Kunitsu-Gami: Path of the Goddess
Capcom
Capcom
19 Juli 2024
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC
Action, Strategy, Tower Defense
Remaja
Digital
16.7 GB
Rp 597.000
Kita semua pasti sama-sama setuju bahwa CAPCOM adalah salah satu publisher sekaligus developer game asal Jepang yang paling tersohor. Produk-produk yang mereka hasilkan mayoritas berkualitas sehingga berhasil mencuri perhatian para gamer. Alhasil, judul-judul seperti Street Fighter, Resident Evil dan Monster Hunter, selalu laris manis di pasaran.
Terlepas dari tiga judul terlaris itu, CAPCOM masih tetap rutin menciptakan IP-IP baru sebagai bahan eksperimen mereka. Tahun lalu, kita mendapatkan sebuah game Shooter berbasis online berjudul EXOPRIMAL, yang sayangnya kurang diterima para gamer sehingga usianya tidaklah panjang.
Belajar dari kegagalan tersebut, tahun ini CAPCOM kembali melahirkan sebuah IP baru berjudul Kunitsu-Gami: Path of the Goddess, yang kembali mengangkat tema mitologi Jepang seperti yang pernah mereka lakukan di masa lalu pada game OKAMI.
Eksperimen seperti apa yang dilakukan CAPCOM untuk judul terbaru ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada suatu malam, Kuil milik Maiden bernama Yoshiro, dilalap oleh segerombolan monster yang dikenal dengan sebutan Seethe. Melihat kejadian tersebut, Yoshiro melakukan semacam ritual berbentuk tarian untuk memanggil seorang prajurit berpedang bernama Soh demi melindungi dirinya dari mara bahaya.
Sayangnya, karena kekuatan yang tidak berimbang, Soh pun tumbang dalam pertempuran hingga akhirnya seluruh kekuatannya dihisap oleh monster raksasa. Tidak hanya kekuatan Soh, topeng-topeng warga yang menjadi sumber kekuatan pun dicuri oleh para monster sehingga memaksa Soh dan Yoshiro harus kabur ke puncak gunung demi menyelamatkan diri. Sembari menyusun strategi dan menyelamatkan warga yang tersisa, Soh dan Yoshiro bertekad untuk merebut kembali apa yang dicuri oleh para monster Seethe.
Mampukah keduanya membasmi para Seethe dari gunung Kafuku?
Temukan jawabannya dengan memainkan Kunitsu-Gami: Path of the Goddess!
Gameplay
Kunitsu-Gami: Path of the Goddess mungkin adalah tipikal game yang jarang sekali kami temukan karena game ini menggabungkan tiga genre berbeda yang sangat bertolak belakang dan biasanya berdiri secara mandiri. Ketiga genre tersebut adalah Action, Real-time Strategy dan Tower Defense.
Sebagai orang yang kurang menyukai genre RTS, awalnya kami pun sempat kebingungan dengan konsep gameplay yang diusung olehnya. Namun, perlahan tapi pasti, ternyata ketika genre ini bisa bersinergi dengan baik berkat kepiawaian Capcom dalam bereksperimen. Jadi, di mana letak Action, Real Time Strategy dan Tower Defense-nya?
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Daytime
Kunitsu-Gami menggunakan sistem stage/level untuk progress permainannya. Selama permainan berlangsung, akan ada siklus waktu yang berjalan secara simultan. Di waktu pagi hingga sore hari, Anda berkesempatan untuk melakukan berbagai persiapan seperti menyelamatkan warga, memurnikan kekuatan jahat yang mencemari area atau menghancurkan objek-objek yang ada di sekitar. Setiap stage biasanya punya misi spesifik yang jika berhasil diselesaikan akan memberikan hadiah.
Dalam game ini Anda akan berperan sebagai Soh, seorang pengawal dari Maiden Yoshiro, yang punya kemampuan untuk memurnikan kekuatan jahat. Tugas Anda adalah menyucikan kembali Gunung Kafuku yang sudah tercemar oleh kekuatan jahat tersebut.
