Nights of Azure 2: Bride of the New Moon
GUST
Koei Tecmo
24 Oktober 2017
PS4, Switch, PC
Action RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 699.000
Ketika mendengar nama developer GUST, terlintas nama serial Atelier langsung muncul dalam benak. Tak hanya serial Atelier, kini mereka juga mengembangkan beberapa franchise baru, salah satunya adalah Nights of Azure. Setelah merilis Blue Reflection bulan Agustus lalu, kini mereka meneruskan iterasi kedua Nights of Azure dengan subjudul Bride of the New Moon. Mampukah Aluche meneruskan kisah epik Arnice dalam prekuelnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pertarungan masa lalu antara Nightlord dan Saint meninggalkan efek yang luar biasa, dimana dunia yang tidak pernah tidur. Manusia akan aktif pada saat cahaya bersinar, sedangkan monster akan membuas pada saat cahaya tidak bersinar. Aluche, seorang ksatria dari Curia, ditugaskan untuk mengawal sahabat masa kecilnya, Liliana, untuk dikorbankan sebagai seorang Saint. Di tengah perjalanan, Aluche mengetahui bahwa Liliana telah dipilih sebagai Bride of Time yang harus dipersembahkan kepada Queen of the Moon. Aluche pun harus kehilangan nyawanya ketika mengawal Liliana. Dr. Camilla yang memungut jasad Aluche, akhirnya berhasil menghidupkannya kembali sebagai seorang half-demon. Dengan segala keterbatasannya sebagai half-demon, Aluche kembali berkumpul dengan sahabat masa kecilnya, Ruenheid, untuk bahu membahu dalam sebuah misi penyelamatan Liliana.
Gameplay
Gust dan Koei Tecmo akhirnya merilis iterasi kedua dari franchise Action RPG terbaru mereka, Nights of Azure. Kali ini, Anda akan berperan sebagai Aluche, seorang ksatria dari Curia, yang menggantikan peran Arnice dalam prekuelnya. Kami memainkan game ini pada versi Nintendo Switch, dimana terdapat sedikit keanehan pada skema kontrolnya, yaitu tertukarnya tombol A dan B. Pada Switch, biasanya tombol A dialokasikan untuk menyetujui konfirmasi, sedangkan tombol B untuk pembatalan atau kembali. Mengingat game ini juga dirilis di PS4, kami meyakini bahwa developer lupa untuk menyesuaikan tombol tersebut pada Nintendo Switch. Hal inilah yang akan membuat Anda sedikit kagok ketika pertama kali memainkannya.
Berikut kami bahas secara mendalam aspek gameplay dalam game ini:
- Combat
Masih sama seperti prekuelnya, pertarungan menggunakan perspektif orang ketiga, dimana Anda bebas bergerak dan melancarkan serangan kombo pada musuh yang Anda temui, seperti dalam serial Devil May Cry. Dan tak seperti Arnice, kini Aluche dapat melompat selama pertarungan. Aluche dapat mengombinasikan serangan lemah dan kuat untuk dirangkai menjadi sebuah kombo. Tak seperti Arnice dalam prekuelnya, kombo Aluche terhitung lebih variatif dan dinamis, tergantung dari senjata yang digunakannya. Anda akan ditugaskan menuju titik tertentu pada dungeon untuk menyelesaikan misi. Petanya sendiri mirip dengan serial Musou, namun jumlah musuh yang Anda hadapi masih dapat dihitung jari. Aluche akan ditemani oleh seorang partner manusia yang disebut Lily dan dua ekor monster yang disebut Servan. Lily dan Servan dapat Anda ganti ketika berada di luar dungeon. Mereka akan bergerak sesuai dengan arahan strategi yang diperintahkan oleh Anda melalui D-Pad. Peran mereka cukup vital karena terdapat beragam jurus kombinasi yang bisa dilancarkan bersama Aluche sebagai berikut:- Double Chase
Saat Chase Gauge terisi saat Anda memenuhi kondisi tertentu yang berbeda tiap karakternya, maka akan muncul tombol di layar. Kemudian, Anda dapat menekan tombol tersebut berulang kali untuk meningkatkan kekuatan serangan. Serangan ini sangat efektif ketika Anda berhadapan dengan boss. - Lily Burst
Ia dapat dilancarkan setelah Tension Gauge terisi penuh. Lily Burst ditandai dengan munculnya lingkaran besar, dimana seluruh iblis yang ada dalam area tersebut otomatis akan menjadi target serangan. - Lily’sSkill
Sebuah kemampuan dimana Lily akan memberikan efek buff seperti peningkatan serangan atau pertahanan. Lily’s Skill dapat digunakan kembali setelah beberapa waktu kemudian. - Leader Skill
Tak hanya partner, Aluche pun dapat membantu Lily dan para Servan dengan mengonsumsi MP yang memberikan efek seperti peningkatan serangan, pertahanan, pemulihan HP dan juga MP.
- Double Chase
- Growth
Tidak seperti karakter party lainnya yang akan naik level secara otomatis, Anda harus menaikkan level Aluche secara manual dengan mempersembahkan sumber daya bernama Blood di Maintenance Room. Setiap kenaikan level, Aluche akan memperoleh sumber daya Ability Point yang bisa dialokasikan untuk mempelajari kemampuan baru dalam Skill Tree.
