Motion Twin
H2 Interactive
7 Agustus 2018
PS4, Xbox One, Switch, PC
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 449.000 (PS4)
Rp 479.000 (Switch)
Bagi sebagian orang, game berlabel Indie mungkin dipandang sebelah mata karena dibuat oleh tim pengembangan yang kecil tanpa dukungan dana yang besar. Kendati demikian, para developer Indie justru lebih bebas menumpahkan segala kreativitas yang mereka miliki tanpa adanya intervensi dari publisher. Setelah meraih kesuksesan di PC, Motion Twin memutuskan untuk merilis Dead Cells ke ranah konsol demi menunjukkan tajinya sebagai salah satu game Indie terbaik. Kelebihan apa yang dimilikinya hingga berhasil menghipnotis para pemainnya?
Simak ulasannya berikut ini!
Story
Mengambil latar tempat di sebuah pulau tanpa nama, terdapat sesosok makhluk yang mirip dengan manusia dengan api yang berkobar di atas kepalanya dan dipanggil sebagai The Prisoner. Sebagai makhluk abadi, setiap kali ia mengalami kematian, kepalanya akan kembali ke penjara dan terlahir kembali.
Berdasarkan informasi yang didapat dari sipir, ia telah diputuskan bersalah atas tindakan kriminal dan siap untuk dieksekusi. Namun, tidak pernah dijelaskan tindakan apa yang membuatnya harus mendekam di dalam penjara. Penceritaan dalam game ini sangatlah minim hanya dengan mengandalkan potongan dialog yang sangat jarang.
Apa sebenarnya tujuan The Prisoner?
Temukan jawabannya dengan memainkan Dead Cells!
Gameplay
Sebelum membahas gameplay lebih lanjut, kami ingin sedikit menjelaskan mengenai kombinasi genre yang diusung dalam game ini, yaitu Roguelike dan Metroidvania. Metroidvania adalah istilah gabungan dari dua serial Metroid dan Castlevania. Genre ini menggabungkan unsur platformer, yang mana biasanya berupa petualangan dalam dunia 2D dan menuntut para pemainnya untuk melewati rintangan yang ada dengan berlari, melompat , berguling dan aksi-aksi lainnya, dengan unsur eksplorasi area yang sangat luas dan saling terhubung satu sama lain. Area ini biasanya akan terbuka seiring Anda mendatanginya. Kemudian, di sepanjang permainan, Anda akan mendapatkan beragam kemampuan baru yang dapat digunakan untuk mengakses tempat yang sebelumnya tidak terjamah.
Sedangkan, Roguelike adalah sebuah turunan genre RPG yang lahir setelah adanya game berjudul Rogue, yang diprogram untuk sistem berbasis Unix pada tahun 1980. Game ini dapat menghasilkan sebuah desain level secara acak, namun tetap sesuai pada prosedur yang telah ditetapkan. Sebagai developer, Motion-Twin berusaha mengawinkan kedua subgenre tersebut sebagai basis permainan Dead Cells.
Berikut kami bahas secara lengkap tiap aspek gameplay dalam game ini:
Anda akan berperan sebagai nara pidana tanpa nama yang disebut sebagai The Prisoner. Tanpa dituntun narasi, tutorial atau objektif misi, Anda akan langsung turun ke medan perang dengan dibekali sebilah pedang. Sang protagonis diberikan jatah slot dua senjata utama, dua skills, satu jimat dan item penyembuh. Ia dapat mengembangkan status atributnya menggunakan item tertentu yang ditemukan sepanjang permainan. Upgrade karakter ditandai dengan angka berwarna pada kiri bawah layar, yang mana merah untuk jenis Brutality, ungu untuk jenis Tactics dan hijau untuk Survival. Setelah mengambil item tersebut, Anda berhak memilih untuk mengembangkan aspek tertentu sesuai gaya bermain.
