Electronic Arts (EA) tampaknya sadar diri dan terpaksa harus mengalah agar tidak berada dalam kondisi terjepit di antara para raksasa yang mengisi jadwal rilis bulan Oktober mendatang. Nama-nama seperti Red Dead Redemption II (Rockstar), Assassin’s Creed Odyssey (Ubisoft), Soulcalibur VI (Bandai Namco) dan Call of Duty: Black Ops III (Activision), tentu menjadi pesaing berat yang dapat berimplikasi pada angka penjualan. Melalui konferensi pers yang digelar oleh EA dan DICE, mereka secara resmi mengumumkan penundaan rilis Battlefield V selama sebulan dengan alasan optimalisasi performa demi kepuasan para gamer. Battlefield V akan mengambil latar waktu Perang Dunia II yang menjadi ciri khas franchise ini. Beberapa mode dan sistem permainan yang diperkenalkan diantaranya War Stories, Grand Operations, Combined Arms, Fortifications dan Tides of War, dipastikan hadir untuk game ini.
Fortification System akan mengizinkan Anda untuk membangun benteng pertahanan pada mode multiplayer, seperti memasang kawat berduri, karung pasir, parit dan lain-lain untuk melindungi diri saat pertempuran. Pada sesi livestreaming tersebut, terungkap bahwa EA telah menghapus sistem Premium Pass yang selama ini mereka pegang. Namun, tampaknya mereka masih belum mau menghilangkan sistem micro-transaction yang selama ini mendapat kecaman dari publik. Kendati demikian, EA meyakini bahwa sistem ini tidak akan mempengaruhi gameplay, yang mana dikenal dengan nama “Pay-to-Win”. Seluruh update yang terkait peta, misi dan mode baru bisa Anda dapatkan melalui update atau patch
Battlefield V nantinya siap dilepas ke pasaran pada 20 November 2018 untuk PS4, Xbox One dan PC.