Untuk karakter Lily, mereka akan emakin berkembang ketika Aluche membwanya dapat pertarungan. Selain experience, mereka juga memiliki atribut bernama Affinity yang ditandai dengan bentuk hati. Anda dapat meningkatkan Affinity dengan melancarkan serangan kombinasi atau melewati titik-titik yang ditandai hati. Setelah memenuhi Affinity karakter, maka akan terbuka quest dan event baru yang berhubungan dengan karakter yang bersangkutan.
- Servan
Seperti yang sudah kami sebutkan di atas bahwa selain Lily, Aluche juga akan dibantu dua ekor Servan yang juga bisa Anda ganti-ganti sebelum memasuki dungeon. Servan sendiri memiliki dua tipe yang berbeda, yaitu Tricker dan Striker. Tipe Tricker dapat membuka jalan baru pada dungeon sesuai fungsinya, seperti Nero yang dapat membakar dahan dan ranting. Sedangkan, tipe Striker biasanya dapat mengubah diri mereka menjadi senjata alternatif yang bisa digunakan oleh Aluche, seperti tombak atau pedang besar misalnya. Seperti halnya Aluche, level Servan juga harus dinaikkan secara manual menggunakan sumber daya bernama Servan Poin. Ketika mencapai level tertentu, Servan dapat berevolusi menjadi lebih kuat. - Time Limit
Petualangan dalam game ini menggunakan mekanisme waktu berbentuk bulan yang menandai batas waktu Anda menyelesaikan chapter. Kondisi bulan akan terus menggelap setiap kali Aluche tidur. Jika bulan tertutup hingga gelap, maka Anda akan bertemu layar Game Over. Satu-satunya cara untuk mengembalikan terangnya bulan adalah mengalahkan boss dalam cerita utama. Waktu juga akan terus berkurang ketika Anda sedang melakukan Sidequest. Tak berhenti sampai di situ, mekanisme waktu juga semakin mengekang saat Anda terjun ke dungeon. Dengan kondisi Aluche yang setengah iblis, ia hanya dapat bertahan 10 hingga 15 menit saja setiap kali ia keluar hotel. Hal inilah yang membatasi ruang gerak Anda untuk mengeksplorasi tiap sudut dungeon atau sekedar grinding mengumpulkan sumber daya yang ada. Setelah waktu tersebut habis, Aluche akan kembali ke Hotel Eterna yang memaksanya untuk beristirahat dan melewatkan satu hari.
Presentation
- Visual
Sudah menjadi kebiasaan GUST, dimana mereka sangat fokus menciptakan visual karakter yang menawan dengan model dan desain karakter yang memanjakan mata. Sayangnya, hal tersebut harus dibayar mahal dengan rendahnya detail dan resolusi lingkungan. Kami melihat beberapa tekstur ruangan indoor masih terlihat sangat kasar dan pixelated. Pun demikian dengan objek-objek yang tersedia, dimana mereka tak lebih dari sekedar pajangan belaka. Dari segi performa, game ini cukup stabil berjalan dalam 60fps dan resolusi 1080p ketika Anda memainkannya dalam TV Mode. Namun, performanya akan menurun menjadi 30fps saat Anda mengangkat konsol Switch dari Dock untuk memasuki mode Tabletop atau Handheld. Penurunan ini cukup fatal karena pada dasarnya, game ini membutuhkan tempo permainan yang cukup cepat.
- Audio
Kami cukup menggemari soundtrack dalam game ini. Ia menghadirkan nuansa kelam, namun dengan bersemangat yang membara. Hayato Asano yang juga menangani musik Blue Reflection, bertanggung jawab atas aransemen dalam game ini. Tidak seperti serial Atelier yang menyediakan dua sulih suara, game ini hanya menyediakan sulih suara berbahasa Jepang saja. Sayangnya, kualitas sulih suara yang terkesan biasa, kurang dapat menyampaikan emosi karakter dengan baik.
Value
Satu hal yang perlu Anda ketahui bahwa Koei Tecmo selalu menjual harga game mereka lebih mahal dari publisher pihak ketiga lainnya. Namun, sering kali konten yang ditawarkan, tidak sepadan dengan waktu dan pengalaman bermain. Game ini dapat Anda selesaikan kurang lebih dalam waktu 20 jam. Dan seperti yang telah Anda duga bahwa game ini juga termasuk salah satu dari sekian banyak game keluaran Koei Tecmo yang berakhir repetitif. Seperti pada prekuelnya, ia tidak hanya menyediakan satu ending saja. Dan perlu Anda ketahui bahwa memaksimalkan Affinity seluruh karakter Lily dalam satu playthrough adalah hal yang mustahil. Maka dari itu, mereka sengaja menyiapkan New Game+ bagi Anda kaum perfeksionis.
Conclusions
Secara keseluruhan, Nights of Azure 2: Bride of the New Moon bukanlah game yang buruk, namun ia juga tidak bisa dibilang istimewa. Terlepas dari harganya yang cukup mahal, kualitasnya sedikit menurun jika dibandingkan dengan prekuelnya. Mereka terlalu banyak menyajikan fan service yang justru mengurangi esensi gameplay itu sendiri. Gust dan Koei Tecmo tampaknya masih harus banyak berbenah jika masih ingin meneruskan franchise ini di masa depan.
Nights of Azure 2: Bride of the New Moon telah tersedia di Play Inc. Store
+ Pertarungan menyenangkan
+ Desain karakter menawan
+ Soundtrack berkesan
+ Sidequest yang menarik
- Mekanisme waktu yang mengekang
- Terlalu banyak fan service
- Detail lingkungan beresolusi rendah
- Inkonsistensi framerate