Monkey King: Hero is Back
Sony Interactive Entertainment
HexaDrive
Oasis Games
17 Oktober 2019
PS4, PC
Action-platformer
Semua umur
Blu-ray, Digital
16.64 GB
Rp 579.000 (Standard)
Rp 729.000 (Digital Deluxe)
Rp 949.000 (Digital Ultimate)
Pada tahun 2015 lalu, sebuah film animasi layar lebar berjudul Monkey King: Hero is Back berhasil menembus box office dengan meraup keuntungan lebih dari 78 juta dollar dari hasil penjualan tiketnya. Film ini digadang-gadang menjadi harapan bagi industri animasi di negeri Tiongkok berkat pencapaiannya yang luar biasa. Berbekal kesuksesan tersebut, Sony Interactive Entertainment bekerjasama dengan developer HexaDrive dan publisher Oasis Games tertarik untuk mengadaptasi kisahnya ke dalam video game dalam genre Action-platformer. Akankah adaptasi game Monkey King: Hero is Back menuai kesuksesan yang serupa dengan film animasinya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Monkey King: Hero is Back diangkat dari film animasi bertema fantasi yang menggambarkan petualangan seorang anak laki-laki yang bernama Jiang Liuer dalam pencarian Sang Raja Kera, Sun Wukong, yang akhirnya terbebas setelah 500 tahun. Film animasi ini diproduksi oleh Oct Animation Studio yang berasal dari negeri Tiongkok dan berhasil menembus box office pada tahun 2015 lalu. Mengambil tema yang serupa dengan filmnya, Sun Wukong, Jiang Liuer dan Zhu Bajie akan saling bekerjasama dalam melawan musuh-musuhnya sambil mempererat persahabatan mereka. Game ini akan menceritakan kisah mereka jauh lebih dalam dari filmnya.
Bagaimana kisah perjalanan tiga tokoh tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan Monkey King: Hero is Back!
Gameplay
Game ini sangat berfokus pada cerita, di mana Anda akan dituntun pada sebuah alur yang linear. Dalam game ini, Anda akan berperan sebagai seekor kera bernama Dasheng. Walaupun telah terbebas dari kutukan, seluruh kemampuannya masih tersegel oleh rantai yang terikat di tangannya. Agar ia bisa lepas sepenuhnya dari kutukan tersebut, Dasheng harus berbuat kebajikan terhadap sekitarnya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Dalam beberapa tahun terakhir, sudah jarang sekali kami menemukan game Action-platformer yang menyenangkan untuk dimainkan. Rindu akan genre tersebut, akhirnya Monkey King: Hero is Back muncul ke permukaan dengan mengusung konsep klasik itu. Game ini sengaja dibuat sesederhana mungkin agar bisa dinikmati oleh seluruh kalangan, baik tua, muda, laki-laki atau perempuan.
Petualangan Dasheng dan kawan-kawan terbagi atas dua bagian, yaitu eksplorasi dan pertarungan. Yang perlu Anda lakukan adalah berpetualang mengikuti jalan yang ada sambil mengumpulkan item yang tersebar di jalan dan menghajar musuh-musuh yang menghadang. Di akhir level, biasanya akan ada boss utama yang akan menantang Anda sebelum beralih ke level berikutnya. Dasheng tidak berpetualang sendirian, karena ia akan ditemani beberapa kawannya yang akan menghibur sepanjang perjalanan sebagai NPC. Sayangnya, kehadiran mereka tidak akan memberikan bantuan apapun pada Anda.
Item-item yang tersebar seperti bunga, aneka tambang dan lainnya, nantinya akan berfungsi sebagai alat tukar pengganti uang. Mereka bisa ditukarkan untuk item konsumsi pada pedagang keliling yang biasanya berjualan di dekat patung (save point). Tidak hanya sebagai tempat penyimpanan data, patung juga bisa Anda gunakan untuk mengupgrade Spell milik Dasheng dengan mengalokasikan sejumlah Red Souls yang berfungsi layaknya experience. Red Souls bisa Anda dapatkan dengan mengalahkan musuh-musuh yang ada.
Ada satu item collectible lain berupa Earth God atau dewa bumi yang bisa Anda temukan dalam game ini, namun letaknya cukup tersembunyi dan hanya bisa dilihat jika Anda mengaktifkan skill Mind’s Eye. Sang dewa bumi tersebut akan berperan sebagai sumber daya yang digunakan untuk meng-upgrade atribut Dasheng seperti HP, MP dan menambah jumlah kombo. Pencariannya sendiri cukup menantang dan memaksa Anda untuk mengeksplorasi keseluruhan peta.
