DRAGON QUEST III HD-2D Remake
ARTDINK
Team Asano
Square Enix
Bandai Namco
14 November 2024
PS5, Switch, PC
Turn-based RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
18 GB
Rp 879.000
Mengudara sejak tahun 1986, Dragon Quest adalah salah satu game JRPG tertua yang kini sudah punya sebelas seri utama dan puluhan judul spin-off yang sudah merambah ke berbagai genre. Meskipun sudah melintasi beberapa generasi platform, namun game ini masih tetap setia dengan formula aslinya dan tidak pernah keluar dari jalur aslinya.
Demi memperkenalkan kembali warisan seri-seri terdahulu, Yuji Horii, selaku kreator Dragon Quest, berusaha keras menemukan formula yang tepat agar bisa diterima oleh gamer modern. Setelah sekian lama mencari, akhirnya beliau menemukan formula yang tepat, yaitu HD-2D. Gaya visual unik yang dipopulerkan oleh Octopath Traveler ini dipilih karena mampu mempertahankan cita rasa game 2D klasik dengan balutan tampilan 3D yang modern.
2024 benar-benar tahun penuh berkah bagi penggemar JRPG karena hampir setiap bulannya, kita selalu disuguhi game-game JRPG berkualitas. Hingga penghujung akhir tahun ini, kita masih mendapatkan game JRPG baru yang merupakan remake dari seri jadul, yaitu Dragon Quest III HD-2D Remake.
Apakah modernisasi game jadul ini berhasil memikat generasi muda?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Dragon Quest III merupakan satu kesatuan dari Erdrick Trilogy bersama DQ1 dan DQ2. Meskipun mengusung angka romawi III, namun game ini justru bertindak sebagai prekuel dari dua seri pertama Dragon Quest, sehingga Anda tidak perlu memainkan seri DQ lainnya untuk memahami ceritanya.
Dragon Quest III bercerita tentang seorang pemuda yang di sini kami sebut dengan nama Arel (nama bisa diganti). Ia adalah anak dari seorang prajurit legendaris bernama Ortega, yang tewas dalam pertempuran sengit saat Arel masih kecil. Di saat beranjak dewasa dan sudah menginjak usia ke-16, Arel dipanggil untuk menghadap Raja Aliahan. Ia ditugaskan oleh Sang Raja untuk melanjutkan perjuangan ayahnya yang dulu tertunda, yaitu menghabisi Raja Iblis yang menyerupai seekor naga bernama Baramos. Dari sini lah petualangan Arel dimulai.
Apakah Arel dapat menyelamatkan dunia dari ancaman iblis tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan DRAGON QUEST III HD-2D Remake!
Gameplay
Sama-sama datang dari Square Enix dan bertajuk Remake, Dragon Quest III HD-2D Remake sama sekali punya pendekatan yang berbeda dengan Final Fantasy VII Remake. Jika FF mengubah hampir seluruh elemen permainannya jadi lebih modern, DQ justru berusaha keras untuk mempertahankan segala cita rasa klasiknya agar sensasi pengalaman yang Anda dapatkan masih tetap sama seperti dulu.
Sama seperti game-game DQ lainnya, di awal permainan Anda akan diminta untuk memilih tampilan karakter utama yang akan Anda kendalikan sepanjang permainan, tipe A (pria) atau tipe B (wanita), kemudian memberinya nama. Uniknya, di bagian prolog, akan ada beberapa sesi tanya jawab yang nantinya akan menentukan kepribadian sang karakter. Kepribadian ini nantinya bisa mempengaruhi perkembangan atribut status karakter Anda ke depannya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Vocation
Salah satu ciri khas dan daya tarik dalam game JRPG adalah mengumpulkan atau merekrut rekan baru untuk menjadi rekan dalam satu tim. Tapi, game ini punya cara yang sedikit unik dan berbeda dari game JRPG lain, di mana biasanya Anda hanya perlu mengikuti cerita sampai mendapatkan rekan baru yang sudah ditentukan oleh developer.
Setelah menjawab pertanyaan di prolog dan menghadap Raja Aliahan untuk mendapatkan tugas, Anda akan dituntun menuju sebuah bar bernama Patty’s Party Planning Place, di mana Anda dapat merekrut rekan-rekan baru yang akan membantu Anda dalam petualangan dan pertarungan.
Jadi, karakter party dalam game ini menggunakan sistem bernama Vocation atau yang biasa dikenal dengan istilah Job Class dalam game lainnya. Total Vocation dalam game ini sebenarnya ada 10, di mana versi remake ini mendapat tambahan satu vocation baru bernama Monster Wrangler. Akan tetapi, khusus vocation Hero hanya bisa digunakan oleh karakter utama Anda dan tidak bisa dipasangkan kepada karakter party lain. Selain itu, Anda juga tidak bisa memilih vocation Sage di awal permainan karena ini adalah vocation rahasia yang harus Anda buka terlebih dahulu lewat permainan.