Maiden Yoshiro adalah karakter NPC yang berperan sebagai “Tower” dan harus Anda lindungi. Jika ia sampai terbunuh oleh monster, maka permainan akan berakhir. Namun, Yoshiro bukanlah tower yang hanya berdiam diri saja karena untuk menyelesaikan suatu stage, Anda harus membuat jalan untuknya sampai ke gerbang Torii.
Setelah jalan terbentuk, maka Yoshiro akan berjalan otomatis menuju gerbang tersebut. Sayangnya, pergerakan Yoshiro yang berjalan sambil menari itu terasa sangat lambat dan memakan waktu. Di sinilah letak permasalahannya, karena dengan jarak yang bisa ditempuh oleh Soh hanya dalam hitungan detik saja, Yoshiro bisa membutuhkan waktu berhari-hari untuk tiba. Meskipun ada opsi untuk mempercepat waktu, tetap saja pergerakan Yoshiro masih lambat dan terasa membuang-buang waktu.
Nightime
Ketika matahari telah terbenam dan hari menjadi gelap, maka pola permainan yang tadinya santai, tiba-tiba akan berubah menjadi lebih intens dan menegangkan karena para monster akan muncul untuk menyerang desa. Di sinilah Anda harus berjibaku bersama warga desa untuk menghalau semua monster yang masuk lewat gerbang Torii. Setiap gelombang, monster akan muncul dalam jumlah banyak dan menyerang apapun yang mereka hampiri, termasuk Maiden Yoshiro.
Sebagai Soh, Anda harus membasmi mereka menggunakan pedang yang Anda miliki. Soh bisa melancarkan kombo-kombo sederhana dengan mengombinasikan antara tombol kotak dan segitiga secara bergantian. Sayangnya, tidak banyak variasi jurus yang bisa dilakukan Soh, sehingga Anda akan melihat kombo yang sama berulang-ulang hingga akhir permainan.
Role
Dengan menyelamatkan warga yang terkontaminasi kekuatan jahat di siang hari, berarti Anda dapat merekrut mereka untuk dijadikan sebagai pasukan tempur yang akan membantu Anda menghadapi monster di malam hari. Anda bisa mententukan Role mereka berperan sebagai apa dalam tim.
Total ada 12 Role yang bisa Anda buka di sepanjang permainan, yaitu Woodcutter, Archer, Ascetic, Thief, Sumo Wrestler, Shaman, Spearman, Marksman, Priest, Cannonner, Sorcerer dan Ninja. Role-role tersebut bisa Anda upgrade dengan mengalokasikan sejumlah sumber daya bernama Musubi yang berguna untuk membuka kemampuan baru atau meningkatkan atribut status mereka.
Di awal, hanya ada Woodcutter saja sebagai opsi Role untuk warga. Seiring berjalannya progress permainan, nantinya Anda bisa membuka role-role lain yang punya fungsi yang berbeda-beda. Misalnya, Archer berguna untuk menghadapi monster-monster yang bisa terbang, Shaman yang bisa memulihkan unit pasukan hingga Thief yang bisa membuka kunci dan mencari harta karun.
Di sini lah letak elemen strateginya, di mana selain mengendalikan Soh sebagai tokoh utama, Anda juga bisa menentukan ke mana para pasukan tempur Anda bergerak, apakah mereka akan membantu Anda di garda terdepan untuk menghalau datangnya serbuan monster atau justru meletakkan mereka di garis belakang sebagai penembak jitu jarak jauh, pemberi dukungan hingga pemulih kesehatan.
Boss Battle
Setelah matahari kembali terbit, maka gelombang serangan monster berakhir dan Anda bisa kembali memerintahkan Yoshiro untuk berjalan menuju gerbang Torii dan menyelesaikan stage tersebut. Setelah itu, Anda bisa beralih ke stage berikutnya yang biasanya berisikan boss.
Boss di game ini akan menguji kemampuan Anda dalam beraksi, mengatur strategi sekaligus menjaga “Tower”. Anda mungkin bisa saja mati berkali-kali dalam pertarungan boss karena tingkat kesulitannya yang benar-benar berbeda dengan monster Seethe biasa. Ada kalanya Anda akan mengatur ulang Role para warga, bereksprimen, hingga menemukan cara yang efisien untuk menaklukkannya.
