Dying Light 2: Stay Human
Jason Djatmiko
Techland
Techland
4 Februari 2022
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, PC
Action, Adventure, RPG
Dewasa
Blu-ray, Digital
25.39 GB
Rp 829.000
Bayangkan jika diri anda terjebak di sebuah kota yang telah dipenuhi ratusan zombie lapar yang siap mengejar Anda begitu Anda melangkahkan kaki keluar rumah, dan untuk dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, Anda harus mencari jalan jalan melalui atap bangunan yang lebih sulit dijangkau oleh para zombie. Menggabungkan tema zombie dan parkour yang menjadi ciri khasnya, Dying Light 2: Stay Human garapan Techland masih menggunakan formula serupa dari seri pendahulunya.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Dying Light 2 akan menempatkan Anda sebagai Aiden, seorang pria yang memutuskan untuk menjadi seorang Pilgrim untuk menemukan adik perempuannya yang hilang, Mia. Untuk menemukan sang adik, Aiden hanya memiliki petunjuk untuk mencari seorang pria bernama Waltz, yang sebelumnya terlibat di dalam sebuah eksperimen yang melibatkan dirinya dan Mia.
Petualangan Aiden membawanya ke sebuah daerah yang disebut Villedor, di mana ia terinfeksi oleh gigitan zombie yang menyerangnya di sebuah jalur bawah tanah. Tidak lama setelah itu, Aiden diselamatkan oleh Hakon, yang kemudian akan mengajarinya berbagai hal tentang cara bertahan hidup di daerah tersebut.
Mampukah Aiden menemukan Mia?
Apa tujuan eksperimen yang dilakukan oleh Waltz?
Temukan jawabannya dengan memainkan Dying Light 2: Stay Human!

Gameplay
Dying Light 2 merupakan sebuah game yang ditampilkan dalam pandangan orang pertama, di mana Anda dapat mengendalikan Aiden untuk menyerang ataupun berlari menghindari serangan zombie selama Anda menjelajahi Villedor. Game ini juga masih mempertahankan banyak hal dari game pertamanya. Mari kita bahas lebih lanjut game ini dari beberapa aspek.
Parkour
Parkour merupakan komponen utama yang menjadi ciri khas Dying Light dibandingkan dengan game-game zombie lainnya. Mengingat jalanan sudah dipenuhi zombie, Anda harus membiasakan diri untuk melompat dari atap ke atap untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Dying Light 2 mempermudah hal ini dengan memungkinkan Anda otomatis berpegangan pada suatu benda jika Anda menatapnya langsung, hal yang cukup mudah dilakukan karena game ini menempatkan tombol lompat pada tombol R1, bukan X.
Parkour juga dibutuhkan untuk mencapai tempat-tempat tinggi. Namun, saat Anda berlari dan memanjat, Anda juga harus memperhatikan stamina Aiden. Jika Anda memanjat terlalu lama, Aiden akan mulai kehilangan stamina yang akan menyebabkan Anda terjatuh jika kurang hati-hati.
Combat
Pertarungan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai senjata jarak dekat maupun jarak jauh. Pertarungan juga akan menggunakan sebagian stamina Anda saat Anda mengayunkan senjata, yang membuat Anda harus memperhatikan sisa stamina Aiden. Satu hal yang harus diingat, musuh di game ini tidak hanya zombie biasa, tapi juga manusia-manusia yang berniat jahat pada Aiden. Anda harus belajar bermanuver menghindari serangan mereka, atau melakukan counter untuk mempermudah pertempuran. Game ini menjelaskan mekanisme pertarungan dengan cukup terperinci, sehingga akan mudah dipahami bahkan oleh pemain yang baru pertama kali memainkan Dying Light 2.
Meski demikian, pertarungan bukanlah satu-satunya cara untuk menjelajahi Villedor. Dalam situasi tertentu, mungkin Anda perlu memikirkan cara untuk melewati banyak zombie dengan memanfaatkan stealth. Bahkan, beberapa aktivitas yang dapat Anda lakukan di Villedor merekomendasikan Anda untuk menghindari zombie-zombie jenis tertentu, seperti Howler yang dapat memanggil zombie lainnya jika mereka mendeteksi keberadaan Anda.
