SuperEpic: The Entertainment War
Undercoders
Numskull Games
2 Juli 2020
PS4, Xbox One, Switch, PC
Action, Metroidvania
Semua umur
Digital
456 MB
Rp 279,000 (PS4)
US$ 17.99 (Switch)
Pola bisnis perusahaan besar di industri video game, kerap kali memaksa para gamer untuk merogoh kocek lebih dalam agar bisa menikmati kontennya secara lebih maksimal. Fenomena ini kemudian dijadikan sebuah peluang bagi developer indie yang bermarkas di Barcelona, Spanyol, Undercoders. Mereka mengembangkan sebuah game berjudul SuperEpic: THe Entertainment War yang memadukan genre Metroidvania dengan konten humor dan satir terhadap perusahaan game ternama. Apakah game ini dapat bersuara untuk menyampaikan pesan-pesannya dengan baik?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada tahun 2084, serangkaian merger dari berbagai perusahaan akhirnya menyisakan satu perusahaan video game saja, yaitu RegnantCorp, sebuah perusahaan besar yang dijalankan oleh penyair babi yang serakah. Semua kesenangan video game telah digantikan oleh algoritma adiktif yang digunakan untuk mengendalikan pikiran dan perilaku masyarakat. Tetapi, tidak semua penduduk berada di bawah kendali korporasi jahat.
Seekor rakun bernama Tan Tan melakukan pemberontakan terhadap RegnantCorp dengan mengganti perangkat lunak mereka dengan game klasik. Game itu adalah judul lawas dari masa lalu yang telah lama dilarang dan dipuja sebagai sebuah peninggalan. Bersama kuda Ilama-nya, Tan Tan siap menghadapi RegnantCorp dan para babi korporat.
Apa yang dilakukan oleh sang rakun di dalam kantor tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan SuperEpic: The Entertainment War!
Gameplay
SuperEpic: The Entertainment War adalah petualangan bergaya Metroidvania dengan nada humor dan sindiran. Ia menyajikan aksi petualangan non-linear dengan tempo cepat, penuh eksplorasi dan pertarungan berbasis kombo. Di dalam game ini, Anda akan mengendalikan seekor rakun bernama Tan Tan yang menunggangi seekor kuda Ilama untuk menyelamatkan industri video game.
Sebelum membahas gameplay lebih lanjut, kami ingin sedikit menjelaskan mengenai genre yang diusung dalam game ini, yaitu Metroidvania. Istilah ini merujuk pada dua serial game lawas, antara Metroid dan Castlevania. Genre ini menggabungkan unsur platformer, yang mana biasanya berupa petualangan dalam dunia 2D dan menuntut para pemainnya untuk melewati rintangan yang ada dengan berlari, melompat , berguling dan aksi-aksi lainnya, dengan unsur eksplorasi area yang sangat luas dan saling terhubung satu sama lain. Area ini biasanya akan terbuka seiring Anda mendatanginya. Kemudian, di sepanjang permainan, Anda akan mendapatkan beragam kemampuan baru yang dapat digunakan untuk mengakses tempat yang sebelumnya tidak terjamah.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Sebagai seekor rakun yang menunggangi seekor kuda Ilama, Anda akan berpetualang dari satu area ke area lainnya yang saling terhubung. Anda memiliki tiga serangan standar, yaitu Regular Attack yang menyerang ke arah depan, Uppercut yang melontarkan musuh ke atas dan Smash yang akan menjatuhkan musuh ke bawah.
Ketika serangan ini bisa Anda gabungkan satu sama lain untuk menjadi serangkaian kombo. Di awal permainan, sang rakun hanya bisa melakukan aksi-aksi standar seperti menyerang dan melompat, akan tetapi seiring berjalannya permainan, Anda dapat mempelajari kemampuan baru seperti Dash, Glide, Double Jump yang secara tidak langsung membuka kemungkinan untuk mengeksplorasi tempat-tempat yang sebelumnya tidak terjangkau.
Anda memulai petualangan dengan sebuah senjata yang tidak biasa, yaitu payung. Seiring berjalannya permainan, nantinya Anda bisa mendapatkan senjata baru seperti raket tenis, penggorengan dan lain-lain. Anda mungkin berpikir bahwa dengan menekan tombol berulang kali saja sudah cukup untuk membasmi para musuh yang menghadang. Namun, sayangnya ada beberapa jenis musuh tangguh yang bisa menangkis serangan Anda sehingga diperlukan taktik yang berbeda untuk melukai mereka. Semakin jauh perjalanan Anda, semakin tangguh pula musuh yang akan Anda hadapi.
