Chronos: Before the Ashes
Gunfire Games
THQ Nordic
1 Desember 2020
PS4, Xbox One, Switch, PC
Action RPG
Dewasa
Blu-ray, Digital
6.3 GB
Rp 349.000
Pada tahun 2019 lalu, Gunfire Games merilis sebuah game Action RPG ala Souls-like berjudul Remnant: From the Ashes. Di luar perkiraan, game tersebut meraih kesuksesan hingga terjual lebih dari satu juta kopi. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa Remnant punya sebuah prekuel yang pernah dirilis tahun 2016 silam berjudul Chronos.
Awalnya, game Chronos sendiri hanya dikhususkan untuk bisa dimainkan menggunakan perangkat VR Oculus Rift, akan tetapi melihat kesuksesan Remnant, Gunfire Games pun memutuskan untuk merombaknya agar bisa dinikmati tanpa VR. Apakah Chronos: Before The Ashes mampu meneruskan kedigdayaan Remnant: From The Ashes?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Chronos menceritakan seorang protagonis tanpa nama yang terdampar di sebuah dunia misterius berisikan teknologi aneh. Sang protagonis diberikan misi untuk mengalahkan seekor naga yang telah memporakporandakan dunia berbekal sebilah pedang/kapak. Namun, tugas tersebut tentu saja tidak mudah karena sang naga dijaga ketat oleh para Guardian raksasa di sekelilingnya.
Apakah sang protagonis tak bernama itu mampu menyelamatkan dunia dari ancaman sang naga?
Temukan jawabannya dengan memainkan Chronos: Before the Ashes!
Gameplay
Dari sebuah game VR dengan kamera statis, kini Chronos berevolusi menjadi game Third-person Action adventure yang dibumbui sedikit elemen RPG. Dengan beragam teka-teki dan dunia yang bagaikan labirin, ia bisa disebut sebagai hybrid dari The Legend of Zelda dan Dark Souls. Game ini sendiri mengizinkan Anda untuk memilih tingkat kesulitan, sehingga Anda yang ingin menikmati ceritanya saja bisa memilih opsi paling mudah.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Sebelum memulai permainan, Anda diharuskan untuk memilih jenis kelamin karakter dan satu dari dua pilihan senjata yang akan Anda gunakan, yakni pedang atau kapak. Sayangnya, Anda tidak bisa memberi nama pada karakter protagonis. Setelah itu, Anda akan dikirim ke sebuah dimensi misterius menggunakan kristal dalam misi perburuan naga yang telah menghancurkan dunia.
Dengan tema fantasi klasik yang sangat klise itu, Anda akan mulai berjalan melewati labirin yang penuh misteri untuk mencari jalan menuju sang naga. Sederhananya, game ini menuntut Anda untuk bergerak dari satu area ke area lainnya, mencari kunci untuk membuka pintu, mengalahkan monster yang menghadang, mendapatkan experience dan item, lalu naik level untuk menjadi lebih kuat.
Berbeda dengan Remnant: From The Ashes yang lebih fokus pada pertarungan jarak jauh menggunakan senapan, Chronos lebih mirip dengan Dark Souls yang berfokus pada pertarungan jarak dekat. Mekanisme pertarungannya sendiri sangat mirip dengan Souls-like, di mana sang karakter punya dua jenis serangan, lemah dan kuat, kemudian ia bisa menangkis serangan dengan tameng, menghindar dengan berguling, melakukan parry untuk mementahkan serangan yang masuk hingga melancarkan serangan sihir apabila kekuatannya telah terkumpul. Meskipun ada bar Stamina, akan tetapi stamina sendiri hanya akan terkonsumsi apabila Anda menangkis, menghindar atau berlari. Jadi, Anda bisa menyerang secara terus menerus tanpa perlu memikirkan stamina.
Selama perjalanan, Anda akan menemukan sejumlah batu misterius bercahaya yang akan berfungsi sebagai Fast Travel yang bisa membuat Anda berpindah tempat dalam sekejap juga sebagai titik Checkpoint apabila karakter mati. Game ini sendiri menggunakan sistem Auto-save setiap berpindah area, maka dari itu, tidak ada Save Point dalam game ini. Untungnya, ketika Anda menggunakan Fast Travel, monster-monster yang telah Anda kalahkan sebelumnya, tidak akan bangkit lagi seperti Souls-like.
Pada game Souls-like, ketika karakter mati, biasanya Anda akan mendapatkan penalti seperti kehilangan sejumlah experience, barang atau uang. Namun, pada game ini, setiap kali karakter Anda mati, justru umur karakter akan bertambah satu tahun saat kembali ke titik checkpoint. Saat memulai permainan, umur karakter adalah 18 tahun.