Jenis-jenis zombie yang Anda hadapi juga akan mempengaruhi strategi Anda dalam menghadapi mereka. Beberapa kali kami cukup lengah karena mengira para zombie yang berkumpul di sekitar sebuah konvoi yang hancur hanya dapat bergerak lambat, hanya untuk menyadari bahwa beberapa dari mereka dapat berlari cepat dan bahkan ikut mengejar kami memanjat atap bangunan. Monster khas Dying Light yang disebut Volatile juga akan kembali pada seri terbarunya ini.
Senjata yang Anda gunakan di Dying Light 2 masih memiliki durability seperti seri pertamanya, namun tidak dapat dilakukan repair seperti pada Dying Light pertama tanpa menambahkan mod, setidaknya pada versi awal game ini dirilis. Anda juga dapat menggunakan mod untuk menambahkan efek seperti listrik dan api pada senjata Anda. Mod dapat Anda crafting setelah mendapatkan blueprint yang dapat Anda beli di berbagai Craftmaster di Villedor.
Experience Points dan Skills
Sebagai game yang menggabungkan elemen RPG di dalam gameplaynya. Dying Light 2 juga menyuntikkan sistem Experience Point untuk mengembangkan karakter Anda. Anda akan memiliki Skill Tree terpisah untuk kategori Parkour dan Combat, yang masing-masing akan mendapat XP dari kegiatan Anda di open world. Parkour XP dapat Anda peroleh dari melakukan kegiatan yang berkaitan dengan manuver-manuver khas parkour seperti melompat, memanjat bangunan, dan gerakan akrobatik lainnya.
Skill Tree Parkour akan memungkinkan Anda untuk meningkatkan kemampuan Aiden seperti ketinggian lompatan, kecepatan gerakan di tempat sempit, dan sebagainya. Sedangkan untuk Skill Tree Combat, Anda akan mendapatkan XP saat bertarung dengan musuh, baik itu manusia atau zombie. Skill Tree Ini memungkinkan Anda untuk membuka kemampuan yang berkaitan dengan pertarungan seperti memperkuat tendangan Anda setelah berhasil membuat musuh stagger, memberikan kemampuan untuk mengeluarkan serangan yang lebih kuat, dan sebagainya. Perlu diketahui juga, seperti seri pendahulunya, Dying Light 2 akan memberikan Anda bonus XP untuk semua kegiatan Anda yang dilakukan di malam hari.
Gear & Equipment
Pada Dying Light 2, Anda dapat melakukan kustomisasi karakter melalui equipment yang Anda kenakan. Equipment yang Anda gunakan akan memiliki stats yang akan mendukung gaya bermain Anda. Selain stats, beberapa equipment juga memiliki asosiasi dengan peran tertentu, seperti healer, tank, brawler dengan kemampuannya masing-masing. Anda perlu mempertimbangkan jenis karakter yang akan Anda bangun untuk Aiden dan menyesuaikan equipment yang digunakan sesuai gaya bermain Anda. Jika Anda menyukai kosmetik dalam sebuah game action, Anda juga dapat menggunakan beberapa kostum yang akan mengubah penampilan Aiden.
Immunity System
Berbeda dengan seri pertamanya. Dying Light 2 menambahkan fitur Immunity sebagai bagian dari diri Aiden. Pada saat Anda berada di tempat yang tidak terjangkau matahari, imunitas tubuh Aiden akan mulai menurun yang ditandai dengan ikon tengkorak yang akan muncul di bagian tengah atas layar. Anda harus menjaga imunitas Aiden dengan mengonsumsi item seperti UV Shroom atau Immunity Booster.
