Shadow of the Damned: Hella Remastered
Grasshopper Manufacture
NetEase
28 Oktober 2024
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC
Third-person Shooter
Dewasa
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 349.000
2011 adalah tahun yang cukup fenomenal bagi pada penggemar video game. Dengan padatnya video game yang rilis di tahun itu, tidak heran jika Shadows Of The Damned kurang bergaung namanya, yang merupakan kolaborasi antara dua developer game ternama dari jepang saat itu: Suda51 (Killer7, No More Heroes) dan Shinji Mikami (Resident Evil). Hal ini disebabkan karena banyaknya perubahan desain karena campur tangan Electronic Arts sebagai pihak publisher, menyebabkan versi finalnya berbeda sangat jauh dari visi awal Suda51.
Dengan review dan penjualan yang kurang bagus, game ini akhirnya menjadi cult classic di era PlayStation 3/Xbox 360 saat rilis. Setelah diakuisisi oleh publisher NetEase di tahun 2021, Grasshopper Manufacture merilis versi remaster game-game terpilih mereka, dan salah satunya adalah Shadows Of The Damned di akhir Oktober lalu.
Walau saya pribadi mengharapkan Suda-san merilis versi remake atau Director’s Cut sesuai visi dia pertama kali, namun versi remaster ini tetap masih seru dan menyenangkan saat dimainkan ulang setelah lebih dari 10 tahun lalu, karena Shadows Of The Damned memiliki ciri khas cerita dan komedi yang sangat unik dan berbau dewasa, dengan segala visual, referensi dan candaan menyeleneh serasa sedang menonton film kelas B.
Seperti apa versi Remastered-nya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Garcia “G” Hotspur, seorang pemburu kaum demon yang senang bertelanjang dada memamerkan koleksi tato seluruh badannya, saat pulang ke apartemen miliknya mendengar suara teriakan dari pacarnya, Paula, dari ruang tempat tidur. Saat G membuka pintu, dia menemukan mayat Paula dengan kondisi tergantung dengan dua tangan terikat. Lalu keluar seekor demon dari bagian belakang tubuh Paula, dan juga para demon lainnya menyerang dari sisi ruang utama. Setelah berhasil mengalahkan semua pasukan demon, muncul seorang demon lord bernama Fleming yang mengecam tindakan G memberantas kaumnya.
Dengan ini Fleming menculik Paula (yang ternyata hidup kembali) ke dunia neraka, dan akan membunuhnya berulang kali. Dengan ini Garcia tentunya tidak terima dan hendak membebaskan Paula dari Fleming. Ditemani oleh mantan demon berbentuk tengkorak bernama Johnson yang dapat berubah-rubah dari obor, senjata-senjata, hingga sepeda motor, mereka memasuki neraka dan melewati berbagai area dan rintangan melawan pasukan demon demi mencapai istana Fleming dan mendapatkan Paula kembali.
Apakah G bisa menyelamatkan Paula?
Temukan jawabannya dengan memainkan Shadows of the Damned: Hella Remastered!
Gameplay
Bagi kalian yang belum pernah memainkan game versi original, Shadows Of The Damned merupakan game action adventure dimana kalian menyerang para musuh dengan serangan tembakan dan melee dari sudut pandang dari balik punggung, ala Resident Evil 4.
Untuk senjata terdapat tiga pilihan: sebuah handgun yang menembakkan peluru tulang-tulang, sebuah shotgun yang menembakkan peluru tengkorak, dan machinegun yang menembakkan peluru gigi-gigi. Mengingat ini sebuah remaster, maka gerakan G saat sedang bergerak/berlari dan menembak terlihat cukup kaku jika dibandingkan dengan game-game shooter saat ini, walau dibantu dengan framerate yang lebih tinggi dan stabil jika dibandingkan versi original.
Sajian utama dari game ini adalah segi cerita dan desain area-area yang unik. Kalian akan terus dihibur dengan dialog-dialog antara G dengan Johnson yang penuh humor dewasa yang sangat jarang didengar di video-video game lainnya hingga saat ini. Dan kalian tidak perlu memahami cerita terlalu dalam, karena dari tema game nya sendiri tidak ada serius sama sekali.
Ambil contoh Paula yang berpakaian cukup sopan saat di awal game, namun saat di neraka dia mengenakan lingerie, dimana Garcia berkomentar bahwa dia dulu menemani Paula saat membeli lingeri tersebut. Dialog-dialog seperti ini akan kalian temukan sepanjang permainan dari cutscene pertama hingga epilogue.
