Code Vein
Bandai Namco
Bandai Namco
27 September 2019
PS4, Xbox One, PC
Action RPG
Dewasa
Blu-ray, Digital
29.34 GB
Rp 699.000 (Standard)
Rp 1.079.000 (Deluxe)
Rp 1.799.000 (Collector's)
Dark Souls mungkin telah menjadi salah satu judul paling fenomenal yang lahir di era milenial ini hingga akhirnya melahirkan genre baru yang biasa kita kenal dengan sebutan Souls-like. Menyajikan tingkat kesulitan permainan tinggi yang tidak jarang membuat para pemain bertemu layar Game Over berulang kali, justru menjadi nilai jual utamanya. Sebagai publisher di balik kesuksesan serial Dark Souls, kini Bandai Namco berupaya menciptakan game serupa dengan atmosfer ala anime agar bisa menggaet pasar yang lebih luas. Mampukah Code Vein menjaring fans dari kalangan pecinta anime dan para pemula yang selama ini enggan memainkan Dark Souls?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Berlatarkan waktu di masa depan, dunia dalam game ini tengah mengalami malapetaka akibat fenomena misterius yang melahirkan monster mengerikan. Demi mengatasi permasalahan ini, umat manusia akhirnya mengembangkan sebuah parasit yang mampu menghidupkan mayat yang telah tewas dan mampu melahirkan manusia yang lebih kuat yang disebut Revenant. Sayangnya, Revenant bukanlah makhluk yang sempurna, karena mereka membutuhkan darah agar terhindar dari kondisi Frenzy yang membuat mereka kehilangan akal sehat.
Setelah melewati pertarungan melawan Q.U.E.E.N, sang protagonis terbangun di sebuah tempat yang tak dikenal dengan seorang gadis berambut putih di sampingnya bernama Io. Gadis itu kehilangan ingatannya dan mengajak sang protagonis mencari Blood Tear Springs. Berkat tingginya pajak dari Blood Tears, membuat para Revenant berkasta rendah diperlakukan layaknya budak untuk mencari Blood Tears.
Apa yang sebenarnya terjadi pada dunia Code Vein?
Temukan jawabannya dengan memainkan Code Vein!
Gameplay
Sebelum permainan dimulai, Anda akan diminta untuk menciptakan karakter terlebih dahulu yang nantinya akan berperan sebagai protagonis utama yang Anda kendalikan. Pada aspek kustomisasi ini, kami mengacungkan dua jempol pada Bandai Namco karena mampu menghadirkan opsi kustomisasi yang begitu masif dan detail, mulai dari jenis kelamin, rambut, bentuk wajah, fisik, riasan wajah, kulit, aksesoris dan pakaian sampai dengan pengaturan ukuran, warna dan tata letaknya. Namun, Anda tidak perlu khawatir akan menyesal atas kustomisasi yang Anda lakukan di awal permainan, karena nantinya Anda bisa mengubah penampilan karakter setelah petualangan berlangsung.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Battle
Berbeda dengan Dark Souls atau Bloodborne yang langsung melepas pemain pada petualangan yang sebenarnya, Code Vein akan membawamu pada sesi Tutorial terlebih dahulu agar pemain terbiasa dengan mekanisme gameplay-nya. Secara keseluruhan, mekanisme pertarungan game ini terasa sangat mirip dengan Dark Souls, di mana Anda dapat melakukan gerakan-gerakan dasar seperti menyerang, bertahan, menghindar, parry hingga melancarkan skill karakter. Setiap aksi yang Anda eksekusi akan mengonsumsi sejumlah stamina yang ditandai oleh bar berwarna putih.
Game ini membebaskan Anda memilih dua varian senjata yang bisa dipilih dalam satu waktu, di antaranya pedang satu tangan, pedang dua tangan, kapak, tombak dan sangkur. Pergantian senjata aktif bisa Anda picu dengan tombol arah atas pada D-Pad, namun pergantian di tengah pertarungan tampak cukup berisiko karena animasinya yang cukup lambat. Setiap senjata memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing berdasarkan atribut yang dimilikinya. Pedang punya kecepatan yang cukup baik, namun daya rusaknya terhitung normal, sedangkan kapak punya daya rusak yang besar dengan mengorbankan kecepatan. Sementara, senjata jenis sangkur bisa menembakkan proyektil dari jarak jauh dengan mengonsumsi sumber daya bernama Icho yang ditandai dengan angka dan berfungsi layaknya amunisi atau MP. Ia digunakan saat Anda melancarkan skill atau menembakkan proyektil. Untuk mengisinya kembali, Anda bisa mengonsumsi item khusus atau melakukan serangan pada musuh.