Semakin sering karakter Anda mati, maka penampilannya pun akan mulai berubah seperti tumbuh kumis dan jenggot, hingga perubahan warna rambut menjadi putih dan muncul keriput. Pada umur kelipatan 10, Anda akan membuka Traits baru sebagai bentuk buff pada karakter. Saat umur karakter masih muda, kisaran 18-40an, atribut karakter akan lebih kuat pada Strength dan Agility. Namun, setelah bertambah tua, Strength dan Agility akan berhenti berkembang digantikan oleh Arcane dan Vitality. Seiring bertambahnya umur, beragam gerakan dan animasi serangan akan lebih mudah untuk digunakan. Game ini sama sekali tidak punya layar Game Over. Dan jika Anda terus mati sampai umur mencapai 80 tahun, ia akan dikaruniai keabadian.
Terlepas dari eksplorasi dan pertarungan, satu hal yang membuat game ini menarik adalah teka-tekinya. Untuk mencari jalan baru, Anda harus memecahkan banyak teka-teki seperti mencari item, menyusun pola, menggabungkan item, memasangkannya pada tempat yang tepat dan lain sebagainya.
Awalnya kami berpikir, musuh-musuh dalam game ini mudah sekali untuk ditaklukkan. Dengan ukuran musuh yang lebih kecil dari karakter, sangat mudah bagi kami untuk menghindari atau mengalahkan mereka. Namun, kejutan mulai datang ketika Anda bertemu dengan boss dengan ukuran raksasa yang bisa melenyapkan Anda dalam satu serangan saja. Bertemu dengan para raksasa ini bisa membuat Anda deg-degan hingga lari terbirit-birit.
Presentation
Visual
Pada dasarnya, Chronos: Before the Ashes bukanlah game baru. Ia adalah game keluaran tahun 2016 yang sudut pandang kameranya sedikit dirombak untuk memberikan pengalaman bermain yang lebih baik. Kualitas visualnya sendiri tidak bisa dibilang buruk dan masih dalam tahap yang cukup baik. Hanya saja, terkadang terjadi penurunan performa framerate ketika terjadi pertempuran. Kekurangan ini tentu saja sedikit membuat kami panik, karena game ini sangat mengandalkan timing untuk memenangkan pertarungan. Gaya visualnya sendiri mengingatkan kami dengan game Darksiders.
Audio
Perancangan audio dalam game ini kami nilai sangat diperhatikan dengan baik. Anda dapat mendengar gesekan batu atau bunyi langkah yang menandakan ada sesuatu yang bergerak untuk memberikan tanda bahwa Anda harus segera bersiap akan bahaya. Meskipun sang protagonis sendiri adalah karakter bisu, namun karakter NPC yang Anda temui dalam game ini tetap diperkuat oleh sulih suara dalam setiap percakapan mereka. Pun demikian dengan para monster raksasa yang memiliki suara mencekam hingga membuat bulu kuduk kami merinding ketika mendengarnya.
Value
Secara teknis, Chronos adalah prekuel dari Remnant, di mana peristiwa dalam game ini terjadi satu bulan sebelum game Remnant dimulai. Anda yang sebelumnya pernah memainkan Remnant, pasti akan mengenali beberapa lokasi, karakter dan adegan yang berhubungan dengannya.
Plot ceritanya sendiri cukup klise dan mudah ditebak. Anda harus mengalahkan sang naga untuk menyelamatkan dunia. Terlepas dari hal klise tersebut, yang membuatnya menarik justru mencari tahu siapa jati diri sang protagonis yang Anda kendalikan sepanjang permainan. Untuk mengungkap misteri di dalamnya, Anda harus rajinmencari dan membaca sobekan kertas yang berisi tulisan di dalamnya untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Tidak seperti versi sebelumnya yang bisa dimainkan pada perangkat VR Oculus Rift, game ini tidak bisa Anda nikmati menggunakan perangkat VR seperti PlayStation VR. Durasi permainannya sendiri tidak terlalu panjang, hanya berkisar antara 10-12 jam saja.
Conclusions
Chronos: Before The Ashes punya gameplay yang cukup solid dan adiktif. Desain dunianya yang seperti labirin dan dipenuhi oleh teka-teki sangat mengundang rasa penasaran. Apalagi, sosok protagonisnya sendiri adalah sebuah misteri yang sangat menarik untuk diikuti. Sayangnya, kualitas visualnya sendiri tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari versi 2016. Selain itu, performanya yang kurang stabil membuat Anda kurang nyaman dalam mengeksplorasi setiap sudut dunianya. Namun, bagi Anda yang memang mencintai game Souls-like, game ini menjadi salah satu yang wajib Anda cicipi.
Game ini telah tersedia di PlayStation Store
+ Mekanisme permainan yang solid
+ Elemen RPG sederhana
+ Dunia bagaikan labirin
+ Teka-teki yang menantang
+ Boss berukuran raksasa
+ Sistem penuaan karakter
+ Desain audio sebagai indikator
- Plot cerita agak klise
- Tanpa dukungan perangkat VR
- Framerate kurang stabil
- Visual tampak usang