Di awal permainan, Anda berhak memilih senjata kedua, antara busur atau perisai. Setiap senjata memiliki animasi serang, daya rusak, kecepatan, jumlah kombo, jangkauan serang dan risiko yang berbeda-beda. Sebagai contoh, senjata pedang memiliki rangkaian kombo, daya rusak dan kecepatan yang terhitung lumayan. Namun, dengan jarak serangnya yang cukup dekat, akan membuat Anda sibuk untuk menghindari serangan balasan musuh. Sedangkan, senjata busur dan panah berisiko lebih kecil karena mereka dapat dilancarkan dari jarak jauh, walaupun daya rusaknya lebih lemah dan amunisinya terbatas. Kendati demikian, amunisi ini dapat terisi kembali seiring berjalannya waktu. Pun demikian dengan jenis senjata lainnya seperti palu, cambuk, belati dan lain-lain yang juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Selain dua senjata utama, Anda juga diberikan dua slot skills yang bisa membantu dalam pertarungan, seperti granat, jebakan, turret dan lain-lain. Kedua item ini bekerja berdasarkan sistem cooldown, yang mana setelah digunakan, mereka membutuhkan waktu regenerasi agar dapat digunakan kembali. Anda dapat menemukan atau membeli beragam skill selama permainan. Setiap jenis senjata memiliki atribut angka yang diakhiri dengan kata DPS (Damage per Second) yang menandai daya rusak serangan serta kotak warna yang merepresentasikan kategori upgrade karakter. Semakin besar angka upgrade karakter pada warna tertentu, akan berpengaruh pada senjata yang digunakan. Kedua senjata utama dialokasikan pada tombol kotak dan segitiga, sedangkan dua skills dialokasikan pada tombol L2 dan R2. Posisi mereka dapat ditukar pada menu pause. Keterbatasan inventory inilah yang membuat Anda harus jeli memilih senjata atau item yang akan dibawa atau diganti taktik pertarungan yang lebih efisien.
Apa yang membuat game ini begitu menarik, menantang dan membuat pemainnya penasaran? Jawabannya adalah kematian karakter. Dalam game ini, jika mengalami kematian di titik mana pun, permainan akan kembali ke titik awal tanpa adanya sistem checkpoint. Jika hal ini terjadi, maka desain level yang telah Anda lewati sebelumnya akan ikut berubah seiring konsep Roguelike yang diusung, berikut dengan letak item, musuh dan lain-lain. Bukan hanya itu saja, seluruh senjata, item, upgrade karakter, cells dan uang yang telah Anda kumpulkan, juga berpotensi hilang pada perjalanan selanjutnya. Hal yang tersisa dan progress-nya dapat dilanjutkan secara permanen adalah upgrade item dari The Collector, seperti Health Flask dan Gold Reserves serta kemampuan khusus yang disebut Rune.
Walaupun progress Anda dapat hilang, bukan berarti Anda harus menyelesaikannya dalam satu runutan saja. Andai kata terpaksa harus mengakhiri permainan karena hal lain, maka Anda dapat memilih menu Quit dan melanjutkan dari titik terakhir pada permainan berikutnya. Bahkan, Anda juga bisa mengamankan save data terakhir sebelum mati dengan mengunggahnya ke Cloud Storage untuk berjaga-jaga. Untuk mengulanginya, Anda hanya perlu mengunduhnya kembali jika perlu.
Sebagai pemain, tugas Anda adalah membantu sang protagonis melewati rintangan dan menemukan jalan untuk lanjut ke area selanjutnya. Tentu saja perjalanan Anda tidak akan mudah, karena beragam jenis musuh siap menghadang. Tak hanya itu saja, rintangan seperti lubang, duri, blackjack juga dapat merengut nyawa karakter. Besarnya daya rusak yang dihasilkan mereka membuat Health menjadi sumber daya yang amat sangat krusial. Untuk menghindari serangan musuh, Anda dapat berguling dengan menekan tombol O. Jika sedang memegang perisai, Anda dapat menangkis serangan musuh atau mementahkan serangan mereka dengan melakukan parry yang membutuhkan waktu yang tepat.
Membutuhkan banyak proses bolak-balik, game ini menyediakan fitur Fast Travel berupa teleportasi yang bisa diakses pada titik-titik tertentu dengan lingkaran jingga. Anda hanya dapat menuju titik yang sudah dilewati sebelumnya. Untungnya, musuh yang sudah Anda kalahkan, tidak akan respawn dari tempat tersebut, selama karakter tidak mati atau beralih ke level lain. Di sepanjang level, Anda dapat bertemu dengan beberapa NPC seperti pedagang item, misalnya. Mereka akan menjual beberapa jenis senjata yang dapat ditukarkan dengan uang yang Anda kumpulkan. Selain itu, ada pula NPC yang memberikan buff yang disebut mutasi. Skill pasif ini akan terus aktif selama Anda tidak mati dan dapat direset ulang dengan menggelontorkan sejumlah uang.
Perlu kami ingatkan bahwa ketika menemukan peti harta karun, jangan terburu-buru untuk membukanya. Karena, beberapa di antaranya masuk dalam kategori Cursed Treasure yang akan mengutuk karakter Anda hingga dapat terbunuh dalam satu kali serangan saja. Untuk menaklukkan kutukan tersebut, Anda harus mengalahkan 10 musuh beruntun tanpa mati. Setelah kutukan terlepas, Anda juga akan mendapatkan hadiah yang bisa dibilang tidak terlalu berharga dan kurang pantas untuk diperjuangkan.
