[Review] Dragon Quest VII: Fragments of the Forgotten Past

Sebagai salah satu judul Dragon Quest tersukses, Square Enix memutuskan untuk me-remake game PSX ini ke 3DS. Apakah JRPG lawas ini tetap mampu memikat hati dengan gaya tradisionalnya? Simak ulasannya berikut ini!

Story

Dalam ingatan semua orang, pulau kecil bernama Estard hanya berdiri sendirian di atas lautan tak berujung. Namun, semua berubah ketika pemuda dari Pilchard Bay, Auster bersama pewaris tunggal kerajaan Estard, Prince Kiefer, menemukan sebuah kuil misterius di penghujung pulau. Mereka menemukan pecahan fragmen yang tersebar di Estard dan kemudian menemukan pulau dari masa lalu yang telah hilang. Bersama Maribel, putri dari Mayor Pilchard Bay, mereka bertiga bertekad mengembalikan ingatan semua orang dengan menyusun kembali fragmen yang hilang dan mengembalikan eksistensinya ke masa kini. Apa yang sebenarnya terjadi pada pulau-pulau yang telah hilang? Setiap pecahan fragmen tersebut menyimpan rahasianya masing-masing.

Gameplay

• Exploration
  Berperan sebagai Auster, tugas Anda adalah mengumpulkan pecahan fragmen masa lalu yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Setelah fragmen dengan warna dan jenis yang sama terkumpul, Anda dapat menggabungkannya dan mengunjungi masa lalu yang ada dalam fragmen tersebut. Di awal permainan, Auster dan kawan-kawan tidak dibekali kendaraan maupun sihir apapun. Auster harus kesana kemari dengan berjalan kaki yang mungkin cukup menyita waktu Anda. Setelah Auster dan Maribel naik level dan mempelajari ilmu sihir, perjalanan Anda akan lebih singkat dengan Zoom dan Evac. Lalu, setelah beberapa jam menempuh petualangan, Auster akan mendapatkan sebuah kapal yang bisa Anda pakai untuk menjelajahi pulau-pulau yang terlupakan via laut.

  Seperti halnya JRPG klasik di masanya, Anda akan menjelajahi dungeon yang berisi monster-monster buas untuk mengumpulkan fragmen dan mengembalikan masa lalu yang terlupakan. Hampir setiap dungeon yang ada dijaga oleh boss kuat yang siap menghalangi perjalanan Anda. Di setiap penjuru dungeon, terdapat peti-peti harta yang berguna untuk membekali petualangan Anda. Namun, jangan terlalu berharap pada peti harta, karena jumlahnya tidak sebanyak yang Anda harapkan.

  Sebelum memulai satu petualangan, kami sarankan Anda untuk membekali diri dengan Medical Herb yang cukup agar tidak menemui layar Game Over. Anda hanya dapat menyimpan permainan di gereja melalui pendeta yang biasanya terdapat di tiap kota. Anda memang bisa melakukan Quick Save di tengah dungeon, namun hal ini akan mengirim Anda untuk mengakhiri permainan dengan menutup aplikasi. Di tengah petualangan, mungkin Anda akan merasa bingung harus ke mana atau melakukan apa, agar cerita utama dapat berlanjut. Tidak ada penanda objektif selanjutnya selain petunjuk berupa kalimat teka-teki yang ada pada menu, agar Anda mengeksplorasi setiap tempat yang Anda kunjungi.

• Battle System
  Meninggalkan sistem random encounter yang menyusahkan, game ini menggunakan sistem encounter layaknya seri Tales. Monster-monster pada dungeon atau field, akan terlihat pada layar permainan. Dengan begitu, Anda dapat memilih untuk melawan mereka atau menghindarinya. Sebelum memulai pertarungan, ada baiknya Anda mempersiapkan item, senjata dan armor yang cukup untuk menghindari terjadinya game over.

  Mengusung sistem pertarungan tradisional turn-based, game ini memiliki nilai plus tersendiri. Mekanisme yang sederhana justru membuat pertarungan semakin menarik. Anda dapat menurunkan empat orang party sekaligus dalam pertarungan. Tersedia enam pilihan perintah, yaitu Attack, Spells, Abilities, Items, Defend dan Flee yang dapat Anda pilih. Anda akan memberikan perintah kepada party, kemudian setelah selesai, semua karakter termasuk monster, akan menyerang secara bergantian sesuai dengan kecepatan masing-masing.