Code Vein punya sistem class/job yang bisa Anda dapatkan di sepanjang permainan yang dinamakan Blood Code. Ia bisa didapatkan dari cerita utama atau eksplorasi. Anda diberikan kebebasan menggantinya sesuka hati selama permainan tanpa perlu memusingkan atribut status karakter. Setiap Blood Code memiliki skill dan kepiawaian bersenjata yang berbeda-beda. Skill tertentu yang sudah Anda kuasai, nantinya bisa digunakan juga saat Anda mengganti Blood Code lainnya. Namun, dari sekian banyak Blood Code yang tersedia, mungkin Anda hanya akan berakhir untuk menggunakan satu atau dua saja yang nyaman dengan gaya bermain Anda.
Yang cukup menarik dari mekanisme pertarungannya adalah Backstab, di mana Anda bisa melakukan serangan beranimasi khusus ketika berhasil menebas musuh tepat di belakang tubuhnya. Saat animasi serangan ini berlangsung, karakter Anda akan kebal sementara dari serangan musuh lainnya yang ada di sekitar. Sayangnya, tidak ada indikator yang jelas, bagaimana serangan ini bisa masuk. Maka dari itu, Anda harus mencoba-coba menyerang musuh dari belakang dengan cara berputar atau berguling ke arah mereka. Terlepas dari hal tersebut, serangan ini kami nilai sangat efektif bahkan untuk pertarungan boss sekalipun.
Selama permainan berlangsung, karakter Anda memiliki satu sumber daya bernama Haze yang tidak hanya berperan sebagai experience, namun juga berfungsi layaknya mata uang. Haze bisa digunakan untuk menaikkan level karakter dan membeli item di toko. Sumber daya ini bisa dikumpulkan dengan cara mengalahkan setiap musuh yang ada atau memecahkan item bernama Loss Shard. Apabila Anda kalah dalam pertempuran, Haze ini akan terjatuh di tempat terakhir karakter mati. Untungnya, Anda masih punya kesempatan mengambil kembali haze yang terjatuh itu. Namun, apabila karakter Anda kembali mati sebelum berhasil meraihnya, maka haze tersebut akan menghilang secara permanen.
Yang membuatnya sedikit berbeda dari game sejenisnya adalah tingkat kesulitannya yang cukup ramah bagi pemula. Kami merasa bahwa Code Vein jauh lebih bersahabat dari Dark Souls, Bloodborne, Nioh, The Surge atau Sekiro sekalipun. Hal ini membuat para pendatang baru di genre ini bisa mencicipi tanpa rasa khawatir akan frustasi di tengah jalan. Sedangkan, bagi para veteran Souls, Anda bisa langsung beradaptasi dengan cepat karena kemiripan yang dimilikinya. Hal ini tidak lepas karena adanya fitur Companion AI sesuai pilihanmu yang akan setia menemani perjalananmu. AI dalam game ini terhitung cerdas dan cekatan dalam bertindak. Mereka akan secara sukarela menjadi tameng dan penyelamat Anda kapanpun dan di mana pun. Bahkan, Anda juga bisa meminta bantuan dari player lain secara online agar bisa bertempur bersama. Fitur ini sifatnya adalah opsional, jika Anda menyukai tantangan tingkat tinggi, Anda bisa menon-aktifkan Companion AI dan Online Party-nya.
Satu hal yang biasanya jadi aspek paling menantang dari game sejenis ini adalah pertarungan bossnya. Akan tetapi, hal tersebut justru yang menjadi kelemahan dari Code Vein. Harus kami akui bahwa boss dalam game ini justru jauh lebih mudah dari musuh kroco yang tersebar di peta. Para boss dari game ini cenderung punya pola serangan yang mudah ditebak dan bisa dilukai dengan mudah tanpa memerlukan strategi khusus seperti Sekiro misalnya.
Exploration
Eksplorasi merupakan hal yang terhindarkan dari game sejenis ini. Anda akan dipaksa untuk menjelajahi setiap tempat bermodalkan peta buta yang tampak pada layar. Untuk mengungkap peta tersebut, Anda harus mengaktifkan titik aman bernama Mistle yang fungsinya mirip dengan Bonfire pada Dark Souls. Mistle sendiri memiliki dua varian, di mana varian kecil hanya berfungsi untuk mengungkap peta, sementara varian besar berfungsi layaknya Save Point. Di tempat inilah, Anda bisa memulihkan kesehatan, menaikkan level karakter, memperkuat skill, mengatur item hingga melakukan Fast Travel menuju titik lainnya. Dan seperti yang sudah Anda duga, jika Anda memutuskan untuk beristirahat di Mistle, itu berarti Anda juga akan menghidupkan kembali monster-monster yang telah Anda kalahkan sebelumnya.
Eksplorasi tidak melulu soal pencarian item. Pada game ini, Anda akan dipaksa untuk mencari atau membuka jalan pintas dengan cara naik turun platform atau tangga, bahkan tidak jarang untuk menengok ke bagian bawah apakah ada pijakan yang bisa dituju. Berkat peta buta itulah, kita jadi harus menebak-nebak kemana tujuan kita selanjutnya, bagaimana cara membuka pintu, menurunkan tangga dan hal lain sebagainya. Kendati demikian, developer memberikan fitur Map Tracking, di mana terdapat jejak perjalanan Anda yang tergambar jelas pada peta, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi tempat mana yang belum Anda singgahi sebelumnya.
