God of War: Ragnarök
Santa Monica Studios
PlayStation Studios
19 September 2024
PC
AMD Ryzen 7 7800X3D
Asus ROG Strix RTX 4080 Super
Action-adventure
Dewasa
Digital
175 GB
Rp 879.000 (Standard)
Rp 1.029.000 (Deluxe)
Setelah selesai dengan kisah Mitologi Yunani dalam trilogi God of War sebelumnya, Santa Monica Studio melakukan langkah yang cukup berani dan berisiko di tahun 2018 silam, dengan memindahkan Kratos menuju Mitologi Nordik. Kekhawatiran tersebut akhirnya dibuktikan lewat God of War yang terbukti sukses besar di pasaran dan berhasil merengkuh gelar Game of the Year di tahun yang sama.
Mitologi Nordik adalah kepercayaan masyarakat Skandinavia yang berisikan kisah tentang makhluk-makhluk supranatural sebelum masuknya agama Kristen. Kepercayaan ini begitu melegenda dan menyebar di antara negara-negara Eropa Utara seperti Norwegia, Denmark, Swedia hingga Islandia. Saking terkenalnya, mitologi ini sudah berkali-kali di angkat ke dalam media hiburan seperti film dan video game, salah satunya adalah game eksklusif andalan PlayStation Studios, God of War.
Setelah merengkuh kesuksesan tersebut, Santa Monica Studios langsung bergerak cepat untuk melanjutkan kisah petualangan Kratos dan Atreus. Dan pada tahun 2022 lalu, mereka merilis lanjutan dari kisah Kratos dan Atreus di mitologi Nordik ini dalam God of War: Ragnarök.
Meneruskan tradisi Playstation Studios yang membawa game-game eksklusif berkualitasnya untuk hadir di platform lain, GoW Ragnarok pun tak luput untuk menginjakkan kakinya ke platform PC. Setelah menjadi game eksklusif Playstation selama 2 tahun, kini bagi Anda penikmat visual rata kanan akan dapat menikmati kembali perjalanan Kratos dan Atreus untuk mencegah Ragnarok di platform Steam. Seperti pada game-game PlayStation Studios sebelumnya yang juga telah hadir lebih dulu di PC, God of War: Ragnarök juga akan mengusung dukungan teknologi ekslusif terbaru yang ada di PC, seperti Ultra-wide Support dan DLSS.
Jadi, apakah God of War: Ragnarök mampu melampaui kesempurnaan prekuelnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
God of War: Ragnarök mengambil latar waktu sekitar tiga tahun dari game God of War (2018). Saat itu, tengah terjadi musim dingin yang luar biasa dan berlangsung selama tiga tahun berturut-turut yang disebut sebagai Fimbulwinter. Ketika badai salju ini berakhir, hal tersebut menjadi pertanda bahwa Ragnarök akan dimulai. Ragnarök sendiri berarti pertempuran antar dewa yang menjadi akhir dunia dalam mitologi Nordik.
Kratos dan Atreus pun mulai melintasi sembilan alam untuk mencari cara bagaiman caranya agar Ragnarok tidak terjadi. Di samping itu, Atreus juga ingin mengungkap misteri tentang identitas dirinya yang disebut sebagai Loki. Namun, perjalanan mereka tidaklah mudah karena kematian Baldur di seri sebelumnya, justru membawa petaka bagi Kratos dan Atreus. Banyak dewa-dewa yang tersulut amarahnya dan menyimpan dendam kesumat atas perbuatan Kratos pada Baldur.
Apakah Kratos dan Atreus berhasil mencegah terjadinya Ragnarok?
Temukan jawabannya dengan memainkan God of War: Ragnarök!
Gameplay
Sebagai sekuel langsung dari God of War (2018), game ini langsung menyediakan ringkasan cerita atas apa yang terjadi sebelumnya lewat menu Recap. Akan tetapi, Recap ini sebenarnya terlalu singkat dan tidak merangkum seluruh kejadian dari game sebelumnya. Untuk menikmati ceritanya secara lengkap, kami menyarankan Anda untuk memainkan prekuelnya terlebih dahulu agar memahami konteks cerita yang akan dibawakan di game ini.
