Voice of Cards: The Isle Dragon Roars
Alim
Square Enix
28 Oktober 2021
PS4, Switch, PC
RPG
Remaja
Digital
2.6 GB
Rp 429.000
Menggabungkan elemen RPG dan permainan kartu bukanlah hal baru dalam industri video game. Pokemon Trading Card Game, Digimon Card Battle, Dragon Ball Harukanaru Densetsu hingga Gwent dalam The Witcher 3 adalah contoh-contoh game kartu yang pernah eksis di masa lalu.
Sebagai pionir genre RPG, Square Enix tentu ingin menciptakan sesuatu yang revolusioner dalam dunia permainan kartu. Kembali menggandeng nama Yoko Taro yang merupakan otak kreatif di balik serial NieR, kini mereka terlibat proyek JRPG berbasis Turn-based yang secara keseluruhan dipresentasikan dalam bentuk kartu yang berjudul Voice of Cards: The Isle Dragon Roars. Apa hal menarik yang bisa mereka tawarkan dari game kartu ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Di sebuah dunia fantasi yang indah dan damai yang dipimpin oleh Ratu Nilla, datanglah seekor naga kuat yang mengancam stabilitas dunia. Barang siapa yang bisa membinasakan sang naga, ia akan mendapatkan hadiah yang sangat mewah dari Sang Ratu. Para prajurit terbaik pun berkumpul dalam satu kelompok bernama The Ivory Order untuk memburu sang naga, namun mereka kesulitan mencari sang naga karena minimnya informasi tentang hewan bersayap itu.
Pada suatu hari, muncullah seorang pemuda berpedang bernama Ash bersama seekor hewan peliharaannya yang bernama Mar. Seperti halnya The Ivory Order, ia pun meminta restu kepada sang ratu untuk memburu naga legendaris itu, namun kekuatannya seorang diri tentu saja tidak akan cukup untuk menaklukkan sang naga. Ash dan Mar akhirnya memutuskan untuk mencari anggota baru demi memperkuat tim mereka.
Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seorang penyihir wanita bernama Melanie, yang ternyata punya dendam kesumat terhadap sang naga. Meskipun didasari alasan yang berbeda, akhirnya Melanie setuju untuk bergabung bersama Ash dan Mar untuk membasmi sang naga.
Apakah Ash dan kawan-kawan berhasil menumpas naga legendaris itu?
Temukan jawabannya dengan memainkan Voice of Cards: The Isle Dragon Roars!
Gameplay
Voice of Cards: The Isle Dragon Roars menceritakan kisah klasik berlatarkan dunia fantasi yang melibatkan pedang dan sihir. Kisah seperti ini mungkin sudah berulang kali disajikan dalam berbagai judul RPG dengan cara yang berbeda-beda. Namun, apa yang membuat game ini terasa unik dan berbeda dari yang lainnya, tak lain adalah seluruh presentasinya yang dibuat di atas kartu, mulai dari karakter, monster, item, dialog, menu, kota hingga dungeon.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Game ini punya sudut pandang yang unik, di mana ia menempatkan pemain sebagai orang ketiga yang mendengarkan cerita. Selama memainkan game ini, Anda akan dipandu oleh seorang narator yang menyebut dirinya sebagai The Game Master. Ia akan membacakan seluruh teks yang tampil di layar, mulai dari kalimat penjelasan hingga percakapan. Jadi, secara keseluruhan game ini hanya menghadirkan satu aktor untuk menyulihsuarakan isi cerita.
Sebelum diberi kebebasan mengendalikan sang protagonis utama, di awal permainan Anda akan diperkenalkan mekanisme eksplorasi dan pertarungan dalam game ini menggunakan tim rival, The Ivory Order. Setelah sesi tutorial ini selesai, Anda baru dibawa menuju karakter utama yang sesungguhnya.
Game ini menggunakan sistem chapter untuk alur ceritanya. Bisa dibilang ini adalah game JRPG yang cukup linear untuk diikuti. Linear bukan berarti buruk, hanya saja Anda tidak diberi kebebasan untuk bereksplorasi sampai semua area terbuka seluruhnya.