Untuk merekrut rekan baru, Anda bisa langsung mengambilnya dengan berbicara kepada NPC Patty. Namun, jika Anda tidak suka dengan pilihan yang ia tawarkan, Anda diberi kebebasan untuk menciptakan karakter party sendiri dengan naik ke lantai 2, lengkap dengan fitur kustomisasi yang mengizinkan Anda mengubah nama, penampilan, gaya rambut dan suaranya.
Dengan banyaknya pilihan Vocation yang tersedia, Anda sebenarnya bebas menentukan komposisi empat karakter dalam tim yang bisa Anda bawa. Namun, kami menyarankan agar Anda merekrut komposisi karakter yang seimbang antara karakter penyerang fisik, penyihir, healer atau support. Jika tidak memperhatikan hal ini, niscaya Anda akan lebih sering bertemu dengan layar Game Over.
Sayangnya, karena karakter party di sini tak lebih hanya sebagai “alat pertempuran” saja, jadi keterlibatan mereka dalam cerita maupun percakapan akan sangat minim sekali sehingga Anda tidak akan menemukan interaksi yang intens seperti game-game RPG lainnya.
Quality of Life
Bicara soal JRPG klasik, tentu saja eksplorasi adalah salah satu sajian utamanya yang akan menyita waktu Anda selama berjam-jam lamanya. Setelah merekrut rekan-rekan baru dari bar, Anda bisa langsung menjelajahi dunianya secara terbuka dengan keluar dari Kerajaan Aliahan. Masih serupa dengan versi originalnya dulu, eksplorasi di sini tergolong sederhana dan cukup mudah dipahami.
Kini dengan tambahan berbagai Quality of Life, Anda akan merasakan banyak kemudahan selama petualangan. Sebagai contoh, sekarang Anda bisa menggunakan item Chimera Wings atau sihir Zoom untuk melakukan Fast Travel ke berbagai tempat yang sudah pernah Anda kunjungi sebelumnya. Hal ini tentu saja sangat berguna karena bisa memangkas waktu tempuh dalam eksplorasi.
Jika di tengah serunya eksplorasi Anda terpaksa harus meninggalkan permainan, game ini juga menyediakan fitur Quicksave yang bisa dilakukan hampir di mana saja, sehingga Anda tidak harus mencari Gereja atau Suster untuk menyimpan data permainan.
Anda yang pernah memainkan game-game RPG jadul, pasti paham betapa sulitnya mencari titik tujuan hanya berdasarkan informasi percakapan yang sangat rentan terlewatkan. Untuk mengakomodasi pemain yang malas membaca teks, developer sudah menyediakan indikator objektif yang mana akan tertera dalam peta, sehingga Anda akan dengan mudah mengetahui ke mana arah dan tujuan selanjutnya.
Namun, di tengah perombakan Quality of Life yang lebih modern, sayangnya game ini masih membawa mekanik lama yang menurut kami sudah tidak relevan untuk dipertahankan, yaitu Random Encounter. Ya, sistem pertemuan acak dengan musuh ini masih akan Anda temui sepanjang permainan tanpa ada opsi untuk mematikannya. Padahal, di game Star Ocean: The Second Story R tahun lalu, mereka sudah berhasil mengubah mekanik ini sehingga pemain bisa menentukan kapan mereka harus bertarung atau menghindar.
Battle System
Dari sistem pertarungan, game ini masih mempertahankan cita rasa Turn-based Battle bergaya klasik, di mana Anda akan bertarung dengan membawa empat karakter dalam satu tim. Dari segi mekanik, sebenarnya tidak banyak yang diubah dari versi originalnya karena Anda masih akan memilih-memilih menu untuk memberikan perintah kepada karakter.
Kalau pun ada perubahan, mungkin lebih kepada sudut pandang dan fitur peningkatan kecepatan. Saat memilih menu perintah, kini keempat karakter party Anda bisa terlihat karena kamera agak sedikit menjauh. Tapi sayangnya, ketika sesi baku hantam sudah berlangsung, kamera justru kembali menjadi first-person seperti versi klasiknya, sehingga Anda tidak bisa melihat bagaimana para karakter melancarkan serangan-serangannya. Jadi, yang bisa Anda lihat hanyalah monster-monsternya saja dengan efek serangan yang sangat minimal.