Sebelum memulai permainan, Anda akan diminta untuk memilih satu dari lima tingkat kesulitan yang ada, mulai dari Give Me Story, Grace, Balance, No Mercy hingga yang tersulit Give Me God of War. Kami sendiri memilih tingkat kesulitan menengah Give Me Balance agar bisa menikmati ceritanya sekaligus tantangan yang masih masuk akal untuk ditaklukkan.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Father & Son
Adegan pertama dibuka dengan Kratos yang sedang duduk di sebuah gua sambil mengasah senjatanya. Tak berapa lama kemudian, sang putra Atreus muncul dari luar sambil membawa seekor rusa dengan tubuh penuh salju. Kratos kemudian mengajak Atreus berkelana menaiki kereta yang ditarik oleh duo serigala.
Sesi prolog inilah yang akan berperan sebagai tutorial yang menyatu dengan gameplay. Di tengah perjalanannya, Kratos dan Atreus dihadang oleh Freya yang masih dendam kepadanya karena telah membunuh anaknya. Maka, pertarungan Kratos dan Freya pun tak terhindarkan. Namun, pertempuran perdana ini hanyalah berupa QTE yang cukup mudah untuk Anda taklukkan.
Kratos dan Atreus masih akan berpetualang bersama untuk mengungkap misteri para dewa yang ada di mitologi Nordik. Atreus yang kini telah tumbuh menjadi seorang remaja, tidak akan selalu menuruti perintah ayahnya dan akan lebih sering membangkang. Dan seperti remaja pada umumnya, Atreus juga haus akan informasi dan ingin mencari jati dirinya sebenarnya. Tak heran jika ada momen-momen tertentu, yang membuatnya melepaskan diri dari Kratos untuk berpetualang tanpa sang ayah.
Tidak hanya Atreus, Kratos juga mengalami perubahan dalam dirinya, di mana kini ia tak lagi memanggil Atreus dengan sebutan “BOY!” seperti dulu, melainkan menyebut namanya secara langsung. Ia bahkan menjadi sosok yang sentimentil ketika menemukan suatu hal yang berhubungan dengan mendiang sang istri, Faye.
Dinamika antara ayah dan anak ini akan semakin intens di seri Ragnarok. Hubungan keduanya akan mengurasi emosi Anda sebagai pemain. Kami tidak bisa menceritakannya secara mendetail karena hal tersebut berpotensi merusak pengalaman pemain. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda harus memainkan sendiri game ini.
Exploration
Mekanisme eksplorasi game ini masih mengusung konsep yang sama dengan pendahulunya, yaitu Semi Open-world. Sembilan alam mitologi Nordik ini nantinya memang bisa Anda jelajahi sepenuhnya, namun ia tidak langsung terbuka sejak awal. Oleh karena itu, Anda harus menyelesaikan cerita utamanya terlebih dahulu agar bisa mengaksesnya secara keseluruhan.
Satu hal yang kami sadari dari sisi eksplorasinya adalah, di sini Anda akan lebih banyak menemui platforming seperti melompat, berayun, memanjat, merunduk, menyelip dan lain sebagainya. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena sesi platforming di sini dibuat sesederhana mungkin hanya dengan menekan tombol X saja.
Tidak hanya platforming, sesi puzzle atau teka-teki juga akan semakin banyak untuk Anda temukan. Dengan memanfaatkan kemampuan Kratos dan Atreus, banyak teka-teki cerdas yang akan membuat Anda sedikit berpikir untuk menaklukkannya seperti membekukan air mancur, menghancurkan tumpukan logam, memantulkan kapak, membakar kendi dan masih banyak lagi.
Meskipun area yang dapat Anda jelajahi terhitung luas, akan tetapi area-area ini tetap punya dinding tak kasat mata yang menghalangi pergerakan Kratos dan Atreus. Oleh karena itulah, tidak semua tempat yang Anda lihat, bisa dipijak oleh kaki Kratos.
Selama sesi eksplorasi, setiap area terasa berharga untuk dijelajahi. Anda akan menemukan banyak item berguna untuk menunjang petualangan Kratos. Jika Anda adalah seorang Completionist, Anda akan terus tertantang untuk melengkapi seluruh collectibles yang ada di area tersebut. Anda juga akan menemukan misi-misi sampingan yang pantas dikejar. Misi sampingan di game ini digarap dengan sangat rapi dan penuh makna karena menawarkan lore cerita untuk melengkapi plot utamanya.
