Bakugan: Champions of Vestroia
WayForward
Warner Bros. Games
3 November 2020
Switch
RPG
Semua umur
Cartridge, Digital
3.2 GB
US$ 49.99
Mengumpulkan monster secara virtual adalah sebuah kegiatan adiktif yang terkadang membuat kita lupa waktu. Oleh karena itu, franchise seperti Pokemon, Digimon dan Yo-kai Watch bisa berkembang pesat dan berhasil meraih puncak popularitasnya. Selain ketiga nama tersebut, ada satu penantang lain yang tak kalah keren, yaitu Bakugan.
Serial ini pernah ditayangkan pada televisi swasta di Indonesia sekitar tahun 2010an lalu. Ia juga sempat diadaptasi ke beberapa judul video game, namun belum ada yang benar-benar sukses di pasaran. Kini, developer WayForward yang didukung oleh publisher Warner Bros. mencoba mengangkat kembali serial Bakugan ke dalam video game yang dikhususkan untuk platform Nintendo Switch. Apakah Bakugan: Champions of Vestroia bisa menjadi juara dari seluruh judul yang telah ada?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story
Di sebuah tempat bernama Vestroia, ada sebuah bola misterius yang jatuh di tengah hutan di malam hari. Bola tersebut berisi monster bernama Bakugan. Keesokan paginya, sang protagonis yang tengah bermain sepakbola bersama teman-temannya di lapangan, tiba-tiba saja mengunjungi hutan tersebut dan menghampiri bola misterius itu. Lalu, saat itulah ia bertemu dengan Bakugan untuk pertama kalinya. Ternyata, di kota Vestroia sendiri, Bakugan merupakan makhluk yang tidak asing bagi para penduduknya. Monster-monster ini biasa dipakai untuk bertarung di tanah lapang sebagai ajang adu kekuatan.
Ditakdirkan untuk menjadi pelatih Bakugan, apakah sang protagonis mampu menjadi juara di Vestroia?
Temukan jawabannya dengan memainkan Bakugan: Champions of Vestroia!
Gameplay
Bakugan berasal dari kata “Baku” yang berarti meledak dan “Gan” yang berarti bola. Jadi, secara harafiah, Bakugan bisa diartikan sebagai bola yang meledak. Mirip dengan seri RPG Pokemon, sebelum memulai permainan, Anda diperkenankan untuk memilih jenis kelamin dari protagonis. Setelah itu, Anda bisa mengustomisasi penampilan karakter mulai dari warna kulit, gaya rambut, warna rambut warna mata dan diakhiri dengan pemberian nama karakter. Pilihannya kustomisasinya sendiri cukup terbatas. Untuk gaya rambut sendiri, nantinya Anda bisa mengubahnya selama permainan dengan mengunjungi salon.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Permainan di mulai dari sebuah lapangan, di mana sang protagonis tengah bermain sepakbola bersama teman-temannya. Setelah berbicara dengan temannya, Saida dan Miguel, Anda akan menelusuri hutan tempat jatuhnya benda asing berwarna biru yang diyakini sebagai Bakugan.
Setelah Anda menghampiri benda tersebut, Anda akan diminta untuk memilih satu dari lima monster sebagai Bakugan starter yang nantinya akan mendampingi Anda dalam pertarungan. Kelima Bakugan tersebut memiliki elemen yang berbeda, di antaranya Pyrus (Fire), Aquos (Water), Haos (Light), Darkus (Darkness), dan Ventus (Wind).
Setelah mendapatkan Bakugan pertama, Anda akan mulai mengeksplorasi kota sambil menantang pelatih Bakugan lainnya untuk bertarung. Suasana dan tata kotanya mengingatkan kami pada seri Yo-kai Watch dengan latar waktu di era modern. Game ini memberikan titik keterangan pada peta seperti Story Quest, Side Quest dan lain-lain yang memudahkan navigasi. Jadi, jika Anda tersesat, cukup membuka peta seperti pada game lainnya.
Sayangnya, selain Story Quest, hal-hal sampingan lainnya terasa kurang penting sehingga Anda dan kurang bermanfaat, sehingga kami kehilangan motivasi untuk menyapu bersih semuanya. Jadi, untuk melanjutkan cerita, Anda cukup mengikuti titik objektif berwarna kuning yang tertera pada peta.
Battle
Untuk memulai pertarungan, Anda harus berbicara pada NPC hingga akhirnya menantang mereka untuk beradu Bakugan. Sistem pertarungannya sendiri mengadopsi konsep Real Time, di mana waktu akan terus berjalan tanpa saling tunggu menunggu antar pelatih. Berbeda dengan Pokemon yang berukuran mini, Bakugan adalah monster raksasa yang bisa memenuhi lapangan sepakbola.
Sebagai pelatih, Anda bisa membawa tiga Bakugan sekaligus yang bisa bertukar peran selama pertarungan. Bakugan yang sedang bertarung akan saling berhadapan satu sama lain. Namun, mereka tidak bisa mengeluarkan serangan pamungkasnya sebelum Anda perintahkan.
Tugas Anda adalah mengumpulkan BakuCores, sebuah lingkaran energi berwarna biru yang tersebar di arena pertarungan. Anda cukup menghampiri posisi lingkaran energi itu, lalu sang karakter akan memungut dan melemparkannya ke arah Bakugan secara otomatis. Seiring pengumpulan BakuCore inilah, energi sang Bakugan terisi. Setelah energi penuh, Anda bisa menekan satu dari empat tombol aksi yang dialokasikan pada skill-skill milik sang Bakugan.