Memang, ini adalah cara developer untuk mempertahankan cita rasa klasiknya. Tapi, seharusnya mereka bisa menyediakan opsi kedua untuk menampilkan animasi karakter agar bisa mengakomodasi kebutuhan pemain-pemain pendatang baru yang tidak terbiasa dengan model seperti ini. Padahal, jika developer bisa menampilkan bagaimana para karakter menyerang, tentu akan sangat menarik dan bisa membuat alur pertempuran lebih dinamis.
Mengingat tempo pertarungannya tergolong lambat, developer menyuntikkan fitur baru agar temponya bisa lebih dipercepat 2-3x lipat lewat opsi Fast dan Ultra Fast. Kami sendiri selalu menggunakan fitur ini karena dalam kecepatan Normal, alurnya benar-benar sangat lambat. Sayangnya, fitur ini hanya berlaku untuk animasi serangan dan tidak untuk teks berjalan. Jadi, ketika ada karakter yang naik level, prosesnya tetap berjalan lambat dan tidak bisa di-skip.
Presentation
Visual
Salah satu nilai jual utama yang ditawarkan dalam versi remake ini, tentu saja ada di perombakan visualnya yang kini menggunakan teknik HD-2D yang menjadi andalan Team Asano. Teknik yang pernah dipakai oleh game-game Square Enix lainnya seperti Octopath Traveler, Triangle Strategy dan Live A Live ini, memang sangat cocok untuk menggambarkan ulang semesta dunia game klasik seperti Dragon Quest ini.
Tampilan dunianya kini terasa sangat kaya akan detail, terasa lebih megah dan sekaligus membangkitkan rasa nostalgia yang dulu pernah ada. Tingkat kedetailannya tidak berhenti sampai latar belakang tempat 3D nya saja karena sprite karakter 2D pun benar-benar dibuat terperinci sehingga terlihat berbeda satu dengan yang lainnya.
Audio
Pada zaman dahulu, meskipun ada keterbatasan kapasitas hardware dan software, namun hal tersebut tidak menghalangi para komponis untuk berkreasi dalam menciptakan musik-musik berkualitas. Meskipun jiwa dan raganya telah tiada, namun karya-karya mendiang Koichi Sugiyama masih terus diperdengarkan dalam game-game Dragon Quest terbaru, tak terkecuali di versi remake ini. Diaransemen ulang menggunakan orkestra dengan tetap mempertahankan cita rasa retro, lagu-lagu ikoniknya jadi terasa lebih megah dan menyenangkan untuk didengar.
Satu fitur tambahan baru dalam aspek audio adalah penerapan fitur sulih suara saat percakapan NPC. Meskipun tidak semua percakapan mendukung fitur ini, namun akting suara membuat dunianya jauh lebih hidup dan memberikan nuansa baru kepada pemain.
Value
Meskipun sudah dirilis berulang kali ke berbagai platform dan tersedia dalam beragam versi, tapi menurut kami, HD-2D Remake ini adalah versi Dragon Quest III terbaik yang bisa Anda mainkan saat ini. Visual yang memukau, dukungan fitur sulih suara, soundtrack yang telah diaransemen ulang, Vocation baru yang untuk dipilih hingga pembaharuan Quality of Life sudah menjadi alasan yang cukup untuk membeli game ini. Versi remake ini berhasil menggabungkan elemen-elemen terbaik dari Dragon Quest klasik dan modern sehingga lebih memudahkan progress permainan Anda.
Conclusions
Dragon Quest III HD-2D Remake adalah standar baru dalam me-remake game RPG lawas. Tak hanya sekedar perombakan visual, developer juga menyuntikkan banyak fitur Quality of Life yang banyak memberikan kemudahan kepada pemain, sambil tetap mempertahankan formula klasiknya yang dulu membuatnya kian bersinar. Meskipun masih ada beberapa kekurangan minor, namun hal tersebut masih bisa dimaklumi dan diperbaiki lewat update masa depan.
+ Cerita tambahan tentang Ortega
+ Pembaharuan Quality of Life
+ Quicksave di mana saja
+ Sistem Vocation tetap brilian
+ Tersedianya Vocation baru, Monster Wrangler
+ Banyaknya titik interaksi untuk dieksplorasi
+ Mekanik pertarungan Turn-based klasik
+ Tempo pertarungan yang bisa dipercepat
+ Perombakan visual yang memukau
+ Lingkungan 3D yang megah
+ Sprite karakter yang mendetail
+ Soundtrack bernuansa orkestra
+ Fitur sulih suara dalam percakapan NPC
- Cerita terasa kurang emosional
- Minimnya interaksi antar karakter party
- Masih menggunakan sistem Random Encounter
- Animasi serangan dalam First-person
- Proses kenaikan level tidak bisa di-skip