Setiap Realm yang Anda kunjungi akan punya gimmick khusus yang membuat petualangan Anda terus terasa menyegarkan. Salah satu contohnya adalah Twilight Stone berwarna ungu yang bisa memantulkan lemparan kapak Kratos. Dengan adanya hal ini, semakin banyak variasi teka-teki yang akan Anda temui di sepanjang jalan. Ada juga gimmick tanaman beracun yang harus Anda hancurkan dari jarak jauh agar terhindar dari efek status negatif.
Dari gimmick-gimmick tersebut, ada yang merugikan, namun ada pula yang menguntungkan. Misalnya, Twilight Stone tidak hanya berfungsi dalam eksplorasi, tetapi juga banyak membantu dalam pertarungan. Batu ungu ini bisa memantul ke arah musuh hingga membuat mereka Stun dalam sekejap.
Combat
Sekuel ini sebenarnya masih menawarkan mekanisme pertarungang yang mirip dengan pendahulunya. Bedanya, kini Kratos sudah langsung dibekali dua senjata utamanya, Leviathan Axe dan Blade of Chaos sejak sesi awal petualangan. Bagi Anda yang belum tahu atau sudah lupa, Leviathan Axe adalah senjata kapak berelemen es yang pertama kali diperkenalkan pada GOW (2018) sebagai senjata utama Kratos. Senjata ini sangat cocok untuk pertarungan satu lawan satu. Selain sebagai senjata jarak dekat, kapan es ini juga bisa dilempar ke arah lawan, kemudian bisa dipanggil kembali secara manual ke genggaman Kratos.
Selanjutnya, ada Blade of Chaos yang merupakan senjata pedang api dengan rantai yang sudah memakan banyak korban di masa lalu. Pedang juga bisa memanjang untuk menjangkau musuh yang jauh, namun tidak sampai terlepas dari tangan Kratos, seperti kapak es. Menurut kami, Blade of Chaos lebih efektif saat Anda menghadapi banyak musuh sekaligus atau musuh yang punya kecepatan di atas rata-rata karena jangkauan serangnya yang cukup luas.
Salah satu fitur baru yang disuntikkan dalam game ini adalah Anda bisa menambahkan elemen pada senjata yang sedang Anda pegang. Jika Anda sedang memegang kapak dan menahan tombol segitiga, maka Kratos akan membekukan kapaknya, sehingga serangan selanjutnya akan memberikan efek es. Begitu pula dengan Blade of Chaos, yang bisa diputar-putar saat menahan tombol segitiga untuk menambahkan elemen api padanya.
Kedua elemen di atas memberikan dampak yang cukup signifikan pada musuh yang memang punya kelemahan atas elemen yang bersangkutan. Uniknya, ketika musuh berada dalam kondisi membeku dan Kratos menyerangnya dengan elemen api, hal tersebut akan meningkatkan daya rusak pada musuh lebih dari biasanya. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
Skill Kratos sekarang bisa dibilang punya cukup banyak variasi. Selain serangan kombo biasa, Anda juga menahan tombol Light dan Heavy Attack untuk menghasilkan jenis serangan yang berbeda. Bahkan, jika Anda memadukannya dengan aksi menghindar, juga ada variasi serangan yang akan membuat pertarungan kian dinamis. Oleh karena itu, sebagai pemain, Anda harus lincah dan jeli untuk menggunakan skill apa dalam mengalahkan musuh.
Satu hal yang paling menarik dari bagian pertarungannya adalah serangan pamungkas yang penuh dengan darah dan unsur gore. Ya, unsur gore yang sempat dikurangi kadarnya pada versi 2018, kini dikembalikan menuju kadar yang seharusnya. Kratos tidak akan segan-segan untuk mencabik, memenggal dan merobek tubuh musuhnya hingga berkeping-keping. Animasi serangannya juga sangat variatif, sehingga Anda tidak akan bosan untuk melihat momen-momen berdarah ini. Sebenarnya di tengah permainan nanti, Kratos akan mendapatkan senjata baru, namun kami tidak bisa menjelaskannya lebih detil karena lebih baik Anda menemukannya sendiri nanti.
Kratos bukanlah satu-satunya karakter playable di game ini karena di beberapa kesempatan Anda akan dipaksa untuk bermain sebagai Atreus. Kontrol Atreus sendiri kurang lebih mirip dengan Kratos. Bedanya, Atreus hanya memiliki satu senjata saja yaitu busur dan panah, yang berfungsi sebagai senjata jarak dekat maupun jauh. Ia juga bisa mengeluarkan skill dan Runic layaknya Kratos, sehingga secara mekanisme, Anda masih bisa menggunakan strategi yang mirip dengan saat memainkan Kratos.
