Cyberpunk 2077
CD Projekt RED
CD Projekt RED
10 Desember 2020
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC, Stadia
Action RPG
Dewasa
Blu-ray, Digital
105 GB
Rp 849.000
Sejak pertama kali diumumkan tahun 2012 silam, Cyberpunk 2077 seakan membutakan mata para gamer. Apalagi pasca kesuksesan The Witcher 3: Wild Hunt lima tahun lalu, membuat ekspektasi para gamer langsung meroket dan percaya bahwa CD Projekt RED (CDPR) akan menghasilkan mahakarya yang fantastis.
Setelah melewati berbagai macam drama dan polemik, akhirnya game yang lama dinantikan itu resmi dirilis ke pasaran pada 10 Desember 2020. Mengusung dunia Cyberpunk yang sangat menarik dan kompelks hingga merekrut salah satu aktor Hollywood papan atas Keanu Reeves menjadi salah satu karakter dalam game ini, apakah CDPR mampu menjawab kepercayaan para gamer?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada tahun 1990an, seorang pengusaha kaya bernama Richard Night punya impian untuk membangun sebuah kota modern yang berpedoman pada prinsip kapitalis di Amerika Serikat. Ia ingin kota ini nantinya dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan besar yang menginvestasikan dananya di kota tersebut. Setelah rancangan kotanya selesai, ia mengajak para konglomerat dari berbagai belahan dunia untuk menanamkan modal padanya agar kota impiannya bisa segera terwujud.
Setelah dana terkumpul, Richard Night membeli wilayah Del Coronado Bay untuk membangun kota baru yang akan diberi nama Coronado City. Perusahaan rival yang tidak senang atas perbuatan Richard, akhirnya menyewa pembunuh bayaran untuk melenyapkannya. Pasca kematian Richard, dewan kota Coronado City akhirnya sepakat untuk mengganti nama kota tersebut menjadi Night City, untuk memberikan penghormatan kepada Richard Night.
Berlanjut ke tahun 2077 di mana Night City sudah berkembang sangat pesat dari sisi teknologi, namun Amerika telah hancur secara de facto. Hal ini membuat perkotaan utopia yang gagal menjadi zona otonom, terpaksa dikuasai oleh perusahaan multinasional dan geng-geng kriminal. V yang merupakan seorang tentara bayaran, punya impian untuk menuju Night City, di mana ia menginginkan hidup abadi dengan cara mengimplan bagian tubuhnya.
Apakah V mampu mewujudkan impiannya di Night City?
Temukan jawabannya dengan memainkan Cyberpunk 2077!
Gameplay
Cyberpunk 2077 adalah sebuah game Action RPG dengan dunia yang sangat luas, kualitas grafis yang sangat tinggi dan cerita yang sangat mendalam. Berbeda dengan serial The Witcher, CDPR memutuskan untuk menggunakan sudut pandang First-person dalam game ini dengan tujuan agar pemain merasa lebih imersif saat memainkannya.
Cyberpunk 2077 akan membawa Anda untuk berpetualang di kota megapolis bernama Night City yang terletak di California, Amerika Serikat. Kota ini menyimpan sejuta impian dan dihuni oleh para manusia yang sebagian besar sudah mengubah dirinya menjadi cyborg. Ibarat operasi plastik, memodifikasi bagian tubuh menjadi robot adalah hal yang sudah sangat lumrah terjadi di kota ini. Namun, di balik hingar bingar kota yang memesona, tersimpan kebusukan yang sudah mendarah daging, di mana karena tidak ada pemerintahan yang pasti, kota tersebut dikuasai oleh mafia-mafia sehingga sering terjadi perang kekuasaan di antaranya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Customization & Lifepath
Anda diminta untuk memilih satu dari tiga jalan hidup yang akan menjadi latar belakang sang karakter. Pada jalur Nomad, Anda akan seorang pengembara yang hidup nomaden di Badlands, lalu pada jalur Street Kid, Anda diceritakan sebagai anak jalanan yang tumbuh dan berkembang di Night City, sedangkan pada jalur Corpo, Anda diceritakan sebagai pegawai di perusahaan Arasaka Corporation.
Namun, apapun pilihan Lifepath Anda di awal permainan, pada akhirnya Anda akan menemui titik di mana V akan menjalani misi yang sama hignga akhirnya cerita. Lifepath pilihan Anda hanya akan membedakan bagian prolog-nya saja dan pilihan opsi dialog selama percakapan. Hal ini cukup kami sayangkan karena seharusnya CDPR bisa membuat tiga cerita dan misi yang berbeda dari tiap pilihan Lifepath.
Setelah memilih Lifepath, Anda diberi kebebasan untuk membuat karakter V sesuai selera, mulai dari wajah, gaya rambut, jenis kulit, warna kulit hingga alat kelamin sekalipun. Tidak hanya laki-laki atau perempuan saja, Anda bahkan diizinkan membuat karakter Transgender yang sarat akan kontroversi. Penentuan jenis kelamin dan jenis suara karakter di awal, nantinya akan sangat menentukan kepada karakter mana Anda dapat menjalin hubungan asmara. Jenis kelamin dan suara tidak bisa diubah setelah Anda terjun ke dalam permainan.