Hal lain yang menarik dari game ini adalah desain para demon yang cukup beragam, sehingga tiap pertama kali kalian melawan mereka akan menemukan trik-trik baru untuk mengalahkannya. Terkadang kalian akan melawan mereka dimana area tersebut tiba-tiba ditutupi oleh darkness, dan cara untuk menghilangkannya adalah dengan menembak sebuah kepala kambing dengan lilin-lilin di dinding sekitar area tersebut dengan fitur Light Shot dari Johnson saat sedang menjadi senjata. Karena terkena efek darkness, para demon akan menjadi tidak dapat dibunuh karena kulit mereka menjadi warna darkness. Sama seperti menghilangkan darkness, Light Shot ke demon akan mengembalikan warna kulit mereka menjadi normal kembali dan dapat kalian bunuh.
Selain gaya tampilan dari balik punggung yang meniru Resident Evil 4, kalian akan merasakan pengaruh Shinji Mikami yang lain seperti sedang bermain seri game RE pada umumnya, yaitu teka-teki. Shadows Of The Damned memiliki fitur teka-teki yang tidak terlalu rumit sehingga kalian tidak perlu berpikir lama mencari tahu bagaimana cara memecahkannya, karena setiap jenis teka-teki mendapat informasi singkat dari Johnson saat pertama kali kalian memasuki area tersebut.
Untuk memperkuat Garcia, kalian dapat mengupgrade damage, waktu reload, dan kapasitas peluru dari tiap senjata agar lebih cepat membunuh para demon. Di sisi pertahanan kalian dapat meningkatkan jumlah HP Garcia, dimana ini sangat berguna di difficulty paling tinggi, karena serangan para demon jauh lebih sakit. Untuk ini kalian harus mengumpulkan item bernama Red Gem, yang terletak secara rahasia hampir di tiap level.
Dan satu hal paling menarik adalah para boss-boss demon yang memiliki desain sangat unik, dan beberapa memerlukan trik dan keahlian kalian untuk mengalahkannya, dengan desain arena yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan tema game. Petualangan Garcia di neraka untuk menyelamatkan Paula sangat menarik dan tidak terlupakan setelah kalian menamatkan game nya.
Berbicara kekurangan, saat bermain kami menemukan beberapa bug seperti para musuh tidak spawn sehingga tidak dapat melanjutkan permainan. Untungnya game ini memiliki banyak checkpoint di tiap level, sehingga ketika menemukan suatu bug dapat diselesaikan dengan solusi quit game lalu pilih continue dari checkpoint terakhir. Selain itu terkadang saat memilih berganti senjata tombol yang ditekan tidak responsif sehingga harus menekan 1-2 kali lagi untuk berhasil berganti senjata.
Presentation
Visual
Hal pertama yang terlihat berbeda dari versi original adalah framerate yang lebih tinggi dan stabil, dimana hal ini cukup penting untuk game berbasis menembak dan menghidari musuh. Selain itu Garcia dan karakter-karakter utama lainnya terlihat mendapat upgrade grafis yang cukup signifikan, tapi untuk latar belakang game masih terlihat gelap dan buram untuk beberapa area. Kemungkinan ini adalah desain dari game, tapi terkadang tidak sinkron dengan para karakter yang terlihat terlalu terang di tengah-tengah area yang cukup gelap.
Audio
Untuk audio suara para karakter dan musik tidak ada perubahan sama sekali dari versi original. Kalian akan selalu terhibur dengan dialog-dialog Johnson yang sangat konyol dan lucu sepanjang permainan, dan suara Garcia yang sangat percaya diri/naif setiap kali mengkomentari suatu hal atau saat hendak melawan pada boss demon.
Value
Di versi remaster ini tersedia mode New Game Plus dimana kalian dapat membawa seluruh upgrade yang telah dilakukan di data game sebelumnya setelah tamat, untuk mengumpulkan red gem yang terlewati sambil berganti-ganti kostum agar kalian tidak bosan melihat Garcia mengenakan jaket kulit ungu terus-menerus. Sayangnya kalian tidak dapat mengganti difficulty saat memainkan New Game Plus ini, jadi kalian harus menamatkan tiga kali dengan tiap difficulty berbeda jika berniat untuk menambah koleksi trofi Platinum yang cukup mudah.
Conclusions
Shadows of the Damned: Hella Remastered memberikan kesempatan bagi para pemain baru untuk memainkan video game dari dua generasi konsol lalu jika belum pernah memainkannya, dan juga memberikan kesan nostalgia bagi para yang sudah pernah memainkannya dengan peningkatan visual dan framerate. Jika kalian menyukai karya-karya Suda51 yang menyeleneh seperti Lollipop Chainsaw, maka kalian wajib memainkan game cult classic ini.
+ Desain game yang sangat unik dari lainnya
+ Kisah menarik penuh humor dewasa
+ Tiap boss memiliki taktik yang berbeda
+ Teka-teki yang beragam namun tidak rumit
- Gerakan dan respon karakter tetap kaku
- Tampilan visual terkadang terlalu gelap
- Beberapa bug minor