Wolfenstein II: The New Colossus
MachineGames
Bethesda Softworks
27 Oktober 2017
2018 (Switch)
PS4, Xbox One, PC
First-person Shooter
Dewasa
Blu-ray, Digital
Rp 699.000
Di era video game modern, tak banyak yang mengenal nama Wolfenstein dengan baik. Bahkan jika pernah mendengarnya pun, ia akan dipandang sebelah mata karena pamornya tertutup oleh judul besar lainnya dengan promosi yang lebih gencar. Namun, hal tersebut tak sedikit pun menggoyahkan tekad MachineGames dan Bethesda Softworks untuk membangkitkan serial lawas ini. Pernah populer di era tahun 1980-an dan 1990-an, kini ia menjelma menjadi sosok baru yang patut disegani. Menjadi sekuel langsung Wolfenstein: The New Order yang dirilis tahun 2014 silam, apa saja yang ditawarkan Wolfenstein II: The New Colossus?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Melanjutkan kisah veteran perang, William “B.J.” Blazkowicz, yang bertempur melawan rezim Nazi di Amerika Serikat, ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya mengalami kelumpuhan setelah melalui pertempuran hebat dengan melawan Deathshead pada Wolfenstein: The New Order. Kreisau Circle, sebuah kelompok yang menaungi dirinya, berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa William. Kendati selamat dari kematian, William harus kehilangan kemampuannya untuk berjalan dari berdiri dan berakhir di kursi roda. Selama proses pemulihan William berlangsung, markas Kreisau Circle, tiba-tiba diserang oleh pasukan Nazi yang dipimpin oleh Frau Irene Engel, tokoh antagonis yang sempat bersinggungan dengannya dalam prekuelnya. Setelah itu, William harus kembali menelan pil pahit, dimana ia secara langsung menyaksikan eksekusi Caroline Becker, sosok yang sangat ia hormati. Dalam keadaan yang sekarat, William dengan sigap mengenakan sebuah teknologi baju anti peluru milik Caroline, yang membuatnya bisa kembali berdiri dan berjalan dengan tegap. Mendapatkan kemampuan tersebut, William dan Kreisau Circle merencanakan sebuah aksi balas dendam pada Nazi yang telah berhasil menguasai negara adikuasa. Maka, dimulailah petualangan William Blazkowicz dalam Wolfenstein II: The New Colossus.
Gameplay
Seperti yang sudah Anda ketahui sebelumnya, bahwa sang protagonis, William Blazkowicz mengalami cedera parah yang membuatnya mengalami kelumpuhan pada kakinya. Faktor inilah yang membuat kesehatan William akan terus menurun saat permainan berlangsung, tidak peduli seberapa banyak obat yang Anda dapatkan. Selain health, William juga dapat mengumpulkan armor seperti helm atau jaket anti peluru sebagai Health Bar kedua sebelum menguras kesehatan utamanya. Berbeda dengan Health, Armor tidak akan menurun selama Anda tidak menerima serangan atau ledakan.
Game ini mengusung tema semi open-world, dimana Anda bebas menentukan rute menuju objektif yang tersedia. Titik objektif ditandai oleh titik berwarna putih yang kerap kali luput dari pandangan. Di awal permainan, William akan menggunakan kursi roda untuk bergerak dengan ruang gerak yang terbatas. Kendati kedua kakinya lumpuh, kedua tangan William masih piawai menggunakan senjata api dan senjata melee seperti kapak misalnya. William baru dapat bergerak dengan bebas setelah memperoleh teknologi baju anti peluru milik Caroline. Tak seperti game sejenis lainnya, dimana Anda bergerak dalam sebuah tim, Anda hanya akan bertempur sendirian di medan perang dengan memanfaatkan setiap sudut, sumber daya dan situasi yang tersedia.