Adventure
Sebagai V, Anda bertugas menyelesaikan misi-misi yang tersedia. Pada setiap misi yang Anda jalankan, Anda kerap kali akan menjumpai berbagai percakapan panjang yang diakhiri dengan pilihan dialog yang bisa mempengaruhi alur cerita. Tidak hanya misi utama, misi sampingan dalam game ini juga sangat penting untuk Anda jalani demi mendapatkan sudut pandang yang berbeda dari suatu karakter.
Kota Night City sendiri memiliki luas yang diperkirakan dua kali lipat dari Los Santos milik GTA V. Untuk menjelajahinya setiap sudut kotanya mungkin akan membuat Anda lelah dan lebih memilih fitur Fast Travel saja untuk berpindah tempat. Seperti game open-world lainnya, Anda juga diberikan opsi untuk mengemudikan kendaraan dalam game ini.
Satu-satunya kesempatan Anda untuk mengubah ke perspektif orang ketiga (Third-person) adalah saat Anda menaiki kendaraan seperti mobil atau motor. Namun, sayangnya mengemudikan kendaraan dalam game ini sangat tidak nyaman menurut kami. Selain kemudi yang licin, penempatan peta di kanan atas sangat tidak mendukung mengendarai mobil dengan lancar. Bahkan, tidak ada indikator penunjuk jalan di jalan raya seperti yang sudah diterapkan pada game open-world lainnya seperti Mafia atau Watch Dogs misalnya. Seharusnya, hal tersebut menjadi faktor penting agar pemain bisa lebih fokus melihat jalan daripada peta.
Secara garis besar, sebenarnya tidak ada elemen gameplay revolusioner yang ditawarkan dari game ini. Fitur-fitur seperti eksplorasi, hacking, mengemudikan kendaraan dan lainnya sudah sering Anda temui dalam game sejenisnya. Hanya saja, berkat tampilannya di masa depan, membuatnya menjadi lebih menarik dari game yang mengambil latar cerita di masa lalu atau masa kini.
Combat
Game ini punya berbagai cara bertarung yang bisa Anda manfaatkan sesuai situasi dan kondisi. Jika Anda adalah tipe pemain yang lebih menggemari gaya Stealth, Anda dikaruniai kemampuan untuk meretas berbagai komponen siber yang ada di sekeliling. Akan tetapi, apabila Anda lebih suka bertarung secara frontal, Anda bisa langsung menghajar musuh dari depan, baik dalam jarak dekat maupun jauh.
Untuk memfasilitasi pemain, Anda bisa bertarung jarak dekat menggunakan pedang dan menebas setiap musuh yang menghadang. Sementara, aksi baku tembak sendiri juga bisa Anda pilih sebagai opsi pertarungan apabila Anda memiliki amunisi yang mumpuni. Semua gaya bertarung lazim untuk Anda lakukan dan tidak mempengaruhi apapun pada cerita. Apabila Anda memang hanya mengincar porsi ceritanya saja, Anda bisa mengatur tingkat kesulitan terendah agar tidak perlu bekerja keras dalam pertarungan. Tersedia pula opsi Aim Assist yang bisa Anda aktifkan untuk membantu Anda membidik musuh secara otomatis.
Anda dapat mengembangkan kemampuan, level dan atribut karakter seperti game RPG pada umumnya. Akan tetapi, sistem pertarungannya terhitung dangkal dan agak kikuk dibanding game sejenisnya seperti Far Cry atau Deus Ex. Dengan Build Character seperti apapun, Anda tidak perlu grinding berlebihan seperti The Witcher 3 untuk menamatkannya, karena AI dalam game ini tidak sepintar yang Anda bayangkan. Bahkan, untuk kami yang jarang main game FPS pun, game ini terhitung cukup mudah untuk diselesaikan.
Presentation
Visual
Ditenagai RED Engine 4 yang merupakan versi upgrade dari engine The Witcher 3, visual game ini seharusnya menjadi sangat memukau berkat dunia futuristik yang dirancang dengan sangat rapi dan indah. Sayangnya, hal tersebut tidak kami rasakan saat memainkannya menggunakan PS4 Fat. Engine ini terlalu berat untuk dijalankan pada hardware yang sudah berusia tujuh tahun. Padahal desain dunia dan karakternya dalam game ini terhitung sangat bagus untuk sebuah game open-world. Dengan kerlap kerlip lampu warna-warni, tulisan grafiti dan aktivitas warga yang ditampilkan membuat Night City menjadi lebih hidup dibanding game sejenisnya.
Terlalu banyak bug dan glitch yang sulit ditoleransi sehingga tidak jarang merusak pengalaman bermain kami. Jadi, jangan heran jika Anda menemui hal seperti karakter hilang atau menembus dinding, mobil terbang dan hal-hal konyol lainnya yang tidak mungkin kami sebutkan satu per satu. Belum berhenti sampai di situ, performa framerate game ini di PS4 mungkin adalah yang terburuk dari semua game yang kami mainkan di tahun 2020 ini.