Waktu permainan Anda akan dihitung mulai dari level pertama hingga tamat atau mati. Fitur inilah yang memacu pemecah rekor untuk menjadi yang tercepat menyelesaikan permainan. Walaupun terdengar sulit, nyatanya petualangan selanjutnya setelah mengalami kematian berkali-kali, tidak terasa sesulit petualangan perdana. Bahkan, beberapa level memiliki pintu waktu yang hanya dapat diakses jika Anda berhasil mencapainya dalam waktu yang telah ditentukan.
Bagian paling menarik tentu saja pertarungan boss atau mini-boss yang disebut sebagai Elite. Tak seperti musuh biasa yang menyediakan banyak dan celah yang bisa dimanfaatkan untuk strategi, ruang pertarungan boss biasanya dibatasi area sempit, layaknya seri Mega Man. Tak pelak, proses trial and error menjadi proses pembelajaran yang mau tidak mau harus Anda jalani. Anda harus menebak setiap pola serangan yang mereka lancarkan agar terhindar dari kematian.
Presentation
- Visual
Tak semua genre dapat dipresentasikan dengan baik menggunakan visual 3D. Maka dari itu, Motion Twin memutuskan untuk menggunakan visual 2D dengan gaya pixelated untuk meningkatkan esensi dari konsep yang mereka usung. Kendati demikian, Dead Cells berhasil menghadirkan performa apik pada 60 framerate per second (fps) yang membuat animasi karakter berjalan sangat mulus. Presentasi detail lingkungan dan serpihan objek yang hancur, terlihat sangat baik walaupun dalam balutan 2D. Bahkan, objek-objek yang menghiasi latar belakangnya terasa interaktif ketika tersentuh oleh karakter. - Audio
Motion Twin paham bahwa dengan minimnya dialog yang ditawarkan, berarti mereka tidak perlu memasukkan sulih suara pada untuk menghidupkan karakternya. Sebagai gantinya, mereka menyuntikkan musik-musik berkualitas yang mendukung atmosfer dunia kelam yang ditawarkan. Musik Dead Cells berhasil memacu adrenalin pemain hingga membuat setiap pertarungan terasa menegangkan. Pun demikian dengan efek suara darah dan potongan tubuh yang tercerai berai, membuat sensasi gore lebih memuaskan.
Value
Pada dasarnya, Dead Cells bukanlah game yang butuh waktu lama untuk diselesaikan. Akan tetapi, Motion Twin mengakalinya dengan meniadakan sistem checkpoint, yang mana akan membuat pemain akan merasakan petualangan yang sangat panjang, mengingat tiap kali mengalami kematian, maka desain level juga ikut berubah. Setiap kali Anda berpindah level atau mengalami kematian, data permainan akan tersimpan secara otomatis. Walaupun mengusung konsep Roguelike dengan rute yang terus berubah, Dead Cells tetap memiliki terdiri dari runutan level yang telah dirancang berurutan dan berakhir pada konklusi yang sama. Setiap kematian yang dialami karakter, akan mengajarkan pemain untuk terus mengevolusi pola pikir dan strateginya. Sayangnya, jumlah boss dalam game ini terhitung tidak banyak.
Conclusions
Sebelumnya, kami tak pernah membayangkan bahwa konsep Roguelike dan Metroidvania yang dilebur menjadi satu, ternyata dapat menghasilkan adiksi tersendiri. Ada kepuasan batin yang akan Anda rasakan ketika berhasil melewati satu titik yang sebelumnya membuat penasaran. Game ini memang bukanlah produk yang sempurna, mengingat presentasi cerita yang sangat minim menjadi kelemahan utamanya. Akan tetapi, kami sangat merekomendasi Dead Cells bagi Anda yang dapat menikmati sensasi kematian dan hilangnya progress. Ia terbukti menjadi salah satu game Indie terbaik dengan harga yang cukup terjangkau.
Dapatkan game ini di Play Inc. Store
https://www.playincstore.com/product/ps4-dead-cells-r3-eng/
+ Sistem pertarungan memuaskan
+ Variasi senjata menentukan taktik
+ Tingkat kesulitan menantang
+ Animasi mulus 60 fps
+ Musik yang sesuai
+ Desain level terus berubah
- Presentasi cerita lemah
- Jumlah boss sedikit