Pada bagian petualangan, Anda akan mengendalikan sebuah avatar yang berbentuk seperti bidak catur. Avatar ini akan berjalan di atas kartu yang tersusun rapi di atas meja untuk membentuk dunianya seperti kota, field atau dungeon. Setiap melangkah menuju kartu yang sudah terbuka, Anda dapat membuka kartu di sebelahnya untuk membuka area selanjutnya. Akan tetapi, tidak semua kartu bisa diinjak oleh avatar, karena ada beberapa kartu khusus yang bertindak layaknya latar belakang semata seperti laut, pegunungan dan sejenisnya. Sementara itu, Anda bisa berinteraksi pada kartu-kartu bergambar khusus seperti peti harta, karakter NPC, kota dan dungeon.
Untungnya, developer menyediakan fitur melompat untuk kartu-kartu yang telah terbuka, sehingga Anda tidak harus melangkah satu per satu untuk mencapai area yang jauh. Hal ini sangat membantu kami untuk memangkas waktu dan jarak sehingga petualangan terasa lebih efisien. Namun, tidak semua tempat bisa Anda lalui menggunakan fitur ini, karena di beberapa dungeon yang gelap atau berkabut, fungsi melompat ini akan dinonaktifkan, sehingga mau tidak mau, Anda harus melangkah perlahan.
Seperti mayoritas game RPG, saat berada di kota, Anda bisa mengunjungi berbagai toko yang menjual item, senjata, armor hingga beristirahat di penginapan untuk memulihkan stamina karakter. Selain itu, ada pula Game Parlor, tempat untuk bermain kartu yang akan kami jelaskan di bawah nanti.
Selama eksplorasi berlangsung, Anda akan kerap kali menemui event acak yang melibatkan para NPC. Terkadang mereka memberikan hadiah yang berguna, namun tidak menutup kemungkinan Anda justru terjebak dalam sebuah pertarungan yang tidak Anda inginkan.
Selain itu, Anda juga bisa menjalani beberapa misi sampingan yang tidak jarang memberikan hadiah berupa uang, item hingga kartu misterius. Kartu-kartu misterius ini nantinya akan mempengaruhi akhir cerita untuk mendapatkan True Ending. Oleh karena itu, jangan sampai Anda melewatkan kesempatan ini hanya karena ingin buru-buru menyelesaikan game.
Di beberapa kesempatan, sering kali Anda terlibat dalam percakapan yang meminta Anda untuk memilih jawaban yang tersedia. Sebagai pemain, terkadang kita akan sulit memilih opsi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang kita harapkan. Untungnya, developer menyediakan fitur mengintip kartu jawaban dengan menahan tombol X beberapa detik, sehingga Anda bisa mendapatkan gambaran seperti apa jawaban yang akan dilontarkan.
Secara garis besar, game ini menghadirkan formula JRPG klasik yang mengizinkan Anda untuk melakukan eksplorasi, berkelana dari satu kota ke kota lainnya, menjelajahi dungeon, melawan monster, membuka peti harta, menyelesaikan side quest dan lain-lain.
Battle
Pada sebuah game JRPG, biasanya sesi pertarungan adalah bagian yang paling menarik untuk dimainkan, tak terkecuali game ini. Di sini, pertemuan dengan musuh akan terjadi secara acak, baik di ketika Anda berjalan di field maupun dungeon. Ketika kartu bertuliskan “An Enemy Appears!” muncul, Anda akan dibawa menuju ke meja pertempuran.
Pertarungannya sendiri menggunakan sistem Turn-based dengan formasi tiga lawan tiga. Anda hanya bisa membawa tiga karakter dalam satu pertarungan, sementara karakter yang tidak aktif akan berada di belakang layar. Kendati demikian, karakter yang tidak terlibat dalam pertarungan tetap akan mendapatkan jatah experience untuk naik level.
Pada karakter baik kawan maupun lawan, terdapat tiga atribut angka yang tercantum pada kartunya. Angka di tengah yang berada di lingkaran merah adalah Health Point (HP), lalu angka di kiri bergambar pedang menandakan Attack, sementara angka di sebelah kanan bergambar tameng adalah Defense. Satu atribut lainnya yang tidak diperlihatkan adalah Speed, yang menentukan giliran menyerang.
Setiap karakter punya empat slot perintah yang bisa Anda modifikasi sesuai selera melalui Party Menu. Masing-masing dari mereka minimal dibekali satu jenis serangan dasar yang tidak memerlukan permata. Saat giliran karakter tiba, Anda bisa memberikan perintah pada mereka untuk melancarkan serangan, skill, menggunakan item atau “Pass” untuk melewatkan gilirannya tanpa melakukan apapun. Daripada pass, seharusnya developer menyediakan opsi untuk bertahan agar karakter bisa meminimalisir daya rusak yang diterima apabila musuh mengeluarkan jurus yang dahsyat.
