Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? Familia Myth Infinite Combate
Mages
PQubes
7 Agustus 2020
PS4,Switch, PC
Dungeon-crawler RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
4.7 GB
US$ 39.99
Anime yang diadaptasi menjadi video game kerap kali bertujuan hanya untuk memenuhi hasrat para penggemarnya. Dari sekian banyak judul yang beredar di pasaran, hanya sebagian kecil yang bisa disebut game bagus. Hal ini dikarenakan para developer mengabaikan kualitas dan tidak bisa menggali materi dari anime yang bersangkutan sehingga hanya menjadi sebuah produk generik yang berulang.
Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? adalah sebuah serial animanga yang cukup populer di Jepang yang dikenal dengan nama “DanMachi” agar lebih mudah disebut. Sejak awal kemunculannya di tahun 2013, popularitasnya langsung meroket berkat karakternya yang berkesan dan narasinya yang menyenangkan. Berbekal popularitas tersebut, developer MAGES dan publisher PQube, bekerjasama mengadaptasinya menjadi game dengan judul yang cukup panjang, yaitu Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? Familia Myth Infinite Combate . Apakah game ini bisa mengikuti kesuksesan serial anime dan manganya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Mengambil latar cerita yang sama dengan kisah anime dan manganya, game ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Bell Cranel yang berusia 14 tahun. Ia berada di bawah naungan seorang Dewi Hestia. Bell Cranel yang diberitahu oleh kakeknya bahwa cara terbaik untuk bisa jatuh cinta kepada seorang gadis adalah dengan menjadi seorang pahlawan. Kesempatan pertamanya bertemu dengan seorang gadis tidak berjalan mulus.
Alih-alih menjadi seorang pahlawan, Bell justru diselamatkan oleh seorang gadis bernama Aiz WAllenstein yang cantik setelah ia hampir terbunuh oleh seekor Minotaur. Bell pun bertekad untuk menjadi pahlawan terkuat agar bisa mengajak Aiz berkencan. Padahal beberapa gadis lain juga menaruh perhatian padanya, terutama Dewi Hestia sendiri.
Bell yang memasuki dunia fantasi tempat tinggal para dewa, Orario, bertemu dengan gadis pujaannya Aiz dan berhasil menemukan kemampuan baru. Ia pun bertekad untuk menjadi petualang terhebat di negeri tersebut dengan mengalahkan monster di dalam dungeon.
Mampukah Bell Cranel mewujudkan tekadnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? Familia Myth Infinite Combate!
Gameplay
Game ini memiliki dua pilihan sudut pandang narasi, yaitu dari Bell dan Aiz. Dari sudut pandang Bell, Anda akan mendapatkan penyampaian cerita yang lebih lugas, langsung dan terang-terangan, sementara dari Aiz menceritakan sisi yang tak terlihat oleh Bell.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Melihat dari premis ceritanya, game ini sebenarnya cukup menarik, hanya saja eksekusi dari sisi gameplay-nya di bawah standar game JRPG pada umumnya. Ia menggabungkan antara presentasi cerita dalam balutan visual novel dengan petualangan ala Dungeon Crawler dengan mekanisme Hack-and-Slash.
Game ini terlalu banyak memiliki kekurangan hingga kami malas menyebutkannya satu per satu. Dari sisi visual novel, presentasi ceritanya sangat dangkal dan dialognya pun kurang menarik untuk disimak. Setelah melewati cerita yang cukup panjang, Anda baru akan dibawa bertualang ke dalam dungeon.
Setiap kunjungan Anda ke dalam dungeon, biasanya Anda diberikan tugas untuk diselesaikan seperti mengalahkan sejumlah musuh, mengumpulkan sejumlah item dan sejenisnya. Tugas-tugas sederhana itu akan cepat membuat Anda jenuh dan rasanya ingin cepat-cepat keluar dari dungeon tersebut.
Kami pikir petualangan dan pertarungannya setidaknya dapat sedikit menyelamatkan game ini. Namun sayangnya, hal tersebut justru semakin memperparah keadaan. Dengan mekanisme kuno dan pertarungan yang sangat standar, kami merasa game ini seperti tertinggal tiga generasi ke belakang. Bahkan, game di era PS2 saja banyak yang jauh lebih bagus dari ini. Game ini mungkin memiliki anggaran yang cukup rendah, tetapi hal tersebut bukan menjadi alasan untuk developer membuat game yang tidak menarik seperti ini.
Presentation
Visual
Melihat artwork yang cukup menarik saat penyampaian cerita melalui visual novel, kami berharap banyak bahwa tampilan 3D mereka setidaknya bisa mencerminkan desain 2D-nya. Namun, harapan tersebut tinggal harapan saja karena ternyata apa yang kami dapatkan justru sangat jauh dari bayangan. Kami sebenarnya tidak masalah dengan ukuran karakter yang chibi, hanya saja developer seperti tidak serius mengerjakannya. Bahkan, kualitas visual saat berada dungeon jauh lebih buruk dari game-game gratisan yang ada di smartphone. Hal tersebut semakin dicederai dengan tampilan dungeon yang berulang dan itu-itu saja.
Audio
Aspek yang mungkin bisa sedikit kami apresiasi adalah artwork indah dan musiknya yang masih bisa diterima oleh telinga kami. Musiknya cukup enak didengar, walaupun tidak sampai terngiang-ngiang di kepala kami. Pun demikian dengan sulih suaranya yang tetap mempertahankan seiyuu dari versi anime-nya. Hal ini setidaknya bisa jadi daya tarik penggemar animenya untuk memainkan game ini.
Value
Sebagai penggemar game JRPG, kami sangat kecewa dengan apa yang ditawarkan oleh game ini. Dengan harga jualnya yang tidak bisa dibilang murah, kami tidak merekomendasikan Anda untuk membelinya, bahkan setelah game ini didiskon sekalipun, kecuali jika ia menjadi game gratis PlayStation Plus. Dengan harga yang setara dengannya, Anda bisa mendapatkan satu atau dua game lain dengan kualitas AAA.
Setelah Anda menamatkan game ini, Anda baru bisa mengakses Extra Mode yang seharusnya justru menjadi bagian dari mode utamanya. Di mode inilah Anda baru bisa menjelajahi dungeon secara bebas. Tingkat kesulitan pada mode ekstra ini jauh lebih sulit dari mode utamanya, maka tak heran jika Anda akan lebih sering bertemu layar Game Over.
Conclusions
Selama hampir 5 tahun kami berdiri, mungkin inilah game terburuk yang pernah kami ulas. Selain nama judulnya yang sangat panjang, Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? Familia Myth – Infinite Combate tidak memiliki sisi menarik dari segi apapun. Mekanisme yang standar, cerita yang membingungkan, misi yang repetitif, semuanya dieksekusi dengan sangat mentah. Bahkan banyak game smartphone yang justru memiliki kualitas jauh lebih baik dari game ini. Kami pun merasa menyesal telah membuang waktu kami yang berharga untuk mengulas game ini.
+ Artwork yang indah
+ Fan-service
+ Musik yang enak didengar
- Sistem pertarungan sangat standar
- Dialog visual novel kurang menarik
- Misi yang repetitif
- Tingkat kesulitan tidak konsisten
- Eksekusinya masih mentah
- Harganya terlalu mahal
- Kualitasnya di bawah game Smartphone