Mungkin Cyberpunk 2077 bukanlah satu-satunya game yang memiliki bug serupa. Seperti yang kita ketahui bersama, game seperti Assassin’s Creed, Days Gone dan Watch Dogs pun pernah mengalaminya. Namun, yang membuat bug dan glitch dalam game ini begitu parah karena ia bisa menyebabkan game crash hingga Anda dipaksa terlempar dari permainan menuju Dashboard.
Audio
Soundtrack menjadi hal yang paling fundamental dalam game ini. Campuran genre antara rock, punk, hip-hop, rap dan nada EDM di hampir setiap lagunya memberikan nuansa futuristik pada dunianya. Hal inilah yang membentuk identitas tersendiri pada game ini.
Kami wajib memberikan apresiasi kepada para aktor dan aktris yang mengisi suara para karakternya. Berkat kepiawaian mereka dalam memerankan setiap peran, game ini berhasil meninggalkan kesan yang mendalam pada pemain. Tidak hanya sebatas pada karakter penting saja, kualitas suara NPC biasa dari misi sampingan pun sangat diperhatikan sehingga Anda akan merasakan betapa hebatnya game ini.
Value
Hype yang sudah dibangun bertahun-tahun membuat para gamer berekspektasi tinggi terhadap game ini. Dunia terbuka yang sangat luas, ragam aktivitas sampingan yang menarik untuk dijalani, pilihan ending yang bervariasi dan lain sebagainya. Sayangnya, berkat teknik pemasaran yang sedikit menyesatkan, harapan Anda akan sebuah game yang sempurna perlahan mulai sirna. Jika Anda ingin mencari game dengan ragam aktivitas sampingan yang melimpah, lebih baik Anda memainkan GTA atau Yakuza saja.
Cyberpunk 2077 adalah game yang penuh dengan narasi dan dialog rumit nan kompleks untuk memperkuat ceritanya. Walaupun tidak wajib, setidaknya Anda harus sedikit memiliki wawasan terkait apa makna dari Cyberpunk itu sendiri. Jika Anda datang tanpa pengetahuan tersebut, kami berani jamin Anda akan kesulitan memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam game ini. Durasi permainan game ini sendiri tidak sepanjang The Witcher 3. Hanya dalam waktu sekitar 40-50 jam saja, Anda bisa menyelesaikan cerita utama dan misi sampingannya.
Menurut kami, saat ini bukanlah momen yang tepat bagi Anda untuk memainkan game ini di konsol karena performanya yang belum optimal. Bahkan, pihak Sony sendiri sudah menarik peredaran game digitalnya dari PlayStation Store untuk sementara waktu. Namun, apabila Anda memiliki PC yang mumpuni, tidak ada salahnya untuk mencoba game yang satu ini.
Conclusions
Cyberpunk 2077 adalah game yang belum selesai dan dipaksa rilis karena tuntutan dari berbagai pihak. Di sepanjang tahun 2020 ini, mungkin game ini adalah yang paling menguras waktu, tenaga dan pikiran kami untuk diulas. Bukan karena dunianya yang rumit atau durasi permainan yang terlalu panjang, tetapi murni karena menjaga kesabaran kami untuk memainkannya pada PS4 Fat. Hal ini bisa terjadi karena performanya sangat buruk apabila Anda memainkannya di PS4 Fat/Slim atau Xbox One/S. Keempat varian konsol tersebut harus bekerja ekstra keras menjalankan game ini, di mana akhirnya bug dan glitch menjadi hal yang sangat sering Anda jumpai di sepanjang permainan.
Untuk kualitas ceritanya, sebenarnya Anda tidak perlu meragukan kemampuan CDPR karena hal tersebut sudah teruji dalam tiga game The Witcher sebelumnya. Akan tetapi, apalah artinya cerita yang baik apabila tidak diimbangi dengan performa yang baik pula? Ingat, Cyberpunk 2077 adalah sebuah video game, bukan film. Video game pada dasarnya adalah sebuah produk yang diciptakan untuk dimainkan, bukan hanya sekedar ditonton atau didengar. Hal inilah yang membuat game ini sangat mengecewakan banyak pihak, terutama gamer.
CD Projekt RED sendiri telah mengakui kesalahan mereka secara terbuka dan meminta maaf atas kekecewaan yang dirasakan oleh para gamer. Mereka pun berjanji akan memperbaiki segala kekurangan di konsol Last-Gen (PS4/Xbox One) dalam dua bulan ke depan. Semoga saja janji tersebut bukan sekedar omong kosong belaka karena nama baik merekalah yang menjadi taruhannya.
+ Atmosfer futuristik yang fantastis
+ Night City dirancang sangat detail
+ Karakter yang berkesan
+ Kustomisasi karakter mendalam
+ Durasi permainan tidak sepanjang The Witcher 3
+ Sulih suara mantap
+ Soundtrack luar biasa
+ Judy Alvarez
- Performa framerate tidak stabil
- Tidak optimal di PS4 & Xbox One
- Sering terjadi crash saat bermain
- Bug & glitch yang sulit ditoleransi
- AI musuh yang bodoh