Di pojok kiri atas, terdapat permata yang berfungsi layaknya Magic Point (MP). Permata ini akan terkonsumsi ketika karakter Anda melancarkan skill seperti skill menyerang, serangan sihir, heal, buff atau debuff. Jumlah permata yang terkonsumsi sendiri pun bervariasi, ada yang hanya butuh satu permata, ada juga yang sampai butuh tiga permata sekaligus dalam satu serangan. Normalnya, permata-permata ini akan bertambah satu buah setiap karakter Anda mendapatkan gilirannya. Namun, ada juga skill khusus yang bisa mendatangkan beberapa permata sekaligus.
Uniknya, ada beberapa skill yang mengharuskan Anda untuk melemparkan dadu, baik itu untuk meningkatkan daya serang maupun memberikan efek status pada musuh seperti Poison, Paralyzed, Frozen dan lain-lain. Hal ini membuat permainan semakin menarik karena faktor keberuntungan juga menentukan kemenangan Anda. Setiap kenaikan level, karakter akan mendapatkan tambahan atribut dan sesekali memperoleh skill baru yang bisa digunakan dalam pertarungan.
Game Parlor
Apa artinya game yang disajikan dalam bentuk kartu jika tidak menghadirkan permainan kartu yang sebenarnya? Selain petualangan dan pertarungan utama, developer juga menyiapkan sebuah mini-game permainan kartu yang bernama Game Parlor.Â
Permainan kartu ini bisa Anda mainkan saat mengunjungi beberapa kota atau mengaksesnya secara terpisah dari menu utama. Versi terpisahnya bisa dimainkan secara single-player maupun multiplayer offline hingga empat pemain. Game Parlor punya empat tingkat kesulitan berbeda, di mana tiap tingkatan akan menambahkan aturan baru seperti penambahan jumlah kartu, Skill Card, Event Card hingga menghadirkan kartu Joker.
Aturan dasar Game Parlor ini sebenarnya sangat sederhana, Anda hanya perlu mengumpulkan poin tertinggi dari peserta lainnya. Tiap peserta akan mendapat gilirannya masing-masing berdasarkan urutan yang telah ditentukan.
Untuk meraih poin, Anda harus menggabungkan dua hingga tiga kartu berangka sama atau tiga kartu dengan angka berurutan, misalnya kartu berangka 3, 4, 5. Angka-angka dari kartu tersebut nantinya akan diakumulasi menjadi poin. Jika pada giliran Anda, tidak ada kartu yang bisa digabungkan, Anda harus menaruh kartu yang Anda miliki di pot sampai tersisa satu saja. Kartu-kartu yang ada di pot, nantinya bisa digunakan oleh siapa saja, termasuk Anda.
Yang membuat permainan kartu ini begitu adiktif adalah adanya Skill dan Event yang membuat semua peserta punya peluang yang sama untuk memenangkan pertandingan. Di samping itu, faktor keberuntungan juga menjadi penentu kemenangan. Kami sendiri sempat ketinggalan jauh dari para lawan, namun pada akhirnya bisa membalikkan keadaan berkat skill dan event yang dimiliki beberapa kartu. Tidak hanya itu saja, permainan ini juga melibatkan dadu sebagai penentu efek dari skill yang ada. Permainan akan berakhir kita kartu di dek telah habis dan peserta dengan poin tertinggilah yang menjadi juaranya.
Sekilas, permainan kartu ini mungkin akan terdengar kompleks di awal, akan tetapi setelah memainkannya secara terus menerus, Anda akan memahaminya secara alami dan menjadi ketagihan karena rasanya memang sangat memuaskan ketika berhasil memenangkan pertandingan.
Presentation
Visual
Menurut kami, bagian paling menarik dari game ini adalah penyajian gamenya yang secara keseluruhan ditampilkan di atas kartu bergambar yang tersusun rapi di atas meja, baik itu karakter, monster, NPC, item, dialog hingga tempat-tempat seperti kota, field dan dungeon. Hal inilah yang membuat Voice of Cards: The Isle of Dragon terasa sangat unik di mata kami. Karena seandainya game ini dikemas dalam bentuk 2D, 3D, Cel-shading atau Pixelart, mungkin ia akan berakhir sebagai “Another Common JRPG” tanpa meninggalkan kesan mendalam.
