Kamen Rider: Memory of Heroez
Bandai Namco
Bandai Namco
29 Oktober 2020
PS4, Switch
Action
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
3.78 GB
Rp 699.000 (Standard)
Rp 1.149.000 (Premium Sound Edition)
Tokusatsu merupakan istilah bahasa Jepang yang diterjemahkan sebagai efek spesial pada sebuah film atau pertunjukan. Kini, istilah tersebut lebih sering digunakan untuk mengategorikan pahlawan bertopeng yang berasal dari Jepang seperti Ultraman, Super Sentai atau Kamen Rider. Nama terakhir adalah Tokusatsu yang paling konsisten menghadirkan seri terbaru hampir setiap tahunnya. Meski popularitasnya saat ini kalah oleh anime dan manga, namun hal tersebut tidak menyurutkan Bandai Namco untuk kembali mengadaptasinya ke dalam video game.
Pada konsol generasi sebelumnya, game adaptasi Kamen Rider sangat jarang atau bahkan tidak pernah mendapatkan lokalisasi versi Bahasa Inggris. Namun, pada kini Bandai Namco pun menyadari bahwa wilayah Asia merupakan pasar yang sangat potensial untuk mempertebal pundi-pundi mereka. Tidak seperti seri sebelumnya yang menghadirkan hampir seluruh jenis Kamen Rider, game ini hanya mengambil sebagian saja, seperti Zero-One, OOO, Double, Joker, Accel dan Birth. Apakah Memory of Heroez dapat memuaskan para penggemar Kamen Rider dan Tokusatsu secara keseluruhan?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita berlangsung di sebuah tempat yang dipenuhi dengan energi misterius bernama Sector City. Tempat tersebut pernah menjadi kawasan wisata terkenal dengan pengunjung yang cukup banyak setiap tahunnya, sebelum sebuah kecelakaan terjadi. Agensi Detektif Narumi menerima email misterius yang berisi permintaan untuk mencari Dokter Aida. Penyelidikan awal akhirnya membawa Shotaro Hidari ke Sector City dan ia bertemu dengan seorang prajurit misterius yang membawa huruf X.
Siapa sebenarnya Dokter Aida?
Apa yang terjadi selama kecelakaan tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan Kamen Rider: Memory of Heroez!

Gameplay
Kamen Rider: Memory of Heroez (KR:MOH) mengusung gameplay Action Beat’em up ala era 90-an dengan sudut pandang tiga dimensi. Selain baku hantam, ia juga dibumbui sedikit elemen teka-teki yang menuntut Anda untuk membuka atau mencari jalan ke area selanjutnya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Game ini memiliki dua mode permainan utama, yaitu Story Mode dan Survival Mode, dengan dua tingkat kesulitan yang bisa Anda pilih, yaitu Beginner dan Standard. Pada Story Mode, Anda akan menjalani sebuah cerita Kamen Rider dari sudut pandang sang tokoh utama, Shotaro Hidari. Mode ceritanya sendiri tidak terlalu panjang dan bisa Anda selesaikan dalam waktu kurang lebih 10 jam saja. Setelah berhasil menamatkannya, Anda bisa memainkannya ulang dalam New Game+ dan tingkat kesulitan baru, yaitu Extreme. Sedangkan pada Survival Mode, Anda harus bertahan melawan sepuluh gelombang musuh yang akan menyerbu Anda secara bertahap.
Seperti game Action Beat’em up pada umumnya, game ini punya tujuan yang sederhana, di mana Anda harus mengalahkan semua musuh yang menghadang, kemudian berlanjut ke area selanjutnya dengan melewati pintu atau barrier yang telah terbuka. Beberapa pintu dikunci oleh password khusus sehingga Anda harus melakukan eksplorasi di area sekitarnya untuk mencari kunci jawaban. Biasanya, Anda akan berhadapan dengan karakter boss di penghujung area untuk bertarung satu lawan satu.
Karakter Anda dibekali kemampuan untuk melakukan beberapa aksi dasar seperti serangan lemah, serangan kuat, melompat, menghindar dan serangan unik. Dengan mengombinasikan tiga jenis serangan di atas, Anda bisa membentuk sebuah kombo, baik di darat maupun udara, untuk menghasilkan daya rusak yang dahsyat.