Anda juga dapat mengembalikan imunitas dengan memasuki area yang terpapar cahaya ultraviolet di lokasi tertentu, salah satunya di Bazaar yang menjadi hub awal Anda. Namun, imunitas yang menurun bukan berarti Anda tidak disarankan untuk bertualang di malam hari. Bepergian di malam hari justru akan memberikan Anda keuntungan lebih berupa XP tambahan, serta memungkinkan Anda untuk melakukan beberapa aktivitas yang hanya dapat diakses di malam hari. Immunity ini juga akan meningkat seiring dengan perkembangan karakter Anda.
Side Activity
Dying Light 2 juga menyediakan berbagai aktivitas yang cukup menarik. Kami tidak bosan walau sudah beberapa kali mencari aktivitas sampingan di bagian awal kota Villedor yang dipenuhi oleh berbagai area karantina, Dark Zone, atau kegiatan malam di daerah GRE di mana Anda dapat menemukan monster khusus untuk Anda kalahkan. Pada awal Anda membuka area tertentu, Anda akan melihat beberapa ikon tanda tanya yang dapat Anda kunjungi. Anda juga dapat menggunakan binoculars untuk menandai daerah tertentu.
Aktivitas di Dying Light 2 cukup beragam, dari aktivitas random yang dapat Anda temukan saat Anda bertualang, hingga aktivitas yang hanya dapat dilakukan di malam hari yang berisiko tinggi, namun dapat memberikan Anda hadiah yang lebih besar pula. Salah satu hadiah yang kami incar saat melakukan beberapa kegiatan di malam hari yaitu Inhibitor, sebuah alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan Stamina atau Health dari Aiden. Kebanyakan Inhibitor dapat Anda temukan di daerah-daerah yang lebih berbahaya, terutama area seperti Dark Zone atau karantina GRE. Aktivitas lain yang cukup menarik juga ditampilkan dalam bentuk sidequest dari beberapa NPC. Tidak hanya sekedar meminta Anda untuk mengumpulkan barang, sidequest juga memiliki cerita kecilnya tersendiri yang membuatnya lebih menarik untuk dikerjakan.
Selain beberapa hal yang kami sebutkan di atas, salah satu hal yang cukup kami sukai di Dying Light 2 adalah komunitas antar NPC yang tersebar di beberapa tempat. Anda akan menemukan beberapa NPC sedang berkumpul untuk sesi sharing atau beberapa NPC lain yang menjaga beberapa area dari zombie yang akan ikut membantu Anda melawan zombie yang mendekat. Namun, Anda juga harus berhati-hari karena serangan Anda dapat melukai mereka.
Dying Light 2 juga menampilkan beberapa dialog yang dapat Anda pengaruhi dengan memilih pilihan tertentu. Sebagian besar pilihan tidak akan mempengaruhi alur cerita secara keseluruhan, namun pada beberapa titik, Anda akan diberikan pilihan yang akan berpengaruh besar terhadap posisi Anda di dalam cerita. Kami tidak akan menjelaskan banyak mengenai pilihan apa yang dapat Anda pilih karena akan berpotensi mengandung spoiler, namun pada pilihan-pilihan tersebut, tindakan Anda akan memiliki konsekuensi terhadap beberapa pihak yang terlibat. Selain itu, game ini juga menawarkan fitur untuk bermain secara online bersama 3 orang pemain lain secara co-op, di mana Anda dapat bergabung dengan pemain lain setelah mencapai titik tertentu dalam cerita.
Namun, bukan berarti game ini hadir tanpa kekurangan. Saat kami memainkan game ini pada versi PS5, kami cukup tertarik saat mengetahui bahwa game ini memanfaatkan fitur Adaptive Trigger milik Dualsense. Namun, penggunaan fitur ini terasa begitu aneh dan tidak stabil, bahkan untuk senjata yang sama. Terkadang saat kami memainkan game ini, tombol R2 dapat terasa lebih berat dan ringan secara acak saat kami melakukan serangan serupa dengan senjata yang sama. Fitur Haptic Feedback pun tidak terasa digunakan secara maksimal pada game ini sehingga tidak terasa istimewa untuk kedua fitur ini.