Salah satu yang patut kami acungi jempol adalah gaya visualnya yang begitu cantik menggambarkan setiap elemen dalam game. Anda akan merasakan atmosfer NieR pada setiap subjek atau objek yang tergambar di dalam kartu. Meskipun gambar-gambarnya sendiri statis, namun kartu-kartu ini sendiri memiliki beberapa animasi gerak yang membuat permainan terasa lebih dinamis, terutama saat pertarungan.
Audio
Kombinasi antara Yoko Taro dan Keiichi Okabe kembali menghadirkan soundtrack yang fantastis, di mana setiap lagu dalam game ini memancarkan atmosfer yang luar biasa untuk membangun suasana. Bagi Anda yang memang mencintai serial NieR karena lagu-lagunya, pasti akan langsung jatuh hati saat pertama kali masuk ke menu utamanya.
Pemilihan judul Voice of Cards ternyata memang bukan hal yang main-main. Secara keseluruhan, game ini hanya disuarakan oleh satu orang aktor penyulih suara per bahasa, Hiroki Yasumoto untuk bahasa Jepang dan Todd Haberkorn untuk bahasa Inggris. Keduanya memerankan The Game Master dengan luar biasa dan sangat berhasil membawakan cerita dengan emosional. Memainkan game ini rasanya seperti dibacakan dongeng oleh orang tua saat kita hendak tidur terlelap.
Value
Saat pengumuman perdananya di acara Nintendo Direct bulan September lalu, kami sendiri tidak terlalu antusias menyambut game ini karena ia terlihat biasa saja. Akan tetapi, pandangan kami terhadap game ini pun berubah setelah Square Enix melepas demonya beberapa pekan lalu.
Game ini terbukti punya kharisma yang begitu kuat. Hanya bermodalkan gambar statis pada kartu-kartu yang tersusun rapi sambil dipandu oleh seorang narator bernada tua, ternyata ia mampu menyihir kami seolah-olah sedang menikmati sebuah dongeng klasik yang interaktif, di mana Anda memegang kendali atas jalannya cerita tersebut.
Dengan harga yang relatif murah untuk sebuah game baru, Anda bisa mendapatkan pengalaman baru yang mungkin saja belum pernah Anda rasakan sebelumnya. Para penggemar JRPG, terutama serial NieR, kami rasa wajib untuk memainkan game yang satu ini. Seandainya Anda masih ragu pun, ada opsi untuk mencicipinya secara gratis lewat demo yang bisa Anda download via PlayStation Store maupun Nintendo eShop.
Conclusions
Seperti halnya Octopath Travelers dengan gaya visual HD 2D-nya, game ini juga menawarkan sesuatu yang revolusioner dan belum pernah kami temukan di game keluaran Square Enix lain sebelumnya. Entah karena pilihan judul JRPG yang ada sudah semakin monoton atau memang kami yang sudah lelah dengan visualisasi game yang mengejar kerealistisan, Voice of Cards: The Isle Dragon Roars justru menjadi penyegaran bagi mata dan otak kami.
Kami sendiri sangat menikmati game ini dari awal hingga akhir berkat cara penyajiannya yang begitu mengesankan. Anda dibuat seolah-olah mendengarkan kisah dongeng klasik oleh kakek Anda, namun tetap diberikan kendali penuh untuk melakukan berbagai interaksi di dalamnya. Jika Anda mencari RPG yang menyenangkan yang memuat ide-ide segar di dalamnya, game ini sangat cocok untuk menghabiskan waktu luang Anda.
Tak bisa kami pungkiri bahwa Voice of Cards adalah salah satu game terfavorit kami di tahun ini. Kami pun berharap “The Isle Dragon Roars” hanyalah langkah awal dari serangkaian seri baru yang mungkin akan menceritakan kisah lainnya yang lebih menarik lagi di masa depan.
+ Cerita cukup berkesan
+ Sistem pertarungan JRPG klasik
+ Presentasi ala kartu yang unik
+ Seni visual yang cantik
+ Pembawaan Game Master yang emosional
+ Side Quest bermanfaat
+ Soundtrack fantastis
+ Mini Game yang adiktif
- Tanpa opsi untuk mempercepat alur permainan
- Ukuran dungeon terasa kecil
- Tingkat kesulitan kurang menantang