Repair Base
Sebelum beralih ke stage berikutnya, Anda dapat mengunjungi kembali stage yang sudah Anda selesaikan sebelumnya dan menugaskan sejumlah warga yang telah Anda selamatkan untuk membangun kembali atau memperbaiki fasilitas yang ada di desa.
Perubahan dari pembangunan baru akan terlihat setelah Anda menyelesaikan satu stage atau lebih setelahnya. Dengan demikian, Anda jadi punya alasan mengunjungi kembali area-area sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan Soh, mendapatkan kekuatan, item dan sumber daya.
Presentation
Visual
Nilai jual sekaligus daya tarik utama dari game ini, jelas dari bagaimana mereka membawakan visualnya. Penggunaan warna-warna cerah yang kontras dengan tema dunia gelap yang dibawakan, membuat visualnya tampil sangat menawan. Art design yang dibawakannya juga terasa penuh estetika dan sangat fenomenal sehingga mampu menangkap atmosfer mitologi Jepang kuno, lengkap dengan segala detailnya, mulai dari karakter, pakaian hingga monster-monster yang dibuat berdasarkan cerita rakyat.
Audio
Presentasi adalah elemen terbaik dalam game ini. Selain visualnya yang penuh estetika, audionya juga tak kalah fenomenal. Selama siang hari, melodi piano yang lembut memberikan suasana hangat pada pemain. Namun, ketika matahari terbenam, musik tiba-tiba berubah di mana dentuman perkusi menjadi lebih dominan sehingga membuat suasana menjadi intens dan memacu adrenalin.
Sulih suara para karakternya mungkin bukan sesuatu yang superior di sini, namun suara yang keluar dari para monster iblisnya benar-benar intimidatif dan terasa menakutkan. Bahkan, terkadang Anda bisa mendengar jeritan-jeritan manusia tersiksa, seolah-olah mereka telah dimakan oleh para monster.
Value
Mungkin ada di antara kalian yang sudah cukup bosan melihat CAPCOM sering sekali merilis game baru dari Resident Evil atau Monster Hunter hampir setiap tahunnya. Munculnya IP baru seperti Kunitsu-Gami, jelas memberikan penyegaran untuk kita sekaligus membuktikan diri bahwa CAPCOM masih punya ruang ekstra untuk bereksperimen.
Melihat dari harga yang ditawarkan, jelas Kunitsu-Gami memang game AAA berbudget besar. Kendati demikian, ia menjadi sebuah kejutan yang menyenangkan, setidaknya nasibnya jauh lebih baik dari EXOPRIMAL tahun lalu. Ini adalah tipikal game unik yang belum tentu muncul dalam sepuluh tahun sekali.
Conclusions
Sebagai sebuah judul eksperimental dan punya ceruk pasar yang sangat niche, jelas tidak semua orang bisa cocok dengan Kunitsu-Gami: Path of the Goddess. Namun, satu hal yang pasti bahwa CAPCOM cukup berhasil menggabungkan tiga genre yang di atas kertas terlihat sangat bertolakbelakang. Ketiga genre tersebut ternyata bisa bersinergi dengan baik apabila dibangun dengan formula yang tepat. Jika Anda menyukai game-game yang anti-mainstream dan tidak umum, Kunitsu-Gami: Path of the Goddess layak untuk Anda coba.
Bagi Anda masih ragu, tetapi tetap penasaran dengannya, Anda bisa mencoba versi demonya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membelinya. Sayangnya, game ini hanya tersedia secara digital saja dan belum ada kepastian apakah CAPCOM akan mencetak edisi fisiknya di masa depan.
+ Eksprimen yang cukup berhasil
+ Perpaduan tiga genre yang bersinergi dengan baik
+ Pertarungan boss yang menantang
+ Membangun Base terasa bermanfaat
+ Tampilan visual penuh estetika
+ Desain monster yang intimidatif
+ Musik yang fenomenal
+ Game unik yang jarang ada
- Cerita agak hambar
- Variasi kombo Soh kurang banyak
- Pergerakan Yoshiro terlalu lambat