Presentation
Visual
Dari sisi visual, Dying Light 2 mendapatkan peningkatan yang cukup signifikan dari seri pertamanya. Sebagai sebuah game yang mengedepankan suasana yang mencekam di malam hari, Dying Light 2 berhasil melakukan ini dengan sangat baik. Anda akan merasakan suasana yang jauh berbeda saat siang hari di mana aktivitas para NPC cukup aktif di luar hub, dan di malam hari di mana segala sesuatu terdengar sunyi dan hanya dipenuhi oleh suara zombie-zombie yang memenuhi kota.
Pada versi PS5, Anda diberikan opsi untuk menggunakan mode Performance, Quality, atau Resolution. Kami sendiri lebih memilih mode Performance demi pengalaman bermain yang lebih mulus, namun jika Anda lebih menyukai detail bayangan yang lebih sempurna, Anda dapat mencoba untuk mengaktifkan mode Quality. Sayangnya, pada versi PS5, game ini seringkali mengalami glitch visual yang cukup mengganggu seperti flickering yang membuat seolah-olah karakter Anda berkedip secara acak.
Kami juga mengalami bug di mana ikon XP tidak muncul saat memainkan game ini, walaupun poin yang kami dapat tetap terhitung. Selain itu, bagi Anda yang memiliki masalah motion sickness, mungkin game ini akan cukup sulit untuk Anda nikmati mengingat banyaknya efek gerakan kamera saat Anda bergerak cepat, walau pergerakan kamera yang digunakan sudah lebih baik dibanding seri pertamanya.
Audio
Salah satu aspek yang kami sukai dari Dying Light 2: Stay Human adalah kualitas audio yang digunakan. Kami memiliki ekspektasi yang cukup tinggi terhadap game ini, mengingat seri pertamanya menampilkan kualitas audio yang sangat tinggi, dari dialog karakter, efek suara, hingga musik latar yang terdengar sesuai dengan situasi yang terjadi, dan kami tidak kecewa saat mendengarkan kualitas audio dari Dying Light 2. Bahkan pada saat Anda berada di dalam sebuah rumah terbengkalai, efek suara zombie di sekitar tetap terasa mencekam, terutama di malam hari.
Value
Dying Light 2: Stay Human merupakan game yang sangat menarik untuk dimainkan bagi para penggemar tema zombie yang menyukai suasana yang lebih mencekam. Anda akan berhadapan dengan tema yang cukup unik yang menggabungkan konsep-konsep umum cerita dengan tema zombie yang digabungkan dengan parkour yang menjadi ciri khas tersendiri dari game Dying Light. Namun perlu diingat, bagi Anda yang mempunyai masalah motion sickness mungkin harus berpikir dua kali sebelum mencoba game ini karena banyaknya pergerakan kamera yang akan Anda temui di Dying Light 2: Stay Human.
Conclusions
Dying Light 2: Stay Human merupakan game dengan tema parkour dan zombie yang sangat menarik untuk dijelajahi. Variasi musuh dan banyaknya lokasi yang dapat Anda kunjungi, serta beragamnya sidequest membuat petualangan kami di Villedor terasa tidak membosankan sama sekali. Suasana malam yang mencekam juga kembali ditampilkan dengan sangat baik pada seri keduanya ini.
+ Kualitas visual yang menawan
+ Musik, efek suara, serta dialog yang terasa berkualitas
+ Variasi aktivitas sampingan yang tidak membosankan
+ Parkour yang seru dan menegangkan
+ Pilihan dialog yang membuat anda merasa lebih berperan dalam alur cerita
- Minimnya penggunaan fitur Dualsense seperti Haptic Feedback dan Adaptive Trigger
- Terdapat beberapa visual glitch
- Lebih sulit untuk mempertahankan senjata karena tidak adanya fitur Repair seperti pada seri pertamanya
Dying Light 2: Stay Human merupakan game dengan tema parkour dan zombie yang sangat menarik untuk dijelajahi. Variasi musuh dan banyaknya lokasi yang dapat anda kunjungi, serta beragamnya sidequest membuat petualangan kami di Villedor terasa tidak membosankan sama sekali. Suasana malam yang mencekam juga kembali ditampilkan dengan sangat baik pada seri keduanya ini.