Saat mengendalikan Atreus, ia tidak didampingi oleh Kratos, melainkan karakter lain yang tidak bisa kami sebutkan di sini. Ada momen lucu ketika Atreus ingin meniru Kratos saat menghancurkan peti harta. Namun ternyata, kepalan tinju Atreus belum cukup kuat dan ia pun kesakitan karenanya.
Atreus juga punya Rage Meter yang bisa terisi seiring berjalannya pertarungan atau jika Anda mengambil item yang bersangkutan. Saat Rage Meter terisi penuh, Atreus bisa merubah menjadi seekor serigala ganas dengan menekan tombol L3 + R3, mirip dengan Spartan Rage milik Kratos. Jika Rage Meter telah habis, maka Atreus akan kembali ke bentuk manusianya.
Boss Battle
Tak lengkap rasanya jika mengulas game God of War tanpa membahas bagian pertarungan bossnya. Menjawab kritikan fans yang menganggap bahwa pertarungan boss pada prekuelnya terlalu sedikit dan kurang epik, kali ini kami bisa menjamin bahwa pertarungan boss di dalam game ini jumlahnya benar-benar banyak dan sebagian besar menawarkan pertarungan yang sangat epik.
Baik mini-boss maupun boss utama, semuanya digarap dengan sangat baik oleh Santa Monica Studio. Bahkan, ada beberapa boss yang kemunculannya tidak diduga-duga dan bisa membuat Anda panik seketika. Oleh karena itu, jika Anda menemukan banyak sumber daya dan Sindri untuk upgrade, Anda patut waspada. Biasanya, setelah hal ini terjadi, akan ada pertarungan boss besar yang menunggu Anda.
Kami hanya bisa menyebutkan boss pertama saja, di mana Anda akan menghadapi beruang raksasa yang siap menerkam Kratos. Pertarungan awal ini saja sudah bisa membuat Anda berdebar-debar karena Anda tidak bisa asal menyerang begitu saja. Untuk boss lainnya, kami tidak bisa menyebutkan siapa saja boss yang akan Anda hadapi dalam game ini. Namun satu hal yang pasti, hampir semua boss di game ini tampil dalam presentasi yang sangat epik dan bisa muncul dalam berbagai ukuran, mulai dari seukuran manusia hingga yang raksasa.
Presentation
Visual
Seperti yang kita ketahui bersama, God of War adalah judul eksklusif utama dan andalan untuk platform PlayStation. Oleh karena itu, kualitas visualnya sudah tidak perlu Anda pertanyakan lagi karena inilah game PS5 terindah untuk saat ini. Dunia mitologi Nordik yang dihadirkan benar-benar terasa begitu megah, eksotis dan luar biasa. Anda akan berkali-kali dibuat terpana saat memasuki area baru dengan lingkungan yang berbeda. Setiap realm yang Anda masuki punya ciri khasnya masing-masing yang membuatnya seperti dunia baru.
Dengan menggunakan PC yang memiliki sistem spesifikasi diatas rekomendasi, performa PC kami benar-benar bekerja secara optimal. Kami memainkan game Ini pada settingan rata kanan dan berhasil menikmati Indahnya dunia realm-realm yang dengan resolusi 4K dengan performa hingga mencapai lebih dari 120 FPS. Sangat jauh berbeda jika dibandingkan pada versi PS5 nya yang hanya mampu mencapai 30 fps di mode Quality (native 4K) atau pada mode Performance yang dapat mencapai 60 fps namun dengan dynamic resolution.
Audio
Serupa dengan visualnya, presentasi audio game ini pun tidak kalah gaharnya. Seperti game-game eksklusif keluaran PlayStation Studios lainnya, God of War: Ragnarok juga mendukung fitur Omnidirectional 3D Audio. Dengan adanya fitur ini, Anda dapat menebak dari mana datangnya musuh berdasarkan suara yang muncul.
Kabar gembira juga datang dari komponis Bear McCreary yang kembali menangani musik dalam game ini. Musik hasil gubahan beliau benar-benar sangat bagus dalam game ini dan mampu menghidupkan suasana dengan cara yang sangat tepat. Tanpa musik dan efek suara, pertarungan dewa dalam God of War: Ragnarok tidak akan seepik ini.
