Assassin's Creed Valhalla
Ubisoft Montreal
Ubisoft
10 November 2020
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC, Stadia
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
45 GB
Rp 749.000 (Standard)
Rp 929.000 (Gold)
Rp 1.119.000 (Ultimate)
Assassin’s Creed merupakan sebuah franchise milik Ubisoft yang mengalami perkembangan sangat pesat dalam satu dekade terakhir. Saat ini, ia menjadi harapan terakhir agar sang publisher bisa terus menancapkan kukunya di industri video game. Serial ini pernah mencapai puncak popularitasnya pada saga Ezio, namun juga pernah dikritik habis-habisan berkat seri Unity yang penuh bug.
Merombak segala aspek pada seri Origins dan disempurnakan pada seri Odyssey, kini Assassin’s Creed kembali menyapa para penggemarnya dalam seri terbarunya, Valhalla. Mengangkat Viking dan mitologi Nordik sebagai tema utamanya, mampukah Assassin’s Creed Valhalla mengembalikan nama baik Ubisoft yang kemampuannya mulai diragukan?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Valhalla akan membawa Anda untuk mengikuti kisah Eivor, seorang anak dari bangsa Viking. Cerita dimulai dari Norwegia ketika Eivor masih kecil, ketika bangsa Viking dari klan Raven sedang berpesta sambil minum-minum. Lalu, tiba-tiba saja mereka mendapat serangan dadakan dari klan rivalnya hingga menewaskan kedua orang tua Eivor. Eivor yang selamat dari peristiwa tersebut, menyimpan dendam dan ingin membalaskan kematian kedua orang tuanya.
Setelah berhasil balas dendam, Eivor dan sahabatnya Sigurd, mengajak rekan-rekannya untuk pergi menuju Inggris demi mencari kehidupan baru. Eivor yang ditunjuk sebagai pemimpin, bertanggungjawab untuk memperluas area jajahannya.
Apa saja yang akan dihadapi Eivor di daratan Inggris?
Temukan jawabannya dengan memainkan Assassin’s Creed Valhalla!
Gameplay
Valhalla menjadi kepingan terakhir dari trilogi Assassin’s Creed versi RPG yang mengikuti kisah Layla Hassan untuk menelusuri jejak leluhurnya melalui sejarah. Serupa dengan apa yang ditawarkan pada Odyssey, Valhalla mengizinkan Anda untuk memilih jenis kelamin sang protagonis yang akan Anda kendalikan sepanjang permainan. Bedanya, Anda bisa mengganti jenis kelaminnya secara bebas selama permainan berlangsung, dengan tetap membawa nama Eivor. Selain jenis kelamin karakter, Anda juga diizinkan untuk memilih tingkat kesulitan yang terbagi atas tiga kategori, yaitu eksplorasi, pertarungan dan stealth.
Permainan dimulai ketika Eivor masih kecil dan berada di markas suku Viking yang sedang berpesta. Anda baru benar-benar bisa mengendalikan Eivor sepenuhnya setelah melewati prolog dan ia telah tumbuh menjadi orang dewasa. Seperti game kompleks lainnya, Anda akan mulai diajari berbagai mekanisme permainan melalui tutorial yang diselipkan selama cerita utamanya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Suku Viking sendiri sangat erat kaitannya dengan mitologi Nordik. Untuk menambah daya tarik dunianya, Ubisoft sengaja memasukkan beberapa unsur Nordik sehingga Anda akan bertemu dengan beberapa nama dewa yang sangat populer seperti Odin, Thor, Loki hingga tanah Asgard. Game ini punya lima peta dunia yang ukurannya cukup besar untuk Anda telusuri, di antaranya adalah Norwegia, Inggris, Vinland, Jotunheim dan Asgard. Walaupun memiliki lima peta berbeda, sebenarnya latar utama yang menjadi taman bermain Anda adalah Inggris.
Rasanya Ubisoft benar-benar jatuh hati pada tanah Britania Raya. Setelah bulan lalu merilis Watch Dogs Legion yang berlatarkan kota London di era modern, kini giliran game ini yang menghadirkan negeri Ratu Elizabeth itu di masa lampau. Sedikit berbeda dengan Odyssey yang didominasi oleh air laut, Valhalla justru menghadirkan lebih banyak daratan pada setiap petanya. Game ini juga tidak memfokuskan pertarungan laut seperti seri Black Flag atau Odyssey.
Eivor dan teman-temannya yang menginvasi daratan Inggris, tentu saja butuh sebuah tempat bermukim bagi kelompoknya. Dengan demikian, Ubisoft menyuntikkan sebuah fitur baru bernama Settlement (Pemukiman), yang mirip dengan fitur Camp dari Red Dead Redemption 2. Settlement menjadi markas dan rumah bagi Eivor, di mana Anda bisa membangun fasilitas dan mempeluas wilayah demi kemakmuran suku Viking. Untuk itu, Anda perlu mengumpulkan sumber daya dengan cara melakukan penyerangan terhadap desa atau kota sekitar yang disebut sebagai Raid.