Berikut kami bahas secara mendalam aspek gameplay dalam game ini:
- Combat
Game ini memiliki tiga strategi utama yang bisa Anda pilih sesuai selera, yaitu Stealth, Mayhem dan Tactical. Seluruh strategi itu dapat Anda kombinasikan sesuai dengan situasi yang ada. Stealth adalah gaya bermain paling aman dan efektif, dimana Anda dapat menghemat amunisi dan meminimalisir risiko. Namun, ia membutuhkan pengamatan dan ketelitian ekstra mengenai pola gerakan musuh serta memastikan bahwa keadaan sekitar cenderung aman. Dengan Stealth, Anda dapat membunuh musuh hanya dalam satu kali serangan tanpa memicu keributan. Selain Stealth Kill, kapak juga dapat dilempar dari jarak jauh yang akan membunuh mereka dalam satu kali serangan. Animasi Stealth Kill sendiri terhitung variatif, dari mulai pemotongan tangan, kaki hingga bagian tubuh lainnya.Selanjutnya, strategi Mayhem adalah menyerang secara frontal tanpa pandang bulu dengan modal keberanian dan kenekatan. Anda yang cenderung tidak sabaran, rasanya akan cocok menggunakan strategi. Namun, hal ini akan berimbas pada bunyinya alarm dan mengundang banyak musuh baru ke medan perang. Sementara, strategi Tactical adalah memanfaatkan keadaan sekitar untuk membunuh musuh, seperti melempar granat, menyiapkan jebakan atau meledakkan tabung gas. Strategi ini cukup efektif kita Anda berhadapan dengan banyak musuh sekaligus yang tak menyiapkan celah untuk melakukan Stealth. - Dual Wields
Tak hanya satu, William juga dapat menggunakan dua senjata sekaligus dalam satu waktu. Sayangnya, terdapat satu penalti dimana Anda akan kehilangan fungsionalitas khusus dari senjata yang bersangkutan seperti penggunaan scope atau membidik lebih akurat. - Commander
Di setiap area yang Anda kunjungi, terdapat pasukan Nazi yang dipimpin oleh satu komandan. Posisi komandan menjadi vital karena ia dapat membunyikan alarm yang dapat memanggil pasukan tambahan untuk mengepung Anda. Selain itu, ia juga menyimpan kode sandi yang nantinya berguna untuk membuka lokasi rahasia. Dalam setiap penyerangan, kami menyarankan Anda menghabisi komandan terlebih dahulu guna mencegah datangnya pasukan ekstra. Seorang komandan biasanya memakai topi di kepalanya dan menggunakan baju yang sedikit berbeda dari anak buahnya.
- Perks
Tak seperti pengembangan karakter pada umumnya yang mengandalkan sumber daya poin, experience atau uang, kemampuan William akan terbentuk secara otomatis dari kebebasan memilih gaya permainan yang sesuai dengan selera Anda. Beragam kemampuan baru akan terbuka ketika Anda berhasil menyelesaikan syarat tertentu, seperti Stealth Kill, Headshot dan lain sebagainya. Sebagai contoh, jika Anda memilih taktik Stealth sebagai strategi utama, setelah berhasil melancarkan 20 Stealth Kill, maka kecepatan gerak William saat merunduk akan meningkat. Pun demikian halnya jika Anda memilih strategi bertempur frontal dengan baku tembak secara membabi buta. Tak heran jika sistem pengembangan seperti ini, membuat Anda terus bereksperimen perihal taktik seperti apa yang efektif untuk Anda dalami. - Weapon Upgrade
Tak seperti pengembangan karakter, senjata dapat diperkuat menggunakan sumber daya Weapon Kit yang bisa Anda temukan di sepanjang permainan. Upgrade-nya pun terhitung sederhana seperti peningkatan jumlah peluru, penembusan armor dan lain-lain. Beberapa upgrade nantinya dapat di-nonaktif-kan ketika Anda kurang menyukainya. - Heavy Weapon
Tak jarang Anda akan mendapatkan sebuah senjata berat dari musuh yang Anda kalahkan. Senjata tipe ini cenderung lebih berat dan dipegang oleh kedua tangan William, seperti pelontar api atau laser. Efek serangannya yang luar biasa, membuat Anda akan memanfaatkannya dalam beberapa waktu ke depan. Sayangnya, jenis senjata ini tidak dapat diupgrade ke versi yang lebih kuat. - Interactions
Di kala intensnya pertempuran dengan pasukan Nazi, ada kalanya Anda akan bertemu pada suasana santai yang memperlihatkan beragam interaksi antar karakter yang sangat menarik. Walaupun tidak terlibat dan berdampak secara langsung, faktanya terdapat kepuasan tersendiri ketika melihat mereka berinteraksi, baik melemparkan humor atau pun sekedar obrolan biasa.
Presentation
Visual
Ketika membicarakan soal presentasi visual, kita kerap kali menuntut performa stabil 60 fps, desain dunia yang indah atau bahkan resolusi maksimal hingga 4K. Namun, ada satu faktor yang sering luput dari pandangan, yaitu ekspresi wajah. Jika Anda ingat sebuah game garapan Team Bondi yang diterbitkan oleh Rockstar Games pada tahun 2011 silam, ekspresi wajah menjadi kekuatan utama dalam game tersebut. Faktor ini pula yang membuat visual Wolfenstein II: The New Colossus terasa manis dan menarik. Pun demikian dengan efek brutalitas tanpa batas, dimana potongan tubuh dan darah menjadi hal yang sangat lumrah Anda temui dalam permainan maupun cutscene. Detail-detail gore tersebut diperlihatkan secara eksplisit tanpa sensor sedikit pun. Di samping itu, desain dunianya sendiri terlihat yang sangat indah, menarik sekaligus mencekam di saat yang bersamaan, yang membuat MachineGames dan Bethesda Softworks pantas mendapatkan acungan jempol.