Setelah menekan salah satu tombol tersebut, Bakugan akan menampilkan animasi serangan yang cukup keren sebelum akhirnya melukai lawannya. Skill yang baru saja Anda pakai, tidak akan bisa dipakai kembali karena ia membutuhkan energi lagi untuk diisi. Jenis serangan Bakugan ada yang bertipe ofensif, defensif dan support. Jadi, dibutuhkan taktik yang matang agar Bakugan Anda tidak tumbang dalam pertarungan. Pertarungan akan selesai ketika ada tim yang seluruh Bakugannya telah tumbang.
Berbeda dengan Pokemon yang mendapatkan kemampuan baru saat naik level, Bakugan milik Anda justru dapat mempelajari kemampuan baru lewat kartu. Anda bisa membeli atau mengumpulkan Bakugan Ability Card yang bisa dipasangkan pada empat slot yang tersedia. Terlepas dari hal tersebut, Bakugan Anda tetap mendapatkan satu poin experience setelah bertarung untuk bisa berevolusi saat poin tersebut mencapai titik EVO.
Selain Story Mode, Anda juga memainkan mode Brawl Online untuk berkompetisi melawan pemain lain dari seluruh dunia. Anda bisa mengundang teman yang Anda kenal atau mencari lawan secara acak. Bagi kami, pertarungan melawan pemain lain terasa lebih kompetitif dibanding melawan AI dalam game ini.
Presentation
Visual
Kami cukup terkesan dengan presentasi visual game ini. Mengadaptasi sebuah serial animasi tentu bukan hal mudah karena ia akan terus dibandingkan. Desain monster Bakugan dalam model tiga dimensi terlihat sangat keren dan mendetail. Bahkan, tiap animasi serangan mereka juga dihadirkan dengan cara yang dramatis.
Sayangnya, hal ini justru berbanding terbalik pada desain karakter manusianya yang tampak flat tanpa ekspresi, seperti tidak memiliki jiwa. Padahal, dengan target pasar anak-anak hingga remaja, seharusnya game ini bisa menghadirkan karakter yang lebih ceria untuk membangun atmosfernya.
Satu hal yang cukup disayangkan adalah tampilan Heads-up Display (HUD) yang ukurannya cukup besar selama pertarungan. Bagi kami, hal ini cukup mengganggu pandangan pemain karena jarak pandang Anda menjadi terbatas saat mengumpulkan BakuCore.
Audio
Biasanya game sejenis ini punya soundtrack yang berkualitas agar membuat pemain betah bertualang selama berjam-jam. Sayangnya, WayForward sepertinya masih belum berpengalaman menggarap game seperti ini. Selama Anda melakukan eksplorasi, volume musik pengiringnya terdengar sangat kecil sehingga terasa sepi. Hal ini justru berbanding terbalik oleh efek suara Bakugan yang menggelegar saat bertarung. Lalu, sulih suara juga menjadi faktor yang absen dalam game ini. Padahal, jika percakapan antar karakternya tidak bisu, hal tersebut bisa menambah daya tarik tersendiri meskipun topik pembicaraannya tidak menarik sekalipun.
Value
Di luar misi utamanya, misi sampingannya sendiri terasa seperti hanya untuk memperpanjang durasi permainan saja tanpa ada urgensi yang membuat Anda harus menyelesaikannya. Untuk para gamer muda dan anak-anak, mungkin Bakugan bisa dilihat sebagai sesuatu yang keren dan menarik. Namun, bagi generasi sebelumnya yang sudah terlalu lekat dengan serial Pokemon dan Digimon, sulit untuk melihat daya tarik yang ditawarkan olehnya, mengingat seri Bakugan sendiri kurang begitu populer di tanah air. Bahkan, popularitasnya kalah dengan Yo-kai Watch yang muncul setelahnya.
Conclusions
Champions of Vestroia mungkin bisa dinobatkan sebagai game Bakugan paling baik di antara seri lain yang pernah dirilis ke pasaran. Dunianya dibuat cukup rapi dengan sistem pertarungan yang cukup solid dengan menggabungkan konsep Real Time dan Turn Based secara simultan. Akan tetapi, jika membandingkannya dengan game sejenis seperti Pokemon, Digimon atau Yo-kai Watch, tentu saja game ini masih jauh dari harapan.
Memutuskan Nintendo Switch sebagai platform eksklusif, menurut kami adalah keputusan yang cukup aneh dari Warner Bros. karena seperti yang kita ketahui bersama, Nintendo Switch punya segudang game sejenis yang membuat Bakugan kalah bersaing sebelum berperang. Seharusnya game ini dirilis multiplatform menuju PS4, Xbox One dan yang paling penting adalah PC, mengingat komunitas Steam kini jumlahnya sudah membludak hingga jutaan gamer.
Game ini telah tersedia secara fisik dan digital
+ Pertarungan yang membutuhkan taktik
+ Desain monster Bakugan keren
+ Jumlah Bakugan cukup banyak untuk dikoleksi
+ Visual penuh warna
+ Brawl Online lebih menantang
- Tempo pertarungan lambat
- Misi sampingan kurang bermanfaat
- Framerate kurang stabil
- Ukuran HUD terlalu besar
- Loading perpindahan area menyebalkan
- Musik tidak inspiratif
- Dialog tanpa sulih suara