Proses Raid sendiri tergantung dari cara bermain yang Anda sukai. Anda ingin melakukannya secara diam-diam dengan Stealth? Bisa! Tetapi, tentu saja Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk bersabar dan menunggu. Sementara, suku Viking sendiri terkenal dengan cara bar-bar nan brutal yang langsung menyerang dari depan layaknya tawuran. Teman-teman NPC Anda juga akan membantu penyerangan, baik saat mendobrak pintu maupun menghabisi warga desa.
Battle
Sistem pertarungan Valhalla adalah penyempurnaan dari apa yang sudah mereka implementasikan pada Origins dan Odyssey. Anda diberi kebebasan untuk menentukan persenjataan Eivor, apakah Anda ingin menggunakan satu senjata dan satu tameng, kombinasi dua jenis senjata yang sama atau berbeda, semua tergantung dari selera Anda dan lazim untuk dilakukan.
Meskipun sekilas sistem pertarungannya terlihat sederhana, sebenarnya ia menyimpan kompleksitas yang cukup mendalam apabila Anda mempelajarinya lebih lanjut. Yang paling menarik dari bagian pertarungan adalah penambahan bar Stamina (warna biru), seperti yang lumrah Anda temukan pada game Souls-like. Penggunaannya sendiri tidak terlalu hardcore, namun tetap memberikan efek pada pertarungan menjadi lebih menantang.
Eivor punya dua jenis serangan dasar, yaitu Light dan Heavy Attack. Keduanya akan mengonsumsi stamina karakter setiap kali Anda mengayunkan senjata. Namun, apabila serangan Light Attack masuk ke arah musuh, maka ia justru berfungsi sebagai pemulih stamina karakter. Pada saat musuh dalam keadaan stun, Anda juga bisa melancarkan serangan pamungkas Stun Attack dengan menekan tombol R3 yang terkadang menampilkan animasi yang cukup gore hingga membuat potongan tubuh musuh melayang. Tombol R3 juga sangat berguna untuk menginjak musuh yang terkapar dan belum sempat bangkit kembali saat Anda sudah memiliki skill Stomp.
Seperti yang kami utarakan di atas, Eivor memiliki kemampuan untuk Dual Wielding untuk menggunakan dua jenis senjata sekaligus. Tangan kanan berperan sebagai tangan yang dominan dan tangan kiri sebagai pelengkap. Apabila Anda menggunakan tameng di tangan kiri, ia bisa dimanfaatkan untuk menangkis atau melakukan Parry, sementara jika tameng dipasang di tangan kanan, maka ia bisa Anda gunakan sebagai senjata. Tiap senjata memiliki kombo dan serangan spesial yang unik, sehingga diperlukan proses Trial & Error untuk menemukan kombinasi terbaik yang cocok dengan gaya bermain Anda.
Anda bisa merangkai kombo dengan dua kombinasi tombol Light dan Heavy Attack. Bahkan, Anda juga bisa membatalkan setiap serangan menjadi gerakan lain dengan melakukan Evade selama Eivor masih memiliki stamina. Dengan demikian, ia dapat membuka kesempatan baru untuk melancarkan serangan lain. Anda bisa memasangkan empat skill aktif pada empat tombol aksi yang bisa dipicu kapanpun.
Setiap kenaikan level karakter, Anda akan dihadiahi Skill Point yang bisa dialokasikan pada Skill Tree. Eivor punya bentuk pohon skill yang menarik menyerupai rasi bintang dan sedikit berbeda dengan Odyssey. Implementasinya mengingatkan kami pada Sphere Grid milik Final Fantasy X atau Crystarium milik Final Fantasy XIII, di mana ia tidak hanya berisikan skill aktif dan pasif saja, tetapi juga bisa meningkatkan atribut karakter. Pohon skill ini terbagi atas tiga kategori gaya bermain, yaitu Melee, Stealth dan Ranged. Anda bebas memilih salah satu atau semuanya tergantung gaya permainan Anda. Selain itu, Anda juga bisa melakukan Reset Skill tanpa penalti apapun apabila merasa kurang cocok atau ingin mengubahnya di tengah permainan.
Stealth
Sejak seri pertamanya yang dibintangi Altair, Stealth merupakan elemen fundamental yang menjadi kunci permainan. Akan tetapi, sejak beralih menjadi RPG, pada seri Origins dan Odyssey, Stealth menjadi pelengkap saja. Untungnya, Valhalla kembali memperdalan fitur ini dengan mengembalikan Hidden Blade pada Eivor. Bahkan, belati yang dulu tersembunyi dulu, kini secara jelas dipasang di bagian lengan atas Eivor.
Taktik Stealth klasik yang pernah Anda lakukan di seri-seri sebelumnya, masih bisa Anda terapkan dalam game ini. Deteksi keberadaan musuh dengan burung elang atau pandangan tembus pandang, lalu pancing mereka dengan bersiul dan tikam mereka di semak-semak. Anda juga bisa kembali bersembunyi dalam gerobak jerami dan menarik mereka ke dalamnya untuk dihabisi. Stealth sendiri tidak terbatas pada penggunaan Hidden Blade saja, Anda juga bisa melemparkan kapak ke arah kepala musuh atau melontarkan anak panah pada titik vital, sehingga para musuh yang lengah akan tewas dalam sekejap.