• Vocation
  Vocation atau sistem kelas, merupakan jiwa permainan dalam game ini. Anda akan menemukan sistem vocation ini setelah berpetualang sekitar 20 jam pertama. Bagi Anda yang pernah memainkan seri Bravely Default atau Bravely Second, tentu tidak asing dengan sistem ini. Anda dapat menentukan setiap vocation dari party Anda, serta mengubah penampilan dan atribut yang mereka gunakan. Dengan mengubah vocation, karakter Anda dapat mempelajari spells atau ability baru yang nantinya berguna dalam pertarungan. Tersedia sekitar 30 vocations yang dapat Anda buka dalam game ini.

  Terdapat empat tingkatan vocation yang dapat Anda kuasai, yaitu Basic, Monster, Advanced dan Master. Tiap tingkatan ini dapat Anda buka dengan menguasai vocation tertentu. Sebagai contoh, dengan menguasai basic vocation Warrior dan basic vocation Martial Artist, Anda dapat membuka advanced vocation Gladiator. Menguasai setiap vocation dan membuka vocation baru, tentunya akan memperpanjang waktu permainan Anda.

 
Presentation

• Visual
  Beralih dari 2D ke 3D, tentu membawa perubahan besar pada visual Dragon Quest VII. Visual dalam game ini tampil penuh warna yang siap memanjakan mata. Posisi desainer yang diisi oleh Akira Toriyama membuat Anda tidak perlu meragukan kualitas desain karakter dan monster dalam game ini. Semua desain karakter dan monster terlihat sangat imajinatif. Sayangnya, beberapa desain karakter penting justru terkesan berulang karena memiliki wajah dan perawakan yang mirip layaknya karakter-karakter minor. Walaupun beralih ke visual era modern, ada beberapa bagian yang tetap mempertahankan cita rasa klasiknya, salah satunya HUD atau tampilan menu. Tampilan menu pada game ini mungkin kurang mencerminkan sebuah game yang dirilis di tahun 2016, namun ArtePiazza tetap menggunakan gaya tradisional ini untuk memberikan kesan nostalgia untuk Anda yang pernah memainkan versi PSX-nya tahun 2000 silam.

  Tidak hanya desain karakter dan monster, desain kota dan dungeon dalam game ini pun tampil sangat menarik. Seperti Pilchard Bay yang penuh semangat, Estard Castle yang megah, Shrine of Mysteries yang penuh misteri hingga dungeon-dungeon yang membuat penasaran untuk dijelajahi. Perubahan vocation kini ditandai dengan perubahan kostum karakter yang membuatnya semakin menarik.

• Audio
  Background music yang berkualitas tentu menjadi hal wajib bagi JRPG klasik di masanya. Musik hasil kreasi Koichi Sugiyama yang diaransemen ulang menjadi lebih modern, akan mengiring petualangan Auster dan kawan-kawan dalam game ini. ArtePiazza juga tetap menggunakan efek suara 8-bit agar elemen nostalgia tetap terjaga. Sebagai game yang dirilis di era modern, sungguh sangat disayangkan ketika game ini hadir tanpa sulih suara. Kami berpikir bahwa game ini pasti akan tampil lebih baik lagi jika para karakter utama memiliki sulih suaranya, entah dalam bahasa Jepang atau Inggris.

Value

Dragon Quest VII adalah salah satu judul Dragon Quest yang memiliki waktu permainan yang sangat panjang. Sang developer, ArtePiazza, mengatakan, butuh waktu sekitar 100 jam untuk menyelesaikan game ini secara sempurna. Banyaknya jumlah vocations yang tersedia untuk dikuasai, misi sampingan untuk diselesaikan serta dungeon tambahan pasca tamat, kiranya dapat menyita waktu bermain Anda lebih dari 100 jam.

Conclusions

Dragon Quest VII: Fragments of the Forgotten Past adalah sebuah mahakarya masa lalu yang pantas mendapat apresiasi di masa kini. Dunia dalam game ini terasa kecil di awal permainan, namun semakin jauh petualangan Auster dan kawan-kawan, maka semakin terlihat betapa besarnya game ini. Pertarungannya yang simpel justru membuat kami begitu tertarik untuk terus bertarung. Cerita yang membuat penasaran, visual yang menarik, musik yang berkesan hingga sistem pertarungan turn-based klasik membuat game ini layak dinobatkan sebagai salah satu game terbaik sepanjang masa.

Dragon Quest VII: Fragments of the Forgotten Past sudah tersedia di Play Inc. Store