.
+ Cerita yang menarik diikuti
+ Sistem pertarungan yang unik
+ Eksplorasi bermanfaat
+ Ratusan jenis monster untuk dikoleksi
+ Visual yang atraktif
+ Peningkatan visual yang signifikan
+ Performa yang lebih cepat
+ Sulih suara penuh
+ Musik yang berkesan
+ Mode Museum sebagai bonus
- Alur permainan agak lambat
- Pergerakan animasi masih agak kaku
- Desain quest yang membosankan
- Dungeon yang terlalu linear
Versi Remastered dari Monster Hunter Stories ini adalah bentuk terbaik yang bisa Anda nikmati di platform generasi terkini. Apabila Anda tidak terlalu familiar dengan semesta Monster Hunter, game ini adalah pintu masuk yang tepat untuk Anda.