Presentation
Visual
Mitologi Nordik memang menyimpan sejuta misteri yang membuat banyak orang penasaran untuk menelusurinya lebih dalam. Terinspirasi oleh kesuksesan God of War (2018), Ubisoft memberikan kesempatan pada pemain untuk mengeksplorasinya lebih bebas dan luas. Vakumnya seri AC tahun lalu, membuat Ubisoft benar-benar punya waktu ekstra untuk mempercantik Valhalla. Hasilnya benar-benar luar biasa. Anda akan disuguhi sebuah dunia yang tidak hanya luas dan indah, tetapi juga padat berisi.
Dari sisi presentasi, game ini benar-benar menyajikan visualisasi yang begitu menakjubkan dan sangat indah. Kendati demikian, bukan berarti ia tidak memiliki kekurangan karena masih ada bug-bug teknis yang kerap terjadi, meskipun tidak sampai merusak pengalaman bermain. Hal ini dapat kami maklumi, mengingat hardware PS4 dan Xbox One sendiri sudah mulai terhitung usang sehingga mereka punya keterbatasan dalam memproses setiap render 3D nya.
Satu hal yang patut kami apresiasi adalah bagaimana Ubisoft bisa begiu akurat menampilkan seluruh unsur Viking dan mitologi Nordik dalam game ini sehingga membawa pemain seperti tersedot ke dalam dunianya. Pun demikian dengan desain karakter hingga makhluk-makhluk mistis yang meninggalkan kesan mendalam pada kami.
Audio
Salah satu aspek yang memperkuat atmosfer dunia dalam sebuah video game adalah Soundtrack. Adalah Jesper Kyd, Sarah Schachner dan Einar Selvik yang bertanggungjawab atas soundtrack dalam game ini, sehingga ia tampil begitu memukau dengan irama yang sangat indah dan mengiringi setiap momen tepat sasaran. Hasilnya, Anda akan merasakan setiap emosi secara mendalam dari setiap adegan penting yang dihadirkan.
Begitu pula dengan aktor penyulih suara dalam game ini yang memerankan para karakternya dengan sangat baik, terutama Magnus Bruun dan Cecilie Stenspil yang bertugas mengisi suara Eivor. Mereka berhasil membentuk kepribadian Eivor yang tegas, keras, disiplin, berani, namun di sisi lain juga punya sisi humor yang cukup kocak.
Value
Valhalla bukanlah sebuah versi reskin dari Odyssey maupun Origins. Sebelum game ini dirilis, Ubisoft mengklaim bahwa ruang lingkupnya akan lebih kecil dari Odyssey. Di luar dugaan, ternyata durasi permainannya justru lebih panjang dari apa yang kami perkirakan. Valhalla punya storytelling yang jauh lebih baik dari pendahulunya. Untuk menyelesaikan cerita utamanya saja tanpa diganggu misi sampingan, Anda membutuhkan sekitar 50 jam untuk menyelesaikannya.
Terinspirasi dari kesuksesan The Witcher 3, kini misi sampingan terasa jauh lebih bermakna dan bermanfaat, karena Anda tidak akan lagi menemukan misi sampingan yang repetitif ala Origins atau Odyssey yang hanya sekedar untuk memperpanjang durasi permainan saja.
Conclusions
Menjadi iterasi ke-12 dari seri utama Assassin’s Creed, Valhalla punya beban yang sangat berat, baik untuk menyenangkan para gamer maupun bagi keberlangsungan Ubisoft sendiri. Ia adalah sebuah franchise game yang menurut kami sangat unik. Meskipun kerap kali mendapat kritik pedas, akan tetapi ia tetap laku keras dan kami pun menikmati setiap serinya.
Kami merasa Valhalla adalah titik balik bagi Ubisoft karena game inilah yang bisa menyelamatkan finansial dan nama baik mereka dalam beberapa tahun terakhir. Belajar dari pengalaman masa lalu, Ubisoft berhasil membuat Valhalla menjadi game yang variatif, tidak repetitif, tidak monoton dan sangat menarik dari berbagai aspek. Bagi kami, Valhalla merupakan kisah terbaik yang pernah diceritakan oleh Assassin’s Creed, melebihi saga Ezio.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Kisah Eivor yang epik
+ Pertarungan brutal dan intens
+ Kembalinya Hidden Blade
+ Visual spektakuler
+ Dunia yang indah untuk dieksplorasi
+ Tema Viking dan Mitologi Nordik
+ Misi sampingan yang bermakna
+ Mekanisme Stealth lebih memuaskan
+ Ragam aktivitas untuk ditekuni
+ Konten yang sangat padat
- Waktu loading agak lama
- Bug teknis minor