Skelethrone: The Chronicles of Ericona
70`Strike
Valkyrie Initiative
8 Agustus 2024
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Action, Metroidvania
Dewasa
Digital
1.9 GB
US$ 14.99
Sebagai salah satu genre baru yang paling digemari oleh gamer masa kini, Soulslike jelas memberikan jaminan ekstra bahwa judul yang mengusung genre tersebut bisa cepat laku terjual. Hal inilah yang membuat banyak sekali developer melahirkan Soulslike baru yang dipadukan dengan beberapa konsep yang sudah ada, seperti Metroidvania. 70’Strike yang merupakan developer indie berskala kecil, ingin mencoba peruntungannya di genre tersebut lewat game terbarunya yang berjudul Skelethrone: The Chronicles of Ericona.
Apakah perpaduan genre Soulslike dan Metroidvania ini bisa diterima oleh gamer?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Derek Ericona, seorang bangsawan yang dihukum mati oleh atas pengkhianatan. Ericona kemudian bereinkarnasi menjadi seorang tengkorak Undead untuk membayar dosa-dosanya. Ia memulai perjalanan balas dendamnya kepada Ratu Aurora yang perkasa, yang telah membantai sebagian besar makhluk di dunia K’ar Kaaros dan menggantinya dengan segerombolan makhluk hidup berbahaya bernama Mourners.
Apakah Ericona mampu memenuhi misi balas dendamnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Skelethrone: The Chronicles of Ericona!
Gameplay
Skelethrone: The Chronicles of Ericona adalah sebuah game Metroidvania yang dibumbui dengan elemen Soulslike, di mana akan Anda berperan sebagai Derek Ericona yang telah berubah menjadi tengkorak yang menakutkan. Seperti game Metroidvania pada umumnya, Anda akan berpetualang dalam dunia terbuka yang petanya saling terhubung satu sama lain. Akan tetapi, tentu saja ada batasan-batasan tertentu seperti rintangan atau ketinggian, yang membuat Anda tidak bisa langsung mengeksplorasi seluruh area sejak awal.
Anda yang sudah sering memainkan game Metroidvania, pastinya mengerti bahwa mobilisasi yang cepat adalah elemen kunci agar permainan tidak terasa membosankan. Terkadang, karakter Anda harus menjatuhkan diri ke daratan yang lebih rendah untuk mempercepat proses eksplorasi.
Namun, kami cukup bingung dengan keputusan developer untuk menerapkan sistem Fall Damage atau kerusakan yang diterima karakter saat jatuh dari ketinggian. Dengan adanya fitur ini, Anda harus selalu berhati-hati dalam eksplorasi yang pada akhirnya jadi membatasi ruang gerak dan memperlambat proses permainan, karena jika Anda asal jatuh ke tempat yang salah, karakter Anda bisa saja membuang nyawa secara percuma. Fall Damage jelas menjadi fitur menyebalkan yang seharusnya bisa ditiadakan.
Seperti yang bisa Anda harapkan dari sebuah game Soulslike, tentu saja tingkat kesulitan cukup tinggi dengan musuh-musuh ganas yang bisa membuat Anda takluk dalam beberapa serangan saja. Namun, karena menggunakan perspektif 2D Sidescrolling, tentu saja butuh strategi khusus untuk bertahan hidup agar tidak mati berkali-kali.
Game ini menyediakan beberapa jenis senjata yang bisa Anda gunakan seperti pedang, kapak, gada dan panah. Jenis musuh yang Anda hadapi pun cukup bervariasi, mulai dari penyihir jahat, siput peracun, tumbuh-tumbuhan, serigala dan lain sebagainya. Sayangnya, game ini tidak memiliki umpan balik yang membuat pemain merasa terpuaskan saat menghajar atau mengalahkan musuh.
Bayangkan, Anda sudah berusaha keras menghajar musuh dengan senjata dan skill yang Anda miliki, namun serangan yang Anda berikan seperti tidak berefek apa-apa pada mereka. Seharusnya, developer bisa memberikan efek umpan balik pada pemain, entah itu berupa animasi mundur, terkoyak atau sekedar memberikan getaran pada kontroler, sehingga pemain merasa apa yang mereka lakukan berdampak pada musuh.
Presentation
Visual
Sejujurnya, visual dalam game ini tidak terlalu menarik untuk dilihat. Presentasi visualnya agak hambar, perpaduan warna tidak bagus sehingga membuat kami sangat tidak menikmatinya. Padahal, game Blasphemous yang punya tema dan genre serupa, bisa menampilkan visual yang jauh lebih atraktif dengan lingkungannya yang detail dan permainan warna yang tepat.
Audio
Presentasi visual yang kurang bagus, juga diperparah oleh kualitas audio yang sama sekali tidak berkesan. Musik yang dihasilkan sama sekali tidak memberikan kesan seram dan gothic pada permainan. Bahkan, efek suara senjata karakter sendiri kerap kali tidak sinkron dengan aksi sehingga gagal memberikan umpan balik kepada pemain.
Value
Harga yang ditawarkan oleh game ini memang tergolong murah, tapi bukan berarti hal tersebut menjadi pembenaran atas banyaknya kekurangan yang masih perlu pembenahan dari game ini. Kekurangan yang cukup fatal menurut kami terletak pada umpan balik saat permainan. Setiap serangan yang Anda lancarkan kepada musuh, seperti tidak memberikan efek dan kerusakan apa-apa. Padahal, hal inilah yang bisa memberikan rasa kepuasan pada pemain.
Conclusions
Menurut kami Skelethrone: The Chronicles of Ericona bukanlah game yang layak diperhitungkan. Game ini baru layak dipertimbangkan apabila Anda punya banyak waktu luang dengan dana yang terbatas. Platforming-nya agak kikuk, fitur Fall Damage-nya yang tidak perlu, visual yang tidak menarik hingga minimnya umpan balik saat pertarungan, menjadi alasan mengapa game ini patut Anda hindari. Jika kami harus memberikan alternatif, Blasphemous adalah game yang jauh lebih bagus dari segala aspek.
+ Harganya murah
+ Waktu loading cepat
+ Boss yang menantang
- Fall Damage menyebalkan
- Tidak ada umpan balik saat menyerang
- Platforming kikuk
- Absennya indikator Side Quest
- Presentasi visual tidak menarik
- Musik hambar
- Efek suara tidak sinkron