Dari sisi sulih suara pun tidak ada yang perlu Anda ragukan karena hampir seluruh karakter yang ada dalam game sebelumnya, diisikan oleh aktor yang sama di game ini. Christopher Judge masih akan mengisi suara Kratos, diikuti oleh Sunny Suljic yang kini suaranya mulai berubah, mengikuti perkembangan Atreus yang beranjak remaja. Keduanya adalah aktor utama yang berhasil membuat perdebatan antara Kratos dan Atreus selalu terasa intens dan memanas. Selain nama-nama lawas, ada juga nama-nama baru yang ikut terlibat seperti Ben Prendergast yang memerankan Tyr, Laya De Leon Hayes sebagai Angrboda hingga Usman Ally sebagai Durlin.
Value
Sekuel ini tidak menawarkan sesuatu yang revolusioner, namun ekspansi petualangan Kratos dan Atreus di Ragnarok benar-benar terasa masif. Karakter baru, dunia baru, musuh baru, teka-teki baru, boss baru, semua yang Anda harapkan benar-benar diwujudkan oleh Santa Monica Studio. Apalagi ditambah dengan posisi saya yang kini sudah memiliki anak laki-laki, dinamika antara Kratos dan Atreus benar-benar menyentuh hati. Saya jadi bisa ikut merasakan kegetiran, kegelisahan dan kegalauan Kratos dalam menghadapi anak yang dicintainya.
Terlepas dari apakah Anda memiliki platform PlayStation atau tidak, rasanya mustahil jika Anda belum pernah mendengar nama “God of War”. Ia adalah sebuah franchise game andalan Sony yang selalu sukses mencuri perhatian dan belum pernah merasakan kegagalan. Menurut kami, inilah game PS5 yang benar-benar layak dibanderol dengan harga Satu Juta Rupiah. Bahkan, jika dijual dengan harga yang lebih tinggi pun, rasanya masih tetap layak untuk dibeli dengan harga penuh.
Apalagi Pada versi PC ini, dukungan teknologi ekslusif PC dapat anda nikmati, seperti upscaling NVIDIA DLSS 3, AMD FSR, Nvidia DLAA untuk tampilan visual lebih baik, DirectStorage support untuk memastikan waktu loading lebih cepat serta dukungan untuk Ultra-wide support agar bisa memainkannya di monitor beresolusi 21:9, 32:9 dan 48:9 bahkan di tiga monitor sekaligus.
Fitur Haptic Feedback dan Adaptive Triggers jika anda menggunakan Dualsense juga tidak hanya sekedar gimmick, tetapi juga memberikan sensasi yang berbeda saat Anda memainkannya, layaknya seperti anda bermain di Playstation 5. Meskipun begitu, Anda masih memiliki pilihan untuk dapat memainkan game ini menggunakan mouse serta keyboard dengan tombol yang sepenuhnya bisa di custom sesuai keinginan.
Conclusions
Dalam beberapa tahun terakhir, PlayStation Studios selalu berhasil menyajikan port terbaik untuk game-game first-party mereka ke ranah PC, tak terkecuali God of War: Ragnarök. Versi PC menjadikan game ini meraih bentuk terbaiknya berkat resolusi yang lebih tinggi, framerate yang lebih tinggi dan stabil, dan kualitas grafis yang lebih detail.
Ini memberikan kesempatan bagi Anda untuk menikmati dunia game yang lebih luas dan lebih hidup, seolah-olah Anda benar-benar terjun ke dalamnya. Bagi Anda yang telah menamatkan game ini di PS5, versi PC menawarkan kesempatan untuk merasakan petualangan yang sama dengan nuansa yang berbeda, berkat peningkatan teknis yang signifikan.
+ Cerita yang sangat menyentuh
+ Dinamika antar karakter yang seru
+ Konflik Kratos dan Atreus kian memanas
+ Kratos bukan satu-satunya karakter playable
+ Pertarungan semakin dinamis berkat elemen
+ Eksplorasi yang sangat bermanfaat
+ Ekspansi dunia terasa masif
+ Bisa menjelajahi seluruh realm
+ Chaos of Blade sejak awal
+ Spesies musuh yang variatif
+ Boss Battle jauh lebih banyak dan epik
+ Visualisasi juara
+ Performa yang stabil
+ Opsi grafis pemuas ego
+ Opsi aksesibilitas sangat banyak
+ Sulih suara kualitas jempolan
+ Musik yang megah dan mewah
- Memerlukan spesifikasi PC yang cukup tinggi