Audio
Pernahkah Anda menyadari bahwa elemen utama yang menjadi pemicu adrenalin bukanlah visual, melainkan musik pengiring visual? Mick Fordon dan Martin Stif Andresen meracik elemen tersebut dengan sangat baik hingga membuat pertempuran William Blazkowicz dan kawan-kawan terasa intens, seru dan menegangkan. Selain musik yang memang sangat mendukung, para pengisi suara dalam game ini juga berhasil menghidupkan karakter-karakternya menjadi sangat unik dan menarik. Anda akan dengan mudah mengenali suara Grace Walker dari logat bicaranya atau langsung merinding ketika mendengar suara Frau Irene Engel di ruang yang sama.
Value
Selain NetherRealm Studios dengan Mortal Kombat-nya, tak banyak developer yang cukup berani mempertontonkan brutalitas secara eksplisit tanpa sensor, terlebih pada genre First-person Shooter. Selain segmen pemain yang lebih terbatas, konten gore yang berlebihan kerap kali menuai banyak kecaman di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Pun demikian, Machine Games dan Bethesda tetap percaya diri akan hal tersebut. Bukannya mengurangi atau menyensor, mereka bahkan meningkatkan level brutalitas dalam game. Tak ayal, hal tersebut justru menjadi poin paling menarik yang menjadi bumbu penyedap gameplay.
Waktu permainan yang ia tawarkan terasa pas, tidak terlalu singkat, namun tidak pula terlalu panjang, karena semua tergantung dari tingkat kesulitan yang Anda pilih dan seberapa tinggi kemampuan Anda dalam memainkannya. Yang lebih gilanya lagi, MachineGames menyiapkan tingkat kesulitan paling tinggi bernama Mein Leiben, dimana mereka mengimplementasikan kematian permanen dan menonaktifkan fungsi save, yang membuat Anda harus menyelesaikan permainan dalam satu kali percobaan tanpa boleh gagal satu kali pun. Mati dalam mode ini, Anda akan langsung kembali layar utama alias Game Over. Hal inilah yang membuat game ini menjadi salah satu game dengan Platinum Trophy tersulit. Bahkan, pemburu Platinum Trophy sekelas Powerpyx pun memberi nilai 9.5 dari angka 10, untuk mendapatkan Platinum Trophy.
Absennya fitur Chapter Select, membuat Anda tak lagi bisa menggunakan cara curang seperti prekuelnya, yang mengakali raihan trophy hanya dengan memainkan chapter terakhir dengan tingkat kesulitan berbeda. Kendati demikian, Anda yang hanya mengincar pengalaman cerita dan permainannya, tidak perlu takut, karena Machine Games juga menyediakan tingkat kesulitan yang terhitung rasional bagi pemula sekalipun. Selain itu, mereka juga memberi kebebasan Free Roam pasca tamat untuk memberi kesempatan bagi Anda yang ingin mengumpulkan koleksi yang tertinggal.
Conclusions
Jika Anda salah satu pembaca setia kami, pastinya akan menyadari bahwa First-person Shooter bukanlah genre favorit kami. Berangkat dari rasa penasaran dan ketidaktahuan atas serial Wolfenstein, membuat kami tidak menaruh ekspektasi tinggi pada game ini. Terlepas dari fakta bahwa Frau Irene Engel adalah karakter antagonis, ia justru tampil lebih dominan dan berakhir menjadi sosok yang fenomenal. Mempertontonkan brutalitas tanpa batas dengan segala tindak-tanduknya yang sulit ditebak, tak ayal membuat sosoknya terpatri dalam benak kami sejak pandangan pertama. Di tengah gempuran judul yang memiliki nama besar, patut diakui bahwa tak banyak orang yang melirik game ini sebagai daftar incaran mereka. Kendati demikian, Wolfenstein II: The New Colossus berhasil mengubah pandangan kami mengenai game FPS. Bahwa, sebuah game dengan tingkat antisipasi yang tak terlalu tinggi di masyarakat, nyatanya dapat menyajikan kualitas yang luar biasa. MachineGames dan Bethesda Softworks membuktikan diri bahwa mereka serius membangkitkan serial Wolfenstein dari masa lalu untuk memberikan warna yang berbeda dari game sejenisnya. Dan perlu kami tegaskan sekali lagi, bahwa game ini sarat kekerasan dan memiliki tingkat brutalitas yang setara dengan Mortal Kombat. Maka dari itu, kami melarang keras bagi adik, anak atau bahkan Anda yang belum cukup umur untuk memainkan game ini. Hal ini dikarenakan perlunya rasa tanggung jawab agar tidak meniru setiap adegan di dalamnya.
Wolfenstein II: The New Colossus telah tersedia di Play Inc. Store
+ Brutalitas tanpa batas
+ Cerita yang sangat menarik
+ Frau Irene Engel yang fantastis
+ Karakter yang unik dan berkesan
+ Ekspresi wajah dinamis
+ Sulih suara yang menjiwai
+ Tingkat kesulitan menantang
+ Sistem upgrade ala Skyrim
+ Musik yang mendukung
- Indikator objektif yang tak kasat mata
- Transisi gameplay dan cutscene yang aneh
- Tanpa mode Multiplayer