Satu hal yang kurang kami sukai dari eksplorasinya adalah banyaknya layar loading yang terjadi saat transisi dari satu tempat ke tempat lainnya, seperti masuk ke bangunan atau hanya melewati pintu. Hal ini membuktikan bahwa engine yang digunakan oleh developer seperti ketinggalan zaman yang bahkan seharusnya Anda temui di era PS2.
Masuk ke bagian pertarungan, Dasheng punya dua opsi pertarungan, yaitu bertarung dengan tangan kosong atau senjata. Kontrolnya sendiri cukup sederhana dan umum, di mana tombol kotak adalah Light Attack yang akan menghasilkan kombo, sedangkan segitiga sebagai Heavy Attack sebagai serangan penutup. Untuk menghindari serangan, Anda bisa melompat atau menghindar dengan berguling. Anda bisa menggunakan senjata dengan memungut kursi atau batu yang ada di sekitar, namun senjata itu bisa hancur selama pertarungan. Selama bertarung, Anda bisa mengaktifkan skill-skill Dasheng yang akan mengonsumsi sejumlah MP.
Selain bertarung secara frontal, Anda juga bisa melakukan One-Hit Kill dengan melakukan Surprise Attack pada musuh yang sedang lengah. Dengan merunduk dan mengendap-endap ke belakang mereka, Anda bisa melancarkannya hanya dengan satu tombol segitiga.
Namun, ada satu bagian menarik dari pertarungan yang sayang untuk dilewatkan. Ketika Anda berhasil menekan tombol kotak, tepat saat serangan musuh masuk, maka Anda akan dibawa menuju sesi One-on-One, di mana pada kondisi ini, akan muncul tombol QTE dengan animasi serangan yang cukup kocak. Selama sesi ini berlangsung, musuh lain di sekitar tidak bisa melukai Anda. Sesi QTE ini juga terkadang muncul saat Anda melawan boss dengan ukuran tubuh yang besar. Pertarungan boss sendiri kami nilai cukup seru karena setiap boss punya titik kelemahan yang berbeda-beda.
Presentation
Visual
Meskipun ada beberapa area yang tampil menawan, namun secara keseluruhan visual game ini masih jauh dari kata mengesankan. Grafis yang diusung sama sekali tidak mencerminkan ia dirilis pada tahun 2019. Tekstur lingkungan seperti rumput, bebatuan, tebing terlihat kurang terpoles dengan baik sehingga membuatnya tampak usang. Bahkan, beberapa game generasi sebelumnya, justru bisa tampil jauh lebih baik dari ini. Namun, di balik kekurangan tersebut, ada hal positif yang bisa Anda dapatkan, antara lain performa framerate yang sangat stabil sepanjang permainan serta permainan variasi warna yang membuatnya tetap nyaman dipandang.
Audio
Kami merasa alunan musik dalam game ini tampil cukup baik dalam mengiringi permainan. Sayangnya, hal tersebut dicederai oleh kualitas sulih suara dengan intonasinya yang terasa hambar. Bahkan, ada kalimat-kalimat yang terus berulang sepanjang permainan hingga Anda hafal di luar kepala. Padahal, ceritanya sendiri cukup menarik dan menghibur. Apabila kualitas sulih suaranya sedikit saja lebih baik, kami yakin game ini bisa memikat para gamer lebih banyak.
Value
Jika Anda sedang mencari game petualangan yang seru dan aman dimainkan oleh anak-anak, maka game ini adalah jawabannya. Dunia fantasi yang ia tawarkan serta ceritanya yang menghibur akan membuat anak-anak senang memainkannya. Kendati demikian, harga yang ditawarkan pada saat peluncurannya memang tergolong cukup mahal jika dibandingkan dengan durasi permainannya yang relatif singkat. Namun, jika Anda memiliki rejeki berlebih, tidak ada salahnya untuk mencoba game yang satu ini.
Conclusions
Di era modern ini, tidak banyak variasi judul yang menawarkan genre sejenis ini. Secara kualitas, Monkey King: Hero is Back memberikan pengalaman yang menyenangkan. Gameplay-nya cukup bagus dan ceritanya pun menarik, hanya saja ia kurang terpoles dari sisi visual dan audio, serta kurangnya promosi sehingga tidak banyak yang mengetahui keberadaannya. Durasi permainannya sendiri tergolong singkat untuk sebuah game petualangan. Namun, kami meyakini bahwa developer game ini memiliki potensi yang baik di masa depan.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Cerita yang menarik
+ Penokohan karakter yang bagus
+ Eksplorasi bermanfaat
+ Mekanisme pertarungan unik
+ Konten ramah anak
- Loading di setiap perpindahan lokasi
- Kualitas sulih suara terasa hambar
- Visual tampak usang
- Durasi permainan relatif singkat