Selain eksplorasi dungeon, Anda juga punya tempat aman lainnya yang dijadikan markas oleh para karakter NPC Companion. Di tempat inilah, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas seperti membeli atau mengupgrade senjata dan armor, memberikan item berharga pada NPC untuk ditukarkan dengan Trade Point, melakukan kustomisasi penampilan karakter serta berendam di kolam air hangat. Selain berfungsi sebagai fan-service, kolam air hangat bisa mengembalikan setengah haze Anda yang telah terjatuh. Selain dungeon biasa, ada pula tempat lain bernama Depths yang akan menguji kebolehan Anda dalam pertarungan. Di sinilah Anda bisa mengumpulkan beragam sumber daya yang bermanfaat dan memberikan pengalaman bermain yang lebih menyenangkan.
Presentation
Visual
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Bandai Namco terlihat begitu ketergantungan dengan Unreal Engine sebagai pondasi utama game garapannya, tak terkecuali Code Vein. Engine ini dinilai mampu mewujudkan idealisme para developer untuk mempresentasikan visual dengan cara yang indah. Mereka mampu menghadirkan bayangan, tekstur serta pencahayaan yang begitu realistis dan hasilnya, perpaduan antara model karakter cel-shading dengan lingkungan tiga dimensi, tampak penuh warna, berkelas dan memukau. Di samping itu, desain karakter garapan Yuta Yamamoto dan Kasumi Nakayama, harus kami akui tampak sangat cantik dan pantas diacungi jempol.
Kendati demikian, masih ada beberapa kendala teknis yang kerap kali akan Anda temui ketika berada dalam situasi yang ramai dalam satu layar. Kami beberapa kali mengalami penurunan performa framerate saat pertarungan berlangsung, walaupun masih dalam tahap bisa dimaklumi. Semoga saja Bandai Namco bisa segera memperbaiki masalah ini agar pemain mendapatkan kenyamanan dalam bermain.
Audio
Digarap oleh tim developer yang sama dengan serial God Eater, mereka juga memberikan mandat pada Go Shiina sebagai komposer utama soundtrack dalam game ini. Sederetan soundtrack keren garapan beliau mampu membangun atmosfer dunia yang kelam sekaligus enerjik, yang mana dapat membakar semangat bertempur Anda. Di samping soundtrack, tersedia pula dua pilihan sulih suara berbahasa Inggris dan Jepang yang bisa Anda ganti sesuai selera.
Value
Code Vein adalah sebuah game single-player yang bisa Anda nikmati berulang kali untuk mengejar tiga akhir cerita yang berbeda. Anda bisa memainkannya secara online maupun offline sesuai keinginan. Hadirnya fitur Companion AI memberikan ruang dan nafas pada para pemula yang ingin terjun ke genre Souls-like. Tak bisa dipungkiri bahwa selain gameplay-nya, jajaran karakter Code Vein menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemain, khususnya mereka yang menargetkan diri mencari waifu. Karena, meski ceritanya sendiri kurang menarik bagi kami, tetapi desain karakter, monster dan dunianya memang sangat memanjakan mata. Kendati dinobatkan sebagai Souls-like termudah, namun kami yakin bahwa Anda tetap akan mengalami kematian berkali-kali selama memainkannya.
Conclusions
Sejujurnya, kami bukanlah pemain yang menggemari genre Souls-like hingga menikmati setiap penyiksaan yang ada dalam game. Namun, harus kami akui bahwa Code Vein mampu membuat kami kecanduan hingga sulit melepaskan kontroler saat sudah terjun ke dunianya. Kendati menggunakan formula yang serupa dengan para pendahulunya, Code Vein tetaplah game yang unik dan menyegarkan berkat bersatunya genre Souls-like dan tema anime yang kental. Visualisasi yang cantik, musik yang keren, memuat banyak waifu material serta gameplay yang ramah pemula, membuat penantian para gamer tidak sia-sia setelah ia mengalami penundaan beberapa kali.
Code Vein bukanlah game yang sempurna karena ia masih memiliki beragam kendala seperti naik turunnya performa framerate hingga dinilai kurang menantang. Terlepas dari kekurangan yang ada, Code Vein merupakan game yang solid dan patut diperhitungkan. Kesuksesan ini mungkin saja membuka ruang baru untuk mengadaptasi judul anime terkenal dengan mengusung genre serupa. Bahkan, kami menyakini bahwa Bandai Namco juga akan segera menggarap serial anime-nya di masa depan seperti halnya Sword Art Online.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Sistem pertarungan yang cepat dan mudah diakses
+ Kustomisasi karakter berskala masif
+ Blood Code yang mengizinkan pergantian class dengan bebas
+ Companion AI yang cerdas
+ Presentasi visual yang atraktif
+ Soundtrack keren
+ Terdapat tiga ending berbeda
- Framerate naik turun
- Cerita kurang menarik
- Kurang menantang bagi veteran Souls