FIFA 22
EA Vancouver
EA Romania
EA Sports
1 Oktober 2021
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, Switch, PC, Stadia
Sports
Semua umur
Blu-ray, Cartridge, Digital
38 GB
Rp 1.009.000 (Standard)
Rp 1.409.000 (Ultimate)
Di zaman sekarang, siapa yang tak mengenal game FIFA? Sekalipun Anda bukan penikmat game sepakbola atau bahkan bukan gamer sekalipun, minimal Anda pernah mendengar atau melihat orang di sekeliling Anda memainkannya.
Tak bisa kami pungkiri bahwa serial FIFA adalah mesin uang terbaik milik perusahaan Electronic Arts saat ini. Setiap tahunnya, ia berhasil menghasilkan trilyunan Rupiah bagi EA. Meskipun iterasi baru tiap tahunnya tidak selalu memberikan inovasi yang signifikan, namun jutaan gamer tetap rela merogoh koceknya dalam-dalam demi mendapatkan game terbaru dari EA Sports ini.
Apa saja yang ditawarkan EA pada FIFA 22?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Gameplay
Sebelum masuk ke menu utama, kita akan disuguhkan sebuah sesi tutorial yang dikemas secara menarik. Anda akan diminta untuk memilih satu karakter avatar yang kemudian berperan sebagai tokoh utama dalam cerita. Di dalam cerita singkat ini, sang karakter akan menggiring bola di sepanjang kota Paris bersama sahabatnya, Lisa.
Uniknya, selama cerita berlangsung, Anda akan bertemu tiga pemain sepakbola terkenal seperti David Beckham, Thierry Henry dan tentu saja sang cover boy, Kylian Mbappe. Suara ketiga pemain ini diisikan oleh pemain aslinya, sehingga logatnya saat berbicara kadang terasa janggal, terutama Henry.
Sesi tutorial ini akan mengajarkan Anda kontrol dasar permainan dalam game seperti dribble, mengoper, menembak dan sebagainya. Perjalanan sang avatar berakhir ketika ia sampai di kandang PSG, Parc des Princes. Di stadion ini, Anda akan dibawa menuju pelatihan yang lebih mendalam bersama Henry dan Mbappe.
Setelah latihan berakhir, Anda diberi tiket untuk menonton laga UEFA Champions League antara PSG vs Chelsea, di mana Anda akan mengendalikan PSG. Setelah melewati sesi tutorial singkat yang kurang lebih berlangsung selama 30 menit ini, Anda baru bisa mengakses menu permainan utama seperti Kick Off, Career, FUT, Volta Football dan lain sebagainya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
FIFA 22 versi Next-Gen mengimplementasikan sebuah teknologi baru bernama Hypermotion yang mempengaruhi banyak elemen gameplay, AI hingga fisika perguliran bola di lapangan. Perbedaan yang paling terasa di sini adalah animasi pemain yang kini terasa semakin realistis.
Teknologi ini akhirnya memungkinkan Anda untuk melakukan duel udara yang lebih dinamis. Para pemain bisa melancarkan berbagai manuver seperti menyundul, salto atau menendang menggunakan lututnya saat berada di udara.
FIFA 22 menghadirkan gameplay yang lebih seimbang dari seri sebelumnya. Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku ketika Anda sedang berada dalam posisi bertahan, karena ia masih saja terasa sulit. Saat musuh menyerang balik, para pemain tim kita memosisikan dirinya terlalu maju sehingga banyak ruang kosong yang bisa dimanfaatkan oleh musuh. Namun, ketika pemain tim kita sudah mundur ke garis pertahanan, mereka terkadang terasa terlalu mundur hingga sulit sekali untuk menjebak pemain lawan ke dalam posisi offside.
Animasi baru adalah hal yang cukup bisa kami terima dengan tangan terbuka, akan tetapi terkadang ada animasi pemain yang terasa berlebihan atau tidak sesuai dengan harapan, sehingga kami sering kali kehilangan bola saat pemain berputar balik.
Hal positif justru terjadi pada posisi kiper, di mana kini mereka jauh lebih responsif dan menunjukkan performa yang mengagumkan. Terdapat beberapa animasi baru untuk para kiper yang berhasil meminimalisir beberapa kesalahan dari seri sebelumnya yang sering kali berujung pada gol bunuh diri.
Untuk mode-mode lain seperti FUT, Career, Pro Clubs dan Volta, semuanya tampil seperti seri sebelumnya dan minim improvisasi. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, untuk saat ini, FIFA 22 masih menjadi pilihan terbaik para penggemar sepakbola virtual karena sang rival sedang berjuang membersihkan namanya yang sudah terlanjur ternoda karena ulah developernya sendiri.
Presentation
Visual
FIFA 22 menjadi panggung utama bagi EA untuk memamerkan teknologi baru mereka yang diberi nama Hypermotion. Teknologi ini diklaim mengandalkan machine learning untuk membuat gameplay dan animasi semakin nyata. Dan ternyata, klaim tersebut bukan isapan jempol belaka karena hasilnya benar-benar menakjubkan.
Gerakan animasi pemain saat bertanding benar-benar terlihat nyata, seperti gerakan menerima bola, mengoper, menendang dan beragam aksi lainnya akan berbeda tergantung dari arah datang bola. Bicara soal presentasi, sepertinya semua orang punya pendapat yang sama bahwa FIFA punya presentasi yang sangat berkelas, mulai dari menu, intro hingga tampilan permainan layaknya tayangan televisi sungguhan.
Audio
Tahun ini, FIFA menyajikan soundtrack yang lebih variatif dari sebelumnya dengan beberapa inklusi yang sangat kuat. Seperti biasa, atmosfer stadion juga terasa begitu menggema seolah membuat Anda serasa berada di stadion yang sesungguhnya. Sayangnya, dari sisi komentator, tampaknya tidak ada perubahan yang berarti dan terdengar sama saja dari seri pendahulunya.
Value
Melihatnya dari segi konten, FIFA 22 punya isi yang nyaris sama dengan FIFA 21. Ia tidak memiliki pilihan mode permainan yang benar-benar baru karena semuanya hanya penyempurnaan dari yang sudah ada. Satu-satunya daya tarik yang membuat Anda berpindah dari seri sebelumnya adalah implementasi teknologi Hypermotion yang sayangnya hanya diterapkan pada versi Next-Gen seperti PS5 dan Xbox Series, juga Stadia.
Conclusions
FIFA sangat beruntung karena sudah memenangkan kompetisi sejak awal peluncurannya. Berkat amburadulnya sang rival dan menuai kritik pedas dari para fans, mau tidak mau FIFA 22 menjadi pilihan ideal untuk penggemar sepakbola tahun ini. FIFA 22 terasa jauh lebih baik dari FIFA 21 dari segala aspek. Ada banyak peningkatan drastis dari sisi gameplay dan animasi. Sayangnya, fitur-fitur yang menggunakan teknologi Hypermotion ini hanya bisa Anda nikmati pada versi PS5, Xbox Series dan Stadia, sementara versi PS4, Xbox One, Switch dan PC harus puas dengan warisan teknologi sebelumnya.
+ Gameplay yang lebih realistis
+ Banyaknya gerakan animasi baru
+ Kiper lebih cerdas
+ Fisika bola jauh lebih baik
+ Presentasi visual berkelas
+ AI yang lebih pintar
+ Soundtrack yang bagus
- Komentator masih sama dengan FIFA 21
- FUT sangat tergantung dengan Microtransactions
- Tidak ada mode permainan baru
- Posisi bertahan masih sulit