Karakter Anda memiliki dua bar di atas kiri layar, yaitu HP dan EX. Bar EX akan terkonsumsi apabila Anda melancarkan serangan spesial dari Kamen Rider tersebut. Lalu, ada bar biru bernama RP (Rider Point) yang terletak di tengah layar. RP berfungsi layaknya stamina, di mana ia akan terkonsumsi apabila Anda melancarkan serangan kuat atau menghindari serangan. Untuk memulihkan kesehatan, Anda bisa memungut healing item yang jumlahnya terbatas atau mengakses sebuah terminal yang biasanya terletak di awal atau penghujung area.
Selama petualangan berlangsung, Anda bisa berganti peran dengan Kamen Rider lainnya yang memiliki Health Barnya masing-masing. Bahkan, ada teka-teki dalam sebuah area yang membutuhkan kekuatan khusus dari Kamen Rider tertentu agar bisa berlanjut ke area berikutnya.
Satu hal yang patut kami apresiasi dari game ini adalah pertarungan boss yang cukup epik. Setiap boss memiliki pola serangan unik yang tidak mudah ditebak, sehingga Anda tidak bisa menyerang mereka secara membabibuta. Apalagi, karakter boss juga memiliki Armor Bar yang melindungi mereka dan harus Anda kuras sebelum bisa melukainya.
Presentation
Visual
Untuk game yang dirilis di penghujung tahun 2020, visualisasi game ini terlihat cukup usang dan jauh dari harapan. Namun, apabila membandingkannya dengan seri Climax Fighters (2017), setidaknya ada sedikit peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan. Game ini dibalut dalam render cel-shading layaknya game adaptasi anime. Untuk efek spesialnya dari jurus-jurusnya sendiri, Bandai Namco sudah menampilkannya dengan cukup keren. Sayangnya, animasi karakter dan musuhnya masih tampak kaku sehingga gerakannya tampak kikuk. Sedangkan dari objek di lingkungan sekitarnya, ia masih tampak statis dan tidak bisa dihancurkan seperti hanya hiasan belaka.
Audio
Entah karena biaya pengembangan yang terbatas atau alasan lainnya, Bandai Namco memutuskan untuk tidak membawa pengisi suara asli dari serial televisinya untuk memerankan para karakter seperti Shotaro Hidari atau Eiji Hino. Satu-satunya aktor original yang kembali hadir di game ini adalah Fumiya Takahashi yang memerankan karakter Aruto Hiden.
Sebagai gantinya, Bandai Namco mempercayakan peran yang ditinggalkan pada seiyuu terkenal seperti Yoshimasa Hosoya, Koki Uchiyama dan Tatsuhisa Suzuki untuk menghidupkan para karakternya. Satu nilai plus kami berikan pada lagu tema yang khusus dinyanyikan oleh Aya Kamiki dan TAKUYA yang berjudul Over Again. Lagu ini membangkitkan gelora semangat para penggemar Kamen Rider yang mengingatkan kita pada pada masa kecil.
Value
Seakan tidak pernah belajar dari pengalaman, Bandai Namco mengulangi kesalahan yang serupa ketika mengadaptasi anime atau tokusatsu menjadi sebuah video game. Mereka kerap kali mengedepankan fan-service semata dengan mengabaikan aspek-aspek penting seperti gameplay, visual dan cerita. Dengan konten yang cukup terbatas, ditambah dengan variasi Kamen Rider yang tidak terlalu banyak, rasanya harga yang ditawarkan untuk game ini terlalu mahal. Tanpa adanya urgensi apapun untuk segera memainkannya, rasanya akan lebih bijak jika Anda menunggu event diskon yang tepat sebelum membelinya.
Conclusions
Sebagai sebuah game fan-service, Memory of Heroez cukup berhasil menyenangkan para penggemar Kamen Rider. Akan tetapi, melihatnya sebagai sebuah video game di tahun 2020, tentu banyak kekurangan yang membuatnya dipandang sebelah mata, mulai dari animasi gerakan yang tampak kaku, kualitas visual yang terlihat usang, cerita yang kurang mendalam hingga gameplay yang repetitif. Bahkan, kami sempat menyangka bahwa game ini merupakan versi reskin dari
TOKYO GHOUL:re [CALL to EXIST] yang juga dirilis oleh Bandai Namco akhir tahun lalu, karena ia memiliki pola permainan yang sangat mirip satu sama lain.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Sistem pertarungan cukup bagus
+ Efek visual jurus pamungkas
+ Lagu tema keren
- Visual yang terlihat usang
- Animasi tampak kaku
- Gameplay cenderung repetitif
- Sulih suara tidak original