Anda juga punya punya Rage Meter yang akan terisi saat melakukan kombo serangan. Meteran ini nantinya bisa digunakan untuk melancarkan Special Attack seperti melemparkan proyektil atau mengeluarkan jurus seperti Hadouken milik Ryu dari Street Fighter. Untuk membeli Special Attack dibutuhkan sejumlah gem yang bisa Anda temukan di berbagai area. Dari setiap musuh yang Anda kalahkan, mereka biasanya menjatuhkan koin yang berguna untuk membeli senjata atau upgrade Health/Stamina/Rage Bar. Selain itu, ia juga bisa digunakan untuk membeli item pemulihan dan bom untuk menyerang lawan.
Bagian paling menarik dari game ini adalah pertarungan bossnya, di mana setiap boss memberikan pengalaman bertarung yang berbeda satu sama lain. Mereka memiliki pola serangan yang tidak monoton, hingga memaksa Anda untuk bertindak pro-aktif demi mengalahkan mereka. Semua boss dirancang sedemikian rupa seolah-olah menyindir para perusahaan/developer besar dalam bentuk hewan babi.
Bagian paling unik dari gameplay game ini adalah ketika Anda harus mengeluarkan smartphone untuk meng-scan QR Code yang ada dalam game. Kemudian, setelah itu, Anda dapat memainkan Mini-game dari Smartphone dalam bentuk HTML5 untuk mendapatkan bonus dalam game ini. Menurut kami, hal ini merupakan inovasi baru yang mungkin saja akan ditiru oleh developer lain di masa mendatang.
Presentation
Visual
Keterbatasan biaya pengembangan yang dimiliki developer, membuat mereka terpaksa merepresentasikan visual game ini dengan gaya 16-bit seperti game SNES, SEGA Genesis atau Neogeo. Namun, hal ini justru bukan penghalang bagi mereka untuk menghadirkan kreativitas dari sisi desain level dan karakter. Mereka mampu menghadirkan animasi yang cukup luwes dengan tempo permainan yang cukup cepat. Kekurangan justru terdapat pada tampilan antarmuka yang kurang sedap dipandang seperti ukuran teks yang terlalu besar, penggunaan warna bar yang mencolok dan sejenisnya.
Audio
Untuk memperkuat presentasi visualnya yang klasik, developer menghadirkan soundtrack yang akan membuat Anda rindu pada era 16-bit. Pada satu area, Anda akan merasa musik pengiringnya seperti game Sonic The Hedgehog, namun di area lainnya, Anda juga akan menemukan musik yang mencekam seperti Castlevania. Hal ini tentu saja menjadi nilai positif yang secara tidak langsung membangkitkan rasa nostalgia pada game-game lawas tahun 90-an.
Value
Di balik tampilannya yang sederhana, game ini menyampaikan pesan moral dalam bentuk humor dan sindiran yang sedikit banyak menyadarkan kami tentang keserakahan para publisher/developer game di era modern. Meskipun durasi permainannya terhitung singkat, namun progress permainan yang Anda jalani bisa dibilang sangat solid dan menghibur. Setelah menamatkan mode cerita, Anda dapat membuka mode kedua, Roguelite, di mana ia menggunakan pendekatan yang berbeda dari Story Mode.
Roguelite adalah sebuah turunan genre RPG yang lahir setelah adanya game berjudul Rogue, yang diprogram untuk sistem berbasis Unix pada tahun 1980. Game ini dapat menghasilkan sebuah desain level secara acak, namun tetap sesuai pada prosedur yang telah ditetapkan. Nantinya, setiap level yang Anda mainkan pada mode ini, tidak akan pernah sama dengan level yang Anda lewati sebelumnya. Dengan demikian, Anda bisa merasakan pengalaman dan tantangan yang berbeda dari petualangan pertama.
Conclusions
Mungkin tidak semua orang dapat menyukai gaya sindiran untuk menyampaikan sebuah pesan moral dari suatu fenomena sosial. Namun, terlepas dari hal tersebut, SuperEpic: The Entertainment War menawarkan sebuah pengalaman yang tidak hanya menyenangkan, namun juga bermanfaat di saat yang sama. Di samping itu, kreativitas developer dalam mengimplementasikan fitur mini-game menggunakan QR Code, kami nilai sebagai sebuah inovasi baru yang patut ditiru oleh game lainnya.
+ Mekanisme kombo yang adiktif
+ Desain musuh yang kocak
+ Pertarungan boss super epik
+ Soundtrack yang merindukan
+ Progress ala game RPG
+ Inovasi Mini-Game menggunakan QR Code
- Beberapa koridor terasa sangat sulit untuk ditaklukkan
- User-interface kurang sedap dipandang